Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERILAKU MUTU

DOSEN MATA KULIAH

Sulton Hanafi, S.E,MM

DISUSUN OLEH :

Alief Dimas Nur Hakim ( 04/ 2132610170)

Maseto Aryo Prabo (21/ 2132610049)

Wikha Armahjhun (29/ 2132610060)

KELAS 1D

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perilaku Mutu dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang materi Sistem Manajemen Mutu bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sulton Hanafi, S,E,MM selaku dosen Mata
Pelajaran Sistem Manajemen Mutu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Mutu


2.2 Mutu Seseorang
2.3 Strategi Peningkatan Mutu
2.4 Kebiasaan

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen itu adalah proses,yang terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai
tujuan secara efisien.Sedangkan mutu merupakan tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu.
Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf, derajat, atau kualitas (Qadratilah,
2011:341). Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan,
mutu bukanlah benda magis atau suatu yang rumit, mutu di dasarkan pada akal sehat.Dan menurut
istilah Istilah mutu (kualitas) tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Mutu secara umum
merupakan gambaran dan karakteristik yang menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Dalam konteks pendidikan, mutu
mencakup input, proses dan out put pendidikan (Suhada, Hanafiah, 2009:83).
, terdiri atas kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan secara efisien. Pengelolaan di Suatu
perusahaan mampu mendorong terwujudnyanya fleksibilitas atau kelancaran suatu perusahaan
yang dijalankan, dan mendorong partisipasi secara langsung dalam organisasi perusahaan (Ceo,
Pengurus perusahaan, karyawan perusahaan) dan masyarakat disekitar perusahaan untuk
meningkatkan mutu perusahaan berdasarkan kebijakan aturan suatu perusahaan serta peraturan
yang sudah diterapkan oleh pengurus perusahaan.

Mewujudkan perilaku mutu dan memberikan sebuah pelayanan yang memuaskan


pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah dan membutuhkan tahapan dan proses yang
berkelanjutan. Suatu Perusahaan dikatakan bermutu apabila mampu memberi layanan sesuai atau
bahkan melebihi harapan perusahaan, pengurus perusahaan, karyawan perusahaan, dan pihak-
pihak lain yang terkait, seperti perusahaan lain, donatur perusahaan, pemerintah atau dunia kerja.
Suatu perusahaan bisa dikatakan menjamin terahadap mutu, Perusahaan harus melalukan
pengelolaan lembaga/pengaturan pengorganisasian yang berorientasi pada mutu. Mutu perusahaan
perlu dikelola dengan tertib dan kontinyu agar membawa hasil yang memuaskan.,Maka diperlukan
manajemen mutu dalam perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Saja Ruang Lingkup Mutu


2. Apa yang di maksud dengan mutu seseorang
3. Strategi apa yang di pakai untuk meningkatkan mutu kerja
4. Apa yang di maksud dengan kebiasaan
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Memahami Cara Berperilaku yang bermutu


2. Menjelaskan Tata Cara Berperilaku
3. Menentukan Langkah dalam berperilaku
4. Menganalisis hal yang dapat meningkatkan perilaku
5. Menentukan Standar Perilaku
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup

Mutu didefinisikan oleh ISO sebagai derajat atau tingkat karakteristik yang dimiliki oleh suatu
produk dalam mencukupi persyaratan atau keinginan. Karakteristik dari produk antara lain terdiri dari
(Suardi, 2003, p.3):
• Karakteristik fisik, adalah karakteristik yang diukur dari segi fisik, yaitu elektrikal, mekanikal, dan
biologikal; misalnya mobil, rumah, dan radio.
•Karakteristik perilaku, adalah karakteristik yang diukur dari segi sikap atau tindakan, yaitu kejujuran dan
kesopanan; misalnya rumah sakit dan perbankan.
• Karakteristik sensori, adalah karakteristik yang diukur berdasarkan penerimaan dari alat indra, misalnya
bau dan rasa dari produk; sebagai contoh adalah makanan dan minuman.

