Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN

INDUSTRI BATIK TULIS GIRILAYU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu Dr. Edy Tri Sulistyo M.Pd.

Disusun Oleh:
Ahmad Ariz Hidayat (K3219004)
Teori - A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Observasi yang
membahas tentang kewirausahaan di Industri Batik Girilayu. Tak lupa pula
sholawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu ini.
Penulis bertanggung jawab atas tugas Observasi ini telah berusaha semaksimal
mungkin untuk membuat tugas ini dengan baik dan teliti. Sebelumnya penulis
mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Edy Tri Sulistyo M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan
2. Rekan-rekan sekalian yang telah mendukung penulis dalam menjalankan
tugas ini
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis berharap bahwa laporan
ini bermanfaat bagi pihak akademisi, umum dan praktisi.

Surakarta, 26 September 2021

Ahmad Ariz Hidayat


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan dan manfaat observasi
C. Metode observasi
BAB II HASIL OBSERVASI
A. Jenis usaha
B. Legalitas
C. SDM (sumber daya manusia)
D. Administrasi dan keuangan
E. Hasil produksi
F. Pemasaran
G. Dampak sosial
H. Dampak lingkungan
I. HaKI
J. CSR
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
ACUAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan ke-XVIII
atau awal abad ke-XIX. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas
kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja
Indonesia zaman. Terdapat perbedaan motif batik antara orang yang berada
dalam kerajaan dengan orang yang di luar kerajaan, hal tersebut bertujuan
untuk membedakan orang-orang kerjaan dan raktyat biasa. Namun pada
perkembanganya, kini batik dengan motif apapun menjadi pakaian yang
sering digunakan dalam keseharian, misal bekerja atau mendatangi acara-
acara formal.
Dengan adanya peningkatan pemakai batik, hal ini tentunya menjadi ladang
bisnis atau berwirausaha bagi orang-orang yang mempunyai keterampilan
membatik. Dalam prosesnya semua usaha batik memiliki cara pembuatan
atau pengolahan yang sama, seperti nyengkreng/nyanting, mewarna,
nglorod. Namun, yang membedakan usaha batik adalah kekhasan motif dan
hasil akhir yang memuaskan.
Maka dari itu kami melakukan observasi di salah satu tempat pembuatan
batik yaitu di industri Batik Tulis Girilayu. Dengan harapan kami bisa
mengetahui bagaimana proses sebuah kewirausahaan dalam bidang tekstil
dibangun dan konsisten dalam menjalankan kewrlirausahaannya.

B. Tujuan dan manfaat observasi


1. Tujuan observasi
a. Mengetahui proses sebuah kewirausahaan dalam bidang
tekstil dibangun
b. Mengetahui aspek-aspek kewirausahaan dalam bidang
tekstil
c. Mengetahui dampak setelah adanya kewirausahaan yang
dibangun dalam masyarakat
2. Mafaat observasi
a. Manfaat teoritis
Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan yang ada, dan untuk mendukung teori-teori
yang telah ada sebelumnya yang berhubungan dengan
kewirausahaan dalam bidang tekstil.
b. Mafaat praktis
1) Bagi mahasiswa
Observasi ini diharapkan dapat dijadikan manfaat
bagi mahasiswa untuk memahami kewirausahaan
dalam bidang tekstil.

