Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Perubahan Lingkungan Pemasaran dan Manajemen Informasi

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Tahun Akademik

2021 – 2022

Dosen Mata Kuliah

Dr. Dedy Ansari Harahap, S.P., M.M.

Disusun oleh :

Kelompok 2

Muhammad Khaira Faiq 10090320279

Maudi Meliani Ahmad 10090320333

Ropi Roudotunnazah 10090320337

Refi triandiny fatimah 10090320339


Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan bagian fungsi yang lebih berurusan dengan pelanggan
dibandingkan fungsi bisnis lainya. Berdasarkan definisi klasik pemasaran merupakan
kemampuan atau kegiatan dari aktivitas bisnis yang mengarahkan barang barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Namun dengan perkembangan zaman, khususnya di
era modern ini, pemasaran telah mengalami evolusi yang bukan hanya mendasarkan
pada kegiatan untuk menyalurkan barang dari tangan produsen ke konsumen.
Menurut konsep modern saat ini, pemasaran pada intinya adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak
lain.Penyaluran nilai dan kepuasan merupakan target utama bagi seorang manajer
pemasaran. Dalam hal ini seorang manajer harus mampu memberikan keunggulan
dalam produk mereka untuk bisa diterima oleh pelanggan namun seorang manajer
pemasaran tersebut harus dituntut untuk menggunakan sumber daya perusahaan
seefektif mungkin. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi manajer tersebut.
Lain halnya dengan tuntutan-tuntutan lain yang dibebankan pada manajer pemasaran
yang biasanya datang dari luar manajemen pemasaran itu sendiri. Hal ini biasanya
datang dari lingkungan yang disebut Lingkungan Pemasaran yang secara bersamaan
memberikan tantangan dan peluang secara bersamaan.
Perubahan lingkungan senantiasa terjadi secara terus menerus dalam proses
pengembangan suatu negara. Dari sekian banyaknya perubahan yang terjadi dapatlah
dikemukakan pada perubahan ekonomi yang terjadi dalam perubahan sosial ekonomi.
Pertama dapat kita lihat dalam perkembangan teknologi yang pemakaiannya hampir
disegala bidang kehidupan manusia. Kedua maraknya industri-industri baru, atau
yang telah direhabilitif. Produk dari industri baru tersebut terus membanjir di pasaran
dan saling bersaing untuk menarik pembeli. Oleh karena itu pemasaran merupakan
faktor penting dalam suatu pemasaran. Pemasaran menafsirkan apa yang menjadi
kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya data besar yang ada misalnya lokasi,
jumlah konsumen dan selera konsumen.
Wahjudi Prakarsa (1994) menyatakan bahwa perubahan lingkungan usaha
yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak yang sangat besar
terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan yang didorong oleh revolusi
informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi makin menuntut.
Selanjutnya, perubahan ini telah mengubah fungsi obyektif perusahaan. Kelangsungan
hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada
peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif
tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas
penciptaan nilai tambah. Fungsi obyektif perusahaan kini diarahkan pada kepuasan
pelanggan. Perubahan lingkungan dan pergeseran fungsi obyektif perusahaan kepada
kepuasan pelanggan menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu proses dalam
organisasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para manajer untuk
mampu menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi pengambilan
keputusan manajemen.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, ada masalah – masalah yang timbul yaitu :
1. Lingkungan apa saja yang ada di lingkungan pemasaran ?
2. Bagaimana manajemen informasi dalam pemasaran ?
3. Bagaimana mengolah manajemen informasi agar bermanfaat bagi perusahaan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami perubahan lingkungan pemsaran dan
manajemen informasi di lingkungan sekitar.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana manajemen informasi mampu beroperasi
bagi lingkungan sekitar khususnya perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami evolusi pemasaran dan tahapan dalam perubahan
lingkungan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perubahan lingkungan bisnis dari masa kemasa dapat dikategorikan dalam dua
kategori masa yaitu: (1) era revolusi industri dan (2) era revolusi informasi. Saat ini dunia
usaha sedang dalam masa transisi menuju era revolusi informasi. Wahjudi Prakarsa (1994)
menyatakan bahwa perubahan lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an
telah membawa dampak yang sangat besar terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan
yang didorong oleh revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi
makin menuntut. Selanjutnya, perubahan ini telah mengubah fungsi obyektif perusahaan.
Kelangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan
pada peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif
tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas penciptaan
nilai tambah.

