Anda di halaman 1dari 6

Jambura Edu Biosfer Journal (xxxx) x (x): pp-pp

Journal homepage: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/edubiosfer

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI


PASAR JODOH KOTA GORONTALO

ANALYSIS OF FOOD SECURITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN


THE MATE MARKET OF GORONTALO CITY
Diva M.A. Saghita Putri 1, Noer Fahnessa Dako2 , Nurfadhlia Djafar3, Sri Wulandari4
1Departemen of Biology,Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jendral
Sudirman No.6, Gorontalo City 96128, Gorontalo Province, Indonesia. Email: diva_s1biologi@mahasiswa.ung.ac.id
2Departemen of Biology,Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jendral

Sudirman No.6, Gorontalo City 96128, Gorontalo Province, Indonesia. Email: noer_s1biologi@mahasiswa.ung.ac.id
3Departemen of Biology,Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jendral

Sudirman No.6, Gorontalo City 96128, Gorontalo Province, Indonesia. Email:


nurfadhlia_s1biologi@mahasiswa.ung.ac.id 4Departemen of Biology,Faculty of Mathematics and Natural Science,
Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jendral Sudirman No.6, Gorontalo City 96128, Gorontalo Province, Indonesia. Email:
sri1_s1biologi@mahasiswa.ung.ac.id

ABSTRAK
Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang
kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Penyebaran penyakit ini telah memberikan
dampak luas secara sosial dan ekonomi. Pandemi Covid-19 dengan transmisi penularan yang masif dan tingkat kematian
yang tinggi menyebabkan masalah yang mengarah pada gangguan mental. Kebijakan kesehatan mental di Indonesia
harus mengoptimalkan integrasi layanan kesehatan mental. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 telah
menimbulkan kerugian ekonomi secara nasional. Kerugian itu hanya akan tertutupi apabila krisis dapat diakhiri sebelum
menimbulkan kebangkrutan usaha secara massal. Ketahanan pangan yang saat ini menjadi sangat ramai dalam
perbincangan public sebagai konsekuensi dari pandemi Covid-19 yang semakin meluas khususnya di Negara Indonesia.
Pangan adalah suatu tonggak utama bagi kebutuhan masyarakat Indonesia, maka dari itu pentingnya perhatian khusus
dari banyak pihak dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan tentang bagaimana untuk mengantisipasi
ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19.
Kata Kunci: Pandemi, Covid-19, Ekonomi, Ketahanan Pangan
ABSTRACT
In early 2020, the world was shocked by an outbreak of a new pneumonia that started in Wuhan, Hubei Province,
which then spread rapidly to more than 190 countries and territories. The spread of this disease has had a wide social
and economic impact. The Covid-19 pandemic with its massive transmission and high death rate causes problems that
lead to mental disorders. Mental health policies in Indonesia must optimize the integration of mental health services.
Activity restrictions due to the Covid-19 pandemic have caused economic losses nationwide. The losses will only be
covered if the crisis can end before causing mass bankruptcy. Food security, which is currently being discussed by the
public, is a consequence of the increasingly widespread Covid-19 pandemic, especially in Indonesia. Food is something
that is not important to the needs of the Indonesian people, therefore special attention from many parties is important
in an effort to meet the needs of the community and on how to anticipate food security during the Covid-19 pandemic.
Keywords: Pandemic, Covid-19, Economy, Food Security
10
Last name 1 et al. / Jambura Edu Biosfer Journal (xxxx) x (x): pp-
pp
Pendahuluan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses persiapan,
pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman. Pangan harus menjadi perhatian karena
urusan ini merupakan kebutuhan paling dasar, selain sandang, dan papan. Di tengah pandemi
COVID-19, segala aspek kehidupan cenderung mengarah pada situasi normal baru. Himbauan
pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan pekerjaan dari rumah (working for home) dan
menjaga jarak secara fisik (social/physical distancing) serta kebijakan beberapa pemerintah daerah
yang mengimplementasikan karantina wilayah secara parsial dan melakukan pembatasan kegiatan di
keramaian, telah membuat perubahan situasi yang baru di hampir semua aspek kehidupan, termasuk
perubahan pola rantai pasok pangan. Sistem atau pola kerja di sektor pangan memang tampaknya
berubah sangat signifikan di tengah pandemi COVID-19 ini, mulai dari proses produksi hingga
konsumsi, dari hulu hingga hilir.
Dari perspektif produksi atau hulu, para petani dan produsen makanan mulai merasakan
perubahan terkait pasokan input dan juga harus menyesuaikan protokol berproduksi untuk
menjamin kualitas dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19, khususnya di wilayah yang
sudah terkontaminasi. Mobilisasi bahan pangan juga akan mengalami beberapa penyesuaian di mana
terjadi pola perubahan jalur pasokan yang lebih banyak menuju pasar-pasar modern dan pasar yang
berbasis online. Sementara itu dari sisi konsumsi, akibat diterapkannya social/physical distancing
atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah, pola transaksi juga mulai
berubah yang ditunjukkan semakin meningkatnya transaksi yang menggunakan platform digital atau
online. Kondisi inilah yang pada akhirnya membutuhkan penyesuaian strategi kebijakan terkait
pangan di semua ini (produksi hingga konsumsi dan hulu hingga hilir) agar ketahanan pangan di
Indonesia tetap terjamin.
Wabah Covid-19 yang melanda dunia dewasa ini berdampak kepada semua sektor, termasuk
ketahanan pangan.Sehingga perlu adanya restrukturisasi kebijakan ketahanan pangan untuk
menjamin agar setiap masyarakat mendapatkan pangan yang cukup dan bergizi.Namun, masyarakat
di setiap provinsi memiliki kondisi yang berbeda-beda.Dengan demikian klasterisasi tingkat
ketahanan pangan per provinsi sangat diperlukan untuk menjadi pendukung keputusan strategi dan
kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19.Saat ini wabah Covid-19 telah menjadi pandemi
membuat kekacauan di masyarakat karena dianggap sebagai ancaman berbahaya bagi manusia di
abad ke-21.Pemerintah dituntut untuk preventif dalam mengamankan masyarakat yang tidak
terinfeksi dan reaktif dalam menjaga stabilitas dan peningkatan jumlah korban dari Covid-19 dengan
memobilisasi semua kapabilitas dan sumber daya yang ada.jika tidak, jumlah korban Covid-19 akan
meledak dan berdampak pada kelangsungan umat manusia yang dimulai dari resesi, kelaparan
hingga kematian karena pandemi. Hal ini menandakan pentingnya mitigasi dari dampak pandemi
dan kolaborasi dari masyarakat dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pandemi

