Artikel 3
Artikel 3
Abstrak
Pemilihan umum merupakan cerminan dari sistem demokrasi, Demokrasi hakikatnya
mengizinkan warga Negara berpartisipasi dalam menjalankan roda pemerintahan. secara empiris di
Indonesia sampai saat ini tidak mencerminkan suatu ideologi yang telah disepakati oleh masyarakat
Indonesia. Permasalahan yang dikaji berkaitan dengan Demokrasi Sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila
Keempat Pancasila dalam Pemilihan Umum di Indonesia. Hal ini disesuaikan oleh amanat konstitusi
yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara hukum dan Negara demokrasi. Pancasila sila
keempat merupakan penceminan dari asas demokrasi. Sebagai negara hukum, Indonesia memegang
demokkrasi dalam pelaksanaan proses berbangsa dan bernegara dalam penyelenggaraan sistem
pemilihan umumnya. Keberadaan Demokrasi Sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila
dalam Pemilihan Umum sangat penting bagi bangsa Indonesia sebagai Negara hukum. Oleh karena
itu, sebagai negara hukum yang memegang teguh prinsip negara hukum, maka seharusnya juga
memegang teguh prinsip demokrasi. Pemilihan umum daerah daaai Indonesia belum mencerminkan
nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila sila keempat yaitu kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.
Kata kunci: Demokrasi, Pancasila, Pemilihan Umum.
Abstract
Elections are a reflection of the democratic system, Democracy essentially allows citizens to
participate in running the wheels of government. empirically in Indonesia to date does not reflect an
ideology agreed upon by the Indonesian people. The problems studied are related to Democracy as
the Fourth Precepts of Pancasila in the General Elections in Indonesia. This is adjusted by the
constitutional mandate which states that Indonesia is a rule of law and a democracy. The fourth
Pancasila precept is a reflection of the principle of democracy. As a state of law, Indonesia holds
democracy in the implementation of the nation and state process in the implementation of the general
electoral system. The Existence of Democracy as a Form of the Four Precepts Values of Pancasila in
the General Election is very important for the Indonesian nation as a rule of law. Therefore, as a rule
of law which holds the principles of the rule of law, it should also hold onto the principles of
democracy. Regional elections in Indonesia do not yet reflect the values contained in the fourth
precepts of Pancasila, namely people led by wisdom in deliberation or representation.
Keywords: Existence, Regional Election, Pancasila.
menjelaskan pemilihan umum yang wakil kepala daerah dipilih dalam satu
mengandung tata nilai pancasila sila pasangan secara langsung oleh rakyatnya di
keempat hanya saja menjelaskan prosedur daerah masing-masing. Pelaksanaannya
standart pemilihan umum kepala daerah di pemilihan kepala daerah secara langsung
Indonesia. Pelaksanaan Pemilihan Umum memberikan kebabasan kepada daerah untuk
Kepala daerah dijabarkan dalam Undang- memilih pemimpinya sendiri. Pasal 22 E
Undang Republik Indonesia Nomor 22 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik
Tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi Indonesia Tahun 1945 pemilihan umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun
Daerah merupakan entery point perubahan sekali. Namum pemilihan kepala daerah
mendasar dalam persoalan kewenangan secara langsung tidak termaktub dalam
yang diberikan kepala daerah. Pemilihan Ketentuan Pasal 22 E Ayat (2) Undang-
umum daerah merupakan pemilihan umum Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
yang diselenggaran disetiap daerah 1945.
Indonesia dalam rangka memilih pemimpin Selanjutnya menurut Widodo, “salah
daerah yang sesuai dengan amanat rakyat. satu prasyarat penting dalam
penyelenggaraan Pemilu di negara
1. Pemilihan Umum Kepala Daerah
demokrasi adalah bahwa penyelenggaraan
Menurut Peraturan Perundang-
Pemilu dilaksanakan oleh lembaga yang
Undangan
mandiri dari pemerintah.” Hal ini telah
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
terjamin dalam UUD 1945 Pasal 22 (5) yang
Dasar Republik Indonesia tahun 1945
menggariskan bahwa : ”Pemilihan Umum
mengatakan bahwa Negara Indonesia
diselenggarakan oleh suatu komisi
merupakan Negara hukum. Dari rumusan
pemilihan umum yang bersifat nasional,
pasal tersebut bahwa seluruh pelaksanaan
tetap dan mandiri”(Widodo, 2015).
