Sistem Organ - Kelompok 4 - Kelas A
Sistem Organ - Kelompok 4 - Kelas A
Disusun oleh :
Kelompok 4
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta innayah-Nya. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada rekan rekan kami yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan kepada kedua orang tua kami tercinta yang tiada
henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik moral maupun material yang
telah diberikan. Dengan memahami isi-isinya diharapkan bagi semua pembaca
makalah ini dapat memahami pembahasan dan penjelasan mengenai Sistem Organ
yang dituangkan dalam makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
1. Sistem Organ Manusia ............................................................................................ 2
a. Sistem Organ Pernapasan Manusia ..................................................................... 2
b. Sistem Organ Pencernaan Manusia..................................................................... 5
c. Sistem Peredaran Darah Manusia ....................................................................... 8
d. System Gerak Pada Manusia............................................................................. 11
e. Sistem Organ Eksresi Manusia ......................................................................... 13
f. Sistem Hormon Pada Manusia .......................................................................... 14
g. Sistem Koordinasi Pada Manusia ..................................................................... 16
h. System Organ indra........................................................................................... 17
2. SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN ...................................................................... 18
a. Sistem respirasi (pernapasan)............................................................................ 19
b. Sistem transportasi (pengangkut) ...................................................................... 19
c. Sistem traspirasi (penguapan) ........................................................................... 20
d. Sistem gerak ...................................................................................................... 20
3. Sistem Organ Pada Hewan .................................................................................... 22
a. Sistem Peredaran Darah ................................................................................... 22
b. Sistem Saraf ...................................................................................................... 29
c. Sistem Pencernaan ............................................................................................ 31
d. Sistem Pernapasan ............................................................................................ 35
e. Sistem Reproduksi ............................................................................................ 41
BAB III ............................................................................................................................. 57
ii
PENUTUP ........................................................................................................................ 57
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 57
B. SARAN ................................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 58
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem organ tersusun atas beberapa organ yang bekerja sama untuk
menjalankan fungsi tertentu. Misalnya saja sistem pencernaan kita yang terdiri
atas berbagai organ mulai dari mulut, lambung, hingga usus. Rusaknya salah satu
organ dalam suatu sistem akan mengganggu kerja dari keseluruhan sistem organ
tersebut. Apabila lambung mengalami kebocoran, tentu saja proses pencernaan
makanan akan mengalami gangguan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sistem organ yang ada pada manusia ?
2. Apa saja sistem organ yang ada pada hewan tingkat tinggi ?
3. Apa saja sistem organ yang ada pada tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui macam-macam sistem organ pada manusia
2. Untuk dapat mengetahui macam- macam sistem organ yang ada pada
tumbuhan
3. Untuk dapat mengetahui macam-macam sistem organ yang ada pada
hewan tingkat tinggi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Organ Sistem Pernapasan
a) Rongga hidung
Pada leher pria kalau kita perhatikan ada tonjolan yang disebut jakun. Pada
wanita juga sebetulnya terdapat juga jakun hanya tidak menonjol seperti pada
pria. Jakun ini tersusun dari katup pangkal tenggorok, perisai tulang rawan serta
gelang-gelang tulang rawan. Di dalam jakun terdapat pita suara yang selalu
bergetar kalau kita bersuara.
3
d) Paru-paru
Bila otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi akibatnya tulang rusuk akan
terangkat.
Kontraksi otot antar tulang rusuk dikuti oleh kontraksi otot diafragma.
Kontraksi kedua otot tersebut menyebabkan rongga dada menjadi besar.
Rongga dada membesar tetapi tekanan udara di dalamnya justru menjadi
berkurang
4
sari makanan yang juga dibawa oleh pembuluh darah dari sistem pencernaan.
Maka terjadilah proses oksidasi makanan dalam setiap sel tubuh oleh oksigen
yang menghasilkan energi.
5
Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi mengandung zat gizi akan
dikeluarkan dalam bentuk feses.
Saat mulai makan, mulut baru akan mengunyah makanan menjadi potongan-
potongan yang lebih kecil agar mudah dicerna.Setelah dicerna secara mekanik,
makanan di mulut juga akan mengalami pencernaan kimiawi berkat air liur. Air
liur mengandung enzim pencernaan yang memberi tanda bahwa pencernaan akan
dimulai.Beberapa jenis enzim pencernaan kimiawi yang ada di rongga mulut,
termasuk:
Lingual lipase, yakni enzim yang bertugas untuk mencerna jenis lemak
yang disebut trigliserida
Amilase saliva, yaitu enzim yang mencerna karbohidrat sebagai
polisakarida
(2) Kerongkongan
6
pertama-tama otot mirip cincin di bagian bawah kerongkongan yang disebut
sfingter esofagus bagian bawah, harus rileks terlebih dahulu untuk membiarkan
makanan masuk. Sfingter kemudian berkontraksi dan mencegah isi perut mengalir
kembali ke kerongkongan.
pepsin, yakni enzim yang mencerna protein menjadi peptida yang lebih
kecil
Lipase lambung, yaitu enzim yang juga bertugas untuk mencerna
trigliserida
Di dalam lambung, tubuh juga akan menyerap zat-zat yang larut dalam lemak,
seperti aspirin dan alkohol. Makanan yang sudah melewati pencernaan kimiawi
dan penyerapan di lambung akan menghasilkan kim atau bubur makanan yang
kemudian akan bergerak menuju usus halus.
Setelah itu, pencernaan kimiawi di usus halus juga akan bertopang pada
enzim-enzim yang dilepaskan oleh usus ini. Beberapa enzim tersebut, termasuk:
7
Peptidase, enzim yang juga mencerna peptida dari protein menjadi asam
amino
Lipase, enzim yang juga mencerna trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol
Enterokinase, enzim yang bertugas mencerna tripsinogen menjadi tripsin
Laktase, enzim yang berperan untuk mencerna laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa
Di dalam usus halus, akan terjadi pula penyerapan nutrisi dan sebagian air.
Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.Selain menyebabkan perubahan
frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya
mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.
b) Sembelit
Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam
saluran anus (rektum) mengalami pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi pada
siapa saja, namun sekitar 50% penderitanya berusia di atas 50 tahun. Wasir dapat
menimbulkan nyeri dan gatal pada anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah
ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat penderitanya sulit untuk duduk.
Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini
adalah bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya
adalah mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Selain
8
mengedarkan oksigen dan nutrisi, sistem peredaran darah masih punya beberapa
fungsi penting lainnya, seperti:
Dalam sistem peredaran darah, ada tiga komponen dalam tubuh yang terlibat,
yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Ketiganya saling berkaitan dan bekerja
sama untuk mengedarkan darah ke setiap sel-sel di seluruh tubuh. Nah, berikut
fungsi masing-masing dari ketiganya:
a) Darah
Darah adalah komponen yang sangat vital. Peranan darah sangat banyak,
mulai dari membawa oksigen, hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh.
Menurut National Institutes of Health, darah terdiri dari cairan dan
padatan.Bagian cair disebut plasma yang terbuat dari air, garam, dan protein.
Lebih dari separuh darah dalam tubuh darah plasma. Bagian padat dalam darah
mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Sel-sel dalam tubuh dapat mati, tapi akan digantikan dengan sel baru yang
diproduksi oleh sumsum tulang. Sel darah merah hidup sekitar 120 hari, dan
trombosit hidup sekitar 6 hari. Sedangkan beberapa sel darah putih hidup kurang
dari sehari, tetapi yang lain hidup lebih lama.
b) Pembuluh Darah
Sementara itu, vena bertugas membawa darah dari seluruh jaringan dan
organ tubuh untuk kembali ke jantung. Pembuluh darah vena dibagi lagi menjadi
dua, yaitu vena besar (vena cava) dan vena pulmonalis (vena paru). Vena besar
bertugas membawa darah kotor dari seluruh tubuh yang nantinya dialirkan ke
9
paru-paru untuk ditukar dengan oksigen lewat pernapasan. Sedangkan vena paru
membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru menuju
jantung.
c) Jantung
Jantung adalah organ dalam tubuh yang kerjanya non-stop, dari awal
hingga akhir kehidupan. Jantung terus berdetak sepanjang hidup untuk memompa
darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jantung memiliki empat ruangan
yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Dalam
serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih, sementara darah kotak terdapat
di bilik dan serambi kanan.
Sirkulasi peredaran darah terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah besar
dan peredaran kecil. Karena di dalam tubuh manusia memiliki dua peredaran
darah, maka peredaran darah manusia disebut dengan peredaran darah ganda.
Darah dari sistem peredaran darah besar adalah jenis darah bersih yang
kaya akan oksigen dan nutrisi. Darah bersih ini dialirkan ke seluruh tubuh hingga
ke bagian paling ujung, yaitu jari tangan dan kaki. Sementara, darah yang berasal
dari seluruh tubuh yang kembali ke jantung adalah darah kotor karena membawa
zat sisa metabolisme tubuh dan karbon dioksida.
10
gambar sistem peredaran darah
Darah dari sistem peredaran darah kecil adalah jenis darah kotor yang kaya
akan karbondioksida. Darah kotor ini akan dibersihkan dalam paru-paru untuk
setelahnya menjadi darah yang kaya akan oksigen. Darah kotor akan dialirkan ke
bilik kiri jantung melalui vena paru-paru (pulmonalis).
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum, gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian
dari tubuh makhluk hidup. Gerak adalah proses perpindahan dari satu tempat ke
tempat lain untuk mencapai tujuan. Menurut Bergson (1981), gerak memerlukan
waktu yang dinamis. Karena itu, gerak tidak terlepas dari tujuan yang hendak
dicapai (Widati :1 )
Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya stimulus (S) yang
diterima oleh reseptor (R) yang terdiri dari panca indera, lantas dibawa oleh
syaraf-syaraf sensorik menuju ke otak (O). Stimulus tersebut diolah di otak, lalu
memberikan balikan melalui syaraf motorik ke alat-alat gerak atau efektor (E)
seperti otot, tulang, dan sendi. Sehingga manusia dapat bergerak.
Ada dua macam gerak manusia, yaitu gerak yang disadari dan gerakan yang
tidak disadari atau gerak refleks. Gerak yang disadari prosesnya melalui otak,
sedangkan gerak yang tidak disadari prosesnya tidak melalui otak melainkan
melalui sumsum tulang belakang
Adanya gerak pada manusia ini lantaran alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak di tubuh manusia. Sistem gerak pada manusia terdiri dari rangka atau
tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, Disamping itu ada
pula sendi yang merupakan tempat terhubungnya dua tulang atau lebih sehingga
hubungan antar tulang-tulang dapat digerakan.
11
a) Rangka atau Tulang
b) Persendian
Fleksi, yaitu memperkecil sudut diantara dua bagian rangka dalam bidang
sagital.
Ekstensi, yaitu memperbesar sudut diantara dua bagian rangka dalam
bidang sagital.
Adduksi, yaitu mendekatkan bagian rangka ke bidang tengah badan.
Abduksi, yaitu menjauhkan bagian rangka dari bidang tengah badan.
Rotasi, yaitu gerakan sekeliling sumbu panjang suatu bagian rangka
(berputar pada porosnya).
Sirkumduksi, yaitu gerak melingkar kombinasi dari semua gerak tersebut
di atas
c) Otot
Selain tulang dan sendi, gerak pada manusia juga bertumpu pada otot. Otot
merupakan sebuah jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya
sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar dapat bergerak. Gerak pada
manusia terjadi karena proses kontraksi otot yang membutuhkan energi dan
relaksasi otot. Jenis gerakan menurut jumlah otot yang bergerak pada garis
besarnya terdiri dari dua, yaitu:
Gerakan kasar (Gross motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh banyak
otot. Misalnya gerakan berjalan, berlari, meloncat, melompat.
