Review Proposal PKM-K “BUTIEK (Bungkus Plastik Ekonomis)”

Proposal PKM-K yang diusulkan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini terdiri dari 4
bab yaitu Pendahuluan, Gambaran Umum Rencana Usaha, Metode Pelaksanaan,dan
Anggaran Biaya.
1. BAB 1
 Latar Belakang Masalah : Limbah sampah dari bungkus minuman / makanan sachet
yang kita konsumsi setiap hari.
 Perumusan Masalah : Cara memanfaatkan bungkus yang sudah tidak terpakai dan
cara meminimalisir penggunaan plastik.
 Tujuan Kegiatan : Menciptakan usaha yang kreatif dan inovatif serta masalah
ekonomi.
 Luaran yang diharapkan : menghasilkan sebuah produk bahan baku limbah plastik.
 Manfaat Kegiatan : mengurangi limbah plastic dan menciptakan peluang usaha bagi
masyarakat.
2. BAB 2
 Gambaran Umum Rencana Usaha : mendatangi warung-warung yang menghasilkan
limbah plastic sachet berlebih,lalu dalam kurun waktu tertentu mengambilnya
kemudian di setorkan kerumah produksi untuk dibuat tas gendong atau tas pinggul.
 Analisa produk : tas jinjing yang berasal dari bahan plastik bekas minuman instan
 Analisa Pemasaran : kekuatan untuk pemasaran memanfaatkan media sosial sebagai
promosi,melakukan inovasi pada produk agar konsumen tertarik,serta kampanye
“Cinta Lingkungan” kepada masyarakat. Sementara untuk kelemahannya adalah para
pesaing,serta produk yang kurang menarik.
 Perhitungan Ekonomi : penghasilan kotor sebesar Rp.500.000 dan penghasilan bersih
Rp.100.000
3. BAB 3
 Alat dan bahan : pistol tembak,resleting,lem tembak,dan benang jahit
 Proses Pembuatan : meliputi proses produksi
 Proses pemasaran : usaha menempatkan diri sebagai yang pioner peminimalisiran
penggunaan plastik dikota Yogyakarta
4. BAB 4
 Biaya dan Jadwal Kegiatan : total anggaran biaya Rp.10.000.000 dan jadwal kegiatan
dilaksanakan 4 bulan.

REVIEW :
Proposal PKM-K yang berjudul BUTIEK ini merupakan sebuah inovasi yang sangat baik
jika direlasikan nyata karena bisa mengurangi penggunaan sampah plastik,namun juga
terdapat tantangan –tantangan yang harus diperhatikan diantaranya produk tersebut harus
mampu bersaing dengan produk tas tas yang kreativ lainnya serta tidak menggunakan
limbah plastik, perlu juga adanya mediasi antara pemilik usaha dan warung-warung yang
 menghasilkan sampah ini. Anggaran biaya Rp.10.000.000 juga dirasa terlalu berat
mengingat alat dan bahan yang murah dan sangat mudah didapat.

Review Proposal PKM-K “KERIBOW (KERIPIK BANANA RAINBOW)”

Proposal PKM-K yang diusulkan mahasiswa Univeristas Pekalongan ini terdiri dari 4 bab
yaitu Pendahuluan, Gambaran Umum Rencana Usaha, Metode Pelaksanaan, serta Biaya dan
Jadwal Kegiatan.
1. BAB 1
 Latar Belakang Masalah : Keripik pisang saat ini kurang di minati oleh masyarakat,
karena keripik pisang yang dijumpai hanya itu-itu saja tanpa inovasi baru, sehingga
eksisitensi keripik pisang semakin berkurang dengan hadirnya makanan ringan-
makanan ringan yang ada di pasaran saat ini.
 Luaran yang Diharapkan : Menciptakan produk makanan yang dapat menginspirasi
para produsen makanan untuk menciptakan produk baru berbahan dasar pisang.
 Tujuan Kegiatan : Menciptakan peluang usaha baru di bidang kuliner yang kreatif dan
inovatif.
 Manfaat Kegiatan : Membuka peluang usaha baru serta membantu memberikan
kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha meningkatkan perekoniomian
masyarakat.
2. BAB 2
 Ide Produk : Keberadaan keripik pisang di antara masyarakat yang kurang diminati,
sehingga berinisiatif untuk membuat suatu inovasi dalam pembuatan keripik pisang
dengan memberikan warna dan pilihan rasa yang menarik.
 Deskripsi Usaha : Selain itu produk yang dihasilkan bersifat ekonomis, Nilai positif
usaha ini adalah belum adanya usaha sejenis di daerah Pekalongan, sehingga produk
ini belum memiliki kompetitor yang memliki kesamaan produk dengan produk
KERIBOW.
 Tahap Pemasaran : Strategi pemasaran yang diterapkan adalah dengan harganya yang
murah tapi dengan kualitas produk keripik banana rainbow yang baik, dan promosi
kepada teman-teman dan kerabat serta mendistribusikan produk keripik banana
rainbow ke warung dan toko-toko kelontong, sehingga produk KERIBOW dapat
berkembang dengan baik karena harganya yang tidak terlalu mahal dengan produk
yang berkualitas.
3. BAB 3
 Peralatan yang Dibutuhkan :
- Kompor Gas (model 2)
- Gas Elpiji
- Panci
- Baskom Besar
- Bak besar
- Sendok
- Wajan
- Pisau
- Blender
 - Susuk
- Sarang
- Tampah
- Plastik 250 gram
- Plastik 50 gram
- Plastik 100 gram
- Alat press plastik
- Blender
- Alat pemotong pisang
 Tahap Pengolahan : meliputi bahan dan proses pembuatan yang terdiri dari Proses
pembuatan dan produktivitas keripik banana rainbow, Proses pembuatan sari buah,
dan Proses pembuatan setiap rasa (untuk 1 tandan).
 Tahap Uji Kualitas : dilakukan dengan cara melakukan pengecekan terhadap produk
yang telah siap untuk di pasarkan, dan apabila terdapat produk yang tidak lolos uji
kualitas, produk ini di pisahkan dan produk yang telah layak jual di pasarkan melalui
agen-agen dan pihak-pihak yang telah bekerjasama.
4. BAB 4
 Biaya dan Jadwal Kegiatan : total anggaran biaya 11.330.000 dan jadwal kegiatan
dilaksanakan dalam 6 bulan.

REVIEW :
Pisang adalah salah satu buah yang sangat digemari oleh masyarakat, selain itu pisang
juga dapat kita olah menjadi beraneka olahan makanan yang nikmat. Pisang juga
mengandung berbagai manfaat yang dbutuhkan oleh tubuh seperti air, gula, protein,
lemak , serat selulosa, pati dan asam tanin, vitamin A, B, B1, B2,B6, D, kalsium,fosfor,
besi, sodium, kalium, dan magnesium, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menciptakan peluang usaha baru di bidang
kuliner yang kreatif dan inovatif. sebagai produk KERIBOW (Keripik Banana Rainbow).
Produk ini merupakan keripik pisang dengan berbagai warna dan rasa yang dapat
menggugah selera masyarakat akan makanan ringan. Hasil Penelitian ini menunjukkan
nilai positif usaha ini yaitu bahwa belum adanya usaha sejenis di daerah Pekalongan,
sehingga produk ini belum memiliki kompetitor yang memliki kesamaan produk dengan
produk kami. Selain itu juga didukung dengan kemudahan memasarkan pruduk karena
dapat dititipkan di toko kelontong atau warung.