Negara harus tunduk kepada hukum yang
Undang-Undang Republik Indonesia
berlaku. Salah satu ciri Negara hukum
Nomor 32 Tahun 2004 memberlakukan
adalah semua sistem pemerintahan
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala
dijalankan oleh hukum. Didalam perihal
daerah secara langsung (Pasal 56 Ayat (1)),
tersebut pemilihan umum menjadi perhatian
timbul problematika, sebagian warga
penting dalam melaksanakan dinamika
mempertanyakan, apakah pemilihan kepala
hukum di Indonesia.
daerah adalah pemilihan umum (general
Pemilihan kepala daerah langsung
election), sebagaimana dimaksud dalam
diadopsi di dalam Undang-Undang Republik
Pasal 22E Ayat (2) Undang-Undang Dasar
Indonesia Nomor 1 Tahun 1957 tentang
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD RI
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Pasal
Tahun 1945). Pemilihan kepala daerah
23 Ayat (1) dinyatakan, ”Kepala Daerah
langsung tidak termasuk pemilu,
dipilih menurut aturan yang ditetapkan
sebagaimana dimaksud Pasal 22E Ayat (2)
dalam UndangUndang”. Penjelasanya
UUD RI Tahun 1945 tetapi merupakan
ditegaskan bahwa “Kepala Daerah haruslah
pemilihan lokal yang merujuk pada Pasal 18
seorang yang dekat kepada dan dikenal oleh
ayat (4) UUD Negara Republik Indonesia
masyarakat Daerah yang bersangkutan, dan
Tahun 1945, serta mensyaratkan belaka
karena itu Kepala Daerah haruslah seorang
pada pemilihan secara demokratis.
yang mendapat kepercayaan dari rakyat
Pemilihan yang demokratis tidak hanya
tersebut, dan diserahi kekuasaan atas
merupakan asas bagi suatu pemilihan
kepercayaan tersebut.”
langsung.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004, kepala daerah dan
sila harus dapat diaplikasikan dalam kedaulatan rakyat, hakikat kebijakan yang
kehidupan berbangsa dan bernegara (baik dibuat adalah kehendak rakyat dan untuk
negara dan warganegara). Secara spesifik, kepentingan rakyat. Mekanisme semacam
Pengertian demokrasi Pancasila: a. ini akan mencapai dua hal.Pertama.kecil
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang kemungkinan terjadinya penyalah gunaan
berdasarkan pada asas kekeluargaan dan kekuasaan,sedangkan kedua,terjaminnya
gotong-royong yang ditujukan demi kepentingan rakyat dalam tugas-tugas
kesejahteraan rakyat, yang mengandung pemerintahan.Perwujudan lain konsep
unsur-unsur berkesadaran religius, yang kedaulatan adalah pengawas oleh
berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi rakyat.Pengawasan dilakukan karena
pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan demokrasi tidak mempercayai kebaikan hati
berkesinambungan. b. Dalam demokrasi penguasa.” (Agustam, 2011)
Pancasila, sistem pengorganisasian negara Pemilihan umum kepala daerah
dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan secara langsung merupakan upaya
persetujuan rakyat. c. Dalam demokrasi menciptakan pemerintahan yang demokratis,
Pancasila kebebasan individu tidaklah salah satu harapan demi terwujudnya
bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan demokrasi yaitu munculnya calon pemimpin
atau disesuaikan dengan tanggung jawab daerah secara independen. Masyarakat
sosial. d. Dalam demokrasi Pancasila, Indonesia secara luas memahami demokrasi
keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan sebagai bentuk pemilihan secara langsung
dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia untuk mengisi kekosongan jabatan
yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, pemerintahan dan politik. Oleh karena itu
sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau penerapan nilai demokrasi sila keempat
minoritas.” (Yusdiyanto, 2016) Pancasila digunakan untuk mengurangi
Sistem pemerintahan demokrasi di gesekan sosial yang terjadi akibat kampanye
Indonesia tergolong muda usianya sehingga oleh partai politik. Dengan jwa demokratis
proses menuju kedewasaan demokrasi maka masyarakat akan menerima
terutama dalam konteks pemilihan umum pemerintah daerah yang terpilih.
