BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Pada gambar 3-2 merupakan alur rangkaian dari board exciter, sedangkan
tanda atau garis yang berwarna merah merupakan tempat dimana oscillator module
akan ditempatkan. Pada gambar 3-4 merupakan gambar dari oscillator module
dengan menggunakan IC LC72131.
85o C. Oscillator module ini mampu menghasilkan output sebesar 0 dBm atau
senilai 1 mW dengan frekuensi antara 87.5 sampai dengan 108 MHz.
Pada bagian exciter dan oscillator module seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 3-5 terdapat dua bagian utama yaitu bagian oscillator module dan Low Pass
Filter (LPF). Pada bagian oscillator module tersusun atas sebuah IC LC72131
INX6, Kristal D450LOI, Kapasitor Trimmer, Koil, dioda dan sebuah induktor. Pada
kapasitor trimmer telah diatur frekuensi referensinya di 4.5 MHz sehingga akan
menghasilkan frekuensi keluaran tepat di 98.000 MHz.
Sedangkan untuk bagian PLL tersusun atas transistor C1970 60AH, resistor
10 k Ohm, 1000 Ohm,56 Ohm, 9.7 k Ohm, 100 μF, 1000 μF, kapasitor 1000 uF dan
100 uF, LED warna merah sebagai power indicator, transsistor C930 F87, Variable
Capasitor, induktor dan sebuah black hosting sebagai conector.
Pada bagian ini terdapat 1 konektor dengan 4 pin dan 3 konektor dengan 2
pin. Untuk konektor dengan 4 pin digunakan untuk menghubungkan perangkat
dengan PLL control unit sementara konektor dengan 2 pin digunakan sebagai audio
input, power supply dan RF output keluaran yang berupa sinyal yang telah
termodulasi dengan frekuensi yang telah diatur sebelumnya.
Pada Gambar 3-2 merupakan sebuah exciter dengan oscillator modul yang
bekerja pada tegangan 12 Volt sampai 13,8 Volt dan menghasilkan daya keluaran
sebesar 1 Watt.
Pada Board Exciter dan Oscillator Module terdapat 9 buah lilitan dengan
nilai induktansi yang berbeda – beda.
Transistor C930 F 8C 1
Koil/Lilitan 0,035 μH 1
Koil/Lilitan 0,417 μH 1
Koil/Lilitan 0,274 μH 1
Koil/Lilitan 0,043 μH 3
Koil/Lilitan 0,035 μH 1
Koil/Lilitan 0,062 μH 1
Koil/Lilitan 0,128 Μh 1
LED 1
Kapasitor Trimmer 50 pF 3
IC 1970 68AH
Kapasitor 1 pF 4
Kapasitor 100 pF 6
Kapasitor 33 F 3
Kapasitor 22 F 5
Kapasitor 10 F 3
Resistor 10 k Ohm ± 5 % 6
Resistor 56 Ohm ± 5 % 1
Kapasitor 100 μF 1
Kapasitor 1000 μF 1
conector 5 pin 1
Oscillator Module
kristal D450L0I 1
Kapasitor Trimmer 20 pF 1
Koil/Lilitan 0,0848 μH 1
nantinya akan dicetak pada papan PCB dan pada gambar 3-8 merupakan tampilan
komponen pada board PLL control unit yang nantinya akan dipasang pada papan
PCB tersebut setelah dicetak.
PLL Control Unit merupakan sebuah bagian yang berfungsi untuk mengatur
frekuensi pemodulai dengan frekuensi antara 88 MHz sampai dengan 108 MHz.
Pada bagian ini telah dilengkapi dengan dua tombol pengatur frekuensi, satu tombol
yang berada diposisi atas berfungsi untuk menaikkan nilai frekuensi sedangkan
tombol bagian bawah berfungsi untuk menurunkan nilai frekuensi pemodulasi yang
nilainya akan ditunjukkan di layar seven segment.
Pada PLL Control Unit seperti pada gambar 3-8 memiliki 5 digit seven
segment dengan aturan bahwa pada tiga digit pertama merupakan penanda dari
MHz, untuk menjalankannya maka PLL Control Unit memerlukan sebuah IC
control yang disebut sebagai extralock dan sebuah IC memory untuk menyimpan
data pemrograman untuk melakukan pengaturan frekuensi yang akan tampil pada
layar seven segment.