12
Gerakan halus (Fine motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh sedikit
otot. Misalnya gerakan menulis, menggambar, makan, minum.
a) Ginjal
Setiap makanan, minuman, dan obat yang Anda konsumsi akan menyisakan
zat limbah setelah dicerna oleh tubuh. Tubuh Anda pun memproduksi zat limbah
saat memperbaiki sel-sel yang rusak atau menjalankan metabolisme untuk
menghasilkan energi.Organ ginjal merupakan organ utama sistem ekskresi yang
berfungsi membuang produk limbah beracun dalam darah dan kelebihan cairan
lainnya. Jika tidak dibuang, limbah akan menumpuk dalam darah dan
menyebabkan beberapa masalah kesehatan.Darah dari seluruh tubuh mengalir
masuk dan keluar ginjal berkali-kali selama 24 jam tanpa henti.
b) Hati (liver)
13
Hati memecah amonia menjadi zat yang disebut urea. Setelah itu, urea
akan dibawa oleh darah menuju ginjal untuk melewati proses penyaringan
selanjutnya. Ginjal lalu menyaring urea dari darah dan membuangnya melalui
urine bersama zat limbah lain.Sementara proses ini berlangsung, hati
menghasilkan produk sampingan berupa cairan empedu. Cairan berwarna gelap
ini akan ditampung sementara dalam kantong empedu. Empedu baru akan
disalurkan menuju usus ketika Anda mencerna makanan berlemak.
a) Kulit
b) Paru-paru
Organ ini membantu mengeluarkan zat limbah berbentuk gas yang terdiri dari
karbon dioksida (CO2), uap air, dan sejumlah gas buangan lainnya.Sebagian besar
gas karbon dioksida berasal dari proses pembakaran glukosa menjadi energi.
Proses ini berawal saat usus menyerap glukosa dari makanan yang cerna. Darah
mengambil glukosa dari usus, lalu mengedarkannya ke seluruh sel tubuh.
Sistem hormon adalah sistem yang terdiri dari beragam organ dan kelenjar
yang berperan dalam memproduksi hormon. Hormon-hormon tersebut bertugas
untuk mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Ketika sistem ini terganggu, kinerja
sistem organ tertentu akan bermasalah dan menimbulkan sejumlah penyakit.
14
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang
mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.Hormon
berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan
suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
Hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan
pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah,
walaupun ada juga jenis hormon – yang disebut ektohormon (ectohormone) –
yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau
difusi ke sel target.
15
g. Sistem Koordinasi Pada Manusia
1) Pengertian
Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, sistem/alat indra, dan sistem endokrin
(hormon). ketiganya termasuk sistem regulasi atau pengaturan dalam tubuh
manusia.
a) Sistem koordinasi saraf adalah organ yang terdiri dari sel-sel neuron dan
sel-sel pendukungnya. Sel saraf bekerja menggunakan perbedaan potensial
listrik untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat yang
lainnya. Sistem saraf menyampaikan informasi secara cepat melalui
sinyal-sinyal listrik yang dialirkan ke organ tubuh lewat jaringan saraf.
Sinyal elektrik inilah yang digunakan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan seluruh organ di dalam tubuh.
b) Jenis sistem koordinasi pada manusia lainya adalah alat indra. Alat indra
ini merupakan bagian dari sistem koordinasi pada manusia yang berfungsi
untuk menerima setiap rangsangan dari luar. Reseptor kemudian
meneruskan informasi tersebut ke otak.
c) Sistem endokrin di dalam tubuh manusia bertugas mengatur kinerja
hormon-hormon yang diproduksi oleh tubuh. Misalnya mengatur jumlah
cairan di tubuh, kecepatan pernapasan, suhu tubuh, siklus menstruasi pada
wanita hingga mengatur perasaan atau mood. Kerja sistem endokrin di
bawah perintah saraf dan sistem inilah yang menentukan kapan kelenjar
harus memproduksi hormon dan kapan melepaskannya.
Beberapa penyakit pada fungsi sistem koordinasi yang kerap terjadi adalah:
a) Ataksia
Ataksia adalah penyakit degenerative yang memengaruhi fungsi sistem
koordinasiotak, batang otak, atau saraf tulang
belakang. Ataksia menyebabkan gerakan penderitanya menjadi tersentak
dan terombang-ambing. Bahkan, penderita ataksia jadi sering terjatuh
ketika berjalan karena gaya berjalannya yang tidak stabil. Gejala ataksia
yang paling umum terjadi adalah hilangnya keseimbangan dan koordinasi,
adanya masalah pada kemampuan berbicara, sulit menelan, dan tremor.
16
b) Penyakit Parkinson
Penyakit ini juga merupakan sejenis penyakit degeneratif yang umum
terjadi pada lansia. Penderita penyakit Parkinson mengalami gangguan
fungsi sistem koordinasi di otak. Hal ini menyebabkan gangguan
pergerakan yang khas seperti tremor, gerakan tubuh melambat dan kaku,
serta kesulitan mempertahankan keseimbangan tubuh.
c) Dispraksia
Dispraksia adalah gangguan ketika pesan yang dikirim dari otak ke otot
terganggu. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah dengan gerakan dan
fungsi sistem koordinasi. Biasanya, penyakit atau gangguan ini terjadi
sejak usia anak-anak. Akan tetapi, orang dewasa juga bisa terkena
penyakit ini jika mengalami penyakit atau cedera.
Sistem indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam system indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
bagian dari otak yang ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, system
indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan,
dan peraba.
17
masing-masing, untuk mengantarkan gelombang suara ke otak. Tulang
stapes mengirimkan getaran suara ke corti (organ reseptor untuk
pendengaran). Selanjutnya, sel-sel rambut di organ corti menerjemahkan
getaran suara menjadi impuls listrik. Melalui saraf sensorik, otak
menerima impuls listrik.