2) Bagi Guru / Dosen


Sebagai masukan dan referensi untuk pengajar
tentang kewirausahaan dalam bidang tekstil.
3) Bagi Pembaca
Memberikan referensi bagi pembaca yang berminat
dalam masalah serupa yaitu observasi kewirausahaan
dalam bidang tekstil.
C. Metode observasi
Metode observasi yang kami lakukan adalah observasi non participan. Kami
sebagai observer berada di subjek yang menjadi observasi kami dan tidak
berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka lakukan. Disamping observasi
kami juga melakukan wawancara kepada pemilik usaha batik yang
berbentuk industri rumahan.
Waktu pelaksanaan wawancara:
Hari/tanggal: Selasa, 21 September 2021
Pukul: 10.00 WIB – Selesai
Tempat: Griya Batik Giri Wastra Pura Girilayu
Narasumber: Ibu Partinah
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Jenis usaha
Batik Tulis Girilayu merupakan industri kreatif dalam bidang tekstil.
Terdapat dua jeni industri batik di Girilayu yaitu Industri Vokasi yang
merupakan dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan batik
Girilayu dan Industri batik rumahan/kelompok, salah satu contoh industri
batik rumahan adalah Giri Wastra Pura yang menjadi tempat observasi
kami.
B. Legalitas
1. Industri Vokasi di Girilayu sudah mendapat legalitas/perizinan dan
sudah ada notaris NPWP dari pemerintah. Girilayu mendapatkan
programa desa vokasi pada tahun 2013 dari pemerintah untuk
mengembangkan batik Girilayu.
2. Industri batik rumahan di Girilayu belum mendapat
legalitas/perizinan dari pemerintah. Industri batik rumahan ini
dibentuk oleh individu/kelompok yang ingin memngembangkan
kewirausahaan secara mandiri.
C. SDM (sumber daya manusia)
Ketentuan SDM di Industri Batik Tulis Girilayu adalah sebagai berikut:
1. Pekerja bisa menguasai teknik dasar dalam pembuatan batik, seperti
nyanting, pewarnaan dan pelorodan.
2. Pekerja bisa bergabung lebih dari satu industri batik. Misalnya
bekerja di Industri Vokasi dan Industri rumahan atau bekerja di dua
industri batik rumahan sekaligus.
3. Satu lembar kain bisa dikerjakan 1 sampai 5 pekerja.
4. Gaji pekerja diberikan langsung setelah menyelesaikan proses
nyanting kain. Gaji yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan
tingkat tingkat kesulitan motif dan kerapian hasil akhir. Besar gaji
yang diberikan kepada pekerja berkisar antar 100.000 sampai
500.000 bahkan ada yang 1000.000 setiap menyelesaikan satu
lembar kain.
5. Pekerja di Industri Batik Tulis Girilayu adalah turun temurun dari
pembatik terdahulu dan ada juga yang masih belajar.
D. Administrasi dan keuangan
Administrasi dan keuangan industri Batik Tulis Girilayu adalah sebagai
berikut:
1. Industri Vokasi terdapat buku anggota dan buku tamu.
2. Keuangan Industri Vokasi dikelola oleh anggota yang ada di
dalamnya.
3. Keuangan industri batik rumahan dikelola sendiri oleh pemilik
usaha batik tersebut. Keuangan masih tercampur antara uang pribadi
dan uang usaha.
E. Hasil produksi
Hasil produksi Industri Batik Tulis Girilayu ini adalah kain batik tulis yang
masih dalam jarik atau selendang. Adapun bahan, alat dan cara pembuatan
batik tulis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahan
a. Malam

