Desiminasi Akhir Fix Bu Emy-2
Desiminasi Akhir Fix Bu Emy-2
Disusun Oleh :
Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan laporan akhir stase Manajemen Keperawatan ini dapat
terselesaikan. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
penyelesaian pendidikan Program Studi Profesi Ners Universitas dr. Soebandi
Jember. Selama proses penyusunan laporan akhir ini mahasiswa/mahasiswi
dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................2
1.3 Manfaat ...................................................................................................3
1.3.1 Bagi RS Sehat Sejahtera..............................................................3
1.3.2 Bagi RBK ..................................................3
1.3.3 Bagi Mahasiswa ...................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RS SEHAT SEJAHTERA ........................
2.1 Gambaran Umum RS Sehat Sejahtera....................................................
2.2.1 Sejarah Singkat RS Sehat Sejahtera........................................................
2.2 Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan ................................................
2.3 Jenis Pelayanan Kesehatan .....................................................................
2.4 Penampilan Kerja ...................................................................................
BAB III PENGKAJIAN ................................................................................
3.1 Pengumpulan Data .................................................................................
3.2 Analisis Hasil Pengkajian Fungsi Manajemen di Ruang RBK ..............
3.2.1 Fungsi Perencanaan ....................................................................
3.2.2 Pengorganisasian ........................................................................
3.3 Analisa Sumber Daya (5M) di Ruang Asparaga ....................................
3.3.1 Ketenagaan (Man/M1) ................................................................
3.3.2 Sarana dan Prasarana (Material/M2) ..........................................
3.3.3 Metode (Method/M3) .................................................................
3.3.4 Sumber Keuangan (Money/M4) .................................................
2
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing Akademik
2
BAB I
PENDAHULUAN
posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim, atau perawat
pelaksana dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman tentang
bagaimana mengelolah dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan yang berkualitas (Nursalam, 2015).
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Menganalisis penerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang professional
serta langkah-langkah manajemen keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi 5M di Ruang RBK RS Sehat Sejahtera
b. Mengidentifikasi analisa masalah (Analisa SWOT) di Ruang Ruang RBK
RS Sehat Sejahtera Menentukan prioritas masalah (CARL) di Ruang
Ruang RBK RS Sehat Sejahtera Mengidentifikasi perencanaan tindakan
(PLAN OF ACTION) di Ruang Ruang RBK RS Sehat Sejahtera
c. Mengidentifikasi implementasi dan evaluasi Ruang Ruang RBK RS Sehat
Sejahtera
1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi RS Sehat Sejahtera
a. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
b. Meningkatkan daya tarik Rumah Sakit untuk tampil lebih baik dimata
masyarakat
2
BAB II
1. Falsafah
Dasar pelayanan sebagai tanda hormat terhadap martabat manusia
2. Motto
Pelayanan kualitas, aman dan bersahabat
3. Visi
Tercapainya rumah sakit yang mandiri dengan pelayanan yang berkualitas
profesional, efektif dan efisien
4. Misi
Meningkatkan pelayanan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang
bermutu dengan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan standar
pelayanan di rumah sakit
5. Tujuan
a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
b. Memberikan perlindungan terhadap lingkungan rumah sakit dan
keselamatan sumber daya manusia di rumah sakit
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan di rumah
sakit
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit
2.3 Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
RS Sehat Sejahtera memiliki 3 fasilitas pelayanan instalasi antara lain :
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Instalasi Rawat Jalan (Poli)
c. Instalasi Rawat Inap (IRNA).
Salah satu ruangan yang terdapat pada Instalasi Rawat Inap adalah RBK
(ruang bedah kecelakaan) yang memiliki 9 ruangan yakni :
2
Ruang IIA, IIB, IIC, IID, IIIA, IIIB, IIIC, IIID, IIIE, IIIF.
2.4 Penampilan Kerja
Salah satu ruangan yang terdapat pada ruang RBK adalah Pengumpulan data
primer maupun sekunder dari Ruang RBK dilakukan tanggal 6 sampai dengan
18 September 2021, meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana, metode, sumber
keuangan, serta pangsa pasar.
a. Jumlah pasien yang di rawat 49 orang
b. BOR
BOR ( Bed Occupancy Rate ) presentasi tempat tidur pada satuan waktu
tertentu dengan standar pencapaian 60-85% (Deokes RI. 2005 Kementrian
2011).
Rumus : Σ hari perawatan (HP) x 100%
Σ Jumlah TT x Jml Hari Persatuan Waktu
= 49 x 100% = 68,0 %
24 x 3
Pada tanggal 06 – 18 september 2021, BOR di ruang RBK selama 3 hari
tempat tidur adalah sebesar 68,0%.
2
BAB III
PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANG RBK
Hasil pengkajian, Ruang RBK telah memiliki visi dan misi. Pembuatan visi
dan misi tersebut telah melibatkan beberapa pihak terkait setiap tenaga
keperawatan di RS Sehat Sejahtera. Hasil observasi yang dilakukan di semua
ruangan, visi dan misi ruangan sudah ada.
