Anda di halaman 1dari 5

FOTO

MODUL 1 PENGUAT DIFFERNSIAL

Bagus Seto Bimantoro (13219066)


Asisten: -
Tanggal Percobaan: 14/09/2021
EL3109-Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
2. STUDI PUSTAKA
Pada praktikum modul 2 ini, praktikan akan
membahas mengenai penguat diferensial. Praktikum
2.1 PRINSIP PENGUAT DIFERENSIAL
dilakukan beberapa pengamatan pada penguatan
diferensial dengan dua jenis sinyal input, yaiut Penguat diferensial adalah penguat yang memiliki
diferential mode dan common mode. .Karena kondisi dua input dan memperkuat selisih tegangan pada
pandemic ini, praktikan tidak bisa melakukan kedua input tersebut. Pada keadaan ideal pada
percobaan dilab, oleh karena itu percobaan dilakukan penguat diferensial sinyal interferensi yangberupa
hanya dengan melakukan simulasi rangkaian pada LT sinyal yang sama ( common signal )yang masuk pada
Spice. Pada modul ini akan dilakukan 4 percobaan kedua input akan dihilangkan pada proses
mengenai berbagai jenis rangkaian penguat diferensial. penguatan karena hanya selisih tegangan yang
diperkuat. Namun demikian, pada
Kata kunci: Differential Mode, Common Mode,
implementasinya penguat diferensial juga
Cermin Arus
memberikan output yang berasal dari sinyal
bersama tersebut. Hubungan input dan ouput pada
1. PENDAHULUAN
penguat diferensial tampak pada Gambar dibawah
Praktikum modul 2 ini, membahas mengenai ini.
penguat diferensial .Terdapat 6 jenis rangkaian
yang akan disimulasikan dengan menggunakan LT
Spice pada modul ini.
Penguat merupakan rangkaian komponen
elektronika yang digunakan untuk menguatkan
daya. Dalam hal ini praktikan akan membahas
mengenai penguat differensial.
Penguat differensial merupakan penguat yang Gambar 2.1 Prinsip Penguatan Differensial
terdiri dari dua input yang dioperasikan dalam
konfigurasi umpan balik negative. Penguat
differensial juga sering disebut sebagai penguat Pada penguat seperti ini diinginkan penguat
substractor. dengan penguatan diferensial yang besar dan
penguat common mode nol atau sangat kecil.
Tujuan-tujuan dari percobaan pada modul ini Dengan demikian penguat ini dapat digunakan
adalah sebagai berikut: untuk memperkuat sinyal kecul yang mucul
1. Memahami bagaimana memperkuat bersamaan dengan sinyal interferensi yang besar.
lemah (kecil) sinyal di tengah Besaran perbandingan penguatan diferensial 𝐴𝑑
interferensi dengan penguat diferensial. dan penguatan common mode 𝐴𝑐𝑚 disebut sebagai
2. Mengevaluasi peran masing- CMMR Common Mode Rejection Ratio
masing komponen/ rangkaian
pada penguat diferensial.
3. Mengamati perilaku tahap penguatan 𝑪𝑴𝑹𝑹 = 𝟐𝟎𝐥𝐨 𝐠 |𝑨 𝒅 |
𝑨
𝒄𝒎
diferensial dengan transistor bipolar
dengan berbagai konfigurasi. Persamaan 1
4. Mengamati, mengukur, dan menganalisa
penguatan differential-mode dan
common- mode pada tahap penguat
diferensial dengan berbagai konfigurasi.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


2.2 RANGKAIAN DASAR PENGUAT 2.3 PENGUAT DIFERENSIAL DENGAN
DIFERENSIAL RESISTOR DEGENERASI PADA
EMITOR
Rangkaian dasar penguat diferensial terdiri dari
rangkaian pasangan transistor dengan emitor
bersama, bias arus, dan rangkaian beban seperti
Penguat diferensial di atas mempunyai jangkauan
tampak pada Gambar dibawah ini
penguatan linier yang sangat kecil (jauh di bawah
𝑉𝑇 ). Untuk memperoleh penguat diferensal dengan
jangkauan penguatan linier yang lebih besar
digunakan resistansi degenerasi emitor Re. Pada
rangkaian demikian diperoleh penguatan
diferensial
𝟐𝜶𝑹𝑪
𝑨𝒅 =
𝟐(𝒓𝒆 + 𝑹𝒆 )
Persamaan 4

dimana ∝ adalah penguatan arus emitor ke


kolektor. Penambahan resistor Re ini akan
mengurangi penguatan diferensialnya. Pada
Gambar 2.2 Rangkaian Pasangan Differensial penguat seperti ini penguatan common modenya
adalah :

