Anda di halaman 1dari 15

ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang
diampu oleh Bapak Mohammad Hamim Sultoni, M.A.B

Disusun Oleh :

MANSUR (19383031107)

UZLIFATUL JANNAH (19383032069)

MENTARI BUDIATI (19383032084)

KHOYYIMAH (19383032102)

HELMILIA PUTRI (19383032135)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “spek Sosial dan
Lingkungan” dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kita ke jalan yang di ridhai-Nya.

Adapun makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Selain itu, makalah ini dimaksudkan agar para siswa dapat
memahami materi aspek sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kelayakan
suatu bisnis. Makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga
terealisasikan makalah ini.

Sebelumnya, penulis memohon maaf karena makalah ini masih memiliki


banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga makalah ini bisa di ambil manfaatnya dan membantu pembaca
dalam memahami materi mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.

Pamekasan, 25 November 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Aspek Sosial .....................................................................................3


B. Aspek Lingkungan.............................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahap persiapan dan analisis suatu kelayakan bisnis perlu
dipertimbangkan berbagai aspek yang mungkin terlibat dan satu sama lain
saling berkaitan. Secara umum aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
studi kelayakan bisnis diantaranya aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen dan hokum, aspek sosial, ekonomi, dan budaya, aspek
lingkungan, dan aspek finansial (keuangan).1
Aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan terbagi
dalam dua kelompok, yaitu aspek finansial (keuangan) dan aspek
nonfinansial. Aspek nonfinansial terdiri atas aspek pasar, aspek teknis,
aspek manajemen-hukum, aspek sosial-ekonomi-budaya, dan aspek
lingkungan. Banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu studi
kelayakan sangat bergantung kepada karakteristik dari masingmasing
bisnis. Masing-masing aspek ini tidak berdiri sendiri tetapi saling
berkaitan misal dari aspek teknis dalam hal kemampuan berproduksi akan
sangat terkait dengan aspek finansial, begitu pula aspek pemasaran dalam
hal permintaan pasar dari produk yang dihasilkan akan sangat terkait
dengan aspek produksi dan aspek finansial. Bila suatu bisnis salah satu
aspeknya (misal aspek manajemen atau lingkungan) kurang memenuhi
kriteria kelayakan perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang
diperlukan.2
Disini, kami akan membahas dua dari aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam studi kelayakan bisnis, yaitu aspek sosial dan
lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek sosial dalam Studi Kelayakan Bisnis?

1
Rita Nurmalia, Tintin Sarianti, Arif Karyadi, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: PT Penerbit IPB
Press, 2018), hlm. 19
2
Ibid, hlm. 19-20

1
2. Bagaimana aspek lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui aspek sosial dalam Studi Kelayakan Bisnis.
2. Untuk mengetahui aspek lingkungan dalam Studi Kelayakan
Bisnis.
3. Untuk memahami salah satu materi mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Sosial
1. Pengertian Aspek Sosial
Analisis aspek sosial adalah mengkaji pengaruh perusahaan
terhadap kondisi sosial yang mengitari warga masyarakat di lokasi
perusahaan berada dan beroperasi.3 Pada aspek sosial yang
dipelajari adalah penambahan kesempatan kerja atau pengurangan
pengangguran. Aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan
kerja dan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan
sekitar lokasi perusahaan seperti semakin ramainya daerah
tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan
listrik, telepon, dan sarana lainnya. Aspek sosial memerhatikan
manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh
masyarakat di sekitar lokasi bisnis.4
Pertimbangan-pertimbangan sosial lain harus dipikirkan
secara cermat agar dapat menentukan apakah suatu perusahaan
yang diusulkan tanggap (responsive) terhadap keadaan sosial
tersebut. Karena alasan sosial ,banyak pihak pemerintah ingin
menekankan pertumbuhan ekonomi pada daerah-daerah tertentu
dan menginginkan kegiatan perusahaan tersebut dapat
dilaksanakan di daerah-daerah tertentu misal daerah dengan
pengangguran yang tinggi. Analis kegiatan investasi akan selalu
ingin mempertimbangkan secara teliti pengaruh yang akan
merugikan suatu kegiatan pada golongan-golongan tertentu pada
daerah-daerah tertentu.5

3
Dadang Husen Sobana, Studi Kelayakan Bisnis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018), hlm. 267
4
Rita Nurmalia, Tintin Sarianti, Arif Karyadi, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: PT Penerbit IPB
Press, 2018), hlm. 36.
5
Ibid.