3.2.2 Pengorganisasian
a. Struktur organisasi
Wawancara : Menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim dengan membentuk
ruangan dalam 1 tim
Observasi : Hasil pengamatan ada 1 tim diruang yang dibuat untuk
melakukan asuhan keperawatan sehari-hari. Tanggung jawab terhadap pasien
dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung
jawab kepada katim dan kepala ruangan di susun penerapan metode tim.
b. Pengorganisasian Perawatan Klien
Wawancara : Menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim dengan membentuk
dalam ruangan 1 tim
2
satu bentuk reward. Reward juga diberikan dari uang insentif dan dari
jasa pelayanan.
4) Sistem Punishment
Punishmen yang diberikan oleh pihak rumah sakit apabila ada
pegawai yang melakukan pelanggaran diruangan seperti terlambat
masuk kerja, sering tidak masuk kerja, yaitu berupa teguran secara lisan
dari kepala ruang dengan cara memanggil secara pribadi. Apabila
pegawai ingin izin tidak masuk dinas harus membuat surat
pemberitahuan terlebih dahulu. Dari hasil wawancara dengan beberapa
kepala ruang apabila ada perawat yang melakukan pelanggaran akan
diberi teguran secara lisan, bila lebih dari dua kali maka akan dilaporkan
ke bidang keperawatan.
5) Motivasi kerja
Berdasarkan hasil wawancara dari kepala ruang didapatkan bahwa
motivasi yang diberikan oleh kepala ruang diberikan pada saat pre dan
post conference, serta kepala ruang lebih menekankan pada pelayanan
patient centre care beberapa perawat diruangan didatkan bahwa
motivasi diberikan pada saat pertemuan rutin setiap bulan dan diperoleh
pemberian kepercayaan kepada pegawai. Hasil observasi juga
didapatkan bahwa motivasi perawat pelaksana dan penanggung jawab
ruangan cukup baik terbukti mereka selalu mengikuti kegiatan rutin
seperti apel pagi yang dilakukan oleh rumah sakit.
6) Manajemen konflik
Berdasarkan wawancara dari kepala ruang mengatakan bahwa
apabila ada pegawai yang bermasalah yaitu dengan musyawarah untuk
mencapaian solusi bersama namun selama ini masalah diruangan tidak
terlalu fatal biasanya hanya miss communication saja dan apabila
masalah secara individu maka akan dipanggil untuk diberikan
pengarahan secara pribadi dan diselesaikan pada waktu itu juga, jika
kesulitan akan melibatkan middle manajer dan top manajer. Juga dari
2
3.2.4 Controling
1) Pertemuan Berkala
Dari hasil pengakajian didapatkan bahwa komunikasi dan
koordinasi antar bidang keperawatan dan kepala ruang kemudian kepala
ruang dengan perawat pelaksana masing-masing ruangan memiliki
program pertemuan berkala.
2) Pengembangan Jenjang Karir
Hasil pengkajian ditemukan jenjang karir di Rumah Sakit saat ini
dilihat berdasarkan jenjang karir PNS yaitu berdasarkan golongan dan
jenjang karir dari perawat berdasarkan jenjang karir perawat, yaitu akan
dilakukan kredensial bagi perawat yang akan neik ke jenjenag
berikutnya dengan mengikuti proses kredensial.
3) BOR (Bed Occupation Rate = Angka penggunaan Tempat Tidur)
Juli = 80.09
Agustus = 78.96
4) LOS (Length of Stay = Rata-rata pasien dirawat)
Rata-rata LOS per tiga bulan yaitu 4.97.
5) TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
Rata-rata TOI per tiga bulan yaitu 3.02
6) BTO (Bed Turn Over = Angka Perputaran tempat tidur)
Rata-rata BTO per tiga bulan yaitu 3.53.