Penguat diferensial tersebut akan 𝜶∆𝑹𝑪


𝑨𝒄𝒎 =
memberikan penguatan diferensial sebagai 𝟐𝑹𝑬𝑬 + 𝑹𝒆 + 𝒓𝒆
berikut : Persamaan 5
𝑉𝑜𝑑
𝐴𝑑 ≡ = 𝑔𝑚 𝑅𝑐
𝑉𝑖𝑑 Tampak dari persamaan terakhir penambahan
Persamaan 2 resistansi degerasi emitor juga akan memperbaiki
dimana 𝑔𝑚 adalah trankonduktansi transistor pada atau menekan penguatan common mode
arus bias yang diberikan. Penguatan diferensial ini
sebanding dengan arus bias pada transistornya. 2.4 PENGUAT DIFERENSIAL DENGAN
Penguatan common mode untuk pasangan BIAS CERMIN ARUS DAN BEBAN
diferensial ini adalah AKTIF
Peningkatan resistansi rangkaian sumber arus bias
dapat dilakukan dengan menggantikan resistor
𝑉𝑜𝑑 ∝ ∆𝑅𝑐
𝐴𝑐𝑚 ≡ = dengan sebuah cermin arus. Dalam keadaan
𝑉𝑖𝑐𝑚 2𝑅𝐸𝐸 + 𝑟𝑒 demikian resistansi sumber arus adalah resistansi
Persamaan 3 output transistor cermin arus bias.
dimana 𝑅𝐸𝐸 adalah resistansi sumber arus bias Resistansi kolektor pada pasangan diferensial
yang digunakan dan 𝑟𝑒 adalah parameter dapat juga digantikan dengan beban aktif berupa
rseistansi emitor transistor pada sinyal kecil. cermin arus. Sinyal output untuk pasangan
Penguat common mode dapat ditekan dengan diferensial seperti ini diambil pada salah satu
menggunakan resistansi sumber arus yang besar. terminal kolektor pasangan diferensialnya. Untuk
Untuk rangkaian dengan bias sumber arus resistor rangkaian yang demikian akan diperoleh
hal ini dapat dilakukan dengan memperbesar nilai penguatan diferensial
reesistansi biasnya. Namun demikian untuk 𝟏
menjaga penguatan diferensialnya maka perlu 𝑨𝒅 = 𝒈 𝒓
𝟐 𝒎 𝒐
digunakan juga tegangan bias yang lebih tinggi
Persamaan 6
agar arus biasnya tetap.

Dimana gm adalah transkonduktasi sinyal kecil


transistor pasangan diferensial dan 𝑟𝑜 adalah
resistansi output transisor beban aktif. Penguatan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


yang diperoleh akan sangat besar mengingat 3. METODOLOGI
umumnya resistansi output ro juga sangat besar.
Susun rangkaian penguat diferensial
Penguatan common mode untuk rangkaian dengan pada LT Spice

beban aktif ini akan mendekati:


𝒓𝒐𝟒
𝑨𝒄𝒎 = −
𝜷𝟑 𝑹𝑬𝑬 Amati rangkaian dengan mengukur
Vo+ dan Vo-
Persamaan 7

dimana ro4 adalah resistasi output transistor beban


pada terminal ouput, 𝜷𝟑 adalah penguatan arus Gunakan metode XY untuk melihat
transistor beban pasangannya, dan 𝑹𝑬𝑬 resistansi kurva karakteristik transfer tegangan
VTC Vo terhadapan tegangan input
output sumber arus bias.

2.5 NONIDEALITAS PADA PENGUAT


DIFERENSIAL Ulangi untuk pengutan common dan
differensial
Penguat diferensial ideal bila pasangan diferensial
yang digunakan seluruh paramter sepenuhnya
sama. Namun pada kenyataannya akan sangat
diperoleh komponen yang demikian. Pada kasus Ulangi untuk rangkaian berikutnya
rangkaian diferensial dengan beban resistor akan
ada ofset tegangan input 𝑉𝑂𝑆 penguat diferensial Gambar 3.1 Diagram Langkah Percobaan Modul 1
sebesar:
∆𝑹𝑪 4. HASIL DAN ANALISIS
𝑽𝑶𝑺 = 𝑽𝑻
𝑹𝑪 Percobaan Pasangan Diferensial dengan Bias
Persamaan 8 Resistor

Demikian juga dengan transistor yang digunakan, .


bila arus saturasinya tidak persis sama maka akan • Rangkaian penguat dengan nilai komponen
diperoleh tegangan ofset sebesar : dan besaran tegangan catudaya yang dipilih
∆𝑰𝑺 adalah Rc1=Rc2=10kΩ, Rbias=5kΩ,
𝑽𝑶𝑺 = 𝑽𝑻
𝑰𝑺 Q1=Q2=2N3094, dan Vcc=9v
Persamaan 9

