Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM

METODE ASEPTIK DAN STERILISASI

NAMA BRAM YOS AGUSTINUS


NIM 205100507111029
KELOMPOK Q1
KELAS Q
ASISTEN ADYAKSA LINTANG HAIDAR
ARYAPANDHITA

DEPARTEMEN ILMU PANGAN DAN BIOTEKNOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

Tanggal Praktikum Kamis, 4 Maret 2022

Praktikum 1.1 dan 1.2 METODE ASEPTIK DAN STERILISASI

PRELAB

1. Sebutkan prinsip dari sterilisasi!


Prinsipnya yaitu sebagai suatu proses dalam memanaskan guna mematikan mikroba
serta merusak spora. Sterilisasi ini menyingkirkan mikroba yang tidak diharapkan
kehadirannya, baik yang menggangu atau merusak media atau bisa juga menggangu
kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Terdapat enam jenis sterilisasi yaitu
sterilisasi dengan saringan membran, sterilisasi secara gas mikrosidal, sterilisasi secara
mekanik, sterilisasi secara kimia, sterilisasi radiasi ionisasi, dan sterilisasi proses panas
(sterilisasi panas kering dan sterilisasi panas basah).

2. Sebutkan langkah-langkah dasar yang harus diperhatikan untuk mengurangi mikroba


yang ada di lingkungan laboratorium (sebutkan 3) !
Langkah-langkah dasar yang harus diperhatikan untuk mengurangi mikroba yang ada
di lingkungan laboratorium seperti pencucian tangan sebelum bekerja di laboratorium,
penggunaan sarung tangan lateks di laboratorium, kesiapan semua alat dan bahan yang
digunakan saat berada di laboratorium, pengaturan alat-alat laboratorium yang
meminimalisasikan pergerakan tangan, pembakaran mulut atau bagian tepi dari suatu alat
laboratorium, peralatan laboratorium yang steril, pengusapan meja kerja laboratorium
dengan antiseptik (biasanya alkohol), pembersihan meja kerja laboratorium dari kotoran
dan benda yang tidak digunakan, dan penjauhan meja kerja laboratorium dari sesuatu yang
menimbulkan aliran udara.

3. Sebutkan tujuan dilakukannya aseptik!


Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya kontaminasi dalam suatu percobaan yang
sedang dilakukan. Terdapat dua macam aseptik, yaitu aseptik medis dan aseptik bedah.
Aseptik medis merupakan teknik aseptik untuk kebersihan dimana didalamnya juga
terdapat prosedur untuk mencegah penyebaran mikroorganisme seperti penggunaan
cangkir pada obat, penggantian linen tempat tidur, dan pencucian tangan. Sedangkan
aseptik bedah merupakan teknik aseptik untuk steril dimana didalamnya terdapat prosedur
yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu daerah.
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat 3 metode sterilisasi dengan panas dan berikan
masing-masing 1 contohnya !
1. Metode kimiawi.
Adalah metode sterilisasi yang menggunakan zat-zat kimia. Ada tiga golongan
sterilisasi kimia yaitu golongan zat yang mampu mengubah grup protein dan asam
amino yang fungsional, golongan zat yang menyebabkan denaturasi protein, dan
golongan zat yang menyebabkan kerusakan membran sel. Zat-zat kimia yang biasa
dipakai untuk sterilisasi ini, yaitu seperti zat warna ungu kristal, hidrogen feroksida,
fenol, alkohol, halogen, rosanalin, derivat akridin, logam berat, detergen, aldehida dan
lain-lain. Contoh metode kimiawi, yaitu:
- Uap formaldehide atau hydrogen peroksida yang digunakan untuk sterilisasi
filter HEPA pada BSCs.
- Glutaraldehyde yang membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam pada
peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam. Peralatan medis
itu seperti bronkoskopi.

2. Metode radiasi.
Metode ini digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastik kateter,
plastik spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan. Contoh metode radiasi,
yaitu:
- Penggunaan microwave yang menggunakan panjang gelombang pendek dan
sinar gamma high energy.
- Penggunaan sinar UV yang bahkan bisa mensterilkan satu ruangan di rumah
sakit.

3. Metode filtrasi (penyaringan).


Adalah metode yang mengalirkan suatu zat melalui suatu bahan penyaring. Zat yang
tersaring merupakan zat yang tercemar dan yang lewat melalui penyaring merupakan
zat yang steril. Metode ini biasa digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang
sensitive terhadap panas seperti kimia toksik dan radioisotope. Contoh metode filtrasi,
yaitu:
- Filtrasi yang berupa cairan dengan mengunakan prinsip melewatkan larutan
pada membran selulosa asetat atau selulosa nitrat.
- Filtrasi yang berupa udara dengan penggunaan high-efficiency particulate air
(HEPA) yang berguna untuk menyaring organisme dengan ukuran yang lebih
besar dari 0.3 μm dari ruangan biology savety cabinet (BSCs).
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

a. Dari diagram alir aseptis diri dan lingkungan a. Dari diagram alir aseptis diri dan lingkungan
1. Siapkan alkohol 70 %. Alkohol 70% digunakan karena ketika
Alkohol 70% 1 alkohol dengan konsentrasi 70% mengenai kuman atau bakteri,
maka alkohol 70% ini secara lambat menembus keseluruhan
dalam sel kuman atau bakteri dan membuatnya mati. Alkohol
70% ini dimasukkan kedalam spryer.
Disemprotkan ke meja kerja 2 Disemprotkan ke permukaan tangan 2. Alkohol 70% menggunakan spryer disemprotkan ke meja kerja
supaya menghilangkan debu yang mungkin terdapat pada meja
kerja dan mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi
Dibersihkan/dilap dengan Digosokkan merata di kedua bakteri terhadap kultur yang dikerjakan. Alkohol 70% juga
3
tissue telapak dan punggung tangan disemprotkan ke tangan untuk mencegah kontaminasi.
3. Meja kerja yang sudah disemprotkan dengan alkohol 70%
kemudian dibersihkan/dilap dengan tissue supaya debu
menempel pada tisu dan alkohol 70%-nya merata pada meja
Hasil 4
yang kemungkinan terdapat bakteri. Sedangkan alkohol
70%yang sudah disemprotkan pada tangan kemudian
digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan
supaya alkohol 70%-nya merata diseluruh tangan sehingga tidak
kontaminan pada tangan.
4. Hasilnya berupa diri dan lingkungan yang bebas dari
kontaminan yang dapat menyebabkan penyakit atau yang dapat
menggangu pembuatan kultur murni yang diinginkan.
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

b. Dari diagram alir persiapan glassware b. Dari diagram alir persiapan glassware
1. Siapkan atau pilih glassware yang akan dilakukan sterilisasi
Glassware 1 untuk membuat glassware steril sehingga bisa digunakan untuk
2 membuat kultur yang murni. Glassware berupa tabung reaksi,
Dicuci bersih dan dikeringkan cawan petri, erlenmeyer, dan pipet.
2. Sebelum glassware disterilisasi, glassware harus dicuci dulu
Ditutup dengan kapas 3
supaya menghilangkan sisa kultur dan zat kimia yang tidak
4 Dibungkus dengan kertas payung diinginkan dari penggunaan sebelumnya dan dilakukan
pengeringan karena bisa jadi air yang digunakan untuk mencuci
5 mengandung bakteri, spora jamur dan kontaminan lain yang
dapat menggagalkan sterilnya glassware yang akan digunakan
Pipet ukur dibungkus Cawan petri dibungkus Glassware lain dibungkus selanjutnya.
dengan plastik PE dengan dibalik posisinya dengan plastik PE 3. Glassware seperti tabung reaksi dan erlenmeyer ditutup dengan
kapas supaya udara yang bisa menyebabkan timbulnya
kontaminan tidak masuk ke dalam glassware tersebut.
Diikat dengan karet 6 4. Setelah ditutup mulut glassware dengan kapas, lalu dilakukan
pembungkusan dengan kertas payung untuk mencegah
Hasil glassware terkena udara dan air yang mengandung kontaminan
7
serta menyerap air yang masih tersisa setelah dikeringkan pada
glassware atau menyerap adanya air pada glassware.
5. Pipet ukur dan glassware lainnya dibungkus dengan plastik PE
supaya tidak masuk udara dan air penyebab kontaminan serta
menyerap air dalam glassware tersebut. Pada glassware seperti
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

cawan petri, dibungkus dengan posisi terbalik supaya tidak


masuk uap air yang berasal dari proses sterilisasi.
6. Hasil pembungkusan selanjutnya mulut dari pembungkus diikat
dengan karet supaya udara atau air penyebab kontaminan tidak
masuk.
7. Glassware sudah siap untuk disterilkan ke autoklaf.

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

c. Dari diagram alir penggunaan autoklaf c. Dari diagram alir penggunaan autoklaf
Alat yang akan disterilkan 1 1. Siapkan glassware yang sudah siap untuk disterilkan di autoklaf.
2. Glassware dimasukkan ke keranjang autoklaf sebagai tempat letak
2 glassware selama proses sterilisasi.
Dimasukkan ke keranjang autoklaf 3. Autoklaf dibuka supaya bisa memasukkan keranjang yang sudah
berisi glassware yang akan disterilkan.
Autoklaf dibuka 3 4. Lalu autoklaf diisi dengan aquades atau air hasil destilasi sampai
4
tanda batas. Air dimasukkan ke autoklaf karena pada dasarnya
Autoklaf diisi aquades hingga tanda batas autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap air untuk
mensterilisasi glassware. Air yang digunakan juga merupakan hasil
Autoklaf ditutup dan ulir dikencangkan 5
dari destilasi karena untuk mencegah terjadinya kerak atau karat
6 pada autoklaf.
Klep dibuka 5. Autoklaf ditutup dan ulir dikencangkan supaya uap panas tidak
keluar dan uap panas tidak keluar dari adanya cela-cela di mulut
Ditekan tombol “ON” 7
autoklaf.
6. Klep dibuka karena belum ada uap yang memenuhi kompartemen
Nama Bram Yos Agustinus
NIM 205100507111029
Kelas Q
Kelompok Q1

Ditunggu hingga mendidih dan mengeluarkan bunyi autoklaf dan terdesak keluar dari klep.
8
7. Ditekan tombol on supaya air yang dimasukkan ke autoklaf bisa
Klep udara ditutup dan ditunggu tekanan 1 atm dalam 15 menit 9 panas dan menghasilkan uap yang digunakan untuk proses
sterilisasinya.
10 Autoklaf dimatikan dengan menekan tombol “OFF” 8. Ditunggu sampai mendidih dan menghasilkan bunyi yang berguna
sebagai penanda untuk ditutupnya klep.
Ditunggu tekanan turun hingga 0 atm 9. Setelah mendidih dan menghasilkan bunyi, klep udara ditutup dan
11 ditunggu hingga tekanan 1 atm dalam 15 menit sesuai yang sudah
12 Klep dibuka diatur.
10. Sesudah tekanannya 1 atm dalam 15 menit, ditekan tombol off
Ulir dikencangkan dan tutup dibuka 13 untuk mematikan autoklaf.
11. Setelah autoklaf mati, jangan dibuka terlebih dahulu autoklafnya.
14 Keranjang autoklaf dikeluarkan Autoklaf dibuka setelah tekanannya sudah 0 atm karena jika tidak
maka akan terkena uap panas yang menyakitkan dan suara
Hasil 15 ledakkan hasil dari tekanan yang belum 0 atm.
12. Klep dibuka supaya uap panas yang menyakitkan keluar dan
digantikan udara luar yang dingin.
13. Ulir untuk pengencangan tutup autoklaf dibuka supaya autoklaf
bisa terbuka dan keranjang autoklaf yang berisi glassware bisa
diambil.
14. Keranjang autoklaf yang berisi glassware hasil sterilisai diambil
dan dikeluarkan.
15. Glassware yang akan digunakan untuk praktikum pembuatan
kultur murni atau praktikum yang tidak menginginkan kontaminan
untuk hasil yang diinginkan sudah dapat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik,
Badan POM RI, Aneks 1, Pembuatan Produk Steril, Edisi 2013
General., 2013. Karakteristik Penurunan Fluks Pada Filtrasi Larutan Humid Acid
dengan Membran Mikrofiltrasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol.2,
No.2, Tahun 2013. Semarang

Hanafiah, K. A. 2014. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajawali Post.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Schaschke, Carl J. 2011. Food Processing. Scotland: Carl J. Schaschke & Ventus
Publishing ApS.
Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. CV Sagung Seto: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai