Anda di halaman 1dari 4

KONSEP

Surabaya,

Nomor : 556 / /436.6.14/2013 Kepada


Sifat : Penting Yth. Ibu Walikota Surabaya
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Laporan Terkait Dengan Standarisasi di -
Usaha Akomodasi Hotel SURABAYA

Menindaklanjuti disposisi Walikota Surabaya terkait dengan surat Gubernur


Jawa Timur Nomer 566.2/2443/107.21/2016 ,tanggal 18 Februari 2016, perihal
Penerapan Standar dan Sertifikasi Usaha Pariwisata beserta lampirannya bersama
ini dilaporkan sebagai berikut :

I. Definisi:

1. Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat


kompetensi di bidang kepariwisataan yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia,standar internasional dan/atau standar khusus.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut LSP
Bidang Pariwisata adalah lembaga sertifikasi profesi di bidang pariwisata yang
telah mendapat lisensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga
sertifikasi usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi
standar usaha pariwisata
4. Standar Usaha Pariwisata adalah rumusan kualifikasi usaha pariwisata dan/atau
klasifikasi usaha pariwisata yang mencangkup aspek produk, pelayanan dan
pengelolaan usaha pariwisata.
5. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut
LSU Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiiri yang berwenang melakukan
sertifikasi usaha di bidang pariwista sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

II Dasar Hukum

 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang


 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan
Sertifikasi saha di Bidang Pariwisata
 Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Penyediaan
Akomodasi.
 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Nomor
53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 6 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Indonesia Nomor 53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel.
 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Usaha Pariwisata.
 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Usaha Hotel

III. Maksud dan Tujuan

1. Sertifikasi Kompetensi bertujuan untuk :

a) Memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki Tenaga Kerja ;


dan
b) Meningkatkan kualitas dan daya saing Tenaga Kerja

Pengusaha Pariwisata wajib memperkerjakan Tenaga Kerja yang telah memiliki


Sertfikat Kompetensi di Bidang Pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan termasuk Tenaga Kerja asing.

2. Sertifikasi Usaha Pariwisata bertujuan untuk :

a) Menjamin kualitas produk , pelayanan dan pengelolaan dalam rangka


memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu ; dan
b) Memberikan perlindungan terhadap tamu,pengusaha hotel,tenaga kerja,dan
masyarakat,baik untuk keselamatan,kesehatan,kenyamanan,keamanan,dan
kemudahan dan pelestarian lingkungan hidup.

Setiap Pengusaha Pariwisata berkewajiban menerapkan standar usaha pariwisata


dalam menjalankan usaha pariwisata.

IV. Kewenangan Sertifikasi

Sejak Tahun 2014 kesenangan sertifikasi usaha pariwisata dilaksanakan oleh LSU
Bidang Pariwisata yang sebelumnya dilaksanakan oleh asosiasi hotel PHRI
(Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia).
LSU atau Lembaga Sertifikasi Usaha adalah lembaga mandiri yang berkedudukan
di wilayah Republik Indonesia yang ditunjuk berdasarkan surat keputusan Menteri
Pariwisata.
Sampai dengan saat ini jumlah LSU di Indonesia adalah 25 (duapuluh lima) dan
hanya 1 diantaranya berdomisili di Kota Surabaya

V. Klasifikasi Usaha Hotel dibagi dalam :

a. Hotel Bintang ( Bintang 1 sampai bintang 5 )

b. Hotel Non Bintang (tidak memiliki penggolongan kelas hotel dan dapat disebut
sebagai Hotel Melati)
VI. Prosedur Pengajuan Klasifikasi Hotel

Sebelum dilakukan penilaian klasifikasi oleh LSU, terlebih dahulu dilakukan


penilaian terhadap Persyaratan Dasar oleh SKPD pada Pemerintah
Kabupaten/Kota yang di koordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Jawa Timur yang meliputi :
- Tanda Daftar Usaha Pariwisata Bidang Usaha Penyediaan Akomodasi Jenis
Usaha Hotel
- Kelayakan fungsi bangunan gedung
- Keterangan laik sehat dan
- Kelayakan kualitas air
Setelah mendapatkan rekomendasi Persyaratan Dasar dari Gubernur Jawa Timur,
selanjutnya Penilaian terhadap kriteria mutlak dan kriteria tidak mutlak
sebagaimana dimaksud LSU Bidang Pariwisata dimana kriteria mutlak dan tidak
mutlak tata cara penilaian terhadap standar hotel mengacu pada ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Menteri.

V. Sanksi Administratif

Pelanggaran dilakukan Pengusaha Pariwisata terhadap ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 24 dikenai sanksi administratif berupa:

a) Teguran tertulis
b) Pembatasan kegiatan usaha
c) Pembekuan sementara kegiatan usaha

VI. Kondisi Yang Ada di Kota Surabaya

Dari data Tanda Daftar Usaha Hotel di Surabaya, untuk Hotel Bintang yang
berjumlah sekitar ..... hotel, yang telah melaksanakan sertifikasi
sejumlah......hotel ( data terlampir ). Sedangkan untuk Hotel Non Bintang
berjumlah .........hotel

VII. Hambatan/Kendala

Untuk memfasilitasi Sertifikasi Profesi tenaga kerja, bersama dengan Dinas


Tenaga Kerja Surabaya telah dilakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Sertifikasi
Profesi secara gratis bagi tenaga kerja di hotel dengan syarat harus ber KTP
Surabaya. Namun kondisi di lapangan bahwa tenaga kerja yang bekerja di hotel
Surabaya banyak juga yang berasal dari luar kota Surabaya, sehingga tidak dapat
menfaatkan fasilitas tersebut.

Sedangkan untuk percepatan Sertifikasi Usaha Hotel, bahwa beberapa hotel telah
mengajukan proses awal persyaratan dasar, namun sebagian menyatakan
keberatan terhadap pengenaan biaya sertifikasi , dan sebagian lainnya masih belum
tertarik makna sertifikasi.
VII. Tindakan yang telah di lakukan

Sejak diundangkannya tentang peraturan standarisasi hotel, melalui program


peningkatan Sumber Daya Manusia, pada tahun 2014 sampai dengan saat ini telah
dilakukan upaya antara lain :

1. Melakukan sosialisasi dan pembekalan kepada pelaku usaha hotel , restoran ,


biro perjalanan wisata, Pemandu Wisata tentang standarisasi usaha dan
standarisasi kompetensi .
2. Melakukan pemberitahuan melalui surat menyurat .
3. Melakukan kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dalam sosialisasi dan
pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi SDM insan pariwisata .
4. Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur
melaksanakan advokasi kepada pelaku usaha pariwisata.
5. Dilibatkan sebagai salah satu anggota tim penilaian persyaratan dasar usaha
pariwisata

Demikian laporan ini kami sampaikan, untuk selanjutnya mohon petunjuk


arahan lebih lanjut.

KEPALA DINAS

Dra. Wiwiek Widayati


Pembina Tingkat I
NIP.196705161993022001

Anda mungkin juga menyukai