Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

PKL Deteksi Dini ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study yaitu jenis
penelitian yang mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama
dengan mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada keluarga yang
memiliki balita (6 -59 bulan) di Kota Padang tahun 2019.

3.2 Lokasi dan Waktu

PKL Deteksi Dini ini dilaksanakan di Kota Padang dan Waktu pelaksanaan PKL
Deteksi Dini ini dilakukan pada tanggal 1 – 4 Mei 2019.
Tahap-tahap Penyusunan PKL Deteksi Dini ini yaitu, dengan pembuatan kuisoner,
kemudian uji coba di lapangan dan pembuatan template, pengumpulan data di lapangan, serta
pengolahan data.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi pada pengumpulan data dasar ini adalah keluarga yang memiliki balita (6-59
bulan) di Kota Padang tahun 2019

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel pada penelitian ini adalah balita (6-59 bulan)
yang berjumlah 20 orang dengan respondennya adalah ibu balita.

Sampel dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi yang memenuhi kriteria sampel
yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah KK yang mempunyai anak balita.

Kriteria inklusi yaitu :


a. Bersedia menjadi responden.
b. Tinggal di Kota Padang
c. Balita umur 6 – 59 bulan
d. Jika balita yang berada di satu keluarga tersebut lebih dari satu, maka yang diambil
hanya anak terakhir.

Kriteria eksklusi yaitu


a. Balita sehat yang berumur >6 bulan (6 bulan 30 atau 29 hari)
b. Balita (umur 6-59 bulan) yang ibunya telah meninggal dunia.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Pengumpulan data
dilakukan oleh peneliti mahasiswi tingkat III S1 Terapan Jurusan Gizi sebanyak 5 orang. Adapun
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Teknik pengumpulan data primer
No
Variabel Cara Pengumpulan
.
Pengukuran antropometri dengan menggunakan alat microtoise,
1. Data status gizi
AUPB, dacin, timbangan digital berat badan, form tanggal lahir
Data penyakit
3. Wawancara dengan menggunakan kuesioner
infeksi
4. Data pola asuh anak Wawancara dengan menggunakan kuesioner
5. Data pola konsumsi Wawancara dengan menggunakan format SQ-FFQ
Data pelayanan
6. Wawancara dengan menggunakan kuesioner
kesehatan
Data tingkat
7. pendapatan Wawancara dengan menggunakan kuesioner
keluarga
8. Data kebiasaan Wawancara dengan menggunakan kuesioner
makan (budaya
makan)

Dalam mengumpulkan data antropometri kita menggunakan timbangan digital untuk


mengukur berat badan sedangkan untuk mengukur tinggi badan kita menggunakan mikrotoa dan
AUPB.
Saat melakukan pengukuran berat badan dipastikan terlebih dahulu timbangan digital
yang dipakai sudah di kalibrasi dan penimbangan dilakukan dengan benar. Sebelum responden
ditimbang dilihat terlebih dahulu apakah terdapat aksesoris yang memberatkan seperti dompet,
jam tangan dsb diletakkan terlebih dahulu serta alas kaki dilepaskan, angka pada timbangan
digital sudah menunjukan angka nol, barulah responden ditimbang dan di dapatkan pengukuran
berat badan. Sedangkan untuk melakukan pengukuran tinggi badan anak dibawah 2 tahun
menggunakan alat AUPB, dipastikan sebelum menggunakan alat, alat tidak macet agar bisa
digunakan dengan baik.
Anak yang akan di ukur tinggi badannya dipastikan tidak memakai aksesoris kepala dan
alas kaki. AUPB diletakkan di tempat yang datar lalu anak di letakkan, dipastikan kepala anak
menyentuh ujung AUPB, kaki dalam keadaan lurus dan ujung telapak kaki menyentuh ujung
bawah AUPB. Untuk pengukuran tinggi badan anak diatas 2 tahun dan orang dewasa dapat
menggunakan mikrotoa. Sebelum menggunakan alat dipastikan alat tersebut sudah dikalibrasi.
Mikrotoa tidak macet dan skala nya berada di angka nol. Mikrotoa di pasang pada dinding yang
datar serta lantai nya juga datar. Responden yang akan di ukur melepas alas kaki dan sanggul,
responden berdiri lurus. Saat pengukuran kepala bagian belakang, bahu, panggul dan tumit
menyentuh pada dinding. Ujung mikrotoa membentuk sudut 90 derajat pada saat menyentuh
kepala.

3.5 Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data hasil penelitian dilakukan secara manual dan komputerisasi dengan
menggunakan program yang sesuai. Pengolahan data dapat dilakukan setelah terkumpulnya data
primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Editing (Pemeriksaan Data)
Setelah kuesioner diisi, maka setiap jawaban pada kuesioner diperiksa kelengkapan isi
jawaban dari setiap pertanyaannya. Hal ini bertujuan untuk melengkapi data yang kurang
sebelum pengolahan data.

2. Coding (Pemberian Kode)


Setelah editing selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah pemberian kode dan skor pada
item-item jawaban dilembaran kuesioner dan kemudian dimasukkan kedalam master tabel.

3. Entry
Setelah dilakukan pengskoran sesuai pertanyaan kuesioner maka data diolah dengan
program komputer SQ-FFQ dan SPSS, dan dicari distribusi frekuensi

4. Cleaning (Pembersihan data)


Setelah itu, data yang sudah dimasukkan diteliti kembali untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan yang bisa saja terjadi saat memasukkan data ke komputer
dengan mempertimbangkan kesesuaian jawaban dengan maksud kuesioner.

3.6 Analisa Data


Untuk menganalisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis univarat.

Analisis Univariat
Bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel penelitian.
Data tersebut meliputi karakteristik status gizi yang diteliti diantaranya pola konsumsi, penyakit
infeksi, pola asuh, pelayanan kesehatan, dan ketersediaan pangan dan tingkat pengetahuan ibu,
tingkat ekonomi keluarga melalui hasil pengukuran antropometri, pengisian kuesioner dan
format SQ-FFQ makanan balita selama 6 bulan terakhir. Data-data tersebut akan dijelaskan
dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
Analisis univariat menggunakan analisis distribusi frekuensi untuk melihat presentase dan
analisis deskriptif untuk melihat mean, median, modus, nilai minimal, nilai maksimal dan standar
deviasi.

Anda mungkin juga menyukai