Anda di halaman 1dari 2

1

1. DESKRIPSI

1.1 JUDUL INVENSI


Gel Pillow for Sacrum adalah bantalan yang berbahan dasar dari gel yang dibuat
disesuaikan dengan bentuk anatomis area sacrum sehingga dapat melindungi area sekitar
sacrum dari terjadinya dekubitus (luka tekan). Gel Pillow for Sacrum dapat mengurangi
jumlah tekanan yang terjadi pada area sacrum, mengatur kelembaban dan mempermudah
(5) terjadinya sirkulasi udara sehingga dapat mengurangi resiko dekubitus ataupun mencegah
terjadinya perburukan kondisi dekubitus yang telah muncul. Gel Pillow for Sacrum
terbuat dari lapisan luar dengan bahan semipermeabel sehingga dapat mempermudah
proses sirkulasi udara, kemudian lapisan dalam terdiri dari gel yang bertekstur fleksibel
dan bersifat dingin sehingga nyaman bagi kulit. Gel Pillow for Sacrum dibuat dengan
(10) overlay (mendukung permukaan ditempatkan di atas matras standar Rumah Sakit) statis
dan matras statis lainnya (California Departement of Healthcare Services, 2011).

1.2 BIDANG TEKNIK INVENSI


Gel Pillow for Sacrum merupakan produk yang berkaitan dengan bidang
kesehatan. Produk ini diindikasikan pada pasien yang memiliki setidaknya satu dari
kondisi spesifik di bawah ini:
(15) 1) Kondisi luka dekubitus terakhir pada stadium I atau II
2) Riwayat luka dekubitus pada stadium III atau IV
3) Pasien merupakan pasien dalam tirah baring dan membutuhkan dukungan untuk
pencegahan luka dekubitus (California Departement of Healthcare Services, 2011).

1.3 LATAR BELAKANG INVENSI


Prolonged immobilization dapat menyebabkan dampak yang merugikan pada
(20) pasien di Intensive Care Unit (ICU) (Bourdin G, et al, 2010). Pasien pada ICU dapat
terjadi berbagai komplikasi yang berhubungan dengan prolonged immobilization selama
berada di ICU dan meningkat untuk terjadinya luka dekubitus (Hanson, 2009).
Dekubitus adalah luka yang terbentuk karena tekanan pada area tulang pada pasien
bedrest yang imobilisasi. Lokasi yang paling sering terjadi dekubitus adalah tumit (area
(25) vaskularisasi buruk) dan daerah sacrum. Dekubitus bisa disebabkan oleh beberapa
faktor baik instrinsik maupun ekstrinsik. Faktor instrinsik meliputi status gizi,

1
2

perubahan kadar oksigen pada jaringan. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi


kelembapan, adanya benda asing seperti kateterisasi, dan penekanan pada bagian tubuh.
Insiden kejadian dekubitus di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi sebesar
33,3% (Suriadi, 2006). Sekitar 300.000 orang yang mengalami prolonged
(5) immobilization, 7% diantaranya mengalami komplikasi dekubitus (Maire & Delcey,
1996). Berdasarkan dokumentasi pada bulan Mei dan Juni di ICU didapatkan bahwa
sebagian besar pasien di ICU RSUD DR. Soetomo mengalami tirah baring lama. Dari
data ALOS (Average Length of Stay), didapatkan 13,88% (10 pasien) memiliki rata-rata
ALOS 17-18 hari sehingga meningkatkan risiko terjadinya dekubitus. Sedangkan angka
(10) kejadian dekubitus di ICU sebanyak 2% selama bulan Mei 2013 dan sebagian besar
terjadi pada area sacrum.
Dekubitus merupakan suatu komplikasi yang sering terjadi akibat faktor
penurunan sensitivitas karena imobilisasi. Imobilisasi menyebabkan penekanan yang
terus-menerus pada bagian penyangga berat badan, kehilangan sensitivitas atau
(15) perubahan kesadaran yang membatasi respon nyeri sebagai peringatan terjadinya luka.
Dekubitus merupakan sebuah tanda dari kurangnya perhatian pada perawatan sehari-
hari dari pasien. Pencegahan dekubitus merupakan hal yang penting. Tujuannya adalah
untuk mencegah kontak atau tekanan terus-menerus. Pencegahan yang dapat dilakukan
meliputi monitoring rutin pada area risiko dekubitus, perubahan posisi secara berkala,
(20) pemijatan, dan penggunaan alat bantu (Maire & Delcey,1996).
Dekubitus dapat dicegah dengan menggunakan alat bantu seperti bantal (pillow/
cushion). Tujuan dari pengunaan pillow adalah mencegah kerusakan kulit, mencegah
peningkatan panas, mencegah keringat dan meningkatkan kenyamanan pasien. Dari
hasil penelitian yang dilakukan Goossens (2000), didapatkan bahwa penggunaan
(25) material yang fleksibel seperti pada bahan gel dapat mengurangi penekanan pada area
tonjolan tulang karena teksturnya yang lebih menyerupai kulit daripada bahan lainnya
sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian dekubitus. Oleh karena itu kami
mengaplikasikan penggunaan Gel Pillow for Saccrum (GPS) diharapkan dapat
menurunkan kejadian dekubitus di area sakrum pada pasien prolonged immobilization.

Anda mungkin juga menyukai