PENYUSUN
Dr. dr. Lambok Siahaan, MKT, Sp.KKLP, Sp.ParK
Dra. Merina Panggabean, M.Sc
dr. Nurfida K Arrasyid, M.Kes
dr. Hemma Yulfi, DAP&E, MMedEd
Dr. dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH, Sp.ParK
dr. Yoan Carolina Panggabean, MKT
dr. Yunilda Andriyani, MKT, Sp.ParK
dr. Adelina Haryani Sinambela, MKT
dr. Irma Sepala Sari Siregar, MKT
dr. Sunna Vyatra Hutagalung, MS, PhD
dr. Dewi Saputri, MKT
1. Sistem pelaksanaan praktikum Blok Tropical Medicine adalah dengan metode daring
(online).
2. Hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Sudah mempelajari penuntun praktikum.
4. Mahasiswa mengikuti kuis sebelum praktikum. Kuis berjumlah 10 soal, berbentuk MCQ
dan dilaksanakan selama 10 menit melalui Google Form. Link untuk kuis akan dibagi
melalui chat room Google Meet pada saat Praktikum Parasitologi.
5. Pemutaran video praktikum pembuatan sediaan darah dan penjelasannya. Mahasiswa
diperkenankan mengajukan pertanyaan setelah pemutaran video tersebut.
6. Mahasiswa diwajibkan membuat sediaan darah tepi (sediaan tebal dan apus) di tempatnya
masing-masing.
7. Mahasiswa wajib menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum
pembuatan sediaan darah tepi (bahan dan alat dapat dilihat di Penuntun Praktikum
Praktikum 1)
8. Mahasiswa dapat mengambil beberapa bahan praktikum ke Departemen Parasitologi
dengan membawa 2 buah pot bertutup ulir ulir (agar tidak mudah tumpah atau menguap)
dengan volume masing-masing pot kira-kira 20 ml. Pengambilan dilakukan secara
bergiliran, tidak berkerumun dan sesuai protokol kesehatan (memakai masker,
menjaga jarak, dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer). Mahasiswa
tidak akan dilayani apabila tidak mematuhi protokol kesehatan tersebut.
9. Apabila mahasiswa berhalangan untuk datang ke Departemen Parasitologi, maka
mahasiswa dapat mensubtitusi bahan :
Tujuan
1. Menyediakan slide untuk diperiksa secara mikroskopik.
2. Sediaan darah apus dapat digunakan untuk pemeriksaan morfologi sel darah.
3. Sediaan darah tebal dapat digunakan untuk pemeriksaan parasit filaria.
4. Sediaan darah tebal dan apus dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik malaria.
Walaupun pemeriksaan mikroskopik malaria bukan merupakan kompetensi dokter
umum, namun dokter perlu mampu membuat sediaan yang baik agar dapat dikirim dan
diperiksa dengan baik oleh tenaga ahli secara mikroskopik.
Prosedur
a. Pembuatan sediaan darah tebal
1. Menggunakan sarung tangan sebagai perlindungan diri
2. Persiapkan ujung jari pasien yang akan ditusuk. Lakukan desinfeksi dengan
menggunakan kapas alkohol. Tunggu hingga kering.
Gambar 1. Pembuatan sediaan darah tebal dan apus pada kaca obyek yang sama
Gambar 2. Sediaan darah tebal dan apus pada kaca obyek yang sama
1. Sistem pelaksanaan praktikum Blok Tropical Medicine adalah dengan metode daring
(online).
2. Hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Sudah mempelajari dan mencetak penuntun praktikum 2
4. Mahasiswa mengikuti kuis sebelum praktikum. Kuis berjumlah 10 soal, berbentuk MCQ
dan dilaksanakan selama 5 menit melalui google form. Link kuis akan dibagi melalui chat
room Google Meet pada saat praktikum Parasitologi. Nilai kuis akan segera diumumkan.
Apabila ada mahasiswa yang tidak mencapai nilai ≥ 80%, maka akan dilakukan kuis
ulangan dengan jumlah soal dan waktu yang sama.
5. Pemutaran video dan slide praktikum identifikasi dan penghitungan parasit darah.
Mahasiswa menggambar di buku penuntun praktikum masing-masing.
6. Mahasiswa menggunggah gambar parasit yang telah dibuat di buku penuntunnya ke
dalam Google Class Room Blok Tropical Medicine paling lama 15 menit setelah proses
di atas dilakukan.
7. Presentasi tugas mahasiswa yang dipilih secara acak oleh dosen pengampu praktikum
selama 30 menit,
8. Interaksi berupa tes acak identifikasi parasit darah serta penjelasannya
9. Penutup oleh dosen pengampu praktikum.
Tujuan
1. Mengidentifikasi parasit darah, yakni malaria dan filaria
Prosedur
1. Tetesi sediaan pada bagian yang akan diperiksa agar terlihat lebih jernih di bawah
mikroskop.
2. Periksa di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran lensa obyektif 40x. Apabila
dijumpai gambaran yang mencurigakan, lensa obyektif diganti dengan pembesaran 100x.
3. Untuk pemeriksaan parasit filaria gunakan sediaan darah tebal.
4. Untuk pemeriksaan parasit malaria, periksa darah tebal untuk identifikasi dan
menghitung kepadatan parasit. Sediaan darah apus digunakan sebagai konfirmasi
morfologi.
5. Hitung parasit malaria dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung jumlah parasit
per 200 lekosit dalam sediaan darah tebal. Dengan asumsi jumlah lekosit rata-rata
8000/µl darah, maka densitas parasit dapat dihitung dengan rumus sbb:
Kepadatan parasit (parasit/µl darah) = (jumlah parasit yang dihitung x 8000) / (200 lekosit)
Referensi
1. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Departemen
Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Gebrak Malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.
2. Lewis, Bain, Bates. Dacie and Lewis Practical Haematology. 10th ed. Philadelphia:
Churcill Livingstone, 2006.
Stadium
Ring
Trophozoit
Schizont
Gametosit