Pemantauan

Terapi Obat
pada Pasien
Pneumonia
Aufa Nafilah Siregar
11171020000077
 Daftar Isi
01 03
Kasus dan data Analisis DRP
Pasien

02 04
Analisis Data Pembahasan
 01
KASUS
 No. Rekam Medik 245xxx
Nama Tn. Y
KASUS TTL
Umur
10-8-1949
70 th
Alamat -
Seorang pasien masuk RSPM di Jenis Kelamin Laki-laki
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Agama -
pada tanggal 6 Februari 2020 jam Warga Negara Indonesia
03.10 WIB dengan keluhan Tanggal masuk RS 6-2-2020
batuk-batuk sejak 10 hari SMRS, Tanggal keluar RS 8-2-2020
disertai dahak bening, sesak, Dokter DPJP dr. Annisah Anggraini
demam, nyeri ulu hati. Pasien Diagnosa utama Pneumonia
memiliki riwayat merokok. Diagnosa sekunder Dispepsia, hipokalemia,
kardiomegali
Riwayat penyakit Pneumonia dd TBC
terdahulu
Riwayat Combivent 3 x sehari
penggunaan obat
Riwayat alergi Tidak ada
06/07/2020 07/07/2020 08/07/2020

S S S
Batuk berdahak bening, sesak, demam, nyeri Tidak ditampilkan data keluhan Tidak ditampilkan data keluhan pasien
ulu hati. pasien
O O O

- Data Vital: TD (130/70 mmHg), Suhu - Data Vital: TD (120/70 mmHg), - Data Vital: TD (140/90 mmHg), Suhu
(36°C), Nadi (95x/menit), RR (20x/menit) Suhu (36.2°C), Nadi (60x/menit), (36°C), Nadi (86x/menit), RR
- Uji lab: Leukosit tinggi, Trombosit tinggi, RR (20x/menit) (20x/menit)
Kalium rendah, Segmen tinggi limfosit - Uji lab: Leukosit tinggi. Bakteri
rendah. coccus gram: +, Batang gram: +
- Uji Radiologi: Pneumonia, Cardiomegaly
A A A

Pneumonia Pneumonia, Cardiomegaly Pneumonia, Cardiomegaly

P P P

KSR, N-asetilsistein, Combivent bila sesak
Parenteral: Ranitidine, Ceftriakson,
Paracetamol, Levofloxacine,
Metilprednisolone. Terapi cairan NaCl.
KSR, N-asetilsistein, Combivent bila
sesak
Parenteral: Ranitidine, Paracetamol,
Levofloxacine, Metilprednisolone.
Terapi cairan NaCl.
KSR, N-asetilsistein, Combivent bila
sesak
Parenteral: Ranitidine, Paracetamol,
Levofloxacine, Metilprednisolone.
Rawat jalan
OBH, Sukralfat, Omeprazole, Cefixime,
Vitamin B6. Vitamin B Complex.
Data Pasien (Pemeriksaan Tanda Vital dan
Radiologi)
Pemeriksaan Tanggal Pemeriksaan
Kondisi Normal
Tanda Vital 06/02 07/02 08/02

TD < 120/90 mmHg 130/70 120/70 140/90

Pernafasan/RR 18-20 x/menit 20 x 20 x 20 x

Nadi 80 – 100 x/menit 95 x 60 x 86 x

Suhu 36 – 37.5°C 36 36.2 36.2

Tgl
No. Pemeriksaan Kesan
Pemeriksaan
• Sugestif interstitial pneumonia dd
TB Paru
1. Thorax 6/2/2020
• Cardiomegaly
• Pleural reaction dextra
Data Pasien
(Pemeriksaan
Laboratorium)
 02
Riwayat
Pengobatan
Data Obat
Pasien Rawat
Inap
Data Obat
Pasien Rawat
Jalan
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
Tabel Informasi obat
 03
Analisis
DRP
No Parameter Hasil

1 Indikasi tanpa terapi Ada

2 Pemilihan obat tidak tepat Ada

3 Dosis terlalu rendah Tidak ada

4 Dosis terlalu tinggi Tidak ada

5 Efek Samping Tidak ada

6 Interaksi obat Ada

7 Pasien tidak menerima obat Tidak ada

8 Obat tanpa indikasi Ada

Tabel PCNE
 04
Pembahasan
Ketepatan Indikasi
Algoritma Terapi Pneumonia

Burhan, E., Isbaniah, F., & Et.al. (2020). PNEUMONIA COVID-19, DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN DI INDONESIA. In
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. https://doi.org/10.1331/JAPhA.2015.14093
 Metilprednisolon

• Nie, W., Zhang, Y., Cheng, J., & Xiu, Q. (2012). Corticosteroids in the Treatment of Community-
Acquired Pneumonia in Adults: A Meta-Analysis. PLoS ONE, 7(10), 1–7.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0047926

• Siemieniuk, et al. (2015). Corticosteroid therapy for patients

hospitalized with community-acquired pneumonia: A systematic
review and metaanalysis. Annals of Internal Medicine, 163(7),
519–528. https://doi.org/10.7326/M15-0715
Interaksi Obat
Drugs.com
• Drugs.com
• Medscape
Permasalahan Pasien
Tatalaksana Kardiomegali
Rekomendasi Pengobatan