2.2 Mutu Seseorang

Mendefinisikan mutu seseorang, perlu memperhitungkan dari beberapa perspektif yang berbeda
dengan menyaring kenyataan secara subyektif, karena mutu bisa dipersepsikan dan ada
hubungannya dengan kepemilikan.
• Hubungan kepemilikan hanya bisa ditegaskan berdasarkan sesuatu yang
berpasangan, contoh sederhana ialah jarak (memerlukan dua ujung)
• Mutu seseorang tergantung pada interaksi dan hubungan sesamanya: pada berpasangan, contoh
sederhana ialah jarak (memerlukan dua ujung)
• Mutu seseorang tergantung pada interaksi dan hubungan sesamanya: pada
• Hubungan kombinasi yang dinamik yang sudah ada dan dimengerti sebagai suatu produk
interaksi.

Mutu seseorang juga merefleksikan sifat mutu praktis pada tingat individu melalui internalisasi
dan silaturahmi, secara bersamaan, pada level sosial merupakan tempat dimana perubahan inisiatif
dan kreatifitas, mengusulkan perubahan budaya dari situasi sekarang dan peraturan baru pengaruh
dari eksternal. Mutu seseorang merupakan ciri pribadi yang dapat dilihat oleh orang lain seberapa
berguna dan berharga bagi masyarakat. Sistem sosial adalah lingkungan yang luas dan
membiarkan setiap individu untuk menentukan tugas masing-masing serta secara leluasa terlibat
dalam persaingan kelas dunia.

Oleh karena itu, sistem sosial yang dinamis, selalu berubah disesuaikan dengan proses
pengembangan mutu dibangun pada:
• Pemenuhan janji ke tingkat mutu perseorangan (peraturan internal) ;
• Penentuan mutu melalui pendekatan baru dengan pola berpikir yang kreatif
untuk keuntungan masyarakat (peraturan eksternal)
2.3 Strategi Perilaku Mutu

Perilaku mutu memiliki strategi guna peningkatan mutu sesorang,strateginya meliputi ;

 Kenali pekerjaan kita Ketahui tugas dan tanggung jawab yang ada dalam pekerjaan tersebut

Ketahui komitmen yang dibuat oleh “majikan” kita dengan kita. Ketahui peraturan perusahaan. Ketahui
prosedur keluhan di perusahaan sehingga kita bisa melindungi hak kita sebagai pekerja.

 Membaur dan menyamankan diri dalam seting kerja yang baru.


Mungkin butuh waktu sebelum kita bisa merasa nyaman dengan rekan kerja baru. Jangan biarkan hal itu
mengganggu kita. Kita mungkin tidak akan langsung melakukan pekerjaan yang diberikan pada kita.
Biarkan “majikan” baru kita tahu seberapa handal kita dengan mengerjakan apapun yang disuruh. Jika
kita mengalami masalah serius dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut,bicarakan dengan
penyelia.

 Selesaikan tugas yang diberikan.


Dengar dengan seksama instruksi yang diberikan oleh penyelia tentang tugas dan kewajiban.
Tanyakan pada penyelia pertanyaan apa pun yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan
baik. Jika terjadi kesalahan fatal, beritahukan segera pada penyelia agar bisa diperbaiki

 Terus masuk kerja.


Usahakan sebisa mungkin untuk menghindari tidak masuk kerja / bolos. Masuklah tepat waktu
dan bekerjalah penuh sehari kerja. Atur kehidupan pribadi sehingga tidak mengganggu
pekerjaan. Jika harus cuti, cobalah mengaturnya dengan penyelia. Jika ternyata pada detik-detik
terakhir kita tidak bisa masuk kerja, hubungi penyelia dan jelaskan alasannya.