2
Pendidikan
Ners D.3
43% 43%
S.1
14%
b. Struktur Organisasi
Fungsi:
Uraian Tugas:
1) Perencanaan:
c. Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
3) Pengarahan
e. Melalui supervisi
4) Pengawasan:
b. Melalui evaluasi: mengevaluasi upaya/ kerja ketua tim dan anggota tim/
pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta
dengan rencana keperawatan yang telah disusun
Fungsi:
2
Uraian Tugas:
a) Perencanaan:
b) Pengarahan:
c) Pengawasan:
4. Melalui evaluasi:
2. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan
c) Pengarahan:
1. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/ pelaksana
4. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau
membuat kesalahan
d) Pengawasan:
care
1. Senin, 6/9/2021 1 12 5 18
2. Selasa, 7/9/2021 1 7 7 15
3. Rabu, 8/9//2021 1 6 9 16
b. Perawat libur/cuti
Jumlah cuti : 12
b) Berdasarkan Gillies
Keterangan :
64 jam
X= A +B + C
Keterangan :
X : Tenaga perawat
Hari kerja/tahun
= (52+12+15)×10
36-79
=79×10
286
=2,7 = 3 perawat
= (A+B) × 25 %
= (9+2) × 25%
= 3 orang
D:A+B+C
= 9 + 2+ 3 =14 orang
Jmlh hari minggu 1 thn + cuti +hari besar × jmlh perawat tersedia
6.Tenaga Keperawatan
Ruang RBK RS Sehat Sejahtera memiliki 13 orang tenaga keperawatan
termasuk kepala ruang, ketua tim, penanggung jawab shift dan perawat
pelaksana. Tenaga keperawatan yang ada di ruang RBK dibagi menjadi tiga
shift yaitu pagi, sore dan malam. Pembagian waktu shift tenaga keperawatan di
RS Sehat Sejahtera yaitu:
Hari Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Juma Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kami Jumat Sabt Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
N t s u
o Nama/Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ns. KG, S.Kep P P P P P P P L P P P P P P L P P P P P
2 Ea, amd. Kep P P P P P P P L P P P P P P L P P P P P
3 Ns.BW, S.Kep M M L L P S S P P S M M L L P P M M L L
4 DB, S.Kep P P S S M M S P P S S P M M L L P P S S
5 Ns. aS, S.Kep P S S P P S M M L L P P S M M L L S S P
6 Ns. SS, S. Kep S S P S S M M L L M M L L P S S M M L L
7 NH, amd.Kep S P M M L L S S P P M M S S P P M M L L
8 FH, amd.Kep P P S P M M L L P P S S M M L L S S P P
9 Ns. NY, S.Kep P S S P S P M M L L P P S M M L L P P S
10 HN, amd. Kep S M M L L P P M M L L P P S S M M L L
11 Ns. Ra, S.Kep S S P P M M L L P P S M M L L S S P M M
12 F.B.a, amd. P P S S S M M L L S S P P M M L L P P S
Kep
13 RJ, amd. Kep P S P S M M L L M M L L S S P S S M M L
2
1. Hernia
2. BPH
3. Ca Mamae
4. Appendix
5. Katarak
6. COR
7. COS
8. COB
9. Impaksi
10. Tonsilitis
1) Lokasi ruangan
2) Denah ruangan
Ruang RBK adalah ruang perawatan umum yang terdiri dari 9 jenis
ruangan, yaitu terdiri dari Ruang kelas IIIA yang yang terdiri dari 3 tempat
tidur. Ruang kelas III B yang terdiri dari 2 tempat tidur. Ruang kelas III C
yang terdiri dari 2 tempat tidur. Ruang kelas III D yang terdiri dari 2
tempat tidur dan ruang III E yang terdiri dari 2 tempat tidur, sedangkan
untuk ruang kelas IIA-D beserta ruang kelas IIIF masing-masing memiliki
kapasitas 2 tempat tidur. Sehingga jumlah tempat tidur pasien di Ruang
RBK sebanyak 21 tempat tidur. a. Lingkungan kerja
Administrasi penunjang- RM
NO Nama Jumlah
1. BukuInjeksi 1
2. BukuObservasi 1
3. LembarDokumentasi 1
4. BukuObservasiSuhudanNadi 1
5. BukuTimbangTerima 2
6.
SOP 100
7.
8. SAK 1 bandel
9. Bukuvisite 1
10. BukuDalin -
Leaflet -
Sumber :Ruang RBK RSU Sehat Sejahtera (2021)
2
3.3.3 Metode/M3
b. Tingkat kepuasan
Hasil wawancara 17 pasien di ruangan RBK di dapatkan hasil yang cukup baik
pasien mengatakan puas dengan pelayanan yang di berikan oleh Ruangan RBK Rs
Sehat Sejahtera.
BAB IV
ANALISA SWOT
4.1 Analisa Swot
No Analisa Swot Bobot Rating Bobot x
Rating
1. Sumber daya manusia
a. Internal Faktor (Ifas)
2
Strength
1. Adanya sistem pengembangan staf 0,5 3 1,5
berupa pelatihan perawat telah
mengikuti pelatihan (BCLS, BLS,
BTLS, PPGD, dan lain - lain)
2. Jenis keterangan :
a. Ners : 6 0,3 3 0,9
b. S1 Keperawatan: 1
c. D3 : 5
d. Administrasi : 1
e. CS : 4
3. Tingkat ketergantungan minimal, 0,2 3 0,6
partial, dan self care karena Ruang
RBK khusus untuk semua penyakit
Dalam
Weakness
1. Sebagian perawat belum mengikuti 0,5 3 1,5
pelatihan MAKP
Weakness
1. Sarana administrasi penunjang 0,6 3 1,8
untuk dokumentasi sudah dimanfaatkan.
Treathened
1. Adanya tuntunan tinggi dari masyarakat 0,3 2 0,6
untuk melengkapi sarana dan prasarana di
ruangan.
3. Metode (Method)
MAKP
a. Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. RS memiliki visi, misi dan motto 0,2 5 1
sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan.
Weakness
1. Pelaksanaan model MAKP belum 0,3 3 0,9
dilaksanakan dan terdokumentasi tetapi
sosialisasi kepada semua tim masih
kurang.
Trearthened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta 0,3 3 0,9
yang semakin ketat.
4. Keuangan M4 (Money)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Ada pendapatan dari jasa medic 0,4 4 1,6
2. Ada pendapatan dari jasa pelayanan
IRNA medis.
Weakness
1. Jasa intensif untuk pelayanan dan jasa 1,0 2 2,0
medic yang diberikan sama untuk semua
perawat.
Total 1,00 2,00
Opportunity
1. Adanya alokasi dana untuk pelatihan 1,0 3 3,0
bagi perawat ,
Total 1,00 3,00
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1,0 2 2,0
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih
profesional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana.
Total 1,00 2,00
S-W= 4-2 = 2
O-T= 3-2 = 1
2
5. M5 (Mutu)
Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan 0,4 4 1,6
kesehatan di rumah sakit.
2. Rata – rata bos cukup baik. 0,4 4 1,6
3. Adanya prelasi karakteristik dari pasien 0,2 4 0,8
Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan 1,00 3 3,0
yang lama.
Eksternal Faktor
(EFAS) Opportunity
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktek 0,5 4 2
manajemen keperawatan
2. Kerja sama yang baik antar perawat dan 0,5 3 1,5
mahasiswa.
Total
1,00 3,5
Treathened
1. Adanya peningkatan standart 0,5 2 1,00
masyarakat yang harus dipenuhi.
0
3,5
3
2,5
2
1,5
M2 M1
1 M5 M4
0,5
s 0 M3
w
-3,5-3-2,5-2-1,5-1-0-,05,5 0 0,5 1 1,5 2 2,53
-1,5
-2
2 -2,5
-3
-3,5
BAB V
PERENCANAAN
Berdasarkan masalah yang ditemukan di BAB III. Makan akan dilakukan
rencana kegiatan dalam mengoptimalkan MPKP.
5.1 Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2
b. Kelompok mampu melakukan role play pre conference dan post conferen
dalam ruangan
e. Kelompok mampu melakukan role play supervisi oleh kepala rungan setiap
minggu.
1. : tidak mampu
2. : kurang mampu
3. : mampu
4. : sangat mampu
formal
12. Berdasarkan wawancara dengan 6 3 2 2 2 24 12
perawat rung, menyatakan bahwa
dalam hal pendapatan bulanan di rs
sehat sejahtera sudah merasa cukup
puas, namun perawat merasa
kurang puas dengan beban kerja
yang kurang sebanding dengan
jumlah perawat.
13. Penentuan gaji perawat di Rs sehat 2 2 2 3 24 13
sejahtera dilihat dari golongan dan
masa kerja pegawai hal ini
mempengaruhi jumlah gaji dan
jmlah tunjngan yang didapat.
14 Kuosioner untuk pengukuran 3 3 2 1 24 14
. tingkat kepuasan perawat masih
belom tersedia dirungan RBK
15 Layanan konsul bagi 3 2 2 2 24 15
. keluarga,kegiatan timbang terima,
dischaerge planing, dan
mempersiapkan obat untuk pasien
masih dilakukan dalam satu rungan.
16 Berdasarkan grafik, dapat dilihat 2 2 2 1 8 16
. bahwa dari 18 pasien dirungan
RBK pada hari/ tanggal senin 7
september 2021 sebanyak 68%
merasa puas dengan pelayanan
yang di berikan, 12% merasa
sangat puas, 10% merasa tidak puas
dan 10% merasa sangat tidak puas
2
BAB VI
IMPLEMENTASI
Diskusi hasil analisis pengkajian serta rencana penyelesaian masalah
managemen keperawatan di Ruang RBK, dilakasanakan pada hari Jumat, 20
Agustus 2021 yang diikuti oleh dosen kami. Pada diskusi tersebut telah disepakati
prioritas masalah yang telah ditetapkan meliputi :
Dalam praktek manajemen ini praktikan telah berusaha menerapkan model MPKP Tim
sebaik mungkin berdasarkan pilar-pilar yang dimiliki MPKP yaitu, Management Approach,
Compensatory Reward, ProfesionalRelationship, dan Patient Care Delivery (PCD).
Adapun pelaksanaan kegiatan MAKP tanggal 13 September 2021 sesuai jadwal yang
telah disusun. Pada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok antara lain adalah, roleplay
timbang terima, roleplay discharge pleaning. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan analisis data
yang dikumpulkan dan evaluasi dengan program kontrol kegiatan. Penerapan MAKP di Ruang
RBK RS Sehat Sejahtera sebagai berikut :
6.2 EVALUASI
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sif
timbang terima. Kepala ruang/nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan
timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian sif yaitu pagi ke siang.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat
primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti
sif. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian keruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan, intervensi yang
belum/sudah dilakukan.
