Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Tahun Akademik
2021 – 2022
Disusun oleh :
Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan bagian fungsi yang lebih berurusan dengan pelanggan
dibandingkan fungsi bisnis lainya. Berdasarkan definisi klasik pemasaran merupakan
kemampuan atau kegiatan dari aktivitas bisnis yang mengarahkan barang barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Namun dengan perkembangan zaman, khususnya di
era modern ini, pemasaran telah mengalami evolusi yang bukan hanya mendasarkan
pada kegiatan untuk menyalurkan barang dari tangan produsen ke konsumen.
Menurut konsep modern saat ini, pemasaran pada intinya adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak
lain.Penyaluran nilai dan kepuasan merupakan target utama bagi seorang manajer
pemasaran. Dalam hal ini seorang manajer harus mampu memberikan keunggulan
dalam produk mereka untuk bisa diterima oleh pelanggan namun seorang manajer
pemasaran tersebut harus dituntut untuk menggunakan sumber daya perusahaan
seefektif mungkin. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi manajer tersebut.
Lain halnya dengan tuntutan-tuntutan lain yang dibebankan pada manajer pemasaran
yang biasanya datang dari luar manajemen pemasaran itu sendiri. Hal ini biasanya
datang dari lingkungan yang disebut Lingkungan Pemasaran yang secara bersamaan
memberikan tantangan dan peluang secara bersamaan.
Perubahan lingkungan senantiasa terjadi secara terus menerus dalam proses
pengembangan suatu negara. Dari sekian banyaknya perubahan yang terjadi dapatlah
dikemukakan pada perubahan ekonomi yang terjadi dalam perubahan sosial ekonomi.
Pertama dapat kita lihat dalam perkembangan teknologi yang pemakaiannya hampir
disegala bidang kehidupan manusia. Kedua maraknya industri-industri baru, atau
yang telah direhabilitif. Produk dari industri baru tersebut terus membanjir di pasaran
dan saling bersaing untuk menarik pembeli. Oleh karena itu pemasaran merupakan
faktor penting dalam suatu pemasaran. Pemasaran menafsirkan apa yang menjadi
kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya data besar yang ada misalnya lokasi,
jumlah konsumen dan selera konsumen.
Wahjudi Prakarsa (1994) menyatakan bahwa perubahan lingkungan usaha
yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak yang sangat besar
terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan yang didorong oleh revolusi
informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi makin menuntut.
Selanjutnya, perubahan ini telah mengubah fungsi obyektif perusahaan. Kelangsungan
hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada
peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif
tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas
penciptaan nilai tambah. Fungsi obyektif perusahaan kini diarahkan pada kepuasan
pelanggan. Perubahan lingkungan dan pergeseran fungsi obyektif perusahaan kepada
kepuasan pelanggan menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu proses dalam
organisasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para manajer untuk
mampu menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi pengambilan
keputusan manajemen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, ada masalah – masalah yang timbul yaitu :
1. Lingkungan apa saja yang ada di lingkungan pemasaran ?
2. Bagaimana manajemen informasi dalam pemasaran ?
3. Bagaimana mengolah manajemen informasi agar bermanfaat bagi perusahaan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami perubahan lingkungan pemsaran dan
manajemen informasi di lingkungan sekitar.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana manajemen informasi mampu beroperasi
bagi lingkungan sekitar khususnya perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami evolusi pemasaran dan tahapan dalam perubahan
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan lingkungan bisnis dari masa kemasa dapat dikategorikan dalam dua
kategori masa yaitu: (1) era revolusi industri dan (2) era revolusi informasi. Saat ini dunia
usaha sedang dalam masa transisi menuju era revolusi informasi. Wahjudi Prakarsa (1994)
menyatakan bahwa perubahan lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an
telah membawa dampak yang sangat besar terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan
yang didorong oleh revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi
makin menuntut. Selanjutnya, perubahan ini telah mengubah fungsi obyektif perusahaan.
Kelangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan
pada peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif
tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas penciptaan
nilai tambah.
Menurut Suharno dan Sutarso 2010 : 38 lingkungan pemasaran sebagai pelaku, berarti
di dalamnya terdiri dari orang atau kelompok orang yang memberikan pengaruh kepada
kegiatan pemasaran, baik di dalam perusahaan maupun di luar pemasaran. Lingkungan
pemasaran jika dilihat dari sisi posisinya dalam mempengaruhi kegiatan pemasaran, dapat
dibagi menjadi dua jenis yaitu lingkungan mikro pemasaran terdiri dari pelaku atau pihak
yang dekat dengan perusahaan atau mempengaruhi secara langsung kemampuan perusahaan
untuk melayani pelanggan. Lingkungan mikro terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara,
pelanggan, pesaing dan publik. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih
besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja
pemasaran. Lingkungan makro bersifat lebih luas dan sulit diidentifikasikan siapa mereka.