Selain itu perbadaan penguatan arus 𝜷 juga akan


memberikan arus ofset input 𝐼𝑂𝑆 sebesar:
∆𝜷
𝑰𝑶𝑺 = 𝑰𝑩
𝜷
Persamaan 10

Gambar 4.1 Hasil Simulasi saat R 5kΩ dan Vcc 9V

Dapat dilihat bagaimana tegangan selalu


berbanding terbalik dari kedua inputan. Dengan
inputan sekitar ~ 0,7V dapat menghasilkan
tegangan output sekitar ~ 4,42 V dari tegangan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3
output positif dan tegangan output negatif
sehingga sesuai dengan perhitungan manual
menghasilkan tegangan keluaran yang lebih besar.
Pada pengukuran yang dihasilkan, jika Rc1 dan
Rc2 jika dijumlahkan hasil arusnya akan hampir
sama dengan arus pada bias.
.
• Rangkaian penguat dengan nilai komponen
dan besaran tegangan catudaya yang dipilih
adalah Rc1=Rc2=10kΩ, Rbias=8,6kΩ,
Q1=Q2=2N3094, dan Vcc=15v

Gambar 4.4 Hasil simulasi saat Rbias 8,6kΩ

• Rangkaian Pasangan Diferensial dengan Bias


Cermin Arus

Gambar 4.2 Hasil simulasi saat Rbias 8,6 kΩ dan Vcc 15V

Pada percobaan ini dengan mengganti resistor


menjadi 8,6 kΩ dan Vcc 15 V akan mengakibatkan
berkurangnya penguatannya. Arus yang terukur
pada Rc1 dan Rc2 memiliki arus yang sama dan
jika dijumlahkan akan sama dengan arus pada bias.
Dapat kita analisis bahwa semakin besar nilai Gambar 4.5 Hasil Simulasi Penguat Diferensial dengan
cermin arus
resistansi biasnya maka semakin kecil nilai
penguat common modenya. • Rangkaian Pasangan Penguat Diferensial
dengan Bias Cermin Arus dan Beban Aktif
• Rangkaian Penguat Diferensial dengan Bias
Resistor dan Emitor Degeneratif

Gambar 4.6 Hasil Simulasi Penguat Diferensial dengan


Bias Cermin dan Beban Aktif
Gambar 4.3 Hasil simulasi saat Rbias 5kΩ

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


• Rangkaian Pasangan Penguat Diferensial yaitu akan diperoleh resistansi kolektor
dengan Bias Cermin Arus dan Beban Aktif yang besar sehingga penguatan akan
menggunakan beban RL semakin besar pula. Selain itu, output
penguatan diferensial dapat diambil dari
salah satu ternimal saja dengan memperole
penguatan yang besar.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Jackstar H. S., Panduan Penulisan Laporan, Jacks
Publishing, Bandung, 2008.
[2] Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, Oxford University Press,
USA, 1997.

Gambar 4.7 Hasil simulasi PD dengan Bias cermin dan


Beban Aktif RL

5. KESIMPULAN
1. Komponen-komponen pada penguat
diferensial atara lain berupa beban pada
kolektor (faktor penguat), transistor, dan
sumber arus bias. Beban kolektor
merupakan faktor yang menjadikan
tengangan output membesar. Beban
kolektor dapat berupa resistor atau beban
aktif. Transistor merupakan beban aktif
yang berfungsi sebagai penguat. Untuk
komponen sumber arus bias berfungsi
untuk menjaga transistor agar tetap berada
pada mode aktifnya sebagai penguat.
Sumber arus bias yaitu dapat berasal dari
resistor, cermin arus (current mirror), atau
sumber arus.
2. Terdapat 2 janis konfigurasi input pada
penguatan diferensial, yaitu diferensial
mode dan common mode.
3. Besarnya penguatan diferensial (pada
input diferential mode) yang dihasilkan
ditentukan oleh beberapa faktor,
diantaranya resistansi pada emiter dan
resistansi bias. Semakin besar resistasi
tersebut maka semakin besar pula
penguatan yang diperoleh (resistansi
berbanding lurus dengan penguatan).
4. Besarnya penguatan diferensial (pada
input common mode) yang dihasilkan
ditentukan diantaranya oleh resistansi
pada emiter dan resistansi bias. Semakin
besar resistasi tersebut maka semakin kecil
pula penguatan yang diperoleh (resistansi
berbanding terbalik dengan penguatan).
5. Penggunaan cermin arus (current mirror)
sebagai beban aktif memiliki keuntungan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5

Anda mungkin juga menyukai