b. Pewarnan batik

c. Waterglass
d. Kain mori
e. Air
2. Alat
a. Canting

b. Wajan kecil dan kompor

c. Ember
d. Gawangan

e. Pensil
f. Penggaris
3. Proses pembuatan
a. Membuat desain motif pada kain

b. Nyanting, nyanting terdapat beberapa tahap yaitu


nyengkreng, nerusi dan isen-isen

c. Mewarna batik dengan pewarna kimia atau alami


d. Pelorodan, melunturkan malam yang menempel di kain
menggunakan air panas

F. Pemasaran
Pemasaran kain batik tulis Girilayu ini adalah sebagai berikut:
1. Menjual langsung di tempat industri
2. Menerima pesanan, baik itu perorangan atau pesanan secara grosir
atau dalam jumlah banyak
3. Menitipkan kain batik tulis di toko-toko penjual batik atau pakain
G. Dampak sosial
Industri Batik Tulis Girilayu ini sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat di sekitarnya. Keberadaan Industri Batik Tulis Girilayu ini dapat
mendorong sikap positif salam masyarakat, seperti saling menguntungkan,
solid, saling membantu, saling membutuhkan, dan gotong royong. Sikap-
sikap tersebutlah yang sangat diperlukan dalam membangun dan
menjalankan kewirausahaan.
H. Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan dari adanya Industri Batik Tulis Girilayu ini adalah:
1. Girilayu menjadi wilayah pariwisata yang terkenal sebagai salah
satu penghasil batik di wilayah Solo Raya.
2. Girilayu mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena
mendapat programa desa vokasi.
3. Dalam sebuah industri sudah menjadi hal yang pasti terdapat
pembuangan limbah industri. Kita mengetahui bahwa hal tersebut
sangat berpengaruh pada pencemaran lingkungan. Namun Industri
Batik Tulis Girilayu ini sudah bisa mengatasi dampak pencemaran
yang berlebihan. Hal terdebut dilakukan dengan membuat saluran
pembuangan yang tidak dibuang ke sungai, tetapi diresapkan
langsung ke tanah. Sehingga limbah industri tidak dicemarkan ke air
sungai yang ada sana. Selain itu, Industri Batik Tulis Girilayu ini
dalam proses pengerjaan kain batik tidak selalu menggunakan
pewarna kimia, namun dibarengi juga dengan penggunaan pewarna
alami. Hal ini dilakukan untuk mengurangi bahan kimia yang
digunakan, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga.
I. HaKI
1. Batik Tulis Girilayu memiliki motif khas yaitu motif Tugu Tri
Dharma. Tugu Tri Dharma tersebut merupakan tugu yang berada di
dekat makan Pangeran Samber Nyawa.
2. Industri Vokasi sudah memiliki logo atau brand sendiri.
3. Industri batik rumahan menamakan batik tulis sesuai nama industri
batik yang dimiliki. Sebagai contoh Griya kain batik Giri Astra Pura
yang menjadi tempat observasi kami.
4. Motif Batik Girilayu Tridharma sudah mendapatkan hak paten dan
sudah pernah diikutkan lomba.

J. CSR
Dengan adanya Industri Batik Tulis Gilirayu ini masyarakat di sekitar
mendapat lapangan pekerjaan. Pekerjaan tersebut dapat dijadikan sebagai
pekerjaan utama ataupun pekerjaan sampingan. Dengan demikian angka
pengangguran di wilayah tersebut dapat berkurang dengan adanya lapangan
pekerjaan di Industri Batik Tulis Girilayu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah tekad untuk menciptakan sebuah usaha dan lapangan
pekerjaan untuk mereka yang memelukan. Sebuah kewirausahaan akan
terbangun dan bertahan berkat adanya usaha dan konsistensi dalam
menjalankan kewirausahaan tersebut. Faktor utama sebuah kewirausahaan
adalah keberanian untuk mengambil kesputusan untuk membangun sebuah
usaha. Adapun faktor pendukung adalah keadaan di sekeliling kita, jika
keadaan di sekeliling kita mendukung maka usahan kita akan terus maju.
Sebaliknya, jika keadaan di sekitar kita tidak mendukung maka usaha kita
akan sia-sia. Maka dari itu bangunlah keadaan disekitar kita supaya mereka
mendukung usaha yang akan kita bangun.
B. Saran
Dari hasil observari, observer juga ingin memberikan saran demi kemajuan
industri batik tulis di Girilayu. Karena Industri Batik Tulis Girilayu ini
sangat sangat bagus untuk melakukan observasi. Saya berharap observasi
selanjutnya bisa dilaksanakan kembali di Industri Batik Tulis Girilayu untuk
mendapatkan hasil observasi yang maksimal.
ACUAN
Observasi lapangan di Griya Batik Giri Astra Pura pada tanggal 21 September 2021
Wawancara dengan Ibu Partini pemilik Griya Batik Giri Astra Pura Pada tanggal
21 Sepetember 2021
LAMPIRAN
Kegiatan observasi

Kegiatan wawancara

Anda mungkin juga menyukai