3. Hasil
Kegiatan timbang terima di Ruang RBK RS Sehat Sejahtera telah dilakukan setiap pergantian
shif sesuai dengan SOP oleh kelompok, timbang terima shif pagi ke sift sore di pimpin oleh kepala
ruangan, kegiatan timbang terima yang di lakukan oleh kelompok sudah dilakukan sesuai SOP yang
telah di sepakati oleh kelompok dengan menerapkan prinsip timbang terima, dari operan masih
bersifat kolaboratif, komunikasi antar perawat berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa yang
belum optimal, antara lain: tidak semua perawat ruang mengikuti kegiatan timbang terima, masih ada
beberapa perawat yang melakukan timbang terima tidak serius (sambil bercanda) kepala ruang atau
ketua tim tidak hadir karena ada acara tertentu.
Discharge Planning diruang RBK sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP misalnya
menjelaskan discharge planning secara rinci tetapi masih ada beberapa perawat yang masih
menjelasakan menggunakan bahasa medis yang belum dimengerti oleh keluarga/pasien.
2
BAB VII
A. Kesimpulan
1. Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model TIM yang diketuai
oleh ketua tim
2. Pengkajian di ruang RBK praktek manajemen menggunakan wawancara dan observasi
didapatkan hasil analis sebanyak 16 masalah yang yang perlu dilakukan diruangan
antara lain visi dan misi belum ada, kegiatan manajemen belum dijalankan sesuai
dengan kegiatan fngsi menejemen yang baik.
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang kurang serta tenaga keperawatan yang masih
kurang profesional
4. Kegiatan manajemen dilakukan dengan rutinitas kegiatan antara lain Operan,
Prekonference, Post konference, DRK keperawatan, Supervisi keperawatan, Discharge
planning, dan Dokmentasi keperawatan.
B. Saran
1. Pimpinan/kepala
a. Ketua tim seharusnya melakukan evaluasi setiap bulannya untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi diruangan Ketua tim seharusnya menambah tenaga
keperawatan untuk mengurangi beban kerja dan tugas-tugas yang
terbengkalai
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti memberikan ruang
untk penyimpanan obat, ruang untuk diskusi dokter dan perawat.
c. Kepala ruang dan tim melaporkan ke bagian direksi RS terkait prasarana yang
kurang memada
2. Subdepaertemen keperawatan
a. Mendokumentasikan setiap kegiatan dengan lisan dan tertulis
b. Melaksanakan fungsi manajemen keperawatan untuk melakukan pengawasan
terhadap kinerja perawat
c. Melakukan supervisi secara formal dan teratur ke ruangan agar kemampuan
yang sudah adv dapat dipertahankan, serta dapat dijadikan motivasi untuk
perawat
2
Disusun Oleh :
Kelompok 6
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi
Menurut Sain (2010), konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.
Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas pagi, sore atau malam sesuai
dengan jadwal dinas perawatan.
1.2 Tujuan Umum Conference
Tujuan conference secara umum adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah dan mendapatkan gambaran dari berbagai situasi
lapangan sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk menyususn rencana sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan membantu koordinasi
dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan dan
kebingungan bagi pemberi asuhan keperawatan.
1.3 Pedomanan Pelaksanaan Conference
Pedoman pelaksanaan conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :
a. Sebelum dimulai tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasikan dan
memberi umpan balik
2
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tidak
lajut). Post conference dipimpin oleh katim atau pj tim
2) Tujuan Post Conference
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai
3) Syarat Post Conference
a. Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit
c. Topik yang di bicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tidakan rencana dan dat-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota
tim
4) Pelaksanaan
a. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
b. Waktu
Sebelum operan
c. Tempat
d. Dilakukan di meja masing-masing tim
5) Penanggung Jawab
Ketua tim atau PJ tim
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan
kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam
Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :
1. Keluhan utama klien
2. Keluhan klien
3. TTV dan kesadaran
4. Hasil pmeriksaan laboratorium atau diagnostic terbaru
5. Masalah keperawatan
6. Rencana keperawatan hari ini
7. Perubahan keadaan terapi medis
8. Rencana medis
d. Perawatan pelaksana mendiskusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang
terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
1. Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan
2. Ketepatan pemberian infus
3. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
4. Ketepatan pemberian obat/ injeksi
5. Ketepatan pelaksaan tindakan lain
6. Ketepatan dokumentasi
e. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan
f. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing-masing
perawat
g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalah yang tidak dapat di selesaikan
BAB 2
STANDAR OPERASIONAL (SOP)
PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE
2.1 PRE CONFERENCE
No Tindakan Ya Tidak
1. Persiapan
1. Ruangan
2. Staff
2
2. Tatalaksana
4. Rincian tugas :
a. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
1. Memberikan salam dengan sopan dan hormat
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan langkah prosedur
b. Ketua tim atau PJ timmenanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
1. Menanyakan kepada setiap PJ apa yang telah dilakukan kepada pasien
2. Menanyakan kepada setiap PJ apa yang telah menjadi kendala dalam memberikan
setiap asuhan kepada pasien
3. Menanyakan kepada setiap PJ apa yang dapat dihasilkan dari setiap tindakan
c. Ketua tim atau PJ tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya
1. Menanyakan kepada PJ apa yang belum dilaksanakan
2
PRE CONFERENCE
Pemeran :
Kegiatan :
KARU : Assalamualaikum wr wb, selamat pagi. Alhamdulillah pagi hari ini kita masih
diberikan kesehatan sehingga dapat berkumpul disini seperti biasa untuk
menjalankan tugas kita sebagai perawat. Baiklah untuk memulai aktivitas hari ini
mari kita buka dengan bacaan doa bersama. Selanjutnya saya serahkan pada ners
Fuad selaku ketua tim untuk memandu pre conference pada pagi hari ini.