Menurut Suharno dan Sutarso 2010 : 38 lingkungan pemasaran sebagai pelaku, berarti
di dalamnya terdiri dari orang atau kelompok orang yang memberikan pengaruh kepada
kegiatan pemasaran, baik di dalam perusahaan maupun di luar pemasaran. Lingkungan
pemasaran jika dilihat dari sisi posisinya dalam mempengaruhi kegiatan pemasaran, dapat
dibagi menjadi dua jenis yaitu lingkungan mikro pemasaran terdiri dari pelaku atau pihak
yang dekat dengan perusahaan atau mempengaruhi secara langsung kemampuan perusahaan
untuk melayani pelanggan. Lingkungan mikro terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara,
pelanggan, pesaing dan publik. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih
besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja
pemasaran. Lingkungan makro bersifat lebih luas dan sulit diidentifikasikan siapa mereka.
Pemasar hanya bisa melihat dampaknya pada kegiatan pemasaran. 
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pemasaran


Lingkungan pemasaran adalah tempat di mana perusahaan harus memulai
usahanya dalam mencari berbagai peluang dan memonitorancaman-ancamannya.
Lingkungan pemasaran terdiri dari semua pelaku dan kekuatan yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk melakukan transaksi secara efektif dengan pasar
sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan
beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah.
Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan
untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
Selain itu dalam melakukan kegiatan pemasaran, suatu produsen harus
memperhatikan lingkungan pemasarannya guna menentukan strategi yang tepat untuk
memasarkan produknya sehingga pemasaran tersebut bisa berjalan dengan maksimal.
Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
Meskipun setiap manajer dalam setiap organisasi harus meneliti lingkungan
luar, tanggungjawab utama untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang signiifikan
terletak di bahu pemasar perusahaan/marketing company. Pemasar mempunyai dua
keunggulan, yaitu mereka mempunyai metode disiplin untuk mengumpulkan
informasi, dan mereka menghabiskan lebih lebih banyak waktu dibandingkan
karyawan lainnya untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti persaingan serta
perusahaan dan kelompok luar lainnya. Meskipun beberapa perusahaan banyak yang
telah memiliki sistem informasi pemasaran yang dapat menyediakan informasi yang
cepat dan rinci bagi manajemen perusahaan, namun
masih banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi.
Adapun permasalahan ini bermacam-macam, antara lain:
a. Banyak perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran
b. Mempunyai departemen riset pemasaran kecil namun tugasnya terbatas hanya
pada penyusunan
c. Prakiraan rutin, analisis penjualan, dan survei untuk kejadian tertentu
d. Banyak manajer yang mengeluh karena tidak tahu cara mendapatkan
informasi penting
e. Memperoleh terlalu banyak informasi yang tidak dapat digunakan dan terlalu
sedikit informasi
f. yang benar-benar dibutuhkan
g. Terlambat mendapatkan informasi yang penting
h. Meragukan akurasi informasi yang diterima.
Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati keunggulan
kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka dengan lebih baik, dan melaksanakan
perencanaan pemasaran yang lebih baik. Tugas perusahaan terhadap informasi yaitu
harus mengelola dan mendistribusikan aliran informasi berkelanjutan bagi manajer
pemasarannya, mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan merancang
Sistem Informasi Pemasaran, MIS (Marketing Information System) untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Sistem Informasi Pemasaran (SIP):
a. Terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan,
memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi pengambil keputusan pemasaran
b. Bergantung pada catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran,
dan riset pemasaran
c. Merupakan persilangan antara apa yang kira-kira dibutuhkan oleh manajer,
apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang benar-benar layak
secara ekonomis
Catatan Internal dan Intelijensi Pemasaran
Manajer pemasaran mengandalkan laporan internal pesanan, penjualan, harga,
biaya, tingkat persediaan, piutang, utang, dan seterusnya. Dengan menganalisis
informasi ini, mereka dapat menemukan berbagai peluang dan masalah penting.
Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran
Inti sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan-sampai-pembayaran.
Urutan siklus tersebut sebagai berikut:
1) Perwakilan penjualan, penyalur, dan pelanggan mengirimkan pesanan ke
perusahaan
2) Departemen penjualan menyiapkan faktur penjualan dan mengirimkan
salinannya ke berbagai departemen
3) Jenis barang yang persediaannya habis akan dipesan kembali
4) Jenis barang yang dikirim harus disertai dengan dokumen pengiriman dan
dokumen penagihan yang juga dibuat rangkap dan diberikan ke berbagai
departemen.
B. Sistem Informasi Pemasaran Manajer
Pemasaran memerlukan laporan yang akurat dan tepat waktu mengenai
penjualan terkini. Perusahaan harus menerjemahkan data penjualan secara hati-hati
agar tidak menarik kesimpulan yang salah.
Database, Gudang Data, dan Penggalian Data
Perusahaan mengorganisir informasi ke dalam basis data mereka, kemudian
basis data tersebut diklasifikasikan menurut klasifikasi tertentu. Klasifikasi ini
nantinya digunakan untuk menilai pelanggan maupun hasil penjualan mereka,
sehingga dapat digunakan guna mengatur strategi pemasaran selanjutnya. Setelah
data terorganisir, data tersebut dimasukkan (data warehousing) dalam gudang data,
sehingga data itu mudah diakses oleh para pembuat keputusan. Dengan metode
statistik, perusahaan dapat menggali data itu kembali sehingga dapat menghasilkan
wawasan dan tinjauan mengenai evaluasi hasil penjualan di periode sebelumnya,
sehingga perusahaan dapat mengetahui dengan lebih mudah mengenai produk dan
pelanggan serta tenaga penjual.
Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem catatan internal memberikan data hasil, tetapi sistem intelijen
pemasaran memberikan data saat ini (happenings). Sistem intelijen pemasaran
(marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang
digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai
perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Sebuah perusahaan dapat mengambil
beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen pemasarannya, dengan:
1) Melatih dan memotivasi tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan
sejumlah perkembangan baru
2) Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara pemasaran lain untuk
menyampaikan informasi intelijen yang penting
3) Membentuk jaringan eksternal
4) Membentuk panel penasehat pelanggan
5) Memanfaatkan sumber daya data
6) Membeli informasi dari pemasok luar
7) Menggunakan sistem umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan
intelijen kompetitif
Menganalisis Lingkungan Makro
Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu mengenali dan
merespons berbagai kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi secara menguntungkan.
Kebutuhan dan Tren
Kita perlu membedakan antara fad, tren, dan megatren. Fad adalah sesuatu
yang tidak dapat diperkirakan, berumur pendek, dan tanpa signifikansi sosial,
ekonomi dan politik. Tren adalah arah atau urutan kejadian yang mempunyai
momentum dan durabilitas, lebih mudah diperkirakan, dan lebih berlangsung lama
daripada fad. Megatren adalah perubahan besar dalam bidang sosial, ekonomi, politik,
dan teknologi yang lambat terbentuk, dan setelah terjadi, perubahan itu
mempengaruhi kita untuk sementara waktu yang lama (antara tujuh dan sepuluh
tahun, atau bahkan lebih lama).
Mengidentifikasi Kekuatan Utama
Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan
publik, semuanya beroperasi dalam kekuatan dan tren lingkungan makro, yang
semakin global, dan membentuk peluang dan menghadirkan ancaman. Kekuatan ini
merepesentasikan “hal-hal yang tidak dapat dikendalikan” yang harus diamati dan
harus direspons oleh perusahaan. Dalam gambaran global yang berubah cepat,
perusahaan harus mengamati enam kekuatan utama yaitu demografi, ekonomi, sosial-
budaya, alam, teknologi, dan politik-hukum. Kekuatan-kekuatan tersebut saling
berinteraksi, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan interaksi tersebut,
karena dapat menjadi dasar bagi peluang dan ancaman baru.
Lingkungan Demografis
Kekuatan demografis utama yang diamati pemasar adalah populasi, karena
masyarakat adalah pembentuk pasar. populasi pembentuk pasar. Pemasar sangat
tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan populasi di suatu kota, wilayah, dan
negara; distribusi usia dan bauran etnis; tingkat pendidikan; pola rumah tangga; serta
karakterisik dan gerakan regional.
Pertumbuhan Populasi Dunia
Ledakan populasi menjadi sumber kekhawatiran utama. Pertumbuhan populasi
memberi implikasi besar pada bisnis. Populasi yang sedang tumbuh tidak serta merta
menggambarkan bertumbuhnya pasar, kecuali pasar ini mempunyai daya beli yang
cukup besar. Perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara seksama dapat
menemukan peluang besar.

