Anda di halaman 1dari 12

PENUNTUN PRAKTIKUM

BLOK TROPICAL MEDICINE (TROPMED)


DEPARTEMEN PARASITOLOGI

PENYUSUN
Dra. Merina Panggabean, M.Sc
dr. Nurfida Kh Arrasyid, M.Kes
Dr. dr. Lambok Siahaan, MKT, Sp.KKLP, Sp.ParK
dr. Hemma Yulfi, DAP&E, MMedEd
Dr. dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH, Sp.ParK
dr. Yoan Carolina Panggabean, MKT
dr. Yunilda Andriyani, MKT, Sp.ParK
dr. Adelina Haryani Sinambela, MKT
dr. Irma Sepala Sari Siregar, MKT
dr. Sunna Vyatra Hutagalung, MS, PhD
dr. Dewi Saputri, MKT

DEPARTEMEN PARASITOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 1
PERATURAN DAN TATA CARA PRAKTIKUM PARASITOLOGI
BLOK TROPICAL MEDICINE T.A. 2022-2023

1. Sistem pelaksanaan praktikum Blok Tropical Medicine adalah dengan metode luring.
2. Mahasiswa telah menyiapkan penuntun praktikum parasitologi blok tromped dalam bentuk
buku yang telah disampul dengan rapi sesuai dengan contoh yang telah diberikan.
3. Mahasiswa telah membaca topik praktikum yang akan dilaksanakan saat itu.
4. Mahasiswa wajib memakai baju praktikum serta berpakaian rapi dan sopan.
5. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu yakni 10 menit sebelum praktikum berlangsung, agar
dapat dilakukan skrining temperatur dan protokol kesehatan (tidak berkerumun, memakai
masker minimal 4 lapis dengan benar, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau
menggunakan hand sanitizer) sebelum diperkenankan memasuki ruangan praktikum.
Mahasiswa yang terlambat hadir tanpa keterangan yang jelas serta tidak mematuhi protokol
kesehatan tidak diperkenankan mengikuti praktikum. Mahasiswa yang terdeteksi suhu
badan > 37,50 C tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
6. Pada awal praktikum, mahasiswa wajib mengikuti kuis. Kuis berjumlah 10 soal, berbentuk
MCQ dan dilaksanakan selama 10 menit melalui Google Form. Link untuk kuis akan
dibagi melalui chat whats app pada saat praktikum.
7. Pada praktikum pertama:
- Dosen pembimbing memberikan materi (PPT maupun video) serta
memaparkan mengenai pembuatan sediaan darah tepi.
- Dosen pembimbing melakukan demonstrasi pembuatan sediaan darah tepi.
- Mahasiswa melakukan pembuatan sediaan darah tepi secara mandiri di bawah
bimbingan dosen pembimbing.
- Dosen pembimbing menjelaskan mengenai sediaan darah tepi yang baik dan
benar.
8. Pada praktikum kedua:
- Dosen pembimbing memberikan materi (PPT maupun video) serta
memaparkan mengenai identifikasi parasit darah dan penghitungan kepadatan
parasit darah.

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 2
- Mahasiswa mengidentifikasi sebanyak 1 slide dan menggambarkan parasit
yang telah diidentifikasi di penuntun praktikum.
- Mahasiswa melakukan penghitungan parasit darah dan mencatatnya di
penuntun praktikum.
- Dosen pembimbing melakukan interaksi dengan mahasiswa melalui pemberian
slide show dan mahasiswa mengidentifikasi slide tersebut.
9. Mahasiswa diperkenankan mengajukan pertanyaan setelah pemaparan materi.
10. Dosen pembimbing menampilkan slide show materi praktikum saat itu selama mahasiswa
bekerja.
11. Pada akhir pelaksanaan praktikum:
- Dosen pembimbing menilai tugas yang telah dikerjakan mahasiswa dan
menandatangani buku penuntun praktikum.
- Dosen pembimbing mencatat kehadiran mahasiswa pada daftar hadir.
- Dosen pembimbing memberi umpan balik secara umum mengenai pelaksanaan
praktikum saat itu.