kepala daerah yang diwarnai persilisihan B. Pelaksanaan Demokrasi Sila Keempat
dan kericuhan antar golongan. Situasi Pancasila Sebagai Sumber Nilai
demikian harus disikapi sebagi bagian Pemilihan Umum Daerah di Indonesia
dinamika demokrasi yang terus berkembang Terlaksananya pemilihan umum
dalam berproses menuju demokrasi yang daerah secara langsung merupakan amanat
diharapkan seluruh masyarakat Indonesia langsung dari UUD 1945 Pasal 22E ayat (1)
sehingga terwujudya masyarakat adil Pemilihan umum dilaksanakan secara
makmur yang bernafaskan Pancasila. langsung umu, bebas, rahasia, jujur, dan adil
Pemilihan umum menurut sudut setiap lima tahun sekali. Apabila ditinjau
pandang teori merupakan sarana penting dari sudut historis yuridis pelaksanaan
bagi demokrasi. Masyarakat dapat demoktasi di daerah mengalami banyak
merasakan rasanya demokrasi secara nyata kontradiksi. Namun banyak sekali
ketika proses pemilihan umum permasalahan dalam pelaksanaan pilkada
diselenggarakan dalam rangka menentukan langsung tersebut.
kandidat diinginkan yang dapat memimpin Pilkada yang tidak sesuai dengan
dengan bijak dan arif dikemudian hari yang pancasila sila keempat yang berupa
sesuai keinginan rakyat didalam tampuk pelanggaran, kecurangan yang dilakukan
kekuasaan dan kepemimpinan. Hakikatnya oleh penyelenggara, peserta pilkada, dan tim
demokrasi merupakan “Kedaulatan Rakyat pendukung, serta masyarakat dapat
(people’s Sovereignty), dengan konsep diberikan sanksi pidana yang telah di atur
didalam Pasal 177, dan178 Undang-Undang Namun dalam pelaksanaannya banyak partai
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 politik yang tidak mencermikan dari nilai
Tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil demokrasi sila keempat Pancasila tersebut.
Gubernur. Fakta empiris pemilukada secara Menurut Widodo, “Pelaksanaan Pemilihan
langsung menunjukan kesenjangan Kepala Daerah (pilkada) langsung dan tidak
demokrasi. Banyak kalangan praktisi hukum langsung memiliki legitimasi yuridis
mengemukakan argument bahwa konstitusional dan empirik. Agar pelaksaan
pemilukada secara langsung justru lebih efisien, model sistem Pilkada harus
membebani keuangan daerah dan banyak berdasarkan asas demokrasi dan nilai-nilai
terjadi mahar politik. pancasila. Demokrasi Pancasila menyerukan
Permasalahan tersebut diatas, dua pembuatan keputusan melalui musyawarah
hal penting yang harus digaris bawahi dalam mencapai mufakat. Ini adalah demokrasi
pelaksanaan pilkada langsung adalah: “1. yang menghidupkan prinsip-prinsip
Adanya kecenderungan rendahnya tingkat Pancasila (Widodo, 2015).” Oleh karena itu
partisipasi pemilih; 2. Implikasi dari Partai politik berperan dalam proses
demokratisasi di daerah, tidak sepenuhnya pelaksanaan implementasi nilai demokrasi
mampu mengontrol proses-proses yang sila keempat Pancasila dalam pilkaada saat
terjadi dalam pelaksanaan pilkada (Widodo, ini.
2015).” Oleh karena itu penerapan dari Perkembangan saat ini partai politik
demokrasi dalam nilai sila keempat banyak yang tidak mencerminkan dari nilai
Pancasila sangat dibutuhkan untuk demokrasi. Pelaksanaan partai politik dalam
mengurangi permasalahan yang terjadi pilkada juga di atur dalam UU Pilkada.
dalam pilkada di Indonesia. Beberapa Undang-Undang Pilkada efektif atau tidak,
bentuk dari demokratisasi yang tidak tergantung seberapa besar pelaksanaannya
sepenuhnya mengontrol proses yang terjadi dibarengi dengan nilai-nilai moralitas atau
dalam pelaksanaan pilkada, diantaranya nilai-nilai Pancasila (Widodo, 2015). Bentuk
dapat dilihat dari peran partai politik dalam dari partai politik yang tidak mencerminkan
pelaksanaan demokrasi di pemilihan kepala demokrasi terdapat dari sisi internal partai
daerah saat ini. politik itu sendiri, dimana pemilihan atau
Partai politik merupakan instrumen penunjukan kepala daerah yang diusung
yang sangat penting sebagai definisi, fungsi, oleh partai politik saat ini tidak
dan peran sebagai perwujudan negara yang mencermikan asas demokrasi. Pemilihan
meyakini sistem demokrasi sebagai kepala daerah yang diusung oleh partai
terwujudkan amanat konstitusi UUD RI politik hanya berdasakan intruksi ketua
Tahun 1945 BAB X Pasal 28, dalam hal umum partai politik dengan mekanisme
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan penujukan secara langsung.