Bauran Usia Populasi Populasi


Nasional mempunyai bauran usia yang beragam. Populasi dapat dibagi
menjadi enam kelompok usia yaitu anak-anak prasekolah, anak-anak usia sekolah,
remaja, pemuda usia 20 sampai 40 tahun, dewasa paruh baya usia 40sampai 65 tahun,
dan dewasa lanjut lanjut usia 65 tahun ke atas. Beberapa pemasar ingin memfokuskan
diri pada kohort (kelompok). Kohort (cohort) adalah kelompok individu yang lahir
sepanjang periode yang sama dan menjalani hidup pada masa-masa yang sama.
“Momenmomen penting” yang mereka alami ketika mereka dewasa tetap ada dalam
diri mereka seumur hidup dan mempengaruhi nilai, preferensi, dan perilaku
pembelian mereka.
Pasar Etnis dan Pasar Lainnya
Negara-negara beragam suku dan rasnya. Kelompok etnis memiliki keinginan-
keinginan khusus dan kebiasaan membeli tertentu. Perusahaanperusahaan berjuang
untuk memperbagus produk dan pemasaran mereka untuk menjangkau kelompok
konsumen yang paling berpengaruh dan paling cepat pertumbuhannya. Namun para
pemasar harus berhati-hati untuk tidak terlalu menyamaratakan sejumlah kelompok
etnis.
Beberapa perusahaan makanan, pakaian, dan perabot telah mengarahkan
produk dan promosi mereka pada satu atau lebih kelompok etnis. Tetapi pemasar
harus berhati-hati untuk tidak melakukan generalisasi secara berlebihan. Dalam setiap
kelompok etnis, ada konsumen yang cukup berbeda dari konsumen lainnya.
Kelompok Terdidik
Populasi di semua masyarakat dibagi menjadi lima kelompok pendidikan:
kelompok tidak terdidik, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulusan perguruan tinggi, dan
tingkat profesional.
Pola Rumah Tangga
Rumah tangga tradisional terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Namun ada juga
negara, misalnya Amerika Serikat, yang memiliki rumah tangga nontradisi. Pemasar
harus semakin memperhatikan kebutuhan khusus rumah tangga non-tradisi, karena
mereka kini berkembang lebih pesat daripada rumah tangga tradisi, dan kebutuhan
mereka akan produk sangatlah berbeda dengan yang dibutuhkan oleh rumah tangga
tradisi.
Perubahan Geografis dalam Populasi
Orang yang tinggal di pinggiran kota lebihmengalami kehidupan santai, lebih
banyak melakukan kegiatan di ruangan terbuka, dan mempunyai interaksi bertetangga
yang lebih besar penghasilan yang lebih tinggi, dan keluarga yang lebih muda.
Lingkungan Makro Utama Lainnya
Kekuatan lingkungan makro utama lainnya sangat mempengaruhi peruntungan
pemasar. Disini kita akan meninjau perkembangan dalam lingkungan ekonomi, sosial-
budaya, alam, teknologi, dan politik-hukum.
Lingkungan Ekonomi
Daya beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada penghasilan, harga,
tabungan, utang, dan ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan tren
yang mempengaruhi daya beli, karena tren tersebut bisa memberikan pengaruh kuat
pada bisnis, terutama untuk perusahaan yang produknya ditujukan kepada konsumen
berpenghasilan tinggi dan sensitif terhadap harga.
Didalam distribusi pendapatan, ada empat jenis struktur negara industri, yaitu:
1) Perekonomian subsistem (sedikit peluang bagi pemasar)
2) Perekonomian pengekspor bahan mentah
3) Perekonomian industri
4) Perekonomian industri baru
Pemasar sering membedakan negara dengan menggunakan lima pola distribusi
pendapatan yang berbeda, yaitu:
1) Pendapatan sangat rendah
2) Hampir semuanya berpendapatan rendah
3) Pendapatan sangat rendah, sangat tinggi
4) Pendapatan rendah, menengah, dan tinggi
5) Hampir semuanya berpendapatan menengah
Lingkungan Sosial Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang menggambarkan
sebagian besar selera dan preferensi konsumen. Masyarakat menyerap, secara hampir
tidak sadar, pandangan dunia yang mendefinisikan hubungan mereka bagi diri sendiri,
orang lain, organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta. Karakterisik budaya lain
yang menarik minat pemasar adalah determinasi nilai budaya inti dan keberadaan
subbudaya.
Didalam keteguhan nilai budaya inti yang tinggi, keyakinan dan nilai inti
diajarkan dari orangtua ke anak-anaknya dan diperkuat oleh institusi sekolah, bisnis,
dan pemerintah. Keyakinan dan nilai sekunder lebih terbuka terhadap perubahan.
Pemasar mempunyai peluang untuk mengubah nilai sekunder, tetapi hanya
mempunyai sedikit kesempatan untuk mengubah nilai inti.
Didalam keberadaan subbudaya, setiap masyarakat mengandung subbudaya
(subculture, kelompok yang berbagi nilai, kepercayaan, preferensi, dan perilaku yang
timbul dari pengalaman atau keadaan khusus dalam hidup mereka. Terkadang
perusahaan mendapatkan imbalan tak terduga dalam membidik subbudaya. Pemasar
selalu menyukai para remaja karena mereka merupakan penentu tren masyarakat
dalam hal mode, musik, hiburan, ide, dan sikap. Mereka akan mempertahankan orang
tersebut sebagai pelanggan dalam jenjang kehidupannya kemudian hari.
Lingkungan Alam
Kerusakan lingkungan alam merupakan salah satu permasalahan global yang utama.
