Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

NAMA : SHELVI INDAH LESTARI GEA


JUDUL PRAKTIKUM : Pembuatan Sediaan Apus Tetes Darah Tebal
HARI / TANGGAL : Kamis / 15 April 2021
PRAKTIKUM KE : 6

DASAR TEORI :

Menurut (Harijanto, 2009), dilakukan pemeriksaan sediaan darah malaria untuk menentukan:
a. Ada tidaknya parasit malaria
b. Spesies dan stadium plasmodium
c. Kepadatan parasit.
Sampai sekarang diagnosis laboratorium yang masih digunakan sebagai standar emas di
seluruh dunia ialah tetesan darah tebal maupun tipis (Sucipto, 2015).
Sediaan darah tebal terdiri dari sejumlah besar sel darah merah yang terhemolisis. Sehingga
parasit akan terkonsentrasi di area yang terbatas, sehingga parasit akan lebih cepat terlihat di bawah
mikroskop (Sucipto, 2015). Pada sediaan darah tebal, jumlah darah lebih banyak dan lapang lebih
sempit, sehingga jumlah parasit lebih padat dan lebih mudah ditemukan. Eritrosit tidak tampak lagi
karena sudah lisis pada proses pembuatan preparat malaria (Rahmad, 2010).
Kesalahan dalam pembuatan sediaan darah menurut Sucipto (2015), yaitu:
a) Jumlah darah yang digunakan terlalu banyak, sehingga warna sediaan darah tebal menjadi
gelap/terlalu biru. Parasit malaria pada sediaan darah tebal sulit dilihat karena banyaknya sel
darah putih yang menumpuk.
b) Jumlah darah yang digunakan terlalu sedikit, tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk
menyatakan bahwa sediaan darah tersebut negatif.
c) Sediaan yang berlemak atau kotor yang menyulitkan pemeriksaan. Selain itu pada proses
pewarnaan, sebagian sediaan darah tebal dapat terlepas.
d) Sediaan darah tebal yang terletak di ujung kaca objek, dapat menyulitkan pemeriksaan karena
posisi meja sediaan sudah maksimal (tidak dapat digeser).
PRINSIP KERJA : Membutuhkan darah lebih banyak untuk pemeriksaan dibanding dengan
apusan darah tipis, sehingga jumlah parasit yang ditemukan lebih banyak
dalam satu lapang pandang, sehingga pada infeksi ringan lebih mudah
ditemukan.

BAHAN / ALAT : - Masker


- Handscoon
- Lancet
- Kapas kering dan alkohol swab
- Object glass
- Batang pengaduk
- Wadah
- Air
- Mikroskop

REAGENSIA : - Giemsa 4%

CARA KERJA :
1) Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan alkohol swab.
2) Tusuk jari dengan lancet.
3) Teteskan darah sebanyak 2 tetes pada object glass.
4) Bentuk lingkaran yang searah jarum jam pada darah yang ada diatas object glass.
5) Biarkan sediaan kering di udara.
6) Setelah itu, letakkan pada satu wadah dengan posisi miring digenangi air. Biarkan selama 15 menit.
7) Teteskan Giemsa diseluruh object glass lalu biarkan selama 5 menit.
8) Bilas dengan air mengalir dengan cara memiringkannya.
9) Keringkan di udara lalu periksa object glass dibawah mikroskop.
1) Gunakan pembesaran 10x, lalu 40x.
HASIL ANALISA :

Ini adalah gambar apusan darah tebal sebelum dilakukan pengecatan Giemsa

Ini adalah hasil mikroskopis apus darah tebal sampling kapiler

KESIMPULAN :
Dari hasil praktikum, dapat dinyatakan bahwa pembuatan sediaan hapus tetes darah tebal
berhasil dilakukan dengan adanya hasil gambaran secara mikroskopis.

MEDAN, 15 APRIL 2021


PRAKTIKAN,

SHELVI INDAH LESTARI GEA

https://www.youtube.com/watch?v=Go72jjeMzac
https://www.youtube.com/watch?v=vAJv5AQtDNw

Anda mungkin juga menyukai