18
a. Sistem respirasi (pernapasan)
Pernapasan atau respirasi merupakan proses pemecahan zat makanan
untuk menghasilkan energi. Berdasarkan tempatnya, respirasi terdiri dari
respirasi intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel). Berdasrkan
kebutuhan oksigen, respirasi terdiri dari respirasi aerob (membutuhkan
oksigen) dan anaerob (tidak membutuhkan oksigen).
Proses pengangkutan air dan unsur hara juga dapat dilakukan melalui
xylem. Pengangkutan skstravaskoler (di luar pembuluh angkut) terjadi dengan
cara simplas (pengangkutan melalui plasmodesmata di sel) dan apoplas
(pengangkutan diluar sel melalui ruang antar sel) faktor-faktor luar yang
mempengaruhi proses transportasi diantaranya adalah tekanan akar, daya
hisap daun, dan daya kapilaritas.
19
Gambar : Proses phoyosynthesisi dan system pernapasan pada
tumbuhan
d. Sistem gerak
Gerak tumbuhan terjadi sebagai respon atau tanggapan terhadap rangsangan
atau stimulu. Berdasarkan penyebabnya ada beberapa jenis gerak tumbuhan, yaitu
:
20
Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan
dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Contoh: gerak melilitnya sulur
batang pada tanaman. Misalnya tanaman markisa, kacang panjang,
kangkung bulan, ketela rambut, dan gandung. Contoh lainnya adalah gerak
protoplasma sel pada tanaman air hydrilla.
2) Gerak etionom
Gerak etionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
dari luar tubuh. Gerak etionom terdiri dari:
21
Fototropisme/ heliotropisme ; rangsangan berupa cahaya matahri.
Contoh : gerak ujung batang tanaman yang menuju sumber cahaya (
fototropis positif) atau ujung akar yang selalu menjauhi cahaya
(fototropis negatif)
Geotropism ( gravitropisme) ; rangsangan berupa gaya tarik/gravitasi
bumi. Contoh : gerak tumbuh akar yang selalu ke bawah (geotropis
positif) atau gerak batang yang selalu menjauhi tanah (geotropis
negatif)
Kemotropisme ; rangsangan berupa zat kimia. Contoh : gerak tumbuh
akar napas bakau ke atas untuk mendekati sumber oksigen (kemotropis
positif) aatu gerak tumbuh akar yang menjauhi zat racun pencemar
(kemotropis negatif)
Tigmotropisme ; rangsangan berupa sentuhan. Contoh : gerak sulur
batang tanaman membelit benda yang tersentuh
Hidrotropisme ; rengsangan berupa air. Contoh : gerak tumbuhan akar
tanaman menuju sumber air.
3) Gerak higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan akibat kadar air
didalam sel. Contoh : tumbuhnya kecamba dari biji kacang hijau,
pecahnya polonng pada tanaman polong-polongan (kedelai, kacang
tanah, kacang panjang) akibat kadar air rendah, pecahnya buah karet
saat siang hari, dan membukanya cincin annulus kotak spora
(sporangium) tumbuhan paku.
22
pada paramecium lebih sempurna daripada amoeba. Pada paramaecium,
makanan yang berupa materi halus diserap melalui permukaan tubuhnya.
Namun materi makanan yang besar akan masuk sitostoma (mulut sel).
Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh vakuola kontraktil,
sedangkan zan makanan yang berbentuk padat akan dicerna dan diedarkan
oleh vacuola makanan. Penyebaranya ke dalam endoplasma terjadi secara
osmosis.
b) Porifera
Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus, dengan
katalain sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya
terdiri atas dua lapisan sel, yaitu sel ameboid, dan koanosit. Sel-sel ameboid yang
berfungsi mengedarkan makanan.
Makanan pada porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia
atau pori dan keluar melalui oskulum. Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel
leher (koanosit), kemudian diberikan ke selsel ameboid. Kemudian, sel-sel
ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan.
c) Coelenterata
23
Pada Coelenterata juga belum memiliki sistem peredaran khusus, misalnya
Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran
pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan
pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh.
Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam saluran pencemaan semakin
luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat
sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan
demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat
yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan
tubuhmisalnya hydra, makanan yangtelah dicerna didalam rongga gastrovaskuler
langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler.
Selanjutnya, sel-sel endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara
difusi dan osmosisi. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui mulutnya.
d) Platyheminthes
Pada Platyheminthes contohnya planaria juga belum mempunyai
sistemperedaran darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler. Awal
mulanya makanan masuk kedalam usus. Selanjutnya, dari usus bercabang-cabang
ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan. Percabangan tersebut
menyebabkan usus lebih besar sehingga lebih efisien dalam menyerap makanan.
Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
24
e) Annelida
Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup.
Selama dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat
peredaran darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal),
pembuluh darah perut (ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi
sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering disebut jantung aorta. Darah
dalam cacing beredar di dalam pembuluh sehingga termasuk peredaran darah
tertutup Darah yang terdapat pada pembuluh kapiler akan mengikat oksigen.
Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara
bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini
oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang
mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.
Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan
darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin
darah cacing larut dalam plasma darah.
25
f) Mollusca
Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas
ventrikel dan atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki arteri dan
vena. Ventrikel memompa darah ke dalam aorta anterior, kemudian darah
dialirkan tanpa pembuluh ke bagian kaki serta alat2 tubuh lainnya kecuali
punggung. Ke bagian abdomen, darah dialirkan melalui rectum dan mantel (kulit
luar). Darah yang menggandung O2 didalam mantel akan dialirkan ke atrium,
darah yang menggandung CO2 dikumpulkam dalam pembuluh kemudian masuk
kedalam ginjal dan insang untuk mengikat O2 dan kembali lagi ke jantung.
g) Arthropoda
Sistem sirkulasiarthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena
tidak ada. contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran terbuka karena
darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah, darah kembali ke jantung
melalui rongga-rongga tubuh (hemocoel). Alat transportasinya berupa pembuluh
yang dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu,
pembuluhnya disebut “jantung pembuluh”, Pada saat jantung pembuluh ini
berdenyut,darah keluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta.
