Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muslimatul Fajriyah dan Rizqi Teguh A.

P
Nim : 201810040311538 dan 201810040311531
Kelas : CW B

Judul : Literasi Numerasi Yang Mencerdaskan


Ditulis : NG. TIRTO ADI MP (Doktor manajemen Pendidikan universitas negeri
Malang; dosen unusida universitas NU sidoarjo

Permasalahan :
- Persepsi siswa terkait pelajaran matematika yang membosankan dan dirasa
sulit
Data / Fakta :
- Siswa salah satu MI manbaul ulum Kendal Pecabean, candi, Sidoarjo, yang
berjumlah 28 siswa dengan pendamping 5 guru akan berkunjung ke kampung
lali gadget (KLG) di desa pagerngumbuk, wonoayu, Sidoarjo. Jika setiap
mikrolet bisa diisi 8 orang dengan sopir, berapa mikrolet yang dibutuhkan?
Siswa yang literat akan menghitung; (33:7=4,71, dibulatkan menjadi 5).
Jadi, mikrolet yang dibutuhkan adalah 5 kendaraan (bukan 4,71 kendaraan?).
Nah, begitulah gambaran sederhana untuk membedakan matematika dengan
literasi numerasi.
- Guru-guru SD/MI di kecamatan Candi dan kecamatan tanggulangin Sidoarjo
sebagai wilayah pilot project program inovasi (inovasi untuk anak sekolah
Indonesia, kemitraan Australia-Indonesia) difasilitasi dan didorong untuk
mengimplementasikan pembelajaran literasi numerasi dengan menyenangkan
dan mencerdaskan, serta begitu terampil dalam membuat alat peraga atau
media dengan program inovasi ini.
- Abdul Wahab MM (guru MI raudlotul ulum, kebon sari, candi)
mengkreasikan bekas botol air mineral, selang, wadah plastik, dan triplek
menjadi alat peraga “corong penjumlahan dari bahan bekas”
- Desi ernawati SPd (guru SDN balongdowo, candi) mengajak siswa nya untuk
“bermain ‘Anang Berang’ menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri”
- Pembelajaran ini sejalan dengan pemikiran Edgar Dale tentang kerucut
pengalaman (cone of experience) yang merupakan upaya awal untuk
memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dan
komunikasi audio visual. Dia mengatakan “ hasil belajar seseorang diperoleh
melalui pengalaman langsung atau konkret, kenyataan yang ada di lingkungan
kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambing
verbal (abstrak).
- Riset tentang otak menginformasikan bahwa otak manusia atau anak hanya
mampu menerima informasi/berkonsentrasi tidak lebih dari 10 menit.
Sementara para guru terus berceramah sampai 35 menit(SD) ,40menit(SMP) ,
45menit(SMA),50menit(Mahasiswa) bahkan lebih.
- Wyatt dan Looper (1999) dalam succesfull learning coms from doing
menginformasikan bahwa daya serap siswa dalam belajar secara berangsur
akan dapat meningkat melalui proses verbal, visual, terlibat, dan berbuat.
Daya serap itu dapat dicapai melalui membaca (10%), mendengarkan (20%),
melihat gambar atau diagram, video/film, demonstrasi (30%), terlibat dalam
diskusi (50%), menyajikan presentasi (70%), bermain peran, melakukan
simulasi, mengerjakan hal yang nyata (90%).

Solusi :
- Tumbuhkan keyakinan bahwa menulis itu memang mudah. Lakukan dengan
kredo MI-Kua PLAR (minati- kuasai- pikirkan- lakukan-amati- rasakan).
- Habituasi menulis sejalan dengan pesan atau pidato kaisar titus dihadapan
senat romawi dalam Bahasa latin : “verba volant, scripta manent”. Segala
yang terucap akan menguap, semua yang tertulis akan tetap ada.
- Para guru diharapkan cakap dalam menuliskan aktivitas pembelajaran yang
dilakukan, sehingga dapat menginspirasi guru yang lain dalam menarasikan
aktivias pembelajaran dalam bentuk karya tulis.
Nama : Muslimatul Fajriyah dan Rizqi Teguh A.P
Nim : 201810040311538 dan 201810040311531
Kelas : CW B

Judul : Mengakhiri Eksistensi Politik Eks Koruptor


Ditulis : Muslimatul Fajriyah dan Rizqi Teguh Mahasiswa smester 3 jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Data/fakta :
- Peristiwa operasi tangkap tangan komisi pemberantasan korupsi (KPK)
terhadap bupati Kudus, Muhammad tamzil, 26 Juli 2019 lalu, terakait dugaan
suap pengisian jabatan dilingkungan pemerintah kabupaten Kudus. Padahal
sebelumnya Tamzil sudah pernah menjadi penghuni Hotel Prodeo lantaran
dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi dana bantuan saran dan prasarana
Pendidikan kabupaten Kudus tahun anggaran 2004.
- Kemenangan dua tersangka kasus korupsi pada pilkada 2018 lalu, yakni
Syahri mulyo sebagai bupati tulungagung dan Ahmad hidayat mus sebagai
gubernur maluku utara.
- Berkaca pada Pemilu 2019 lalu, KPU sempat menerbitkan PKPU Nomor 20
Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota. PKPU ini mengharuskan partai politik untuk tidak
menyertakan mantan terpidana perkara korupsi sebagai calon anggota
legislatif (caleg) dan meniadakan frasa “kecuali secara terbuka dan jujur
mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana”
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilu. Dengan ketentuan ini, eks koruptor terlarang untuk menjadi caleg
tanpa syarat.
- Seperti pernah diungkapkan oleh Maria González de Asis dalam Reducing
Corruption at the Local Level (2000), korupsi di tingkat lokal telah
mendistorsi alokasi sumber daya dan performa daerah yang berimplikasi
secara langsung pada rendahnya kualitas pelayanan publik, meningkatnya
polarisasi masyarakat, inefisiensi anggaran, rendahnya investasi daerah, dan
menurunnya pertumbuhan ekonomi

Permasalahan :
- Komisi pemilihan umum(KPU) telah menyiapkan rancangan peraturan KPU
yang berisi ketentuan larangan pencalonan eks terpidana kasus korupsi dalam
pemilihan kepala daerah(Pilkada) serentak 2020.
- Kendala konstitusionalitas; melarang pencalonan eks terpidana kasus korupsi
selalu problematik.

Solusi :
- Kami sangat berharap agar KPK dan para hakim yang menuntut dan
mengadili para politikus korup agar memaksimalkan pencabutan hak
politiknya demi melindungi hak masyarakat untuk mendapatkan pemimpin
yang tepercaya.
- Kami juga menginginkan agar partai politik tidak lagi menyediakan
kesempatan politikus korup untuk kembali berkarier di dunia politik
- dalam Pilkada selanjutnya partai dan masyakarat harus menyadari betul
pentingnya menghukum politikus yang mencoba peruntungan kembali dan
mencalonkan diri lagi dengan cara tidak memberi kesempatan untuk kedua
kalinya.
-

Anda mungkin juga menyukai