Disusun Oleh :
Fathurrahman, Nim : 123012011038
1
Pentingnya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit
Study Kasus pada Rumah Sakit Pertamina Plaju
PT. Pertamina Bina Medika – IHC
PENDAHULUAN
Insiden Keselamatan pasien masih menjadi masalah utama dirumah sakit dimana
berbagai macam pelayanan memiliki resiko yang mengancam keselamatan pasien di
rumah sakit.Keselamatan Pasien (Patient Safety) Rumah Sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien lebih aman, yaitu meliputi :
Assessment / Pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
untuk hal ini Pemerintah sudah berupaya mengutamakan Keselamatan pasien di
pelayanan rumah sakit.
Apa saja usaha pemerintah agar Program pelaksanaan keselamatan pasien di rumah
sakit terlaksana sesuai Standar, di antaranya adalah : Mengeluarkan Undang – undang
No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, di keluarkannya Permenkes No.1691 th 2011
tentang keselamaan pasien di rumah sakit, di keluarkannya Permenkes No 11 th 2020
tentang keselamatan pasien di rumah sakit, Mentri Kesehatan bersama Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) & Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS) telah mencanangkan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005, Pembentukan Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) oleh PERSI pada tanggal 01 juni 2005 dan
Tahun 2015 di terbitkan buku pedoman pelaporan insiden Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit. Menurut Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) kejadian
keselamatan pasien merupakan media belajar dari proses kesalahan dalam pelayanan
di rumah sakit.
Insiden keselamatan pasien adalah kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan
atau berpotensi mengakibatkan cidera yang seharusnya tidak terjadi. Insiden
Keselamatan Pasien di rumah sakit memiliki jenis-jenis yang berbeda terdiri dari:
Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau adverse event dan Kejadian
Sentinel atau sentinel event (Kementerian Kesehatan, 2020). Rumah sakit memiliki Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang tergabung di Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien ya itu organisasi non=Struktural dan bertanggung jawab
melaksanakan tugas salah satunya adalah melapor kepada Direktur Rumah Sakit
secara langsung. TKP-RS melaksanakan tugas salah satunya adalah melakukan
pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden termasuk melakukan Root Cause
2
Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah dan mengembangkan solusi untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
Pada pelaksanaannya bila terjadi insiden keselamatan pasien TKP-RS mengikuti alur
penanganan insiden keselamatan pasien sebagai berikut :
1. Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada Tim Keselamatan Pasien
(TKP) dalam waktu paling lambat 2×24 (dua kali dua puluh empat) jam dengan
menggunakan format laporan,
• Observasi
• Dokumentasi
• Interview
3
• Time Person Grid.
• ( Brainstorming, Brainwriting )
6. Analisis Informasi
• 5 Why’s,
• Analisis Perubahan
• Analisis Penghalang
• FishBone / Analisis Tulang Ikan
TIM :
Ketua : Yusnizar, S.Kep, Ners,. M.Kes
Anggota : 1. dr.Melli Yusmawati 4. Dwi Heryantoo
2. dr.Ajeman Pansuri 5 Roni Pasla
3. Bidan.Ulfa 6. Elly Susilawati
4
Tanggal dimulai 17-7-2020 Tanggal dilengkapi 19-7-2020
5
DJJ dgn
CTG di VK
Bungur
Good - dr IGD -
Practice
memberitah
u keadaan
pasien dan
keadaan
bayi tidak
ada detak
jantung
Memberitah
u keluarga
utk cek
jantung janin
dgn CTG di
VK Bungur
6
KEJADIAN Pasien IVFD 2 line, TD Pasien kejang drIGD Tekanan
masuk ruang tidak teraba, os sampai darah tidak
Bd Ruangan
VK Bungur gelisah ruangan terukur,Nadi
Bungur telpon
Bungur,TD tidak teraba,
dr SpOG
tidak terukur, pupil
Nadi tdk midriasis
teraba maksimal,
refleks
Inj Epinefrin
cahaya (-),
1 ampul
EKG flat, os
bolus cepat
dinyatakan
meninggal
dunia oleh dr
IGD
dihadapan
keluarga
pasien.
7
jantung janin
dgn CTC di
VK Bungur
Bidan di VK dgn di VK di VK di
Bungur pasien VK
dr ObGIN ? ? ? ? ? ?
8
LANGKAH 5 IDENTIFIKASI CMP
9
LANGKAH 6 ANALISIS INFORMASI
FORM TEHNIK (5) WHY ?
10
LANGKAH 6 ANALISIS INFORMASI
FORM TEHNIK (5) WHY ?
11
LANGKAH 6 ANALISIS INFORMASI
FORM TEHNIK (5) WHY ?
12
FORM ANALISIS PERUBAHAN
PROSEDUR YG
PROSEDUR YG DILAKUKAN APAKAH TERDAPAT BUKTI
13
FORM ANALISIS PENGHALANG
14
LANGKAH 7 FORM REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN
15
Tidak ada membuat Wadir Medis 18 7 September Jadwal jaga
dr. obgyn jadwal juli 2020 dokter pengganti
pengganti dokter 2020
yang on pengganti
call jika on call
tidak bisa
dihubungi
16
LANGKAH 7 FORM REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN
Ada ruptur buat SPO Direktorat Wadir medis 20 20 Buat jadwal jaga
uteri baru/ juli agustus dokter pengganti
jadwal 202 2020
second 0
layer on
call
17
KESIMPULAN
Dalam upaya untuk mencegah insiden keselamatan pasien di rumah sakit WHO
(Collaborating Centre for Patient Safety resmi menerbitkan panduan “Nine ife-Saving
Patient Safety Solutions” (“Sembilan Solusi Keselamatan Pasien Rumah Sakit”).
Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut:
1. perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip/norum atau look-alike, sound-alike
medication names/ LASA
2. identifikasi pasien
3. komunikasi saat serah terima/pengoperan pasien
4. tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. pengendalian cairan elektrolit pekat (concentrated)
6. pastikan akurasi pemberian obat pada transisi asuhan
7. hindari kesalahan pemasangan kateter dan selang (tube)
8. penggunaan alat injeksi sekali pakai
9. tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk pencegahan infeksi (HAIs/
Healthcare Associated Infections)
Dari penjelasan Analisa Root Cause Analysis (RCA) di atas dapat disimpulkan bahwa
keselamatan pasien sangat sangat erat keterkaitannya dengan pengenalan jenis dan
pencegahan kejadian insiden keselamatan pasien.
REKOMENDASI
- Perlu dilakukan kajian yang mendalam terkait Peraturan Menteri Kesehatan dan
modul yang sudah ada terkait pelaporan insiden keselamatan pasien perlu
dilakukan selanjutnya mewajibkan sosialisasi dan evaluasi oleh Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit terhadap semua SDM kesehatan terkait
analisis, penanganan dan tata cara tekhnis pelaporan insiden keselamatan
pasien di rumah sakit ini sangat membantu untuk terlaksananya pelaporan
insiden keselamatan pasien dan dengan sosialisasi juga dapat meningkatkan
kemampuan SDM kesehatan dalam menganalisa, menangani dan melaporkan
insiden keselamatan pasien, memberikan reward pada SDM kesehatan yang
mampu menganalisa, menangani dan melaporkan insiden keselamatan pasien
dengan baik serta melindungi pelapor dengan tidak mencantumkan nama dan
data diri pelapor ini akan menjadi motivasi untuk melaporkan semua insiden
keselamatan pasien di rumah sakit. sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan menjadi proses
pembelajaran bagi perbaikan pelayanan yang berorientasi kepada keselamatan
pasien.
19