Pemasar hanya bisa melihat dampaknya pada kegiatan pemasaran.
BAB III
PEMBAHASAN
a. Kuisiner, dan
b. Peralatan makana
Rencana sampling: menyangkut tiga keputusan, yaitu:
a. Unit sampling
b. Besarnya sampel
c. Prosedur sampling Metode kontak: langkah terakhir adalah menentukan
bagaimana caranya subjek dihubungi.
2. Mengumpulkan informasi
Tahap ketiga dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi.
Bagaimana teknik atau metode pengumpulan data dan informasi tersebut. Selain
menggunakan komputer serta alat elektronik lain, pada zaman modern sekarang
banyak mempergunakan jalur WATS, cuthode-ray tubes (CRT), dan terminal
masukan data (data-entry terminals).
3. Menganalisis informasi
Tahap ke empat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik secara
tabulasi dan penjelasannya, maupun dengan analisis statistik.
4. Menyajikan penemuan
Tahap terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan hasil
analisis atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa angka-
angka ataupun penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manajer
pemasaran guna pengambilan suatu keputusan.
Karakteristik riset pemasaran yang baik Lima karakteristik riset pemasaran yang baik,
yaitu:
a. Metode ilmiah, artinya riset tersebut menggunakan metoe ilmiah yang tepat.
b. Kreativitas riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara
yang inovatif untuk memecahkan masalah.
c. Metode beragam, artinya berusaha tidak hanya terikat pada satu metode, tetapi
juga diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data dan
informasi yang dikumpulkan.
d. Model dan data yang saling bergantung, artinya model dan data atau
informasi-informasinya saling mendukung dengan jelas.
e. Nilai dan biaya inforamasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah
sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Pemanfaatan riset pemasaran oleh
manajemen
Riset pemasaran yang sering tidak mamu dimanfaatkan secara baik dan benar karena
beberapa faktor:
a. Konsep yang sempit tentang riset pemasaran.
b. Kualitas penelitian pemasaran yang tidak memadai.
c. Hasil yang diperoleh terlambat sampainya.
d. Penemuannya kadang-kadang keliru atau salah tanggap.
e. Perbedaan intelektual antara peneliti manajer pemasaran.
Sistem Bantuan Dalam Keputusan Pemasaran (Marketing Decision Support
System)
MDSS adalah menyusun sekumpulan data, sistem, alat, dan teknik, dengan
bantuan perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan oleh
organisasi/perusahaan dan menginterprestasikan informasi yang relevan dari bisnis
dan perubahan lingkungan untuk membuat suatu keputusan terbaik.
Karena pasar dan aktifitas pemasaran makin kompleks dan modern, maka para
manajer membutuhkan peralatan canggih untuk menganalisis pasar dan membuat
suatu keputusan. Manajer pemasaran akan menerima dan mempelajari laporan dari
peneliti pemasaran dan lainnya mempergunakan peralatan yang maju, seperti analisis
regresi ganda, analisis optimalisasi, dan lain-lain. Para manajer membutuhkan kriteria
khusus untuk memahami hasilnya agar benar – benar di mengerti.
Dewasa ini, banyak perusahaan dimana para manajernya dapat duduk dengan
tenang di depan terminal komputernya, dan komputer mampu menyimpan bank
statistik yang terjadi baik, dan model keputusan yang akan memoles sistem dukungan
keputusan pemasaran.
Perkembangan program perangkat lunak akan mampu membantu para manajer
pemasaran menganalisis, mengendalikan operasi mereka. Suatu bantuan yang
menguntungkan bagi mereka untuk merancang dan mempelajari riset pemasaran,
pengelompokan pasar, menentukan harga dan anggaran periklanan, analisis media,
perencanaan aktifitas perangkat lunak dan lain - lain
Hambatan Penggunaan Riset Beberapa faktor yang menghalangipenggunaan
riset pemasaran, yaitu:
1) Konsepsi riset pemasaran yang sempit
Para manajer memandang riset pemasaran sebagai operasi pencariaan
fakta. Peneliti pemasaran, memilih sampel, melakukan wawancara, dan
melaporkan hasilnya. Akan tetapi tidak di jelaskan masalahnya dengan
cermat atau alternatif keputusan yang di hadapi manajemen.
2) Kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata
Adanya peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan
hasil riset kurang mengesankan.
3) Hasil temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah
Terlambatnya menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer
kecewa dan mulai salah hal ini mungkin di sebabkan karena faktor penyajian.
4) Perbedaan kepribadian dan penyajiaan
Gaya manajer line dan penelitiaan pemasaran sering menyebabkan riset
tidak produktif