pemikiran, dan bagian dari upaya untuk Dengan sistem penunjukan kepala
mencapai mewujudkan negara yang daerah oleh ketua umum partai politik ini
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, makmur, dapat menjadikan suatu permasalahan
demokrasi, dan penegekan hukum. dimana melemahkan nilai demokrasi dalam
Keberadaan partai politik di Indonesia sila keempat Pancasila. Proses tersebut
merupakan terwujudnya suatu indikator dapat juga sebagai celah nantinya adanya
berjalannya sistem politik dalam budaya “hutang budi” dari kepala daerah ke
penyelengaraan pimpinan kekuasaan negara. ketua partai politik. Sehingga dikhawatirkan
Partai politik masyarakat dapat setiap kebijakan kepala daerah itu nanti akan
menyalurkan proses demokrasi seperti apa di dasarkan pada kepentingan partai politik
yang diamanatkan dalam Pancasila dan pengusungnya. Hal tersebut jelas merupakan
Peraturan perundang-undangan yang ada. pelanggaran partai politik yg tidak
dengan amanat nilai demokrasi dalam sila Indonesia. Justitia Et Pax: Jurnal
keempat Pancasila. Hukum, 31(2), 87–106. Retrieved
From
DAFTAR PUSTAKA
Https://Ojs.Uajy.Ac.Id/Index.Php/Ju
Agustam. (2011). Konsepsi Dan stitiaetpax/Article/View/1346
Implementasi Demokrasi Pancasila
Ibrahim, Johnny. 2010. Teori dan Metode
Dalam Sistem Perpolitikan Di
Penelitian Normatif. Malang.
Indoensia. Jurnal Tapis, 7(12), 80–
Bayumedia Publishing.
91. Retrieved From
Https://Media.Neliti.Com/Media/Pub Nazir, A. (2017). Pengaruh Tata Kelola
lications/140373-Id-Konsepsi-Dan- Pemilih Terhadap Efektivitas.
Implementasi-Demokrasi-Panc.Pdf. Kreatif | Jurnal Ilmiah Prodi
Manajemen Universitas Pamulang, 4
Amirudin dan Zainal Asikin. 2010. Metode
(2), 82–97. Retrieved From
Penelitian Hukum. Jakarta. Raja
Http://Openjournal.Unpam.Ac.Id/Ind
Grafindo.
ex.Php/Kreatif/Article/Download/49
Budiadjo, Mariam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu 4/406.
Politik. Jakarta. Gramedia Pustaka
Syamsudin, M. 2007. Operasionalisasi
Utama.
Penelitian Hukum. Jakarta. Raja
Erisanti, Nadia.2014. Efisiensi Dan Grafindo Persada
Efektivitas Pemilihan Umum Kepala
Wanma, A. V. (2015). Pentingnya
Daerah Langsung Menurut Undang-
Pendidikan Politik Generasi Muda
Undang No 32 Tahun 2004 Tentang
Terhadap Pelaksanaan Partisipasi
Pemerintahan Daerah.Skripsi.
Politik Di Distrik Samofa Kabupaten
Universitas Bengkulu Fakultas
Biak Numfor. Jurnal Politico, 2 (6),
Hukum.
1–16. Retrieved From
Hadimin, D. N. (2015). Analisis Kebijakan Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.
Sistem Pemilihan Umum Legislatif Php/Politico/Article/View/10405/99
Daerah Yang Ideal Dalam 91
Membangun Pemerintahan Daerah
Widodo, W. (2015). Pelaksanaan Pilkada
Yang Lebih Demokratis. Majalah
Berdasarkan Asas Demokrasi Dan
Ilmiah Unikom, 13(1), 85–91.
Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Ilmiah
Retrieved From
Civis, 5(1), 679–691.
Http://Jurnal.Unikom.Ac.Id/_S/Data/
Jurnal/Volume-13/10-Miu-13-No-1- Yusdiyanto. (2016). Makna Filosofis Nilai-
Deny.Pdf/Pdf/10-Miu-13-No-1- Nilai Sila Ke-Empat Pancasila
Deny.Pdf Dalam Sistem Demokrasi Di
Indonesia. Fiat Justisia, 10(2), 259–
Hartono, Y., & Putri, E. M. C. (2014).
272.
Pandangan Pemilih Pemula
Terhadap Pemilihan Umum Di