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 3
PRAKTIKUM 1

A. Judul: Pembuatan Sediaan Darah Tepi (Tebal dan Apus)


B. Tingkat Keterampilan: 4A
C. Tujuan
1. Menyediakan slide untuk diperiksa secara mikroskopik.
2. Sediaan darah apus dapat digunakan untuk pemeriksaan morfologi sel darah.
3. Sediaan darah tebal dapat digunakan untuk pemeriksaan parasit filaria.
4. Sediaan darah tebal dan apus dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik malaria.
Walaupun pemeriksaan mikroskopik malaria bukan merupakan kompetensi dokter umum,
namun dokter perlu mampu membuat sediaan yang baik agar dapat dikirim dan diperiksa
dengan baik oleh tenaga ahli secara mikroskopik.
D. Alat dan Bahan
1. Sarung tangan sebagai alat perlindungan diri
2. Kapas alkohol
3. Kapas kering
4. Lanset sekali pakai
5. Kaca obyek
6. Metanol
7. Larutan Giemsa
8. Larutan buffer (dapat diganti dengan air suling atau destilled water bila tidak tersedia)
9. Rak pengering
10. Kertas tisu atau kertas saring
E. Prosedur
Pembuatan sediaan darah tebal
1. Menggunakan sarung tangan sebagai perlindungan diri
2. Menyiapkan ujung jari pasien yang akan ditusuk. Lakukan desinfeksi dengan
menggunakan kapas alkohol. Tunggu hingga kering.
3. Menusuk ujung jari pasien dengan menggunakan lanset sekali pakai.
4. Menghapus tetesan darah yang pertama keluar dengan menggunakan kapas kering.

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 4
5. Menempelkan kaca obyek pada tetesan darah berikutnya. Mengambil sebanyak 3 tetes
darah.
6. Meletakkan kaca obyek di atas meja kerja. Dengan menggunakan ujung kaca obyek yang
lain, sebarkan tetesan darah hingga membentuk lingkaran berdiameter ±1cm.
7. Memberi label pada kaca obyek, menunggu hingga sediaan kering untuk dapat diwarnai.
8. Mewarnai sediaan darah tebal dengan cara:
a. Meletakkan kaca obyek yang telah diberi sediaan di atas rak
b. Menyiapkan larutan Giemsa kerja 5% dengan mencampurkan 5 ml larutan Giemsa
stok dengan 95 ml larutan buffer atau air suling
c. Meneteskan larutan Giemsa kerja 5% di atas sediaan darah hingga seluruh darah
tertutup zat warna. Biarkan selama 30 menit.
d. Membuang sisa zat warna, kemudian cuci perlahan dengan air mengalir. Hati-hati
sebab sediaan darah dapat luruh akibat aliran air yang kuat.
e. Membiarkan kering dengan meletakkannya secara tegak di atas kertas tisu atau
kertas saring.
Pembuatan sediaan darah apus
a. Setelah mengambil tetesan darah untuk pembuatan sediaan darah tebal, mengambil
kembali 1 tetes darah untuk pembuatan sediaan darah apus. Meremas sedikit ujung
jari pasien bila darah sulit keluar.
b. Meletakkan kaca obyek di atas meja kerja. Ambil kaca obyek lainnya untuk
menyebar sediaan darah dengan cara berikut:
i. Memegang kaca obyek penyebar dengan tangan kanan. Letakkan sisi pendek
kaca obyek penyebar di sebelah kiri tetesan darah, posisikan hingga
membentuk sudut 45⁰ dengan kaca obyek di bawahnya.
ii. Menggeser kaca obyek penyebar secara perlahan ke arah kanan hingga sisinya
menyentuh tetesan darah, dan tunggu hingga darah menyebar di sepanjang sisi
pendek tersebut.
iii. Memegang kaca obyek pertama dengan tangan kiri, sementara geser kaca
obyek penyebar ke arah kiri dengan cepat hingga menyebar di atas kaca obyek
pertama.

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 5
c. Memberi label pada kaca obyek, tunggu hingga sediaan kering untuk dapat
diwarnai.
d. Mewarnai sediaan darah apus dengan cara:
i. Meletakkan kaca obyek yang telah diberi sediaan apus di atas rak
ii. Melakukan fiksasi dengan cara menetesi sediaan darah dengan metanol,
biarkan hingga 1-2 menit. Buang sisa metanol bila ada.
iii. Menyiapkan larutan Giemsa 5% dengan mencampurkan 5 ml larutan
Giemsa stok dengan 95 ml larutan buffer atau air suling
iv. Meneteskan larutan Giemsa kerja 5% di atas sediaan darah hingga seluruh
darah tertutup zat warna. Biarkan selama 30 menit.
v. Membuang sisa zat warna, kemudian cuci perlahan dengan air mengalir.
Membiarkan kering dengan meletakkannya secara tegak di atas kertas tisu
atau kertas saring.
F. Catatan:
a. Sediaan tebal dan apus dapat dibuat bersisian pada kaca obyek yang sama.
Apabila ingin dilakukan seperti ini, maka pada saat menetesi metanol pada
sediaan apus, posisikan kaca obyek miring ke arah sediaan apus sehingga
penetesan metanol tidak mengenai sediaan tebal di bagian atasnya.
b. Jari yang ditusuk biasanya jari tengah atau jari manis tangan kiri (atau tangan
kanan pada pasien kidal), dan tumit pada bayi.
c. Label dapat ditulis dengan pensil pada bagian pangkal dari sediaan apus.