PA A :Selamat pagi semuanya, baik disini saya menangani Tn.A dikamar A.12 dengan
keluhan pasien demam. Tindakan yang akan dilakukan pagi ini yaitu :
asuhan leperawatan dengan optimal sesuai keluhan pasien. Saya kembalikan kepada
bapak Farid
Karu :Terimakasih pada katim dan rekan-rekan semua atas laporannya. Langsung saja
kita semua melakukan tindakan yang sudah direncanakan. Mari kita tutup pre
conference hari ini dengan bacaan hamdalah bersama.
POST CONFERENCE
Pemeran :
KARU : Assalamualaikum Wr. Wb . Alhamdulillah, puji syukur kehadirat allah swt kita masih
bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan melakukan
post conference sebelum di operkan ke shift berikutnya. Langsung saja saya serahkan
kepada perawat Fatimatus selaku ketua tim
KATIM : Baik terimakasih atas waktunya yang diberikan. Baiklah langsung saja bagaimana hasil
tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk kendala selama melakukan
tindakan, dan untuk dapat dioperkan ke shift berikutnya
DENI : Tn. A k/u lemah, suhu 38°C, sudah diberikan injeksi, sudah diberikan kompres hangat, sudah
dilakukan test darah tetapi hasilnya masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan intervensi
2
ARI : Tn.B k/u lemah , sudah dilakukan medikasi, keadaan luka sudah berwarna merah , sudah
diberikan insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi
KATIM : Baiklah terimakasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telah dilakukan. Kita
telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya saya kembalikan kepada kepala
ruangan
KARU : Iya, terimakasih kepada rekan-rekan. Puji tuhan intervensi yang kita lakukan dari pagi
sampai siang ini terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur. Terimakasih atas kerja
sama rekan-rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan semaksimal mungkin. Pertahankan
terus kinerja dan alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja
yang lebih optimal. Untuk mengakhiri tugas kita pada siang ini, marilah kita akhiri dengan
berdoa bersama menurut keyakinan kita masing-masing. Berdoa mulai...................
selesai................... kita akhiri post conference ini , selamat siang. Wassalamualaikum Wr.
Wb.
PROPOSAL
DISCHARGE PLANNING
Disusun Oleh :
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan discharge planning
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2. Mengidentifikasi masalah pasien
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat atau Mahasiswa Keperawatan
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai penerimaan
pelayanan
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan di rumah.
1.3.2 Bagi Pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di rumah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian,
persiapan serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah Perencanaan pulang didapatkan
2
dari proses interaksi ketika keperawatan profesional pasien, dan keluarga berkolaborasi untuk
memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat
perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, Rehabilitatif, serta
keperawatan rutin yang sebenarnya (Swenberg, 2016).
2.2 Tujuan
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
5. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat
6. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien
masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan rumah
apabila pasien memerlukan
PP
Pre
Discharge
Planning
2
Identifikasi pasien
Persiapan pasien :
1. Kontrak waktu
2. Obat
3. Rencana kontrol
Pelaksaan
Discharge
Planning
Tindakan/diskusi/demonstrasi
Evaluasi
Post
Discharge
Planning
Follow Up
Kepala Ruangan :
No : 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
DISCHARGE PLANNING
Revisi:
2
Diterbitkan:
6 JULI 2021
STIKES
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam 10 Ruang Karu
kemudian menanyakan menit karu
bagaimana persiapan Ketua Katim
Tim untuk pelaksanaan
discharge planning Katim
2. Ketua Tim sudah siap Katim
dengan status klien dan Karu
format discharge planning
3. Menyebutkan masalah-
masalah klien
4. Menyebutkan hal-hal yang
perlu diajarkan pada klien
dan keluarga
5. Karu memeriksa
kelengkapan discharge
planning
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 30 Bed pasien Karu
discharge planning menit
2. Ketua Tim dibantu PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan, dan menjelaskan
tentang :
a. Memotivasi pasien untuk
mematuhui diet yang
sudah ditetapkan yaitu
rendah lemak, rendah
glukosa, tinggi serat
sebagai cara efektif untuk
mengendalikan lemak
darah, gula darah dan
kolesterol.