Peredaran darah pada belalang berlangsung sebagai berikut: Darah dipompa oleh
jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya darah
beredar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah,
kemudian darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah serangga
tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah serangga
disebut hemolimfa. Darah ini mengadung sel darah yang tidak berwarna yang
berfungsi untuk melenyapkan organisme asing. Karena tidak mengandung Hb,
darah serangga berfungsi untuk mengangkut zat makanan, tidak untuk
26
mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas tersebut disalurkan melalui
system trakea. Hewan invertebrate seperti echinodermata, memilki system
sirkulasi radial yang bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan
system sirkulasi air yang disebut system air ambulakral System sirkulasi pada
mollusca terdiri atas jantung dengan satu atau dua ruang jantung, aorta dan
pembuluh lainnya.
27
Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh
jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana
yang terletak di belakang (dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran
perikardial atau perikardium. Jantung terdiri dari atrium, ventrikel, struktur
berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang disebut
bulbus arteriosus. Meskipun memiliki empat bagian, jantung ikan dianggap dua
bilik. Tidak seperti manusia, empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk
organ tunggal. Biasanya, mereka menemukan satu di belakang yang lain.
28
dipindahkan ke dalam atrium berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot.
Atrium menghasilkan kontraksi lemah sehingga mendorong darah ke ventrikel.
Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan banyak otot jantung. Ini
menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Ventrikel memompa darah di dalamnya menjadi bulbus arteriosus, ruang kecil
dengan komponen elastis. Sementara bulbus arteriosus adalah nama ruang pada
teleost (rayfinned, ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus
pada elasmobranch (ikan dengan kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus
arteriosus memiliki banyak katup dan otot, sedangkan bulbus arteriosus tidak
memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah untuk mengurangi tekanan
nadi yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan pada insang
yang berdinding tipis.
b. Sistem Saraf
a. Sistem Saraf Pada Vertebrata
Sistem Saraf Pada Vertebrata Sistem saraf Pisces Ikan mempunyai otak
yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, sedang
lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf
tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal
berpasangan pada tiap segmen tubuh. Terdapat pada ikan bertulang menulang
yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap
substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar
mungkin hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk
29
mendeteksi benda-benda yang bergerak diatas permukaan air atau di darat
didekatnya.
30
saluran semi sirkular untuk mendengar. Dari ruang tympani ada saluran eustachius
dan bermuara dalam faring di belakang hidung dalam.
c. Sistem Pencernaan
a. Pencernaan Intraseluler
Setelah mendapatkan makanan, hewan harus mencernanya dengan baik agar
sari-sarinya dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Pada protozoa, proses pencernaannya
31
terjadi dalam vakuola. Mula-mula, lisosom menyekresikan enzim pencernaan ke
dalam vakuola makanan. Enzim tersebut menyebabkan suasana vakuola berubah
menjadi asam sehingga bahan makanan tercerna. Selanjutnya, terjadi pemisahan
berbagai garam kalsium. Hal ini akan menciptakan suasana lingkungan dengan pH
yang tepat bagi berbagai enzim untuk berfungsi secara optimal.
Dalam keadaan seperti itu, bahan makanan akan disederhanakan sehingga
dapat diserap oleh sitoplasma. Berakhirnya proses pencernaan ditandai dengan
adanya perubahan keadaan lingkungan dalam vakuola menjadi netral. Bahan
makanan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui proses eksositosis (Isnaeni,
2006). Menurut Campbell dkk (2004) vakuola makanan, organel seluler di mana
enzim hidrolitik merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri,
adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik mencerna
makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan
melalui fagositosis atau pinositosis. Vakuola makanan menyatu dengan lisosom
yang merupakan organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaa ini akan
memungkinkan makanan bercampur dengan enzim sehingga pencernaan terjadi
secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh membran.
Mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler.
32
1) Sistem Pencernaan Pada Pisces
Saluran pencernaan ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris) yang
didalamnya terdapat gigi-gigi kecil yang berbentu k kerucut pada geraham
bawahdan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan dan bnyak
menghasilkanlendir tetapi tidak mneghasilkan ludah. dari rongga mulut makanan
masuk kedalam esofagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek terdapat di belakang insang dan
bilatidak dilalui makanan makan lumen akan menyempit. dari
kerongkongkongan,makanan di dorong masuk ke lambung sehingga lambung
menjadi besar. anataralambung dan usus tidak jels batasnya. pada beberapa jenis
ikan terdapat tonjolanbuntu yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
makanan, darilambung makanan masuk ke dalam usus yang berbentuk pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya bermuara pada anus. Kelenjar
pencernaannnya berupa hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjaryang
berukuran cukup besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagiandepan
rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tetap dan terbagiatas lobus
kanan dan lobus kiri serta bagian yang menuju ke arah punggung.
Fungsi hati adalah menghasilkan empedu yang disimpan dalam
kantngempedu untuk membantu proses pencernaan lemak. kantong empedu
berbentukbulat berwarna kehijauan terletak di sebeah kanan hati dan salurannya
bermuarapada lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menyimpan empedu
danmenyalurkan cairan empedu ke usus bila diperlukan. Pankreas berukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali. Pankres berfungsi untuk
mneghasilkanenzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.
33
2) Sistem Pencernaan Pada Aves
Pencernaan burung dimulai dengan mulut. Paruh burung mengganti
bibirdan gigi mamalia dan bervariasi dalam bentuk, ukuran, panjang dan fungsi
sesuaidengan jenis makanan yang dikonsumsi. Benih-kerupuk seperti pipit
memilikiparuh kerucut pendek, sedangkan burung pemangsa seperti elang
memiliki paruhbengkok yang kuat untuk merobek daging. Lidah burung, seperti
paruh,disesuaikan dengan jenis makanan burung mengkonsumsi. Pelatuk
memiliki lidahpanjang sempit yang berfungsi sebagai tombak, yang
memungkinkan merekauntuk mengekstrak serangga dari lubang mereka mengebor
di kayu mati. Burungpemangsa dan finch memiliki pendek, tebal, lidah berdaging
yangmemungkinkan mereka untuk memanipulasi makanan mereka. Unggas dan
pelikan memiliki lidah yang memungkinkan makanan menjadimudah didorong ke
bagian belakang mulut untuk menelan. Mulut burung relatiftidak penting dalam
makan dan mencerna makanan dibandingkan dengan,misalnya, mulut mamalia.