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 6
Persiapkan jari pasien, Tusuk jari dengan Ambil 3 tetes darah untuk
lakukan desinfeksi dengan menggunakan lanset sekali sediaan darah tebal dan 1
kapas alkohol pakai tetes untuk sediaan apus

Buat sediaan darah apus Buat sediaan darah tebal


dengan menggesernya dengan meratakannya
Beri label pada sediaan
menggunakan sisi pendek menggunakan ujung kaca
kaca obyek lain obyek lain

Gambar 1. Pembuatan sediaan darah tebal dan apus pada kaca obyek yang sama

Gambar 2. Sediaan darah tebal dan apus pada kaca obyek yang sama

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 7
NAMA

NIM

GRUP PRAKTIKUM

T.Tangan pembimbing

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 8
PRAKTIKUM 2

A. Judul: Pemeriksaan Mikroskopik Sediaan Darah Tepi


B. Tingkat Keterampilan: 4A
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi parasit darah, yakni plasmodium dan filaria.
2. Menghitung kepadatan parasit darah.
D. Alat dan Bahan
1. Mikroskop cahaya
2. Minyak imersi atau tuluol.
E. Prosedur
1. Tetesi sediaan pada bagian yang akan diperiksa agar terlihat lebih jernih di bawah
mikroskop.
2. Periksa di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran lensa obyektif 40x. Apabila
dijumpai gambaran yang mencurigakan, lensa obyektif diganti dengan pembesaran 100x.
3. Untuk pemeriksaan parasit filaria gunakan sediaan darah tebal.
4. Untuk pemeriksaan parasit malaria, periksa darah tebal untuk identifikasi dan menghitung
kepadatan parasit. Sediaan darah apus digunakan sebagai konfirmasi morfologi.
5. Hitung parasit malaria dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung jumlah parasit per
200 lekosit dalam sediaan darah tebal. Dengan asumsi jumlah lekosit rata-rata 8000/µl
darah, maka densitas parasit dapat dihitung dengan rumus sbb:

Kepadatan parasit (parasit/µl darah) = (jumlah parasit yang dihitung x 8000) / (200 lekosit)

6. Keterampilan yang perlu dikuasai sebelumnya:


a. Pengenalan mikroskop cahaya
b. Penggunaan mikroskop cahaya
c. Pengenalan morfologi parasit malaria/filaria

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 9
F. Kegiatan
1. Mengidentifikasi stadium dan spesies plasmodium/ filaria dari sediaan yang telah dibuat
sendiri dan menggambarkannya di buku penuntun praktikum.
2. Mengidentifikasi stadium dan spesies plasmodium serta menghitung kepadatan parasit dari
slide standar yang telah disediakan dan mencatatkannya di buku penumtun praktikum.

Referensi
1. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Departemen
Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Gebrak Malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.
2. Lewis, Bain, Bates. Dacie and Lewis Practical Haematology. 10th ed. Philadelphia: Churcill
Livingstone, 2006.

NAMA

NIM

GRUP PRAKTIKUM

T.Tangan pembimbing

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 10
Gambar Parasit Darah
Plasmodium vivax Plasmodium falciparum Plasmodium ovale Plasmodium malariae
Species
Stadium
Ring

Trophozoit

Schizont

Gametosit

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 11
Penghitungan kepadatan parasit dari slide standar secara kuantitatif

Slide 1 Slide 2 Slide 3


Spesies
Jumlah stadium trophozoit
Jumlah stadium schizont
Jumlah stadium gametosit
Jumlah leukosit

Gambar Filaria Darah

Penuntun Praktikum Parasitologi Blok Tropmed 2022


Page 12

Anda mungkin juga menyukai