3
2. Tujuan Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya. Akan tetapi, perusahaan harus memerhatikan
faktor sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini disebabkan perusahaan
hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralistis dan kompleks. Salah satu komponen
yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka
keseimbangan tersebut seharusnya perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial, yaitu sebagai berikut.6
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas dan melaksanakan
bermacam-macam kegiatan dalam waktu yang bersamaan.
Misalnya, perusahaan manufaktur, selain membeli bahan
baku, perusahaan mengolahnya menjadi barang jadi,
kemudian mendistribusikannya ke pasar, juga melakukan
kegiatan-kegiatan, seperti penelitian dan penyediaan
lapangan pekerjaan baru.
b. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Pemecatan karyawan disebabkan oleh berbagai alasan,
misalnya karyawan mabuk-mabukan atau perusahaan
mengalami kemerosotan keuangan. Hal tersebut merupakan
hal yang biasa pada masa lalu. Akan tetapi, tindakan seperti
itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan
dalam sistem sosial yang kompleks di perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh semakin baiknya peraturan
pemerintah, meningkatnya kualitas sumber daya manusia,
kemajuan pada bidang teknologi dan ilmu pengetahuan,
perkembangan pasar yang sudah harus dilayani oleh banyak
perusahaan, dan adanya sistem sosial yang bersifat

6
Dadang Husen Sobana, Studi Kelayakan Bisnis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018), hlm.268

4
pluralistik sehingga tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh
lembaga-lembaga yang besar.
c. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai
kelompok yang memengaruhi lingkungan perusahaan
dalam mendapatkan harapan sosial, ekonomi, atau politik.
Dalam sistem sosial yang kompleks saat ini, kelompok-
kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah
banyak sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain
menjadi kompleks. Tiap-tiap kelompok berusaha
mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.7
3. Hambatan Aspek Sosial
Salah satu hambatan dalam aspek sosial yaitu berhubungan
dengan politik. Adanya spekulasi yang timbul akibat kondisi
politik yang diciptakan pemerintah akan memengaruhi permintaan
dan penawaran suatu produk, baik produk barang maupun jasa.8
Dalam menganalisis kelayakan bisnis, ketika sosial politik
perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis
dibangun dan diimplementasikan tidak akan mengganggu sehingga
kajiannya menjadi layak. Situasi sosial politik dapat diketahui
melalui berita di media massa.9
4. Dampak Aspek Sosial
Dampak aspek sosial dengan adanya proyek atau investasi
meliputi hal-hal berikut.10
1) Komponen demografi, terdiri atas (a) struktur penduduk;
(b) tingkat pendapatan penduduk; (c) pertumbuhan
penduduk; (d) tenaga kerja.
2) Komponen budaya, meliputi: (a) kebudayaan (adat istiadat,
nilai, dan norma budaya); (b) proses sosial; (c) warisan

7
Dadang Husen Sobana, Studi Kelayakan Bisnis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018), hlm. 269
8
Ibid, hlm. 270
9
Ibid, hlm. 270-271..
10
Ibid, hlm. 272

5
budaya; (d) sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana
usaha atau kegiatan.
3) Kesehatan masyarakat, meliputi: (a) parameter lingkungan
masyarakat yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan; (b)
proses dan potensi terjadinya pencemaran; (c) potensi
besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan
angka kematian).
4) Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses
penyebaran penyakit.
Dampak negatif dari aspek sosial, yaitu:
1) bentuk perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat, dan
struktur sosial lainnya;
2) meningkatnya kriminalitas.11

