Anda di halaman 1dari 3

2.2.1.

Tempat pengujian kendaraan bermotor


Landasan Hukum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2012 tentang Kendaraan pasal 162 :

Lokasi unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor paling sedikit harus
memenuhi persyaratan :
1. Terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh pemilik kendaraan
bermotor; sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah;
2. memenuhi hasil analisis dampak lalu lintas; dan
3. memiliki atau menguasai area tanah sesuai dengan kebutuhan.

Landasan Hukum menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun


2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor pasal 14 :
Ayat (1) Fasilitas pengujian kendaraan bermotor harus berupa fasilitas pada
lokasi yang bersifat tetap.
Ayat (2) Fasilitas pengujian kendaraan bermotor pada lokasi yang bersifat
tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Bangunan gedung pengujian;
b. Bangunan gedung untuk generator set, kompresor dan gudang;
c. Jalan keluar – masuk;
d. Lapangan parkir;
e. Bangunan gedung administrasi;
f. Pagar;
g. Fasilitas penunjang untuk umum;
h. Fasilitas listrik;
i. Lampu penerangan;
j. Pompa air dan menara air.
Ayat (3) Fasilitas pengujian kendaraan bermotor pada lokasi yang bersifat
tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebagai
bangunan khusus.

Landasan Hukum menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan


Darat Nomor A.1080/UM.107/2/1991 tanggal 31 Oktober 1991 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor :
1. Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor meliputi:
a. Luas tanah meliputi untuk satu unit Pengujian Kendaraan Bermotor
sekurang - kurangnya 4.000 m2;
b. Luas load kerja :
1) Luas bangunan 60 x 8m = 480 m2;
2) Tinggi (lantai ke plafon) 6 m;
3) Konstruksi baja, dengan perhitungan getaran yang timbul oleh
peralatan uji kendaraan bermotor yang diuji;
4) Pondasi dirancang dan dibuat dengan perhitungan beban dan
getaran yang ditimbulkan oleh peralatan uji kendaraan bermotor
yang diuji;
5) Pintu terbuat dari besi yang dapat dikunci dengan baik dan pada
waktu pintu tersebut dalam keadaan terbuka tidak mengganggu
kegiatan pengujian kendaraan bermotor.
c. Bangunan gedung generator set, kompresor dan gudang:
1) Luas bangunan/ gedung adalah 66 m2;
2) Konstruksi dan pondasi harus memperhitungkan getaran yang
ditimbulkan oleh generator set dan kompresor yang dioperasikan
didalamnya;
3) Fentilasi harus cukup memadai; dan
4) Dilengkapi pintu yang dapat dikunci.
d. Jalan keluar masuk
Ukuran perkerasan jalan keluar masuk 106 x 6 m, hotmixed dengan
memperhitungkan berat sumbu terberat yang diuji.
e. Lapangan parkir
Luas lapangan parkir sekurang - kurangnya 1300 m2, hotmixed
dengan memperhitungkan berat sumbu terberat yang diuji.
f. Bangunan gedung administrasi
Luas gedung 204 m2 pondasi dan kontruksi harus memperhitungkan
getaran yang ditimbulkan akibat kegiatan yang dilakukan pada gedung
pengujian. Dilengkapi dengan tempat fasilitas ibadah, ruang tunggu,
kantin, kamar mandi atau wc, kamar ganti pakaian dan lain - lain.
g. Pagar
Pagar depan dan pintu keluar masuk terbuat dari besi, pagar samping
dan belakang terbuat dari tembok panjang dan menyesuaikan keliling
tanah yang tersedia.
h. Listrik PLN
Menyambung daya listrik dari PLN sebesar 40 KVA untuk keperluan
pengoperasian seluruh peralatan pengujian kendaraan bermotor,
penerangan dan alat bantu lainnya.

i. Lain – lain
Disediakan saluran pembuangan air hujan, dilengkapi dengan lampu
penerangan untuk jalan keluar masuk dan halaman parkir secukupnya
dengan tinggi lampu sekurang - kurangnya 6 meter menggunakan
lampu merair

Anda mungkin juga menyukai