Ceramah
Ceramah
A. Kompetensi Inti
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami informasi dan permasalahan yang didengar atau yang
dibaca
2. Siswa dapat menemukan informasi dan permasaahan aktual dalam teks
ceramah
3. Siswa dapat menelaah bagian-bagian penting dalam teks ceramah
4. Siswa dapat menemukan kalimat majemuk bertingkat dalam teks
ceramahSiswa dapat menentukan pola pengembangan teks ceramah
5. Siswa dapat menyusun bagian-bagian penting dalam teks ceramah.
D. MateriPembelajaran
Pertemuan Pertama.
1. Faktual : Teks Ceramah dan Pidato
2. Konseptual : Pengertian ceramah Perbedaan ceramah dengan pidato dan
khotbah
3. Prosedural : Langkah-langkah mengidentifikasi informasi dan
permasalahan aktual dalam teks ceramah.
4. Metakognitif: Menyimpulkan pemahaman mengenai teks ceramah.
Pertemuan Kedua
1. Faktual : Teks ceramah
2. Konseptual : Menentukan bagian-bagian penting dalam ceramah serta
menemukan kalimat majemuk bertingkat.
3. Prosedural : Langkah-langkah menentukan bagian-bagian penting dalam
ceramah serta menemukan kalimat kalimatmajemuk
bertingkat.
4. Metakognitif : Menyimpulkan bagian-bagian penting dalam teks
ceramah
G. Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Kurikulum 2013, Revisi 2017
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
https://www.google.co.id/search?q=Penegertian+ceramah&oq=Penegertian+cerama
h&aqs=chrome..69i57j0l5.12303j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-dan-contoh-kalimat-majemuk-
bertingkat-dalam-bahasa-indonesia.html
https://pintarpidato.blogspot.com/2016/04/contoh-naskah-pidato-tentang-hari-
bumi.html
https://carapedia.com/ceramah_info701.html
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 45 menit)
No. Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Materi
Informasi dalam media massa umumnya bersifat aktual; demikian pula yang
disampaikan melalui ceramah-ceramah yang biasanya berkaitan dengan isu-isu terhangat.
1. Informasi berdasarkan fungsi yaitu informasi yang bergantung pada materi dan juga
kegunaan informasi. Yang termasuk informasi jenis ini adalah informasi yang menambah
pengetahuan, informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), dan informasi
yang hanya menyenangkan pembaca yang bersifat fiksional (khayalan). Informasi yang
menambah pengetahuan, misalnya, tulisan tentang pergantian kurikulum. Informasi
edukatif, misalnya, tulisan tentang teknik belajar yang jitu. Selanjutnya, informasi yang
menyenangkan, misalnya, cerita pendek, karikatur, dan komik.
2. Informasi berdasarkan format penyajian yaitu informasi berdasarkan bentuk penyajian
informasinya. Di media massa dikenal berbagai bentuk penyajian yaitu dalam bentuk
tulisan, foto, kartun, ataupun karikatur. Dalam bentuk tulisan dikenal bentuk berita,
artikel, karangan khas (feature), resensi, kolom, dan karya fiksi.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa yaitu informasi berdasarkan tempat kejadian
peristiwa berlangsung. Dengan demikian, informasi dibagi menjadi informasi daerah,
nasional, dan mancanegara.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan yaitu informasi berdasarkan bidang-bidang
kehidupan yang ada. Bidang-bidang yang biasanya dibedakan itu, misalnya pendidikan,
olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
5.
Materi Konseptual (Pertemuan ke-2)
Kalimat majemuk bertingkat terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-
sampai, maka.
Contoh:
a. Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
b. Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-
tugas mereka dengan teratur.
2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh:
a. Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan
memperkokoh pertahanan mereka.
b. Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
c. Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk
senjatanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-
akan.
Contoh:
a. Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang
terjadi.
b. Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
c. Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh:
a. Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
b. Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh:
a. Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
b. Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b. Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar
yang tumbuh di sekitarnya.
c. Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki
sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
Teks pertemuan pertama
Haidirin sekalian, hari ini, tanggal 22 April 2018 adalah sebuah hari yang bersejarah bagi
ummat manusia di dunia yang menghubi sebuah planet yang bernama BUMI ini, yaitu Hari
Bumi.
Hadirin sekalian...
Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada
tanggal 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk
meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu
bumi.
Hari BUMI dicanangkan pertama kali oleh seorang Senator Amerika Serikat bernama
Gaylord Nelson pada tahun 1970. Selain sebagai senator, ia juga seorang guru yang mengajar
tentang lingkungan hidup. Tanggal ini (22 April) juga bertepatan pada musim semi di
Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
Sedangkan PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang
dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari di mana
matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret.
Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh
Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network)
Hadirin Sekalian....