b. Menjelaskan tanda-tanda
nyeri, kemerahan pada
luka.
c. Menjelaskan pentingnya
merawat luka dan
mencegah timbulnya
d. Jaga luka tetap bersih dan
kering
e. Hindari penekanan yang
lama pada kaki yang luka
f. Menganjurkan tetap untuk
2
PASIEN PULANG
( ) ( )
Pelaksanaan Kegiatan :
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medic deabetes melitus
Hari/tanggal : Kamis,
2
Waktu : 09.00
Pengorganisasian
Keluarga Pasien : -
Instrumen
c. Status klien
d. Format discharge planning (terlampir)
e. Leaflet (terlampir)
f. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
Keluarga Pasien :-
Pada tanggal 16 September 2021 datang seorang pasien bernama Ny. A di Ruang RBK dengan
diagnosa medis diabetes melitus dengan post op di sebelah kanan.
Karu : “Selamat datang di ruang RBK, saya perawat Angga kepala ruangan di ruangan ini dan ini
perawat Evi yang bertugas pada pagi ini, mohon maaf dengan Ibu siapa ?”
Pasien :” Ny. S”
PP :”Baik bu, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”
Karu :”Ooo.. gitu ya bu, nanti dokter yang akan menangani Ibu akan segeradatang. Sambil menunggu
dokter, karena disini Ibu baru datang perawat wulan akan mengenalkan Ibu dengan keluarga
mengenai peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya untuk menjaga kenyaman
Ibu selama dirawat disini, apakah Ibu bersedia?”
PP :”Baiklah Ibu, waktunya tidak lama sekitar 10 menit saja, ibu bisa dengan tetap berbaring di
tempat tidur”
PP :”Sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini terlebih dahulu, pertama
mengenai jam kunjung, di RS ini, jam kunjungan dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan
klien. Jam kunjungan pagi jam 09.00 sampai jam 11.00, kunjungan sore dari jam 14.00
sampai jam 17.00, pengunjung yang masuk ruangan maksimal 2 orang, jadi apabila ada
kerabat keluarga Ibu yang berkunjung lebih dari 2 orang disediakan ruangan untuk
bergantian menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
PP :”Baiklah kalau begitu kita lanjut ya bu. Selanjutnya saya akan mengenalkan lingkungan dan
fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini
2
ada pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang kiri untuk
menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada lemari kecil disana nanti bisa dipakai untuk
menyimpan pakaian ganti untuk bapak dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar
mandi, jadi nanti ibu bisa mandi atau buang air disini. Diatas TT ada bel, jika bapak
membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat silahkan menekan bel. Selain itu
diruangan ini tidak diperkenankan merokok dan mohon bantuananya untuk menjaga
kebersihan ruangan untuk kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”
PP :”Baiklah kalau begitu Ibu istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter
PP :”Sama-sama bu, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu ya pak?”
Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien. Setelah selesai diperiksa PP
menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi
keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,
PP :”Begitu ya bu. Baik bu disini saya akan meyampaikan kemungkinan penyakit yang ibu alami
perkiraan perawatan ibu diruangan ini selamakeluhan ibu yang dirasakan berkurang ,
kemudian untuk tindakan yang biasanya dilakukan untuk pasien seperti kondisi bapak adalah
rawat luka karena luka post op ibu apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit
sembuh. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan alat nanti akan direkap
diruangan dan diserahkan ke keluarga ibu untuk dilunasi, bagaimana ibu, apakah sudah
jelas?”
2
PP :”Baik bu, selain saya nanti juga ada perawat Rifa yang akan merawat ibu selama diruangan ini.
Untuk perawat Rifa nanti akan merawat Ibu pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya
bu”
PP :”Baik bu, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas kerjasamanya”
Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan keperawatan kepada PA
untuk dinas siang.
Setelah 6 hari dirawat pasien diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Untuk itu
Karu beserta TIM di Ruang RBK akan melakukan tindakan Discharge Planning.
Karu :”Selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Ny.A adalah melakukan
Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik dan memungkinkan untuk
perawatan dirumah, Bagaimana persiapan katim/PP dari pasien?”
PP/Katim:”Baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien sudah siap. Status pasien dan format
discharge planning sudah dipersiapkan. Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka
pada post op pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu
diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan
luka dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”Baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa
dulu”
Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien untuk melakukan
discharge planning
Tahap pelaksanaan
Karu :”Alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk bu. Jadi hari ini ibu diperbolehkan untuk
pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus administrasi”
Pasien :”Mohon maaf Bu untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas2nya”
Karu :”Ooo.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan terkait
dengan kepulangan Ibu. Ini nanti suster Evi dan Wulan akan menyampaikan hal-hal yang
terkait dengan perawatan ibu dirumah, bagaimana apakah ibu bersedia?”
PP :”Baik pak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama
PP :”Bagus sekali bu, saya kira bapak cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh perawat.
Terima kasih atas kerjasamanya.”