2.4 Kebiasaan

Kebiasaan adalah pertemuan pengetahuan, kemampuan dan keinginan. Pengetahuan


adalah sesuatu yang harus dilakukan dan mengapa dilakukan (tingkat kognitif), kemampuan
adalah bagaimana melakukannya (tingkat psikomotorik) dan keinginan adalah motivasi atau
keinginan untuk melakukannya (tingkat afektif). Misalnya jika ingin belajar mengendarai mobil
(tingkat afektif atau motivasi), kita harus mempelajari dan mengetahui kode kerja mengemudi
(bagaimana mengemudi atau tingkat kognitif), dan kita harus belajar bagaimana memindahkan
persneling dan menaikkan kecepatan mobil (tingkat psikomotorik). Ketiga tingkat ini harus
dipisah-pisah agar bisa dianalisis walaupun sebenarnya ketiga unsur tadi saling berhubungan satu
sama lain di saat bersamaan. Untuk membuat sesuatu jadi kebiasaan, kita harus menggunakan
ketiga bidang yang berbeda tersebut secara bersamaan.
Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa perilaku mutu yang bagus Kebiasaan
adalah pertemuan pengetahuan, kemampuan dan keinginan. Pengetahuan adalah sesuatu yang
harus dilakukan dan mengapa dilakukan (tingkat kognitif), kemampuan adalah bagaimana
melakukannya (tingkat psikomotorik) dan keinginan adalah motivasi atau keinginan untuk
melakukannya (tingkat afektif). Misalnya jika ingin belajar mengendarai mobil (tingkat afektif
atau motivasi), kita harus mempelajari dan mengetahui kode kerja mengemudi (bagaimana
mengemudi atau tingkat kognitif), dan kita harus belajar bagaimana memindahkan persneling dan
menaikkan kecepatan mobil (tingkat psikomotorik). Ketiga tingkat ini harus dipisah-pisah agar
bisa dianalisis walaupun sebenarnya ketiga unsur tadi saling berhubungan satu sama lain di saat
bersamaan.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Manajemen itu adalah proses,yang terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan
secara efisien. Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang
dihasilkan, mutu bukanlah benda magis atau suatu yang rumit, mutu di dasarkan pada akal sehat.
Perlaku mutu terdiri dari dari beberapa ruang lingkup antara lain ruang lingkup
perilaku,sensorik,fisik.
Mutu seseorang juga merefleksikan sifat mutu praktis pada tingat individu melalui internalisasi
dan silaturahmi, secara bersamaan, pada level sosial merupakan tempat dimana perubahan
inisiatif dan kreatifitas, mengusulkan perubahan budaya dari situasi sekarang dan peraturan baru
pengaruh dari eksternal. Mutu seseorang merupakan ciri pribadi yang dapat dilihat oleh orang
lain seberapa berguna dan berharga bagi masyarakat. Perilaku mutu memiliki strategi guna
peningkatan mutu sesorang,strateginya seperti Membaur dan menyamankan diri dalam seting
kerja yang baru,beradaptasi dalam lingkungan baru,
Kebiasaan adalah pertemuan pengetahuan, kemampuan dan keinginan. Pengetahuan adalah
sesuatu yang harus dilakukan dan mengapa dilakukan (tingkat kognitif), kemampuan adalah
bagaimana melakukannya (tingkat psikomotorik) dan keinginan adalah motivasi atau keinginan
untuk melakukannya (tingkat afektif). Misalnya jika ingin belajar mengendarai mobil (tingkat
afektif atau motivasi), kita harus mempelajari dan mengetahui kode kerja mengemudi
(bagaimana mengemudi atau tingkat kognitif), dan kita harus belajar bagaimana memindahkan
persneling dan menaikkan kecepatan mobil (tingkat psikomotorik).Oleh karena itu sebagai
manusia kita harus memiliki perilaku mutu,supaya kita mampu menjadi seseorang yang memiliki
mutu yang berkualitas,sehingga kita bisa menjalankan kegiatan pekerjaan sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai