Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR SEL HEWAN

A. Identitas
Nama : Adib Ihsanur Rofi’
NIM : 1800017065
Kelas praktikum : B
Kegiatan : Teknik Aseptis dalam Kultur Sel Hewan

B. Alat dan Bahan yang digunakan:


Alat Bahan
1. Biosafety Cabinet (BSC) 1. Sabun anti bakteri
2. Lampu UV 2. Alkohol 70% (v/v)
3. Etanol 95%
4. Alat perlndungan diri (APD)
sekali pakai steril berupa
masker, surgical gloves, jas
laboratorium, goggle,
overshoes, head cap

C. Laporan
Langkah-langkah teknik aseptis dalam laboratorium sel kultur
Praktikan melakukan tangkapan layar pada video langkah per langkah sesuai
dengan protokol teknik aseptis.
No. Foto Keterangan
1. Praktikan menggunakan APD dan
semprotkan alkohol 70% pada surgical
gloves yang telah
dipakai

2. Praktikan cuci tangan


selama kurang lebih 2 menit sebelum
memasuki area laboratorium kultur sel.
3. Sebelum melakukan kultur sel, BSC
disanitasi menggunakan alkohol 70%.
Sarung tangan disanitasi dengan alkohol
70% dengan cara disemprot (spray) dan
diangin-anginkan kurang lebih 30 detik.
Semua alat dan bahan yang diperlukan
untuk kultur sel (flask (botol media), boks
pipet tips, pipet/mikropipet) disanitasi
dengan alkohol 70% dan diletakkan
dalam BSC.

4. Semua alat perlindungan diri (APD) yang


terkena kultur sel yang telah terkominasi
dibuang, tidak boleh digunakan kembali;
begitu juga saat akhir pekerjaan
aboratorium.

5. BSC yang telah selesai digunakan dalam


kultur sel harus disanitasi menggunakan
alkohol 70% dan dikeringkan dengan
tisu, kemudian disterilisasi menggunakan
UV semalam (24 jam)

D. Pembahasan

Perusakan sel bakteri juga melalui pelarutan membran lipid (lemak). Sel bakteri
dikelilingi oleh membran lipid. Membran ini melindungi sel bakteri dari lingkungan
luar. Saat ada etanol, membran lipid mulai terpengaruh karena adanya gugus
hidrofobik (tidak suka air) pada etanol(Susatyo,2016).
Gugus hidrofobik pada etanol terdapat pada rantai hidrokarbon (CH3CH2-).
Gugus hidrofobik dan membran lipid mulai menyatu, namun akibatnya kekuatan
penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai terhambat.
Alkohol 70 % dipakai dengan alasan salah satu kerja etanol dalam merusak sel
bakteri adalah mendenaturasi protein. Kerja ini akan lebih efektif jika ada air di
dalamnya. Air tersebut digunakan sebagai pelarut protein yang terdenaturasi, inilah
yang menyebabkan mengapa harus ada air di dalam cairan alkohol yang digunakan.
Selain itu pada alkohol konsentrasi sangat tinggi hanya akan mampu mendenaturasi
protein di luar sel bakteri. Tidak mampu menembus membran sel bakteri dan
mendenaturasi protein di dalam sel bakteri yang sebenarnya merupakan target
utamanya(sunoto,2011).
Radiasi ultraviolet merupakan suatu sumber energi yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dinding sel mikroorganisme dan
mengubah komposisi asam nukleatnya. Absorbsi ultraviolet oleh DNA ( atau RNA
pada beberapa virus) dapat menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak mampu
melakukan replikasi akibat pembentukan ikatan rangkap dua pada molekul-molekul
pirimidin. Sel yang tidak mampu melakukan replikasi akan kehilangan sifat
patogenitasnya. Radiasi ultraviolet yang diabsorbsi oleh protein pada membran sel
akan menyebabkan kerusakan membran sel dan kematian sel (Snider et al, 1991).
Mekanisme kerja sinar ultra violet adalah absorpsi oleh asam nukleat tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaan sel, energi yang diabsorpsi ini akan
menyebabkan terjadinya ikatan antara molekul-molekul timin yang bersebelahan dan
menyebabkan terbentuknya dimer timin sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu
dan mengakibatkan kematian bakteri (Ariyadi, 2009).

Daftar Pustaka

Ariyadi, T., & Dewi, S. S. (2009). Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus sp. Sebagai Bakteri Kontaminan. Jurnal Kesehatan, 2(2).
Dawson, T. M., Bredt, D. S., Fotuhi, M., Hwang, P. M., & Snyder, S. H. (1991). Nitric oxide
synthase and neuronal NADPH diaphorase are identical in brain and peripheral
tissues. Proceedings of the National Academy of Sciences, 88(17), 7797-7801.
Sunoto RI. Tindakan pencegahan penularan penyakit infeksi pada praktek dokter gigi. Jurnal
PDGI, 55th ed. 2011: 4-12.
Susatyo JH. Perbedaan pengaruh pengolesan dan perendaman alkohol 70% terhadap
penurunan angka hitung kuman pada alat kedokteran gigi. Jurnal Vokasi Kesehatan
2016; II(2): 161

Anda mungkin juga menyukai