Anda di halaman 1dari 39

Desain Organisasi

Dayana Florencia (14.D1.0010)


Maretta Edgina Damayanti (14.D1.0021)
Candrika Awinda Glory (14.D1.0022)
Frederica Audrey (14.D1.0032)
Cindy Krestanto (14.D1.067)

Pengertian Desain Organisasi


Hodge & Anthony
(1988) menyatakan
bahwa terdapat 2
pengertian mengenai
desain organisasi

Desain Organisasi adalah


suatu proses
menentukan/menciptakan
organisasi, seperti halnya
seorang arsitek
membangun sebuah gedung

Desain Organisasi
adalah hasil dari
suatu proses
penciptaan

Dari dua pengertian


tersebut, tampak
bahwa bentuk desain
organisasi akan
berpengaruh pada
bentuk karakteristik
organisasi tersebut
secara umum.

Desain Organisasi = Struktur?


Desain organisasi
membahas konsep
yang lebih luas
dari struktur.
Struktur berada
di dalam desain.

Mintzberg (1993) menyatakan bahwa yang


dimaksud dengan desain termasuk di
dalamnya besar suatu unit,
pengelompokkan, sistem perencanaan dan
pengawasan, formalisasi perilaku, serta
gaya pengambilan keputusan
Desain adalah
kombinasi
pembahasan struktur
dan prosedur

Elemen-elemen Umum dalam Organisasi


The operating care ( unit pelaksana )

Pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari
produk dan jasa.

The strategic apex ( pimpinan puncak )

Diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi itu.

The middle line ( pimpinan menengah )

Para manajer yang menjadi penghubung antara pelaksana dengan pimpinan puncak.

The technostructure ( fungsional )

Para analisis yang bertanggung jawab dengan memberikan standardisasi tertentu dalam
organisasi.

The support staff ( staf dalam organisasi )

Orang-orang yang mengisi unit staf yang memberi dukungan pada organisasi.

Elemen-elemen Umum dalam Organisasi

Organisasi Mekanistik dan Organik


MEKANISTIK

ORGANIK

adanya tingkat formalisasi yang tinggi


tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau
pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu
penting
ada span of control yang lebar
komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.

Terdapat tingkat formalisasi yang rendah


Terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta
diperlukan training dan pengalaman untuk
melakukan tugas pekerjaan.
Selain itu terdapat span of control yang sempit
adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.

Karakteristik Struktur Mekanistik dan Organik


KARAKTERISTIK
Sifat umum

Sifat struktur organisasi

STRUKTUR MEKANISTIK

STRUKTUR ORGANIK

Sukar bereaksi dengan hal- Fleksibel, luwes, dan mudah


hal baru
menyesuaikan diri
Kompleksitas tinggi
Memiliki jenjang hierarki
Jaringan komunikasi
berdasarkan minat

Interaksi dan komunikasi

Komunikasi vertikal dan


formal

Pengambilan keputusan

Sentralisasi

Jenis pemberian tanggung


jawab

Tugas-tugas rutin

Desentralisasi
Penekanan pada komunikasi
lateral
Penekanan pada unsur
keahlian dan pengetahuan,
bukan pada otoritas
Tanggung jawab tidak
berdasarkan deskripsi tugas
yang kaku

Karakteristik Struktur Mekanistik dan Organik


KARAKTERISTIK

STRUKTUR MEKANISTIK

STRUKTUR ORGANIK

Instruksi tugas dan arahan

Dari pimpinan atau atasan

Melalui pemberian informasi


dan saran

Sumber pengetahuan dan


informasi

Terkonsentrasi tingkatan
atas

Merata

Hubungan keanggotaan
dengan organisasi

Menuntut loyalitas dan


kepatuhan

Komitmen pada tugas dan


pengembangan

Penekanan orientasi

Penekanan pada perilaku


yang terprogram

Penekanan pada tukar


informasi, tidak ada
pemberian tugas

Penyesuaian mutual (Mutual adjustment)


Supervisi langsung (Direct supervision)

Menurut Mintzberg
(1993), terdapat 6
mekanisme dasar
dalam melakukan
koordinasi

Standarisasi proses kerja (Standardization


of work process)
Standarisasi keluaran (Standardization of
work outputs)
Standarisasi keterampilan pekerja
(Standardization of worker skills)
Standarisasi norma (Standardization of
norms)

Penyesuaian mutual (Mutual adjustment)


Adalah salah satu cara dalam melakukan koordinasi kerja yaitu dengan
cara proses komunikasi informal yang sederhana. sehingga dengan
koordinasi cara ini pengawasan dari suatu tugas akan terdapat pada
tangan pekerja.
Biasanya digunakan untuk organisasi yang sederhana, tapi juga
digunakan pada organisasi yang sangat kompleks.

Supervisi langsung (Direct supervision)


Merupakan salah satu cara dalam melakukan koordinasi dengan
menempatkan seseorang untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan
orang lain.
Seseorang yang ditunjuk tersebut memberikan instruksi dan mengawasi
tindakan yang lainnya.

Standarisasi proses kerja (Standardization of work


process)
Yaitu

penyeragaman

mengenai

bagaimana

cara

seseorang

melakukan/melaksanakan tugas - tugasnya.


Misalnya, pekerja assembly line memiliki proses kerja yang terspesifik,
sehingga

pekerja/operator

tidak

mengimprovisasikan pekerjaannya.

memiliki

peluang

untuk

Standarisasi keluaran (Standardization of work


outputs)
Adalah suatu mekanisme koordinasi dengan cara melakukan standarisasi
dan spesialisasi hasil kerja/ kinerjanya.
Misalnya, seorang pengrajin diminta untuk membuat sebuat format
lukisan ukuran tertentu, dan telah diberitahu cara dan proses
membuatnya.

Standarisasi keterampilan pekerja (Standardization


of worker skills)
Merupakan

suatu

mekanisme

koordinasi

dengan

cara

jenis

training/pengetahuan/keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan


suatu tugas telah dispesifikasikan. Hal ini individu akan belajar
bagaimana cara berkoordinasi sebelum mereka melaksakanan tugas tugasnya.
Misalnya lulusan psikologi, ekonomi S2

Standarisasi norma (Standardization of norms)


Adalah adanya suatu kepercayaan bersama yang dimiliki oleh para
pekerja sehingga dapat tercapai koordinasi berdasarkan hal tersebut.

Jenis-jenis Mekanisme Koordinasi

Mekanisme Koordinasi & Hubungan antara Birokrasi


dengan Desentralisasi

Semakin tinggi desentralisasi mekanisme koordinasi yang digunakan adalah lebih


berdasarkan pada hubungan baik yang tertuang dalam penyesuaian mutual.
Sedangkan bila baik desentralisasi birokrasi rendah, maka mekanisme koordinasi
yang digunakan adalah supervisi langsung. Disisi lain, standarisasi proses kerja
dilakukan pada kondisi dimana organisasi memiliki birokrasi yang tinggi

Jenis Pengambilan Keputusan


Sentralisasi

Proses mentransfer dan menetapkan


pengambilan keputusan otoritas ke tingkat
yang lebih tinggi dari hirarki organisasi.

Desentralisasi

Proses mentransfer dan menetapkan


pengambilan keputusan otoritas untuk tingkat
yang lebih rendah dari hirarki organisasi.

Tipe
Pengambilan
Keputusan

Sentralisasi
Kelebihan :
Lebih mudah untuk
mengkoordinasikan
Pengambilan keputusan lebih
cepat dan mudah
Pertukaran dapat dilakukan
dengan mudah
Jaminan terbentuknya sistem
yang holistik dan koheren di
seluruh tataran organisasi
karena sifatnya yang standar
dan terpusat

Kekurangan :
Manajer lokal cenderung jauh
lebih dekat dengan kebutuhan
pelanggan
Kurangnya otoritas turun
hirarki mungkin mengurangi
motivasi manajer.
Layanan pelanggan tidak
fleksibel
Terbatas kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan
pengguna.
Biaya relatif mahal karena

Desentralisasi
Kelebihan :
Dapat meningkatkan motivasi
staf
Keputusan yang dibuat lebih
dekat dengan pelanggan
Cara yang baik untuk melatih
dan mengembangkan
manajemen junior
Penghematan biaya karena tidak
semua unit yang memerlukan
komputasi membutuhkan
perangkat komputer dengan
spesifikasi yang sama

Kekurangan :
Pengambilan keputusan tidak
selalu strategis
Memungkinkan kekacauan
kontrol terhadap sistem
komputer
Kurangnya pengawasan dan
pengendalian
Keamanan dan berbagi
informasi harus diverifikasi
(norma, indeksasi, dll)

Bentuk Sentralisasi dan Desentralisasi


Vertikal

Horizontal

Terbatas

Selektif

Terbentuknya Desain Organisasi

Masing-masing elemen
berusaha mempengaruhi
organisasi dengan caranya
masing-masing yang pada
akhirnya akan dapat menjadi
acuan pembuatan suatu desain
organisasi

Struktur Sederhana
Ciri-ciri :
Tidak rumit
Kompleksitas rendah
Sedikit formalisasi
Disentralisasi

Penggunaan :
Organisasi yang masih kecil /
tahap pengembangan
Lingkungan organisasi
sederhana dan dinamis
Organisasi yang menghadapi
serangan / krisis
Manajer senior menjadi pemilik
Eksekutif senior inging
menyimpan kekuasaan /
memiliki kekuasaan yang
dilimpahkan ke bawahannya

Struktur Sederhana
Kelebihan :
Sederhana
Struktur cepat
Fleksibel dan membutuhkan
sedikit biaya untuk
pemeliharaannya
Tidak terdapat lapisan dari
struktur yang rumit
Pertanggungjawabannya jelas
Ketidakpastian tujuan minimal
Mudah melihat pekerjaan
seorang karyawan

Kelemahan :
Penggunaannya terbatas
Pada besaran organisasi yang
bertambah maka struktur tidak
dapat memenuhi kebutuhan
Konsentrasi kekuatan hanya
pada seseorang
Rawan penyalahgunaan
kewenangan
Paling beresiko karena hanya
bergantung pada satu individu

Contoh Struktur Sederhana

Birokrasi Mesin
Ciri-ciri :
Memiliki konsep utama
Standarisasi
Peraturan sangat diformalisasi,
meresap disetiap struktur
Tugas dikelompokkan ke
departemen fungsional
Sentralisasi kewenangan
Pengambilan keputusan dengan
rantai komando
Struktur administrasi rumit
Perbedaan tajam aktivitas staf
dan lini

Penggunaan :
Organisasi besar
Lingkungan stabil dan
sederhana
Teknologi berupa pekerjaan
rutin yang bisa distandarisasi

Birokrasi Mesin
Kelebihan :
Menghasilkan efisiensi
Karena tercipta economis of
scale, minimalisasi duplikasi
personalia dan alat, bahasa
sama dalam pekerjaan
Standarisasi memudahkan
operasionalisasi sehingga biaya
opesional lebih murah

Kekurangan :
Spesialisasi menimbulkan
konflik antar unit sehingga bisa
terjadi tujuan fungsional unit
mengalahkan tujuan
keseluruhan organisasi
Perhatian lebih banyak ke
peraturan, bila ada masalah
yang tidak secara tepat sesuai
peraturan maka tidak ada
tempat untuk modifikasi

Contoh Struktur Mesin

Birokrasi Profesional
Ciri-ciri :
Organisasi dengan konfigurasi
tenaga spesialis yang terlatih di
operating core
Gabungan standarisasi dan
desentralisasi
Spesialisasi yang didasarkan
kemampuan individu bukan
pembagian kerja