Namun, sebagian besar burung yang memiliki kelenjarludah dan paruh dan lidah
yang membantu burung memanipulasi makanan untukmenelan.
Setelah meninggalkan mulut, makanan melewati kerongkongan dalam
perjalanan ke perut (pada burung yang disebut proventrikulus). Burung memiliki
dua bagian perut, bagian kelenjar yang dikenal sebagai proventrikulus dan
sebagian otot yang dikenal sebagai lambung otot. Asam klorida, lendir danenzim
pencernaan, pepsin, disekresikan oleh sel-sel khusus dalam proventrikulus dan
memulai proses mogok struktur bahan makanan. Makanan kemudianmelewati ke
bagian kedua dari perut, lambung otot. Rempela tersebutmelakukan fungsi yang
sama seperti gigi mamalia, grinding dan pembongkaranmakanan, sehingga
memudahkan enzim pencernaan untuk memecah makanan.Dalam kebanyakan
burung rempela mengandung butiran pasir atau batu-batukecil untuk membantu
proses penggilingan.
Usus kecil adalah di mana makanan dicerna dan diserap. Usus
kecilbervariasi panjang dan struktur tergantung pada diet spesies. Burung
karnivora cenderung memiliki lebih pendek, usus kecil kurang kompleks. Burung
herbivoramemiliki panjang, lebih berkembang usus kecil. Enzim, diproduksi di
pankreas,memecah protein dan lemak di usus kecil. Nutrisi tersebut kemudian
34
diserapmelalui membran usus dan ke dalam aliran darah. Pada burung lArge
ususdireduksi menjadi pendek, koneksi tanpa sifat antara usus halus dan
kloaka.Kloaka adalah daerah memegang final untuk produk limbah pencernaan
sampaimereka voided melalui ventilasi.
d. Sistem Pernapasan
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain,ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, bahkan ada beberapa
organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi
langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu,
porifera,coelenterate,protozoa, dancacingpada keempat hewan ini oksigen
berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
1) Alat repirasi Pada Hewan Invertebrate
a. Alat Respirasi Pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga
danarthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada
dikerangka luar (eksoskeleton) yang disebutspirakel (stigma).Spirakelberbentuk
pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap
segmen tubuh. Spirakel menpunyai katup yang dikontrol oleh ototsehingga
membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Padaumumnya spirakel
terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saatserangga beristirahat.
35
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel
menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang
lagi menjadi cabang halus yang disebuttrakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan,
dan dibentuk oleh sel yangdisebuttrakeoblas.Pertukaran gas terjadi antara
trakeolus dengan sel-seltubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan
kapiler pada system pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
36
berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan eratdengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasangfilamen,dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehinggamemungkinkan O2
berdifusi masuk dan co2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operculum (tutup insang), sedangkan
insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum. Insang tidak saja
berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi
garam-garam,penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Ikan bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanankepala.
Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup olehtutup insang
(operkulum).
Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan
menutupmulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang.
Padawaktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan
tutupinsang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke
dalampembuluh kapiler darah yang terdapatdalam insang. Dan pada
waktumenutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar
melaluiinsang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang,
karbondioksidadikeluarkan.
37
b. Alat Pernapasan pada katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-
paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya diair.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipisdan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung
terbukadan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusimasuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas
denganselaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkankarena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapilersehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk
lewat kulitakan melewati vena kulit(vena kutanea)kemudian dibawa ke jantung
untukdiedarkan ke seluruh tubuh.Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan
dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri
kulitpare-paru(arteri pulmo kutanea).Dengan demikian pertukaran oksigen
dankarbon dioksida dapat terjadi di kulit. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut dan kulit, katak bernapasjuga dengan paru-paru walaupun paru-parunya
belum sebaik paru-parumamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang
berbentuk gelembungtempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru
diperbesarolehadanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan
dapatberdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang
pendek.
38
d. Alat Respirasi pada burung
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-
paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dadayang
dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang
hidung. Pada tempat ini,udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang
terdapat pada dasarfaring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa
pipa bertulangrawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang
menjadi duabagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada
pangkaltrakea terdapatsirinkyang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-
lipatanberupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu
menimbulkansuara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang
merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di
bagian ventral) dan dorsobronkus (di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan
dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuarabanyak
kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru,burung
memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakuspneumatikus)
yang menyebar sampai ke perut,leher, dan sayap. Pundi-pundihawa berhubungan
dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundihawa tidak terjadi difusi gas
pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsisebagai penyimpan cadangan
oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanyapundi-pundi hawa maka
pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundihawa terdapat di pangkal
leher(servikal),ruang dada bagian depan(toraksanterior),antara tulang
selangka(korakoid),ruang dada bagian belakang(toraks posterior),dan di rongga
perut(kantong udara abdominal).
39
Tahap Pernapasan Pada Hewan
Ikan hidup di air rawa, sungai, laut, kolam, danau. Ikan bernafas dengan
insang.Pernafasan ikan berlangsung 2 tahap :
Tahap I (Tahap Pemasukan): pada tahap ini mulut ikan membuka dan
tutupinsang menutup sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju
lembaraninsang, disinilah oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah,
selain itu darahjuga melepaskan karbondioksida dan uap air.
Tahap II (Tahap Pengeluaran): mulut menutup dan tutup insang
membukasehingga air dari rongga mulut mengalir keluar melalui insang.
