MIKROTEKNIK
Preparasi Smear (Apus/Ulas)
Disusun oleh:
NIM : K4319086
Kelas :C
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Laporan Resmi Praktikum
Mikroteknik
Membuat sediaan smear dari berbagai bahan (Jaringan Darah Manusia &
jaringan rongga pipi)
Bahan :
1. jaringan darah manusia
2. jaringan rongga pipi
3. giemsa azzure
4. alkohol 70%
5. methanol
6. aquades
7. kapas
8. metylen blue
IV. Skema Langkah (Bagan)
A. Smear darah
1. pengambilan darah probandus
Meletakkan Setetes darah dari ujung jari probandus pada ujung obyek
glass pertama
meniriskan preparat
B. Smear Mukosa
Mengeruk bagian dalam pipi dari dalam rongga mulut dengan
menggunakan ujung tumpul tusuk gigi
Menghisap air yang berlebihan dengan kertas isap melalui tepi cover
glass
1. 1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Plasma
1 darah
2. 4. Plasma
darah
5. Eritrosit
1 6. leukosit
3
3. 1. inti sel
4
2. sitoplasma
1 3. dinding sel
2 4. sel epitel pipih
B. Pembahasan
a. Teknik Handling Bahan
Smear Atau ulas atau apus merupakan suatu teknik yang dilakukan
dengan cara membuat selaput dari substansi yang berupa cairan
jaringan di atas gelas benda yang bening Dan bebas lemak yang
selanjutnya melalui tahap fiksasi, Pewarnaan dan ditutup dengan
cover glass .Preparat apuss darah merupakan Preparat darah yang
digunakan untuk mencari kelainan pada sel darah. 3 sel darah utama
yang diuji adalah:
Sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah
putih yang membantu tubuh melawan infeksi, trombosit yang
penting untuk pembekuan darah.
Menurut Harijati, dkk (2017), Preparat apuss darah dibuat dengan
meratakan tetesan darah di atas bidang yang digunakan. Metode yang
digunakan dalam pembuatan Preparat apuss darah adalah metode
wedge. Metode ini digunakan dengan menempatkan Tetesan darah
pada gelas obyek, kemudian mendorongnya dengan gelas obyek
yang lain pada sudut kemiringan 45 °. Selain dengan mendorongnya
menggunakan gelas obyek yang lain bisa dilakukan dengan posisi
menarik menggunakan gelas obyek yang lain.
Menurut Sabirin (2015), metode yang digunakan dalam pembuatan
Preparat smear mukosa ini adalah dengan Kerokan. Pengelolaan
dapat dilakukan secara tegas maupun halus tergantung pada tempat
yang akan diambil sediaan nya. Pengambilan Semple mukosa mulut
dengan cara pengelolaan akan mengambil sel sampai bagian
prabasal. cara cara pengecekan dilakukan dengan cara mengerok
mukosa oral Secara berulang ulang dan dilakukan dalam satu arah
sampai terlihat Kemerahan di daerah mukosa yang menandakan
Lamina propria Sudah mulai terekspos. Pada smear mukosa ini kita
dapat mengetahui jenis epitel pada bagian yang diamati.
b. Pelaksanaan Penggunaan Teknik
Pelaksanaan teknik smear darah yaitu merelaksasikan lengan
dengan cara mengayunkan ayunkan lengan, kemudian memegang
salah satu jari yang akan diambil darahnya. Lalu, memberi tekanan
pada jari dan mengambil darah dengan posisi jarum tegak lurus
dengan jari tangan. Langkah yang selanjutnya adalah menyiapkan
dua obyek las langkah yang selanjutnya adalah menyiapkan dua
obyek glass , kemudian meletakkan setetes darah yang berasal dari
ujung jari probandus pada ujung obyek glass pertama. Lalu,
mengambil obyek glas yang kedua, menyentuhkan salah satu
ujungnya pada obyek glas pertama di sebelah kiri tetesan darah tadi
sehingga kedua obyek glass membentuk sudut 45 ° ke kanan.
