Farmasi Fisika 04 Difusi Dan Disolusi Part I PDF
Farmasi Fisika 04 Difusi Dan Disolusi Part I PDF
Pendahuluan
Difusi
Absorpsi
Ultrafiltrasi dan
dan Dialisis Eliminasi
Difusi dan Obat
Pelepasan
Obat
Pelepasan
Osmosis
Obat
Adalah proses transfer massa molekul tunggal suatu senyawa
Difusi
Pendahuluan
yang terjadi karena gerakan molekul acak dan dikaitkan dengan
adanya gaya dorong seperti gradiensi konsentrasi melalui suatu
batas (membran biologis permeasi).
Transfer Massa
Pendahuluan
hanya dibagi menjadi:
1. Transeluler (transmembran) → Menembus medium (kelarutan
dalam bahan penyusun medium)
2. Paraseluler (paramembran) → Melalui antar pori/celah
(ukuran dan bentuk molekul yang berdifusi dengan diameter
dan bentuk pori/celah medium)
Transfer Membran
Pendahuluan
melewati membran fisik atau membran biologis meliputi:
(a) Difusi molekuler atau permeasi melalui medium tidak
berpori
→ Bergantung pada kemampuan melarutnya molekul yang akan
berpenetrasi (kelarutan)
dalam bahan penyusun
membran.
Zat terlarut/pelarut, memiliki beberapa cara untuk dapat
Transfer Membran
Pendahuluan
melewati membran fisik atau membran biologis meliputi:
(b) Difusi molekuler atau permeasi melalui medium berpori
Pergerakan molekul melalui pori yang berisi pelarut sebagai
media pembawanya, proses ini → bergantung pada ukuran relatif
molekul yang akan berpenetrasi dan ukuran diameter pori-pori
yang akan dilewati.
Transfer Membran
Pendahuluan
kulit:
Lewatnya molekul steroid
yang disubstitusi dengan
gugus hidrofilik melalui
kulit manusia terutama
melibatkan transpor melalui;
Folikel rambut
Saluran sebum
Pori-pori keringat
Zat terlarut/pelarut, memiliki beberapa cara untuk dapat
Transfer Membran
Pendahuluan
melewati membran fisik atau membran biologis meliputi:
(c) Difusi molekuler/permeasi melalui dan/atau diantara rantai
membran berserabut (anyaman; pori/celah asimetris)
→ Melalui pori-pori/celah (filtrasi) membran; bergantung pada
ukuran dan bentuk molekul yang berdifusi
→ Menembus membran; (untuk molekul yang ukurannya besar
dan bentuknya yang
tidak cocok dengan
pori/celah);
bergantung pada
kelarutan molekul
pada matriks mem-
bran yang akan di
penetrasi
Difusi melalui membran biologis merupakan suatu faktor penting
Pendahuluan
bagi obat untuk memasuki tubuh (Absoprsi) ataupun keluar dari
tubuh (Eliminasi).
Absorpsi Obat
Pendahuluan
(AOLM), meliputi:
1. Filtrasi (Transpor Konvektif); Ukuran molekul Vs Diameter
pori/celah membran
2. Difusi Pasif (pH partisi hipotesis); Koefisien partisi obat
dalam lemak Vs air melalui sifat keasamannya
3. Transpor Aktif (terfasilitasi oleh “transporter”); Tidak
terpengaruh oleh gradien konsentrasi, perpindahannya
difasilitasi transporter dan memerlukan energi.
4. Difusi Sederhana (terfasilitasi oleh “transporter”); Gradien
konsentrasi, perpindahannya difasilitasi transporter dan tidak
memerlukan energi.
5. Pinositosis; Pembentukan vesikula (bintil) - “fagositosis”
6. Transpor oleh pasangan ion; Pembentukan kompleks netral
oleh senyawa endogen.
Absorpsi Obat
Pendahuluan
1. Filtrasi (Transpor Konvektif)
Pendahuluan
3. Transpor Aktif (terfasilitasi
oleh “Transporter”)
4. Difusi Sederhana
(terfasilitasi oleh “Transporter”)
Absorpsi Obat
Pendahuluan
5. Pinositosis
Pelepasan Obat
Pendahuluan
atau eksipiennya pada tempat/rute pemberiannya, tahapannya
meliputi:
Difusi (transfer massa); sed. Transdermal/semisolid/supo
Desintegrasi (penghancuran matriks pembawa obat); tablet
Deagregasi (penghancuran agregat); granul
Disolusi (kelarutan dalam media pembawa); hampir seluruh
bentuk sediaan
Catatan:
Saat berbeicara “disolusi”, berarti dapat saja kelarutan zat aktif
dalam media pembawa (umumnya berupa: air atau lipid; baik
yang dimodifikasi/dikondisikan seperti media disolusi tablet yang
menggunakan pelarut air mengandung enzym atau flora/m.o
normal yang ada di lambung).