Apakah ada perbedaan antara Hari Bumi dan hari Lingkungan Hidup yang diperingati
setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya itu? Pada dasarnya memang tidak terdapat perbedaan
antara Hari Bumi Sedunia dengan Hari Lingkungan Sedunia. Hal yang paling membedakan
antara dua hari besar itu adalah sejarahnya saja.
Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN tentang Lingkungan
hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm. Tanggal konferensi tersebut
kemudian ditetapkan menjadi Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia berpartisipasi
dalam konferensi tersebut dan diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala
Bappenas. Hari Lingkungan Hidup Sedunia dianggap lebih resmi dan sering diperingati oleh
masyarakat maupun pemerintah di sejumlah negara di dunia. Tujuan dasar dari kedua
peringatan hari besar tersebut adalah untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.
Hadirin yang saya hormati...
Hari bumi kebanyakan hanya diketahui dan diperingati para aktifis peduli lingkungan
saja di seluruh dunia. Di sisi lain, peringatan hari Bumi sedunia sering dianggap sebagai
ajang berkumpulnya para aktivis namun minim tindak lanjut secara nyata di lapangan.
Berbagai kerusakan lingkungan hidup di bumi telah menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan hidup serta mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam seperti longsor,
banjir, angin topan, kekeringan, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Kerusakan lingkungan
disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampak negatifnya pun akan dirasakan oleh
manusia juga. Kesadaran masyarakat cenderung menurun untuk menjaga, merawat, serta
melestarikan lingkungan hidup. Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup tidak hanya
tanggung jawab perorangan saja, akan tetapi tanggung jawab dari semua pihak yang hidup di
bumi ini.
Kesadaran untuk melestarikan lingkungan hidup seharusnya ditanamkan sedini mungkin
dan harus berkesinambungan atau tak lekang oleh waktu. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran
sosial yang dapat ditumbuhkan melalui penyuluhan atau pemberian informasi yang lengkap
tentang pelestarian lingkungan kepada masayarakat umum. Selain itu, perubahan iklim di
bumi sangat sulit untuk dicegah meskipun berbagai upaya antisipasi dan pencegahan telah
banyak dilakukan. Keadaan ini memaksa manusia untuk dapat beradaptasi dengan perubahan
iklim tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengubah perilaku yang merusak alam
menjadi perilaku yang selalu cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Teks 2
Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya untuk berbicara
dihadapan para hadirin sekalian.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya memberikan ceramah dengan tema
tentang rusaknya moral remaja masa kini.
Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, jejaring sosial di internet,
serta berbagai media yang lain mengenai moral remaja masa kini. Ada begitu banyak
permasalahan yang terjadi di dunia remaja saat ini. Hal - hal tersebut yang membuat sebagian
besar para orang tua mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa terjadi penurunan moral
remaja masa kini. Coba kita lihat kasus-kasus pemakaian narkoba, tawuran, pencurian,
bahkan pembunuhan dilakukan oleh kaum remaja. Tidak sedikit diantara mereka yang
mempunyai tingkat pendidikan yang baik, berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan
tidak sedikit diantara mereka merupakan publik figur yang di idolakan oleh banyak remaja
lainnya.
Dari banyak kasus yang terjadi, sebagian besar dari pelaku mengaku bahwa mereka
menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini
cenderung disebabkan oleh pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para
remaja tersebut tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup. Tidak adanya
landasan agama yang kuat serta bimbingan dan kasih sayang dari orang tua juga disinyalir
sebagai pokok permasalahan ini. Para orang tua yang sibuk bekerja demi mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya dimana kita juga tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat
tinggi. Minimnya pendidikan agama yang diberikan kepada anak telah menciptakan generasi
muda yang rapuh, emosional, dan cenderung anarkis.
Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama. Karena generasi
muda merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin dimasa depan, dan para generasi
muda lah yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Bila generasi muda tidak
bisa diharapkan lagi, bisa dibayangkan akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini.
Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter para remaja
sangatlah dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dan
anak. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan pengertian serta berperan sebagai
pengayom anak-anak mereka sehingga para anak merasa nyaman dan terlindungi. Bila hal ini
telah terjadi, anak tidak akan mencari tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah.
Karena bisa jadi tempat yang mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang
salah sehingga bisa mempengaruhi karakter dan mental anak di masa yang akan datang.
Selain itu, berikanlah pendidikan agama sedini mungkin sejak masih usia kanak-kanak.
Pendidikan agama merupakan pondasi utama yang bisa dijadikan pegangan dalam melakukan
semua hal. Menciptakan rasa takut kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting karena
bila remaja sudah tidak mempunyai rasa takut kepada Tuhan, apapun yang mereka lakukan
sudah pasti akan menyimpang dari norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat.
Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha menyelamatkan mental dan moral para
generasi muda kita. Dengan memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan kasih
sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi penurunan moral
para remaja sehingga kita akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup
dengan lebih nyaman, serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.
Demikian ceramah dari saya, semoga bisa memberikan sedikit pencerahan bagi kita
semua.
Terimakasih,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Lampiran 3
SOAL
Tugas 1
b. Catatlah hal-hal yang kamu anggap penting/bermanfaat dari isi teks tersebut!
Topik : ......
No Bagian-bagian penting
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Simpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Lengkapilah kalimat-kalimat majemuk di bawah ini dengan kata penghubung yang tepat!
Tugas 1
Pidato Teks yang berisi ajakan 1. Tanggal 22 April 2018 adalah Hari
untuk menanamkan Bumi. Hari Bumi dirancang untuk
kesadaran diri akan selalu meningkatkan kesadaran dan
cinta dan peduli terhadap apresiasi terhadap planet yang
lingkungan sekitarnya. ditinggali manusia ini yaitu bumi.
No Bagian-bagian penting
1. Kasus-kasus pemakaian narkoba, tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan
dilakukan oleh kaum remaja. Tidak sedikit diantara mereka yang mempunyai
tingkat pendidikan yang baik, berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan
tidak sedikit diantara mereka merupakan publik figur yang di idolakan oleh
banyak remaja lainnya.
2. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh
pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut
tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup.
3. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh
pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut
tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup.
4. Tidak adanya landasan agama yang kuat serta bimbingan dan kasih sayang dari
orang tua juga disinyalir sebagai pokok permasalahan ini. Para orang tua yang
sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dimana kita juga
tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat tinggi ditambah dengan minimnya
pendidikan agama yang diberikan kepada anak telah menciptakan generasi muda
yang rapuh, emosional, dan cenderung anarkis.
Simpulan
Ada begitu banyak permasalahan yang terjadi di dunia remaja saat ini. Seperti kasus-
kasus pemakaian narkoba, tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan dilakukan oleh
kaum remaja. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh
pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut tidak
mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup. Para orang tua juga sibuk bekerja
demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ditambah dengan minimnya
pendidikan agama yang diberikan kepada anak telah menciptakan generasi muda yang
rapuh, emosional, dan cenderung anarkis. Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi
kebaikan kita bersama. Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk
karakter para remaja sangatlah dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang
baik antara orang tua dan anak.
3. Tidak adanya landasan agama yang kuat serta bimbingan dan Kalimat majemuk
kasih sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok bertingkat
permasalahan ini. atributif
4. Minimnya pendidikan agama yang diberikan kepada anak telah Kalimat majemuk
menciptakan generasi muda yang rapuh, emosional, dan bertingkat
cenderung anarkis. atributif
5. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan lkserta Kalimat majemuk
berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para hubungan akibat,
anak merasa nyaman dan terlindungi.
6. Karena bisa jadi tempat yang mereka anggap nyaman tersebut Kalimat majemuk
merupakan pergaulan yang salah sehingga bisa mempengaruhi hubungan akibat,
karakter dan mental anak di masa yang akan datang.
7. Dengan memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan Kalimat majemuk
kasih sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak hubungan akibat,
akan terjadi lagi penurunan moral para remaja sehingga kita akan
mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan
lebih nyaman, serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.
PENILAIAN
Teknik Bentuk
a. Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap
Religius Tanggung
Nama Jujur Santun
No. jawab
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
….
Rubrik Skor
- Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam 1
melakukan kegiatan
- Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam 2
melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum
ajeg/konsisten
- Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan 3
kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
- Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam 4
melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
b.Penilaian Keteterampilan
Kelompok Jumlah Nilai
No. Skor
Presentasi
Keruntutan Kejelasan Kebahsaan Kelancaran
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Jumlah
Pedoman Pensekoran
No. Indikator Skor
1. Mengemukakan alasan jenis teks beserta secara tepat. 1-20
Mengemukakan alasan jenis kurang tepat. 10-15
Mengemukakan alasan jenis kurang tepat. 1-5
Mengemukakan alasan jenis teks beserta buktinya secara lengkap 30-40
dan tepat.
Mengemukakan alasan jenis teks beserta buktinya secara tepat 20-30
Mengemukakan alasan jenis teks beserta buktinyasecara lengkap 10-20
namun kurang tepat
Mengemukakan alasan jenis teks beserta buktinya kurang tepat 1-10
RUBRIK PENILAIAN
Nama Kelompok : …………………………………….
Peserta didik/kelompok : ………………………………………
Kelas : ……………………………………...
f.Pedoman Pensekoran
No Indikator Skor