Air yangdikeluarkan ini telah bercmpur dengan CO2 dan uap air yang
dilepaskan darah
Untuk ikan yang hidup di lumpur seperti ikan lele, gabus, betok,pada
insangnya terdapat banyak lipatan yang disebut Labirin Ikan juga mempuyai
gelembung renang yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dan membantu
gerakan ikan naik turun.
40
udara.Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat
menyelam diair dalam waktu lama. Misalnya, kepiknotonecta sp.Mempunyai
gelembungudara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral.
Selamamenyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-
selpernapasan. Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea
yangberfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-
cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen
diedarkanmelalui pembuluh trakea.
e. Sistem Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunanyang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenisagar tidak punah. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang
tidak melakukanreproduksi, tentu saja akan menganggu keseimbangan alam. Pada
rantai makanan,bayangkan jika salah satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan
tidak seimbang prosesalam ini. Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau
bahkan peradaban. Sistemreproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis,
saluran reproduksi jantan,kelenjar seks aksesoris (pada mamalia) dan organ
kopulatoris (pada hewan-hewandengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi
betina terdiri atas sepasang ovarium padabeberapa hanya satu) dan saluran
reproduksi betina. Pada mamalia yang dilengkapiorgan kelamin luar (vulva) dan
kelenjar susu. (Tenzer, 2003:19)
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat
hidup,perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya
perbedaanpada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya
melakukan fertilisasi diluar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat
41
melakukan fertilisasi di dalamtubuh (fertilisasi interna). (Pratiwi,1996:101). Bagi
hewan yang melakukan fertilisasiinterna dilengkapi dengan adanya organ
kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsimenyalurkan sperma dari organisme
jantan ke betina. Untuk lebih jelasnya bagaimanaperbandingan anatomi
sistemreproduksi hewan vertebrata yang meliputi amphibi, aves,reptil, mamalia,
dan pisces.
a. Sistem Reproduksi Pada Amphibi
Sistem Genetalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan
olehmesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di
bagianposterior rongga abdomen.
Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan
membawaspermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka,
duktusmesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk
vesikulaseminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan
membesarhanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran
halus yangmeninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial
ginjal. Duktuswolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral
ginjal. Kloakakadang-kadang masih jelas dijumpai.
42
Pembuahan Eksternal
Sistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal
artinyapenyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada
pembuahaneksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena
kemungkinan terjadinyafertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara
internal. Pada katak betinamenghasilkan ovum yang banyak, kalau kita
membedah katak betina yang sedangbertelur, kita akan menjumpai bentukan
berwarna hitam yang hampir memenuhi ronggaperutnya, itu merupakan ovarium
yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapairibuan.Pada katak betina juga
ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yangberfungsi sebagai tempat
”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi.Hal ini diimbangi
oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya,yaitu
berupa telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk erat katak betina ketika
terjadifertilisasi.
43
telah dibuahisperma akan dikeliingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur
dapat menetasapabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embriomenjadi anak burung. Anak burung menetas dengan
memecah kulit telur denganmenggunakan paruhnya. Anak burung yang baru
menetas masih tertutup matanya danbelum dapat mencari makan sendiri, serta
perlu dibesarkan dalam sarang.
44
e. Sistem Reproduksi Pada Pisces
Sistem Genitalia Jantan
45
telurnya. Makinbesar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk
bertahan hidup.
Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak
padaanteriorrongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya
ovariumkanan.Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang.
1. Sistem Hormon/endokrin
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi
berfungsisebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf
padahipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat
jugadisebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang
dapatmenghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel
sarafseperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin klasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk
seperti selsaraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secaralangsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar
endokrin sejati dapatditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebratamaupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering
menjadi objek studi sistemendokrin yaitu Insekta, Crustaceae, Cephalopoda,
dan Moluska. Kelenjar ensokrindapat berupa sel tunggal atau berupa organ
multisel.
Sistem Endokrin Pada Invertebrata
46
Sejumlah invertebrata tidak mempunya organ khusus untuk sekresi hormon
sehinggasekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori, yang merupakan sumber
hormonpada invertebrata. Sel neurosekretori dapat ditemukan antara lain:
Coelenterata
Platyhelminthes
Nematoda
Hewan ini dapat mengalami ganti kulit hingga 4 kali dalam siklus hidupnya.,
sertamempunyai struktur khusus yang berfungsi untuk sekresi neurohormon,
yangberkaitan erat dengan sistem saraf. Struktur khusus tersebut terdapat
padaganglion di daerah kepala dan beberapa pada daeran korda saraf.
Annelida
Moluska
47
klasikmemiliki peran yang sangat penting. Kelenjar optic disuga menyekresi
beberapahormon yang diperlukan untuk perkembangan sperma dan ovum.
Crustacea
Crustacea memiliki sejumlah sel kecil sel endokrin klasik, yaitu organ Y dan
kelenjarmandibula. Organ Y merupakan sepasang kelenjar yang terletak di daerah
torakstepatnya pada ruas maksila atau antenna. Hormon Y mempengaruhi
prosesmolting. Kelenjar mandibula terletak di dekat organ Y memiliki fungsi
endokrinjuga. Krustasea juga memiliki kelenjar androgenic yang berperan
dalamperkembanagn testis dan produksi sperma.
Insekta
48
ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalusedikit air, maka sel akan
mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi gandasebagai sarana untuk
membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organismehidup.
Pada mamalia ginjal juga merupakan organ utama yang melakukan proses
ekresidimana mengekresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogenmisalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan
bermacam-macamgaram,melalui proses deaminnasi atau proses pembusukan
mikroba dalam usus.Selain itu,ginjal juga berfungsi mengekresikan zat yang
jumlahnyaberlebihan,misalnya vitamin yang larut dalam air,mempertahankan
cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan,serta
mempertahankankeseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran
yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat
bermuaranyasaluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang
anus. Ginjal padaikan yang hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus
yang jumlahnya lebihbanyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki
sedikit glomelurus sehinggapenyaringan sisa hasil metabolism berjalan lambat.
