ELEKTRONIKA DAYA
Kelompok IV :
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui perbedaan antara kontroler I dengan kontroler PI
2. Mengetahui efek komponen elemen D pada karakteristik variabel yang
dimanipulasi
3. Menentukan overshoot amplitudo Xm dari variabel yang dikendalikan untuk
kontroler I dan kontroler II
Asalkan ketiga elemen tersebut tetap beraksi. Di sini, K; P; TI; dan TD adalah
parameter positif, yang masing-masing disebut sebagai keuntungan proporsional,
integral waktu dan waktu turunan. Dan secara keseluruhan, sebagai parameter
PID. D(s) adalah transfer fungsi yang diberikan oleh
Gambar 2.4 Diagram Kanan Penentu Parameter Pengontrol Dari Respons Langkah
Dalam kasus koefisien proporsional konstan, variabel yang dimanipulasi
meningkat lebih cepat, semakin rendah waktu integral-action atau reset.
Hubungan juga dapat dikenali langsung dari persamaan fungsi yang ditunjukkan
di atas karena fakta bahwa waktu reset muncul di nominator komponen I.
Tabel 2.1 Chien, Hrones and Reswick Optimisation Rules for Systems with
Compensation
Type With overshoot Without overshoot
PI
PID
PI
PID
Scaling of axes
X-axis Minimum: 0 Maximum: 10 Division: 1 Lines: 1
Y-axis Minimum: -100 Maximum: 100 Division: 10 Lines: 1
Input settings
Meas. range: 10
Channel A Coupling: DC Range: 100 Offset: 0
V
Meas. range: 10
Channel B Coupling: DC Range: 100 Offset: 0
V
Optional settings
Number of measurements: 300
Continuous measurement: No
Reference variable function: Yes
Disturbance variable output: No
Dapat dilihat dari tabel di atas perbandingan antara nilai teori dan praktek
yang kami dapatkan setelah melakukan percobaan dan perhitungan manual
sesuai rumus dasar pada pendahuluan. Kami mendapatkan bahwa terjadi nilai
eror pada Kp sebesar 40,4 %. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kesalahan
praktikkan dalam menentukan nilai Kp, Ti dan Td pada hasil gelombang pada
komputer dan pengaruh suhu ruangan yang dapat memengaruhi alat. Adapun
pada nilai Ti dan Td terjadi nilai eror yang cukup besar antara teori dan praktik
yaitu 23,7% dan 90%, namun dengan range nilai yang dekat yaitu berbeda sekitar
1,4 antara teori dan praktik.
b. Step Response For PI-Controller With a Good Response to Set-Point Changes
and Without Overshoot.
Diketahui : e = 0,21
Tb = 0,942
Ks = 0,492
1 Tb
Kp=0,95
Ks Te
1 0,942
Kp=0,95
0,492 0,21
Kp=8,7
Pada percobaan kedua tidak terjadi overshoot dikarenakan nilai Kp adalah
8,4. Hal ini selaras dengan teori bahwa nilai Kp dapat menaikkan overshoot pada
gelombang. Namun perbandingan terhadap Ti, jika dilihat dari efek terhadap
terjadinya overshoot atau tidak. Kemudian jika diperhatikan kenaikan gelombang
setelah waktu tunda (Ti), maka gelombang terlihat tidak mencapai overshoot
sebelum mencapai keadaan steady state. Gelombang merah sebagai respon
output dari kontroler PID dan gelombang biru sebagai aksi kontroler PID selalu
bekerja berkebalikan.
Berdasarkan Gambar 6.2, gelombang biru sebagai gelombang aksi kontroler
akan ‘naik atau mengaktifkan kontroler’ untuk menandakan bahwa kontroler
membaca respon output terjadi overshoot yang sebelumnya kontroler terus
mengaktikan rele untuk mencapai sebelum overshoot, sehingga gelombang biru
‘turun atau me-nonaktifkan’ kontroler untuk berusaha mencapai gelombang
steady state.
Ti=2,4 Te
Ti=2,4 x 0,21
Ti=0,504
Pada percobaan 2 dapat dilihat bahwa kami mendapatkan nilai Ti = 0,504,
nilai ini sangat rendah yang mengakibatkan tidak terjadi-nya overshoot. Dapat
dilihat bahwa nalai Ti berbanding terbalik dengan nilai Kp, dapat dilihat juga
dalam mencapai stady state terlihat lambat dikarenakan kecilnya nilai Ti yang
didapatkan.
Berdasarkan Gambar 6.2, setelah terjadi kenaikan gelombang sebelum
steady state, maka geombang merah sebagai respon outputkontroler perlahan
‘naik’ sampai gelombang tersebut steady state. Dalam waktu yang bersamaan,
gelombang biru perlahan mengikuti gelombang merah yang menjadi steady state
tersebut, terlihat gelombang biru melakukan ‘on dan off’ dalam jangka waktu
yang dekat dan seirama ditandai dengan bentuk gelombang yang stabil yaitu
‘naik dan turun’.
Td=0,42 Te
Td=0,42 x 0,21
Td=0,1
Pada Gambar 6.1, untuk percobaan kontroler PID terlihat bahwa gelombang
respon output dari kontroler PID steady state pada Ks adalah 49,2 %. Jika
dibandingkan dengan gelombang respon output dari kontroler PI, maka
gelombang respon output kontroler PID lebih mendekati angka set-point dan
lebih stabil dibandingkan dengan dengan respon output kontroler PI. Hal
tersebut sesuai dengan teori dari kontroler PID, dengan memiliki elemen ‘D’
yang membedakan dengan kontroler PI. Menyatakan bahwa elemen ‘D’ pada
PID, memilliki artian yaitu sebanding dengan turunan dari kesalahan pada saat t,
yang bisa diartikan sebagai prediksi kesalahan "masa depan". Dengan maksud
memperbaiki sekala bentuk kesalahan yang masih tersisa oleh elemen ‘P’ dan ‘I’.
Dapat dilihat dari tabel di atas perbandingan antara nilai teori dan praktek
yang kami dapatkan setelah melakukan percobaan dan perhitungan manual
sesuai rumus dasar pada pendahuluan. Kami mendapatkan bahwa terjadi nilai
eror pada Kp sebesar 14,9 %. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kesalahan
praktikkan dalam menentukan nilai Kp, Ti dan Td pada hasil gelombang pada
komputer dan pengaruh suhu ruangan yang dapat memengaruhi alat. Adapun
pada nilai Ti dan Td terjadi nilai eror yang cukup besar antara teori dan praktik
yaitu 58,7% dan 25%, namun dengan range nilai yang dekat yaitu berbeda sekitar
1,6 antara teori dan praktik.
Universitas Negeri Malang. 2021. Dasar teori control PID. (online) dalam
http://eprints.umm.ac.id/39639/3/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 5 Mei 2021.
JURNAL TEKTRO, Vol.1, No.1. 2017. STUDI PENGENDALIAN LEVEL STEAM DRUM
62-FA-102 MENGGUNAKAN PID APLIKASI PT PUPUK ISKANDAR MUDA.
(online) dalam
http://ejurnal.pnl.ac.id/index.php/TEKTRO/article/viewFile/1415/1148,
diakses tanggal 5 Mei 2021.