Pendahuluan
Pelepasan Obat
Awalnya, didefinisikan sebagai berpindahnya zat terlarut maupun
Osmosis
Pendahuluan
pelarut melewati membran.
Pendahuluan
makromolekul dengan menggunakan membran berpori dengan
ukuran mikrometer.
Pendahuluan
kecepatan/laju solute dan solvent dalam melewati membran
mikropori.
Dasar Termodinamik
Hukum Fick I
𝒅𝒅𝒅𝒅
𝑱𝑱 =
𝑺𝑺 . 𝒅𝒅𝒅𝒅
Dimana:
J = Fluks atau aliran (g/cm2.det atau mol/cm2.det)
M = Massa bahan yang mengalir/berpindah (gram atau mol)
S = Luas permukaan (cm2)
t = Waktu yang dibutuhkan bahan untuk berpindah (detik)
Hukum Difusi Fick (Hk. Fick I)
Hukum Fick I
Dimana:
J = Fluks atau aliran (g/cm2.det)
D = Koefisien difusi (cm2/det)
C = Konsentrasi (g/cm3 atau g/mL)
x = Jarak perpindahan yang tegak lurus dengan penampang (cm)
Leadaan Tunak
Kondisi Sink
Catatan:
Ilustrasi gambar ada pada slide sebelumnya
Kondisi Kuasistasioner (Kondisian suatu sistem yang seakan-akan
Kondisi Kuasistasioner
Catatan:
Ilustrasi gambar ada pada slide sebelumnya
Hukum Fick II
Hukum Fick II
Difusi Membran
Persamaan yang dikembangkan dari Hk. Fick I, dimana nilai jarak
(x = cm) diganti dengan tebal membran (h = cm):
𝑫𝑫 𝒉𝒉 𝑪𝑪𝒆𝒆𝒙𝒙 − 𝑪𝑪𝒊𝒊𝒊𝒊
𝑱𝑱 = (𝑪𝑪𝒆𝒆𝒙𝒙 − 𝑪𝑪𝒊𝒊𝒊𝒊 ) → 𝑹𝑹 = → 𝑱𝑱 =
𝒉𝒉 𝑫𝑫 𝑹𝑹
Dimana:
J = Fluks atau aliran (g/cm2.det)
D = Koefisien difusi (cm2/det)
Cex = Konsentrasi kompartemen external/donor (g/cm3 atau g/mL)
Cin = Konsentrasi kompartemen internal/reseptor (g/cm3 atau g/mL)
h = Tebal membran (cm)
R = Resistensi difusi (det/cm)
Kondisi Sebelum atau Non-Tunak
Difusi Membran
>> Sink Condition (Cr = 0)
Permeabilitas
Difusi Membran
digantikan oleh koefisien partisi (K) pada Cex dan Cin.
Absropsi pada GI
Difusi Biologis
utama:
1. Transpor pasif (Difusi sederhana; gradiensi konsentrasi)
2. Transpor aktif (Difusi terfasilitasi dan memerlukan energi)
Absorpsi pada GIT juga terjadi melalui mekanisme difusi pasif
Absropsi Obatpada GI
Difusi Biologis
(melintasi sel-sel dinding saluran cerna liofilik)
Obat-obatan biasanya berupa asam atau basa lemah yang
proses absorpsinya sangat dipengaruhi oleh keadaan ionisasi
Bentuk tidak terionisasi merupakan bentuk yang mudah
melewati penghalang biologik (liofilik)
Contoh:
Asam lemah (HA) bisa menjadi 2 bentuk yaitu bentuk tidak terionisasi
(HA, dalam suasana asam) dan bentuk terionisasi (A- dalam suasana
basa)
Molekul asam lemah 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
−
[𝑨𝑨 ] % 𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕 =
𝒑𝒑𝒑𝒑 = 𝒑𝒑𝒑𝒑 + 𝟏𝟏 + 𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂 (𝒑𝒑𝒑𝒑𝒂𝒂 − 𝒑𝒑𝒑𝒑)
𝒂𝒂
[𝑯𝑯𝑨𝑨]
Molekul basa lemah 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
% 𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕 =
𝟏𝟏 + 𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂𝒂 (𝒑𝒑𝒑𝒑 − 𝒑𝒑𝒑𝒑𝒂𝒂 )
Penetrasi perkutan, yaitu:
Difusi Biologis
(a) Disolusi obat dalam pembawanya
(b) Difusi obat yang tersolubilisasi (zat terlarut) dari pembawa
menuju permukaan kulit
(c) Penetrasi obat melalui lapisan-lapisan kulit