B. Aspek Lingkungan
Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut
terhadap lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan
lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem
alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu bisnis justru akan
menunjang kelangsungan suatu bisnis itu sendiri sebab tidak ada bisnis
yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan
(Hufschmidt et al. 1987).12
Mereka yang merancang atau menganalisis kegiatan investasi harus
mempertimbangkan masalah dampak lingkungan yang merugikan.
Pembangunan kegiatan usaha pengolahan produk pertanian yang
menghasilkan limbah dapat menimbulkan masalah jika penanganan
terhadap limbah tidak dilakukan secara bijaksana. Sebagai contoh PT
Sosro sebagai perusahaan yang menghasilkan produk minuman teh dalam
kemasan, melakukan penanganan terhadap limbah padat dan limbah air

11
Dadang Husen Sobana, Studi Kelayakan Bisnis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018), hlm. 272
12
Rita Nurmalia, Tintin Sarianti, Arif Karyadi, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: PT Penerbit IPB
Press, 2018), hlm. 37

6
yang dihasilkan pada proses produksi. Limbah yang dihasilkan dari
kegiatan proses produksi tersebut diolah terlebih dahulu sebelum dibuang,
sehingga limbah air yang dialirkan ke sungai yang juga sering dipakai
penduduk untuk mencuci dan mandi tidak membahayakan. Sehingga
dalam melakukan analisis kelayakan perlu dimasukkan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan dalam menangani limbah tersebut.13
Studi kelayakan bisnis dari aspek lingkungan hidup, bertujuan
untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup, rencana bisnis
diperkirakan dapat dilaksanakan secara layak, atau sebaliknya.
Sehubungan dengan tujuan tersebut di atas, maka aspek yang perlu dikaji
berhubungan dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).14
1. Pengertian AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup)
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh
beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama
Environmental Impact Analysis atau environmental Impact
Assessment (EIA). AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu
studi kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu:15
a. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah
menghendaki demikian. Hal ini memaksa para pemilik
proyek untuk memperhatikan kualitas lingkungan.
b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak
rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.
Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan
konsekuensi-mengeluarkan biaya. Meskipun demikian tangung
jawab penye lenggaraan AMDAL tidak harus diemban oleh
pemrakarsa proyek itu sendiri, tetapi dapat diserahkan kepada
konsultan swasta atau pihak lain atas dasar saran dari pemerintah.16
13
Rita Nurmalia, Tintin Sarianti, Arif Karyadi, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: PT Penerbit IPB
Press, 2018), hlm. 37
14
Didit Herlianto dan Triani Pujiastuti, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
hlm. 65
15
Ibid.
16
Ibid, hlm. 66

7
2. Kegunaan AMDAL
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar, lebih
penting dan menyeluruh serta utuh dari perusahaan dan
lingkungannya. Adapun peran AMDAL adalah:17
a. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan.
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan
apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun
berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan
timbul akibat dari proyek yang akan dibangun. Dalam
kenyataan nanti, apabila dampak lingkungan yang telah
diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan, ini
dimungkinkan karena kesalahan dalam menyusun AMDAL
atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai
AMDAL.
b. Peran AMDAL dalam Pengelolaan Proyek
AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan
yang disyaratkan untuk mendapatkan perijinan selain
aspek-aspek studi kelayakan yang lain. Seharusnya
AMDAL dilakukan bersama-sama, di mana masing-masing
aspek dapat memberikan masukan untuk aspek-aspek yang
lain, sehingga penilaian yang optimal terhadap proyek
dapat diperoleh.
c. AMDAL sebagai dokumen penting.
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting, sebagai
sumber informasi yang detail mengenai keadaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran
keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk

17
Didit Herlianto dan Triani Pujiastuti, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
hlm. 66

8
membangun proyek lokasinya berdekatan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas.18