49
1. Organ Sistem Ekskresi Serangga
Alat ekskresi pada serangga, contohnya belalang adalah tubulus Malpighi
.Badan Malpighi berbentuk buluh-buluh halus yang terikat pada ujung usus
posteriorbelalang dan berwarna kekuningan. Zat-zat buangan diambil dari cairan
tubuh (hemolimfa)oleh saluran Malpighi di bagian ujung. Kemudian, cairan
masuk ke bagian proksimal lalumasuk ke usus belakang dan dikeluarkan bersama
feses dalam bentuk kristalkristal asamurat.
50
sedikit minum danmengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar
menjaga jaringan tubuhnyaagar tetap dalam keadaan hipertonik.
Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang
hidupdi air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat
mudahmengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir
keluar kelingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan
osmotik. Ikan air lauttidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak
terjadi dan reabsorpsipada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil.
Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum
air laut,melakukandesalinasi(menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya
lewatinsang), dan menghasilkan sedikit urine. Urine yang dihasilkan akan
dikeluarkanmelalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran
urine dari ikanChondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui
seluruh permukaankulitnya.
51
Katak dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan
kondisiair di sekitarnya. Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama,
katakmengeluarkan urine dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih
katakdapat dengan mudah terisi air. Air tersebut dapat diserap oleh dinding
kandungkemihnya sebagai cadangan air ketika katak berada di darat untuk waktu
yanglama.
52
6. Organ Sistem Ekskresi Aves
Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak memiliki
kandungkemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui lubang
kloaka. Urinepada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat. Metabolisme
burung sangatcepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki
dinamika yang sangattinggi.
Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah nefron yang dimiliki oleh
ginjalburung. Setiap 1 mm3ginjal burung, terdapat 100–500 nefron. Jumlah
tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron pada manusia. Jenis burunglaut juga
memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Haltersebut
untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa ikan laut dengan kadargaram
tinggi.
53
Jalan utamakehilangan air pada serangga adalah melalui spirakulum untuk
mengurangikehilangan air dari tubuhnya maka kebanyakan serangga akan
menutupspirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasannya. Cara
mengatasi yanglain adalah dengan meningkatkan impermeabilitas kulitnya, yaitu
dengan memilikikutikula yang berlilin yang sangat impermeable terhadap air,
sehingga seranggasedikit sekali kehilangan air melalui kulitnya. Sebagai organ
ekskretori seranggamemiliki badan Malphigi yang bersama-sama dengan saluran
pencernaan bagianbelakang membentuk sistem ekskretori osmoregulatori.
Osmoregulasi pada Annelida Cacing tanah sepertiLumbricus
terestrismerupakan regulator hiperosmotik yangefektif. Hewan ini secara aktif
mengabsorbsi ion-ion. Urine yang diproduksinyaencer, yang secara esensial
bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadapdarahnya. Diduga konsentrasi
urinnya disesuaikan menurut kebutuhankeseimbangan air tubuhnya. Homeostasis
regulasi juga dilakukan denganpendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan
menggali tanah lebih dalam bilapermukaan tanah kering.
Osmoregulasi pada Molusca Pada tubuh keong/siput memiliki
permukaan tubuh berdaging yang sangatpermeable terhadap air. bila dikeluarkan
dari cangkangnya, maka air akan hilangsecepar penguapan air pada seluas
permukaan tubuhnya. Semua keoang atau siputbernapas terutama dengan paru-
paru yang terbentuk dari mantel tubuhnya danterbuka keluar melalui lubang kecil.
Toleransi terhadap air sangat tinggi. Tekananosmotik cairan internal bervariasi
secara luas tergantung kandungan airlingkungannya. Untuk menghindari
kehilangan air yang berlebih, keong atau siputlebih aktif dimalam hari dan bila
kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri
kedalam tanah serta menutupcangkangnya dengan semacam operculum yang
berasal dari lendir yangdikeluarkannya.
Banyak keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zatyang
mengandung nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air,yang
terbukti bahwa ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalammasa
kesulitan mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asamurat ini
disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air
54
untukmenekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan
airdidalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
55
encer yang dihasilkan dandisimpan dikandung kemihnya dengan cara
mereabsorbsinya.
Osmoregulasi pada Aves pada burung pengaturan keseimbangan air ternyata
berkaitan erat dengan prosesmempertahankan suhu tubuh. Burung yang hidup
didaerah pantai danmemperoleh makanan dari laut (burung laut) menghadapi
masalah berupapemasukan garam yang berlebihan. Hal ini berarti bahwa burung
tersebut harusberusaha mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya. Burung
mengeluarkankelebihan garam tersebut melalui kelenjar garam, yang terdapat
pada cekungandangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap matanya,
didekat hidung.Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam didalm tubhnya,
hewan ituakan menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung NaCl.
Kelenjar garamini hanya aktif pada saat tubuh burung dijenuhkan oleh garam.
Osmoregulasi pada Mammalia pada mamalia kehilangan air dan garam
dapat terjadi lewat keringat. Sementara,cara mereka memperoleh air sama seperti
vertebrata lainnya, yaitu dari air minumdan makanan. Akan tetapi, untuk mamalia
yang hidup dipadang pasirmemperoleh air denga cara minum merupakan hal yang
mustahil sebagai contohkangguru. Kangguru tidak minum air, tetapi dapat
bertahan denganmenggunakan air metabolic yang dihasilkan dari oksidasi
glukosa.
56
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
57
DAFTAR PUSTAKA
Atsnan, M.F. & Smart Teachers Team. 2019. Bongkar Pola Soal UNBK
SMP/MTS 2020. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Nugraheny, Yudadi Tri. 2020. Ringkasan Materi Dan Latihan Soal IPA Kelas VII
SMP/MTS. Jakarta: BIP.
Purnamasari, Risa. Dwi Rukma Anti. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program
Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel.
Sudjadi, Bagod. Siti Laila 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Jakarta: Ghalia
Indonesia
58