Anda di halaman 1dari 2

E.

SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI DALAM PENGORGANISASIAN

Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada hierarki atas dari suatu organisasi.
Desentralisasi merupakan representasi dari wujud adanya pelimpahan kewenangan dari hierarki
yang lebih tinggi kepada hierarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan
penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan dijalankan.

Sentralisasi vs. Desentralisasi

Kelebihan penggunaan pendekatan desentralisasi, yaitu:

a. Kedekatan dengan pihak sasaran


Lebih memudahkan organisasi untuk menjawab kebutuhan dari pihak sasaran
b. Pengetahuan lokal atau lapangan
Cara pengorganisasian yang berbasiskan pengetahuan lokal atau lapangan secara lebih baik
c. Penerimaan dari pihak sasaran
Melakukan pendekatan berdasarkan daerah dimana pasar sasaran dituju
d. Keputusan yang lebih fleksibel
Pengambilan keputusan oleh organisasi lebih fleksibel

Kekurangan/keterbatasan dari desentralisasi, misalnya saja

a. Kualitas yang mungkin berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya


b. Biaya yang relatif lebih tinggi dikarenakan adanya berbagai keragaman dalam hal cara
pengelolaan, pengambilan keputusan, yang juga berdampak kepada aspek pembiayaan yang
juga beragam.

Kelebihan Penggunaan pendekatan sentralisasi

a. Sifat keumuman dari cara pengelolaan


umumnya konsumen menginginkan harga yang murah kualitas dan pelayanan yang
memuaskan.
b. Efisiensi biaya
Pengelolaan yang langsung dari pusat atau hierarki tertinggi tidak memiliki konsekuensi
tambahan biaya
c. Kesamaan kualitas
mengikuti ketentuan yang telah ditentukan oleh hierarki atas mendorong tercapainya
kualitas yang sama

Kekurangan pendekatan Sentralisasi

a. Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan.


Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan
faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
b. Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi.
Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan
dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
c. Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan.
Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
d. Peningkatan kompleksitas pengelolaan.
Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level unit
organisasi yang di bawah.
e. Perspektif luas, tetapi kurang mendalam.
Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara
keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.

Pendekatan manakah yang lebih baik di antara sentralisasi dan desentralisasi?

Faktor-faktor penentu dan pertimbangan pendekatan sentralisasi atau desentralisasi :

a. Biaya dan risiko yang terkait dengan keputusan sentralisasi atau desentralisasi.

b. Kecenderungan manajer dalam memandang bawahannya.

c. Budaya organisasi

d. Kemampuan dari manajer level bawah atau bawahan untuk menjalankan tanggung Jawab
sekiranya desentralisasi dilakukan

F. MENDESAIN PEKERJAAN (JOB DESIGN)

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam fungsi pengorganisasian adalah adanya pembagian
kerja atau job division. Proses pembagian kerja ini dinamakan pula sebagai desain pekerjaan atau job
design. Desain pekerjaan pada dasarnya merupakan pembagian kerja-kerja yang akan dilakukan
organisasi kepada seluruh anggota organisasi.

Tiga pendekatan dalam melakukan desain pekerjaan (Stoner, Freeman, dan Gilbert, 1995)

1. Pendekatan Mekanis
Pekerjaan dibagi berdasarkan beban pekerjaannya (rutin atau tidak rutin)
2. Pendekatan Motivasi
pekerjaan di desain dan dibagi berdasarkan motif yang berbeda-beda ada yang dimiliki oleh
para pekerja.
3. Pendekatan Biologis
pekerjaan di desain dengan mempertimbangkan aspek biologis dari para pekerja seperti
aspek keamanan gender, keamanan lingkungan, dsb

Anda mungkin juga menyukai