12
Last name 1 et al. / Jambura Edu Biosfer Journal (xxxx) x (x): pp-
pp
Covid-19 saat ini. Perancangan kebijakan yang tepat oleh pemerintah terkait dampak terhadap
sektor-sektor tertentu dapat menjadi salah satu langkah awal yang dilakukan untuk meminimalisir
risiko dari Covid-19.Selain di sektor kesehatan, salah satu dampak pandemi Covid-19 yang paling
menonjol ialah pada sektor sosio-ekonomi (Nicola et al., 2020). Seiring dengan meningkatnya jumlah
kasus Covid-19 di Indonesia, perputaran roda ekonomi turut berhenti dikarenakan adanya
pembatasan aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan adanya
kepanikan di masyarakat yang membuat masyarakat melakukan panic buying yangbertujuan
mengamankan stok pangan rumah tangga dalam satu waktu agar dapat mengurangi intensitas
interaksi (Roy et al., 2020). Dengan adanya panic buying yang dilakukan masyarakat, risiko
keterbatasan dan habisnya ketersediaan pangan yang beredar di masyarakat semakin meningkat.
Selain itu, pembatasan sosial yang di implementasikan di setiap daerah juga menjadi hambatan
untuk modal transportasi yang bertujuan untuk mendistribusikan stok pangan.Dengan demikian,
ketersediaan pangan yang menjadi aspek ketahanan pangan nasional merupakan hal yang harus
diperhatikan oleh pemerintah.

Metodologi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilakukan di Pasar Jodoh, Jl. Beringin, Huangobotu, Dungingi, Kota
Gorontalo, pada Hari Minggu, 28 September 2021.
Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan metode survei dan wawancara guna menjawab
permasalahan berupa kemungkinan krisis pangan yang terjadi pada era pandemi Covid-19.
Mengingat dengan adanya isu krisis pangan, kegiatan ini berfokus pada data-data dan variabel
terkini mengenai ketahanan pangan di Kota Gorontalo. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
survei dan wawancara. Survei bertujuan untuk melihat langsung kondisi ketahanan pangan
masyarakat Kota Gorontalo.

Hasil dan Pembahasan

1. Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah, maupun mutunya,
aman, merata, dan terjangkau. Ketahanan pangan merupakan hal yang penting dan
strategis, karena berdasarkan pengalaman di banyak negara menunjukan bahwa tidak ada
satu negarapun yang dapat melaksanakan pembangunan secara mantap sebelum mampu
mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu (Aisyah, 2020).

Sistem ketahanan pangan di Indonesia secara komprehensif meliputi empat sub-


sistem, yaitu:

(i) ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk,

12
Last name 1 et al. / Jambura Edu Biosfer Journal (xxxx) x (x): pp-
pp
(ii) distribusi pangan yang lancar dan merata, (iii) konsumsi pangan setiap individu yang
memenuhi kecukupan gizi seimbang, yang berdampak pada (iv) status gizi masyarakat.