Konsumen sering tampak berkonflik dengan lingkungan alam. Meningkatnya jumlah
produk ramah lingkungan yang dibeli menyebabkan terganggunya kebiasaan loyalitas
konsumen, serta perubahan sikap konsumen terhadap peran yang mereka mainkan
dalam perlindungan lingkungan.
Environmentalisme korporat adalah pengakuan akan pentingnya masalah lingkungan
yang dihadapi perusahaan dan pengintegrasian masalah-masalah itu kedalam rencana
strategis perusahaan. Pemasar yang mempraktikan paham lingkungan korporat ini
harus menyadari berbagai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren
utama di lingkungan alam, yaitu:
1) Kelangkaan bahan mentah, terutama air
2) Peningkatan biaya energi;
3) Peningkatan tingkat polusi
4) Perubahann peran pemerintah.
Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia
adalah teknologi. Semua teknologi baru adalah kekuatan “penghancuran kreatif.”
Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berapa banyak teknologi baru utama
yang ditemukan. Sejumlah teknologi utama dan baru yang hadir mempengaruhi
tingkat pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, penemuan teknologi tidak timbul secara
konsisten sepanjang waktu. Teknologi baru juga menciptakan konsekuensi jangka
panjang yang besar dan tidak selalu dapat diperkirakan. Pemasar harus mengamati
empat tren teknologi berikut ini:
1) Kecepatan perubahan yang semakin tinggi
2) Peluang inovasi yang tak terbatas
3) Anggaran R&D yang beragam
4) Semakin banyaknya peraturan mengenai perubahan teknologi
Lingkungan Politik-Hukum
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan
politik dan hukum. Lingkungan politik dan hukum terdiri dari badan hukum, badan
pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi dan perorangan. Dua tren utama dalam lingkungan polotikhukum adalah
meningkatnya peraturan bisnis dan bertumbuhnya kelompok dengan kepentingan
tertentu. Didalam peningkatan peraturan bisnis, peraturan binis mempunyai empat
tujuan utama, yaitu:
1) Melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat
2) Melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak jujur
3) Melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali
4) Mengenakan biaya sosial yang tercipta akibat proses produk atauu produki
pada bisnis
Peraturan yang mempengarui bisnis terus meningkat sepanjang tahun.
Perusahaan umumnya menetapkan prosedur tinjauan hukum dan menyebarkan standar
etika untuk memandu manajer pemasaran mereka, dan ketika semakin banyak bisnis
terjadi di dunia maya, pemasar harus menetapkan parameter baru untuk menjalankan
bisnis elektronik secara etis.
Didalam pertumbuhan kelompok kepentingan khusus, banyak perusahaan
telah membentuk departemen permasalahan publik (public affair) untuk menghadapi
kelompok dan masalah-masalah ini. Kekuatan penting yan mempengaruhi bisnis
adalah gerakan konsumeris (consumerist movement) adalah suatu gerakan warga
negara dan pemerintah yang terorganisasi untuk memperkuat hak dan kekuatan
pembeli dalam hubungannya dengan penjual. Konsumeris telah memenangkan hak
untuk mengetahui biaya bunga sebenarnya dari suatu pinjaman, biaya per uni standar
merek yang bersaing yang sebenarnya (penentuan harga unit), bahan dasar dalam
sebuah produk, kualitas nutrisi makanan, kesegaran produk, dan manfaat produk yang
sebenarnya. Perusahaan yang bijak memiliki departemen hubungan konsumen untuk
membantu merumuskan kebijakan dan menyelesaikan serta merespons keluhan
konsumen.
Kehadiran undang-undang yang baru dan semakin banyaknya jumlah LSM akan
memberikan lebih banyak batasan kepada pemasar. Pemasar harus menjelaskan
rencana mereka melalui departemen hukum, hubungan masyarakat, permasalahan
publik, dan departemen hubungan pelanggan perusahaan.
A. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub–sub yang saling
berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang
berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan
fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur
yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi– bagi apa–apa
yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan dengan keputusan bagi manajemen pemasaran ( Philip Kotler ).
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan
pada tiga hal pokok berikut:
Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem
yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu
perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan
lingkungan yang ada. Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh
ketersediaan produk, kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu,
suatu rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem
pentunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem
tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai
informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka
hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan
kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi
tertentu yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin
pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan
hanya suatu yang dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang
pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-
sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan
pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan
organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas
pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus
mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan
aliraninformasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran.
Informasitersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini
berarti sistem tersebut harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan
data ataupun untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang
untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan keputusan
perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah data tersebut
ke dalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat keputusan-
keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk mencapai hal
ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan
dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai
sistem tersebut.
Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pemasaran?
2) Bagaimanakah proses sistem riset pemasaran ?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, artikel ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1) Untuk mengetahui tentang Sistem Informasi Pemasaran
2) Mengetahui proses riset pemasaran
Pengertian Marketing Information System
1. Menurut Philip Kotler
“ A marketing information system (MIS) consisis of people,
equipment, and procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute
needed, timely, and accurate information to marketing decision makers.”
Artinya : Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan
prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-
bagikan apaapa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat
yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang
tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi
manajemen perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih
peluang-peluang pasar.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran
adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan
mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga
barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh
bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-
produk perusahaan tersebut.
Manajemen pemasaran akan sulit meraih peluang pasar apabila :
Informasi pemasaran yang benar tidak cukup, Informasi pemasaran yang salah
terlalu banyak, Informasi yang di minta atau yang diperlukan sering terlambat,
Informasi sering terhenti ditengah jalan atau tidak sampai kebawahan, atau
sebaliknya, dan Informasi yang di butuhkan terlalu menyebar Informasi itu
penting karena :
1) Adanya perkembangan atau pergeseran dari pemasaran lokal ke pemasaran
nasional, dan seterusnya ke pemasaran internasional atau global Adanya
perkembangan atau pergeseran dari kebutuhan pembeli ke keinginan
pembeli Adanya perkembangan atau pergeseran dari persaingan harga ke
persaingan bukan harga Komponen-Komponen Sistem Informasi
Pemasaran Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama
dengan sistem informasi secara umum, yaitu: Komponen input
2) Komponen model
3) Komponen output
4) Komponen basis data
Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari
lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti
pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah
bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan
untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga
produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk
lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal,
pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa
data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi
dengan area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai
bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana
perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk
membuat keputusan harga.
Sistem Laporan Internal
Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah
Sistem Laporan Internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat
persediaan, utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasiinformasi ini
manager dapat melihat ada aau tidaknya peluang atau masalah penting. Sistem ini
terdiri dari :
1) Sistem pesan, kirim, tagih
Inti dari sistem laporan internal adalah siklus pesan, kirim, tagih.
Petugas penjualan yang representatif , penyalur, dan pelanggan mengirim
pesanan ke perusahaan. Departemen (bagian) pesanan meniapkan beberapa
nota dan mengirimkan salinannya ke berbagai departemen (bagian) yang
terkait. Nota pengiriman dan tagihan di kirimkan kepada pembeli dan dua
salinannya dikirimkan pula kepada departemen (bagian) yang terkait.