Selain itu terdapat pula sebuah IC Regulator dan sebuah kristal untuk
mensetabilkan dan mengatur frekuensi keluaran agar tidak mengalami kenaikan dan
penurunan pada saat masuk ke dalam oscillator module.
Berikut merupakan beberapa fitur software atau program yang akan
ditunjukkan pada layar seven segment.
Self-Diasnostic
Pada saat dinyalakan maka IC Control akan melakukan
serangkaian test (Self-Diasnostic). Hasil dari Self-Diasnostic dapat
dilihat pada seven segment. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah
EP-Er yang menunjukkan bahwa IC EEPROM rusak dan IC-Er yang
menunjukkan bahwa IC PLL rusak atau kabel penghubung antara
oscillator module dengan PLL control unit putus atau belum
tersambung.
On-Air Delay
Pada saat pertama dinyalakan pada layar seven segment akan
ada tanda On-Air Delay selama 20 detik (selanjutnya On-Air Delay
selama 5 detik). Tampilan menunjukkan hitungan mundur dan
selanjutnya akan dilakukan deteksi kondisi unlock.
Deteksi Unlock
Setelah On-Air Delay selesaai maka IC Control akan
melakukan pengecekan apakah PLL dalam kondisi unlock (frekuensi
tidak sesuai dengan display). Jika dalam kondisi unlock maka akan
ditampilkan Un-Lo pada layar seven segment dan tanda ini akan
tampil terus sampai kondisi lock tercapai. Jika kondisi lock tercapai
maka (frekuensi sudah sesuai display) On-Air menjadi aktif.
Jika pada layar seven segment mengalami error atau menunjukkan nilai
yang tidak seharusnya atau menunjukkan nilai diluar frekuensi 86 MHz sampai
dengan 110 MHz maka dapat dilakukan pemulihan pemrograman dengan
menggunakan menu reset. Caranya adalah dengan menekan ke dua tombol dan
menahannya sambil menyalakan modulator FM sampai layar seven segment
menunjukkan tanda minus (-) dan lepaskan tombol maka layar display akan
menunjukkan nilai 98.00 yang menadakan bahwa memory telah te-reset atau
kembali ke pengaturan awal. Pada Tabel 3-3 merupakan daftar komponen pada
Board PLL Control Unit beserta dengan nilai dan jumlahnya.
Dioda N4 M 1
Tabel 3-3 Daftar Komponen pada Board PLL Control Unit (Lanjutan)
Nama Jenis/nilai Jumlah
Capasitor I uF 1
Resistor 1 K Ohn ± 5% 5
Capasitor BC 104 2
Capasitor 33 2
yang dihasilkan oleh perangkat radi FM, karena jika perangkat ini tidak
berfungsi dengan baik maka suara masukan ke bagian modulator juga akan
terganggu yang berakibat pada penurunan kualitas keluaran pada radio FM.
Pada perangkat stereo encoder yang digunakan pada Tugas Akhir ini
membutuhkan tegangan masukan sekitar 12 Volt dan menghasilkan
frekuensi keluaran sebesar 46,8 Khz, sementara inputan-nya sendiri dapat
langsung terhubung ke laptop maupun melalui mixer terlebih dahulu.
3.3.2 Modulator FM
Modulator merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk
memodulasikan frekuesi dengan cara menumpangkan sinyal informasi yang
berasal dari Stereo encoder kedalam sebuah sinyal carrier dengan frekuensi
yang telah ditentukan (88 MHz sampai dengan 108 MHz).
Modulator yang baik akan menghasilkan ouput yang sesuai dengan
keluaran yang diharapkapkan atau dalam range frekuensi yang sedang
digunakan, karena jika modulator tidak bisa mempertahankan frekuensi
keluaran di range frekuensi yang sama maka pemancar radio FM dapat
menginterferensi sinyal radio lainnya di frekuensi yang berdekatan atau di
daerah yang saling berdekatan.
3.3.3 Booster atau penguat frekuensi
frekuesi yang telah ditetapkan yang muncul pada laya seven segment atau
tidak.