2. Hasil Survey Pangan Beras


Tabel 1.

Jenis Pangan Harga Jual Asal Daerah


Beras Rp 9.000/liter Makassar

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa harga jual beras sebesar
Rp.9.000/liter, sedangkan harga beli Rp.500.000/karung. Beras yang dijual diimport dari
luar daerah, tepatnya dari Makassar. Ia memilih beras yang dari luar daerah karena kualitasnya
lumayan bagus dibanding dalam daerah. Tetapi dengan keadaan yang sudah berubah sekarang
ini, sejak terjadinya pandemi, konsumen pada komoditas beras mengalami penurunan.

Telur Tabel 2.

Jenis Pangan Harga Jual Asal Daerah


Kabila, Bone Bolango,
Telur Rp 9.000/liter
Gorontalo

Berdasarkan hasil survei, harga jual telur untuk kualitas yang terbaik sebesar
Rp.55.000/bak, sedangkan jika dijual per butir sekitaran Rp.1.500 - Rp.2.000. Telur yang dijual
berasal dari dalam daerah tepatnya di Kabila, Bone Bolango, Kota Gorontalo. Kondisi telur yang
dijual ada yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Sesuai hasil survey mengapa si pedagang
mengambil telur dari dalam daerah, karena jika dari luar daerah itu besar kemungkinan akan
terjadi banyak kerusakan pada telur tersebut. Selama masa pandemi, harga jual telur mengalami
penurunan.

Buah-Buahan Tabel 3.

Jenis Pangan Asal Daerah


Nanas Gorontalo - Bitung

Apel Gorontalo - Bitung

Jeruk Gorontalo - Bitung

Mangga Gorontalo - Bitung

Naga Gorontalo - Bitung

Semangka Gorontalo - Bitung

Pisang Gorontalo - Bitung

12
Last name 1 et al. / Jambura Edu Biosfer Journal (xxxx) x (x): pp-
pp

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa buah-buah yang dijual berasal dari Gorontalo
dan Bitung. Keuntungan hasil penjualan buah-buahan selama pandemi yang diperolah penjual
yaitu sekitar setengah dari keuntungan sebelum pandemic.

Kesimpulan
Pandemi Covid-19 menunjukkan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor ekonomi,
khususnya pada kondisi pangan di Kota Gorontalo. Lebih dari itu, ketahanan pangan di Kota
Gorontalo selama pandemi, mengalami perubahan yang cukup nampak, dimana produksi dan
penjualan pangan menurun daripada sebelum terjadinya pandemi, sehingga pendapatan para
penjual juga mengalami perununan. Mengingat dengan adanya isu krisis pangan, kegiatan ini
berfokus pada data-data dan variabel terkini mengenai ketahanan pangan di Kota Gorontalo.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan survei dan wawancara. Survei bertujuan untuk
melihat langsung kondisi ketahanan pangan masyarakat Kota Gorontalo.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Novri Youla Kandowangko, M.P selaku dosen
pengampuh mata kuliah Ekologi Pangan. Terima kasih kepada para pedangang yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan informasi tentang kondisi pangan.

Referensi
Hardiwardoyo, Wibowo. 2020. Kerugian Ekonomi Nasional Akbiat Pandemi Covid-19. Journal of
Business & Entrepreneurship. 2(2), e-ISSN: 2623-0089.
Hirawan, F.B. Verselita, A.A. 2020. Kebijakan Pangan Di Masa Pandemi Covid-19. CSIS
Commentaries DMRU-048-ID.
Ramadhan, A., Prawita, K., Izzudin, M. A., & Amandha, G. 2021. Analisis strategi dan klasterisasi
ketahanan pangan nasional dalam menghadapi pandemi covid-19. Teknologi Pangan:
Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 12(1), 113-125.
Ridlo, I.A. 2020. Pandemi Covid-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia.
Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental. 5(2), 155-164.
Sakharina, I.K. 2020. Hak Atas Pangan di Masa Pandemi Coronavirus Disease Covid-19. Legislatif.
3(2), 367-384.
Susilo, Adityo., Rumende, C.M., Pitoyo, C.W., dkk. Coronavirus disease 2019: Tinjauan Literatur
Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 7(1), 46-67.
Wulandani, B.R.D., Anggraini, Wiwin. 2020. Food Estate Sebagai Ketahanan Pangan Di Tengah
Pandemi Covid-19 Di Desa Wanasaba. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan.
4(1), e-ISSN : 2614-526X.

14

Anda mungkin juga menyukai