3. Peraturan dan Perundang-undangan


Langkah awal adalah melakukan studi untuk memahami
peraturan dan perundangan yang berlaku mengenai lingkungan
hidup, dilokasi tempat studi AMDAL dilakukan.19
Peraturan ini ada yang berlaku internasional, ada yang
nasional dan regional. Peraturan yang bersifat Internasional penting
diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL
yang dampak proyeknya akan melampaui daerah yang digunakan
secara internasional, misalnya proyek yang limbahnya akan
dibuang ke laut, atau limbah yang dapat ditiup angin sampai jatuh
ke negara lain. Peraturan yang berlaku internasional mengenai
AMDAL dapat berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian bilateral
maupun multilateral. Di Indonesia peraturan dan perundangan
dapat dijumpai pada tingkat nasional, sektoral maupun regional /
daerah. PP no 51 tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dapak
Lingkungan merupakan peraturan baru pengganti PP No. 26 tahun
1986. Peraturan ini ditindak lanjuti SK Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 10-15 tahun 1994.20
4. Komponen AMDAL
Dalam proses AMDAL terdapat beberapa komponen
penting di dalamnya. Sesuai dengan penjelasan mengenai
pengertian AMDAL, adapun beberapa komponen AMDAL adalah
sebagai berikut:21
1) Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

18
Ibid.
19
Didit Herlianto dan Triani Pujiastuti, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
hlm. 67
20
Ibid.
21
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-amdal.html

9
Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) ini
merupakan bentuk studi pra proyek dimana nantinya pihak
perencana akan melakukan kajian terkait lingkungan di
sekitar lokasi akan berjalannya suatu kegiatan. Studi pra
lingkungan ini mencakup semua aspek baik fisika, kimia,
biologi, sosial, ekonomi serta budaya di sekitarnya.
2) Kerangka Acuan (KA)
Setelah melakukan studi informasi lingkungan,
pihak pengelola akan membuat kerangka acuan yang
dijadikan dasar dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Kerangka acuan ini berupa hasil laporan dari studi pra
lingkungan.
3) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Komponen AMDAL berikutnya merupakan bagian
utama yaitu melakukan analisis dampak lingkungan. Dalam
melakukan analisis ini, pihak pengelola harus
mengutamakan keamanan dan kesehatan lingkungan serta
mengurangi dampak buruk yang akan terjadi. Pada tahapan
ini juga nantinya keputusan terkait proyek akan dilakukan.
4) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Komponen AMDAL ini mencakup segala bentuk
pemantauan terhadap berjalannya proyek, mulai dari saat
pembangunan hingga selesai. Pemantauan ini harus
dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat berjalan
sesuai dengan aturan sebenarnya.
5) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Selain melakukan pemantauan, semua pihak yang
terlibat juga harus turut serta dalam melakukan pengelolaan
terhadap proyek. Pengelolaan ini bertujuan untuk
mempertahankan fungsi lingkungan dan menghindari
penyimpangan.22

22
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-amdal.html

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek sosial dan lingkunan merupakan aspek yang sangat
berpengaruh terhadap layak tidaknya suatu bisnis yang akan di bangun.
Aspek sosial mengkaji pengaruh perusahaan terhadap kondisi sosial yang
mengitari warga masyarakat di lokasi perusahaan berada dan beroperasi.
Aspek mempelajari penambahan kesempatan kerja atau pengurangan
pengangguran. Kondisi sosial akan saling memengaruhi rencana bisnis,
misalnya informasi mengenai perusahaan sebagai lembaga sosial,
perubahan kondisi sosial yang kompleks, dan peran perusahaan dalam
masyarakat yang pluralistik.
Sedangkan aspek lingkungan mempelajari bagaimana pengaruh
bisnis tersebut terhadap lingkungan, apakah dengan adanya bisnis
menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Pertimbangan
tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu bisnis
justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu sendiri sebab tidak
ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan
lingkungan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar
dengan hadirnya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dalam

11
memahami materi aspek sosial dan lingkungan dalam mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Nurmalia, Rita, Tintin Sarianti, dan Arif Karyadi. 2018. Studi Kelayakan Bisnis.
Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Sobana, Dadang Husen. 2018. Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: CV Pustaka


Setia.

Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-amdal.html

12

Anda mungkin juga menyukai