2) Sistem laporan penjualan
Manajemen pemasaran menerima laporan penjualan beberapa waktu
setelah transaksi terjadi.Dalam hal ini manager pemasaran sering menerima
laporan penjualan terlambat. Untuk meningkatkan ketepatan waktu laporan
penjualan, maka perlu di jadwalkan secara teratur.
3) Mengembangkan sistem laporan yang berorientasi pada pemakai
Dalam mengembangkan suatu sistem informasi penjualan yang mapan,
perusahaan harus menghindari lubang-lubang perangkap. Pertama, informasi
yang diterima manager terlalu banyak, sehingga membingungkan bahkan
memusingkan manager untuk menelaahnya. Kedua, informasi yang diterima
terlalu baru, sehingga belum mungkin dapat ditanggapi atau di telaah oleh
manager.Oleh karena itu, sistem informasi pemasaran yang baik hendaklah
sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan diinginkan manager tersebut.
Sistem Intelejen Pemasaran ( Marketing Intelligence System)
“A maketing intelligence system is a set of procedures and sources used by
managers to obtain their every day information about pertinent development in the
marketing environment.”
Artinya : Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber
yang dipergunakan oleh manager untuk memperoleh informasi harian mengenai
perkembangan penting di dalam lingkungan pemasaran.
Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi dan
kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha mencari
dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan diinginkan oleh manager
pemasaran.
Cara melakukan pengamatan dan penyelidikan, manager perusahaan dapat
menempuh 4 (empat) cara yaitu :
1) Pengamatan tanpa arah ( undirected viewing) Yaitu menyingkapkan informasi
secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.
2) Pengamatan bersyarat ( conditioned viewing) Yaitu penyingkapan informasi
secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan penelitian secara aktif.
3) tidak formal ( informal search ) Yaitu melakukan penyelidikan langsung,
tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekedar mengumpulkan informasi –
informasi tertentu.
4) Penyelidikan formal ( formal search ) Yaitu melakukan penyelidikan secara
teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun metodologi yang
jelas. Usaha melakukan intelejen pemasaran ini ada beberapa cara, yaitu :
a) manajer pemasaran melakukan sendiri dengan membaca referensi,
dengan interview atau wawancara langsung dengan pelanggan,
perantara, atau siapapun yang terkait.
b) melatih dan memotivasi tenaga penjual sebagai mata- mata untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
c) membeli informasi dari luar.
d) bekerja sama dengan perantara agar menyampaikan informasi yang
diperlukan.
e) membentuk pusat informasi pemasaran untuk menghimpun dan
mengedarkan informasi pemasarannya.
Sistem Riset Pemasaran (Marketing Research System)
“Marketing research is the systematic design, collection, analysis, and
reporting of data and findings relevant to a specific marketing situation facing
company”.
Artinya: Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan
analisis, dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang pemasaran
(misalnya penyelidikan efektivitas periklanan), maka manajer pemasaran harus
melakukan pula survai atau penelitian dalam bentuk lain secara sistematis dan
analisis.
Beberapa cara riset pemasaran
a. Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi lokal untuk
menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.
b. Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam bidang riset
pemasaran.
c. Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh perusahaan tersebut.
d. Asosiasi perusahaan yang memberikan pelayanan penelitian pemasaran.
Ruang lingkup riset pemasaran
a. Penelitiann untuk mengetahui karakteristik pasar.
b. Penelitian pengukuran potensi pasar.
c. Analisis pangsa pasar.
d. Analisis penjualan.
e. Studi mengenai kecenderungan bisnis.
f. Peramalan jangka pendek.
g. Studi mengenai produk yang kompetitif.
h. Peramalann jangka panjang.
i. Studi mengenai harga.
j. Tes terhadap penerimaan produk.
Proses riset pemasaran
1. Menetapkan masalah dan tujuan riset, Langkah kedua adalah mendesain riset
pemasaran tersebut daan memperkirakan besarnya biaya. Mendesain rencana
penelitian meliputi:
a. Sumber data
b. Pendekatan riset
c. Instrumen riset
d. Rencana sampling
e. Metode kontak
Sumber data:
Pertama mengumpulkan informasi dan sumber data sekunder, yaitu:
a. Sumber internal: laporan rugi laba perusahaan, neraca, laporan kunjungan
wiraniaga dan lain-lain.
b. Publikasi pemerintah: kantor statistik dalam hal ini Biro Pusat Statistik
(BPS).
c. Majalah dan buku: majalah-majalah dan bukku ataupun surat kabar yang
relevan.
d. Data komersial: pusat biro Indonesia yang dikelola swasta Data primer:
yaitu melakukan survai ataupun bentuk lainnya. Ini memerlukan biaya
yang cukup besar serta perencanaan yang matang.

Pendekatan riset: terdapat empat metode pokok dalam mengumpulkan data


primer, yaitu observasi, kelompok fokus, survai, dan eksperimen Instrumen riset:
instrumen riset atau perangkat riset ada dua macam:

a. Kuisiner, dan
b. Peralatan makana
Rencana sampling: menyangkut tiga keputusan, yaitu:
a. Unit sampling
b. Besarnya sampel
c. Prosedur sampling Metode kontak: langkah terakhir adalah menentukan
bagaimana caranya subjek dihubungi.
2. Mengumpulkan informasi
Tahap ketiga dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi.
Bagaimana teknik atau metode pengumpulan data dan informasi tersebut. Selain
menggunakan komputer serta alat elektronik lain, pada zaman modern sekarang
banyak mempergunakan jalur WATS, cuthode-ray tubes (CRT), dan terminal
masukan data (data-entry terminals).
3. Menganalisis informasi
Tahap ke empat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik secara
tabulasi dan penjelasannya, maupun dengan analisis statistik.
4. Menyajikan penemuan
Tahap terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan hasil
analisis atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa angka-
angka ataupun penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manajer
pemasaran guna pengambilan suatu keputusan.
Karakteristik riset pemasaran yang baik Lima karakteristik riset pemasaran yang baik,
yaitu:
a. Metode ilmiah, artinya riset tersebut menggunakan metoe ilmiah yang tepat.
b. Kreativitas riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara
yang inovatif untuk memecahkan masalah.
c. Metode beragam, artinya berusaha tidak hanya terikat pada satu metode, tetapi
juga diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data dan
informasi yang dikumpulkan.
d. Model dan data yang saling bergantung, artinya model dan data atau
informasi-informasinya saling mendukung dengan jelas.
e. Nilai dan biaya inforamasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah
sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Pemanfaatan riset pemasaran oleh
manajemen
Riset pemasaran yang sering tidak mamu dimanfaatkan secara baik dan benar karena
beberapa faktor:
a. Konsep yang sempit tentang riset pemasaran.
b. Kualitas penelitian pemasaran yang tidak memadai.
c. Hasil yang diperoleh terlambat sampainya.
d. Penemuannya kadang-kadang keliru atau salah tanggap.
e. Perbedaan intelektual antara peneliti manajer pemasaran.
Sistem Bantuan Dalam Keputusan Pemasaran (Marketing Decision Support
System)
MDSS adalah menyusun sekumpulan data, sistem, alat, dan teknik, dengan
bantuan perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan oleh
organisasi/perusahaan dan menginterprestasikan informasi yang relevan dari bisnis
dan perubahan lingkungan untuk membuat suatu keputusan terbaik.
Karena pasar dan aktifitas pemasaran makin kompleks dan modern, maka para
manajer membutuhkan peralatan canggih untuk menganalisis pasar dan membuat
suatu keputusan. Manajer pemasaran akan menerima dan mempelajari laporan dari
peneliti pemasaran dan lainnya mempergunakan peralatan yang maju, seperti analisis
regresi ganda, analisis optimalisasi, dan lain-lain. Para manajer membutuhkan kriteria
khusus untuk memahami hasilnya agar benar – benar di mengerti.
Dewasa ini, banyak perusahaan dimana para manajernya dapat duduk dengan
tenang di depan terminal komputernya, dan komputer mampu menyimpan bank
statistik yang terjadi baik, dan model keputusan yang akan memoles sistem dukungan
keputusan pemasaran.
Perkembangan program perangkat lunak akan mampu membantu para manajer
pemasaran menganalisis, mengendalikan operasi mereka. Suatu bantuan yang
menguntungkan bagi mereka untuk merancang dan mempelajari riset pemasaran,
pengelompokan pasar, menentukan harga dan anggaran periklanan, analisis media,
perencanaan aktifitas perangkat lunak dan lain - lain
Hambatan Penggunaan Riset Beberapa faktor yang menghalangipenggunaan
riset pemasaran, yaitu:
1) Konsepsi riset pemasaran yang sempit
Para manajer memandang riset pemasaran sebagai operasi pencariaan
fakta. Peneliti pemasaran, memilih sampel, melakukan wawancara, dan
melaporkan hasilnya. Akan tetapi tidak di jelaskan masalahnya dengan
cermat atau alternatif keputusan yang di hadapi manajemen.
2) Kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata
Adanya peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan
hasil riset kurang mengesankan.
3) Hasil temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah
Terlambatnya menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer
kecewa dan mulai salah hal ini mungkin di sebabkan karena faktor penyajian.
4) Perbedaan kepribadian dan penyajiaan
Gaya manajer line dan penelitiaan pemasaran sering menyebabkan riset
tidak produktif

Anda mungkin juga menyukai