Setelah itu, menggerakkan object glass kedua ke kanan sehingga
tetesan darah berada di sudut antara kedua object glass dan
membentuk garis yang tipis. Lalu, membiarkan preparat kering dan
siap diwarnai. Kemudian, memfiksir preparat apus yang telah
kering dengan methanol selama 10 menit. Setelah itu, menetesi
preparat apus dengan larutan giemsa(9-10 tetes) dan membiarkan
selama 3 sampai 5 menit. Langkah yang terakhir adalah mencuci
preparat apuss dengan air mengalir lalu mengeringkan dalam suhu
ruang.
Pelaksanaan smear mukosa yang pertama dilakukan adalah
menorehkan atau mengeruk bagian dalam pipi dari dalam rongga
mulut dengan menggunakan ujung tumpul tusuk gigi hingga
diperoleh lapisan sendirinya. Kemudian, meneteskan sedikit air
dengan pipet di atas kaca obyek, lalu menyebarkan lendir pada
ujung tusuk gigi dan mengaduk dengan tetesan air tadi agar sel sel
tidak mengelompok. Selanjutnya menutup dengan cover glass agar
tidak terbentuk gelembung udara di bawah cover glass .kemudian
mengisap air yang berlebihan dengan kertas isap melalui tapi cover
glass . Lalu meneteskan metilen blue dengan hati hati pada pinggir
cover glass dan menempelkan kertas isap pada pinggir cover glass
yang berlawanan agar metilen blue cepat merata. Selanjutnya
mengamati di bawah mikroskop.
c. Alasan Penggunaan Teknik
Alasan penggunaan teknik Smear Darah Adalah karena mampu
menilai berbagai unsur sel darah Seperti Morfologi sel (Eritrosit,
Leukosit, Dan trombosit), menentukan jumlah dan jenis Leukosit,
mengestimasi jumlah trombosit dan mengidentifikasi adanya
parasit (Ardina dan Rozalinda, 2018). Secara umum penggunaan
teknik ini ditunjukkan untuk mempermudah mengamati sel sel atau
jaringan pada Preparat sediaan apus baik tipis maupun tebal.
Alasan penggunaan teknik smear mukosa karena metode ini dapat
digunakan untuk mendeteksi Lesi mukosa yang berada di bagian
superfisialis Sampai lapisan parabasal. Metode ini lebih mudah dan
cepat untuk digunakan sebagai diagnosis penunjang daripada
hispatologi. Selain itu, metode ini dapat mengambil permukaan
yang luas dibandingkan insisi atau eksisi Terhadap Lesi permukaan
mukosa. Struktur sel terkadang terlihat lebih jelas dibandingkan
dengan hispatologis Sehingga dengan teknik Smear mukosa ini
Dapat mengetahui jaringan epitel yang ada pada bagian dalam bibi
dapat mengetahui jaringan epitel yang ada pada bagian dalam pipi
(Sabirin, 2015).
Gambar Praktikum
Ardina, R., & Rosalinda, S. (2018). Morfologi Eosinofil Pada Apusan Darah
Tepi Menggunakan Pewarnaan Giemsa, Wright, Dan Kombinasi Wright
Giemsa. Jurnal Surya Medika (JSM), 3(2), 5-12.
Kurniasih, Y., & Mulyani, R. (2018). Gambaran Eritrosit Pada Sediaan Darah
Tepi Pasien Malaria Di Puskesmas Sungai Pancur. Jurnal Endurance, 3(2),
226-231.
Nurminha, N. (2016). Deteksi Dini Virus Dengue Pada Sediaan Apus Darah
Tipis Dan Tebal Dengan Metode Imunositokimia. Jurnal Kesehatan, 4(1).
Suratin, M. D., Rahmadwati, R., & Muslim, A. (2015). Identifikasi Sel Acute
Lymphoblastic Leukemia (ALL) pada Citra Peripheral Blood Smear
Berdasarkan Morfologi Sel Darah Putih. Jurnal Arus Elektro Indonesia,
1(3).
Praktikan
Viranika DTM
NIM. K4319086