Penggunaan :
Organisasi besar
Lingkungan stabil & kompleks
Teknologi rutin yang
diinternalkan lewat
profesionalisme
Operating core nya adalah
profesional terampil

Birokrasi Profesional
Kelebihan :
Operating core, karena desain
ini punya kemampuan kritis
yang diberikan secara
desentralisasi untuk
menerapkan keahliannya
Tugas yang terspesialisasi
dengan sangat terlatih, efisien

Kekurangan :
Cenderung timbul konflik antar
unit, berbagai profesional
mengejar tujuan sempit
masing-masing
Para profesional kompulsif
dalam tekadnya mengikuti
aturan (yang dibuat mereka
sendiri)

Contoh Struktur Profesional

Divisional
Ciri-ciri :
Kekuasaan terletak di
manajemen tengah
Divisi berdiri sendiri
Manager divisi bertanggung
jawab atas prestasi dan
berwenang penuh pada
pengambilan keputusan
strategis dan operasional
Divisi mewakili sekelompok
perusahaan kecil yang didesain
dengan birokrasi mesin

Penggunaan :
Ada keanekaragaman produk
dan pasar
Organisasi punya strategi
diversifikasi menjadi organisasi
multiproduk / multi pasar
Peningkatan besaran
organisasi

Divisional
Kelebihan :
Memfokuskan diri pada hasil
dibanding hanya pada birokrasi
mesin
Fokus ke masalah jangka
panjang
Desain ini baik untuk litbang
manager umum
Terciptanya bisnis yang berdiri
sendiri dalam sebuah bisnis

Kekurangan :
Duplikasi kegiatan dan
sumberdaya
Kecenderungan dari bentuk
divisional tersebut yang dapat
mendorong terjadinya konflik

Contoh Divisional

Komite Adhoc
Ciri-ciri :
Diferensiasi horisontal tinggi
dan vertical rendah
Formalisasi rendah
Desentralisasi, fleksibilitas dan
daya tanggap tinggi

Penggunaan :
Strategi keanekaragaman
Teknologi non rutin
memerlukan
Lingkungan dinamis dan
kompleks.
Tahap permulaan daur hidup
organisasi

Komite Adhoc
Kelebihan :
Cepat tanggap terhadap
perubahan, inovasi dan
memungkinkan koordinasi dari
berbagai spesialisasi
Tim dapat ditukar, dan
bergantung dari sifat dan
kompleksitas dari tugas
tersebut, kelompok tersebut
dapat dibagi kedalam sub-unit,
masing-masing bertanggung
jawab atas berbagai faset dari
pekerjaan yang harus
diselesaikan.

Kekurangan :
Potensial konflik
Menciptakan tekanan sosial
dan ketegangan psikologis
Tidak efisien

Contoh Struktur Komite Adhoc

Karakteristik Dasar Desain Organisasi


No

Desain
Organisasi

Mekanisme
Organisasi

Pemegang
Pesan

Tipe
Pengambilan
Keputusan

Desain Dasar

1.

Struktur
Sederhana

Supervisi
Langsung

Manajemen
Puncak

Sentralisasi
-Vertikal
-horizontal

2.

Birokrasi Mesin

Standarisasi
Proses Kerja

Teknostruktur

Desentralisasi
- Horizontal
terbatas

3.

Birokrasi
Profesional

Standarisasi
Keterampilan

(staf
pelaksana)

Desentralisasi
-Vertikal
-horizontal

4.

Divisional

Standarisasi
Keluaran

Manajemen
Madya

Desentralisasi
- Vertikal yang
terbatas

5.

Komite Adhoc

Penyesuaian
Timbal Balik

Staf
Pendukung

Desentralisasi
Selektif

Desain Lain

6.

Organisasi
Nirlaba/Sosial

Standarisasi Norma

Ideologi

Desentralisasi

7.

Organisasi Politik

Bervariasi

Bervariasi

Bervariasi

Anda mungkin juga menyukai