Karu :”Baik bu, saya kira semua sudah disampaikan dan ibu sudah paham. Sekarang ibu dan keluarga
diperbolehkan untuk bersiap-siap meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila
selama perawatan bapak disini ada yang kurang. Semoga ibu sehat selalu.”
2
Tahap penutup
Karu :”Terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan discharge planning
pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi
untuk kenyamanan dan kepuasan pasien dan kelurga”
PP :”Baik bu”.
Karu :”Baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP :” Baik bu”
2
PROPOSAL
TIMBANG TERIMA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan
informasi yang penting.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
b. Menyampaikan hal yang sudah / belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti
oleh perawat dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
2
1.3 MANFAAT
a. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2) Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar
perawat
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien
yang berkesinambungan.
4) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
b. Bagi Pasien
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
d. Masalah keperawatan
yangmasih muncul;
e. Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara umum);
f. Intervensi kolaboratif dan
dependen; Rencana umum
dan persiapan
g. yang perlu dilakukan
(persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang,
dan program lainnya).
Pelaksan Nurse Station
aan
1. Kedua kelompok dinas
sudah siap (sif jaga).
2. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan buku
catatan.
3. Kepala ruangan
membuka acara timbang
terima.
4. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga
5. Perawat sif jaga selanjutnya
dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal hal yang
telah ditimbang
terimakan dan berhak
menanyakan hah-hal
yang kurang jelas.
Di Bed Passien
6. Kepala ruang
menyampaikan salam dan
PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
7. Perawat jaga
selanjutnya mengkaji secara
penuh terhadap masalah
2
keperawatan, kebutuhan,
dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan,
serta hal- hal penting lainnya
selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya
khususs dan
5. memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat
secara khusus
untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
SITUATION
Riwayat Keperawatan
Assessment:
Rekomendation
a. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
2
b. Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terimaAlat tulis
3. Sarana dan prasarana perawatan
c. Pengorganisasian
Kepala Ruang : Angga
e. Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sif timbang terima.
Kepala ruang/nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian sif yaitu pagi ke siang.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti sif. Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian keruang perawatan pasien
dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosa keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
LAMPIRAN
2
Tanggal :
O: KU lemah O: KU lemah
N : 116 x/menit S :
RR : 21 x/menit 36,5 C
RR : 23 x/menit
A: Masalah belum
teratasi A: Masalah belum
P: teratasi
Lanjutka P: Lanjutkan
n intervensi intervensi
2
4. Kolaborasi
dengan
Intervensi yang belum - -
ti
Dilakukan
m Medis
Hal-hal yang perlu - -
diperhatikan
(Laboratorium, obat,
advis medis)
Tanda tangan PP PP Pagi : PP Pagi :
PP Sore : PP Sore :
Karu :
2
Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan, serta
dokter yang merawat
Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi / keluhan utama
Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap
diagnosis keperawatan
R : Recomendation
Situation
1. Nama : Y
Umur : 65
tahun Tanggal
MRS :
DPJP :
2. Diagnosis medis:
3. Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
Background
Bedrest total, , mual tetap ada selama dirawat, tidak ada alergi, infus terpasang
ditangan kiri, mobilisasi dibantu, kaki tidak dapat digerakkan
Assessment
Recommendation
(refer to nursing care plan) termasuk discharge planing dan edukasi pasien dan keluarga
Di ruang RBK RS Sehat Sejahtera menunjukkan pukul 07:00 tiba waktunya untuk
melakukan timbang terima dari sift malam ke sift pagi. Semua perawat telah
berada di ruangan bersiap siap untuk melakukan timbang terima. Diruangan
terdapat karu,katim, 2 perawat pelaksana sift malam, dan 2 perawat pelaksana sift
pagi.
Karu : Angga
Katim : Farid
PP 1 : Wulan
PP 2 : Rara
A. TAHAP ORIENTASI
Karu : Assalamualaikum wr
wb Semua : Waalaikumsalam
wr wb
Karu : Sebelum memulai operan ini, alangkah baiknya kita berdoa menurut
agama dan keyakinan masing masing. Berdoa mulai selesai. Baiklah,
untuk PJ shift malam untuk melaporkan pasien kepada shift pagi ini,
dipersilahkan
B. TAHAP PELAKSANAAN
Katim : Baik terimakasih, untuk operan pagi ini ada 3 pasien, ada 1 pasien baru di
TT no 2. Sebelum melakukan operan pasien, saya akan melaporkan BOR
diruang RBK yaitu 3 dari 10 bed terisi sudah terisi. Jadi BOR untuk hari
ini sebesar 30%. Lalu hand rub di ruangan pasien sudah banyak yang
sudah habis, untuk kelanjutannya saya sudah menghubungi sarana
prasarana. Nanti untuk perawat sift pagi tolong konfirmasikan kembali
kebagian sarana dan prasarana. Baiklah mungkin sudah itu saja. Baiklah
langsung ke pasien pertama.
Pasien pertama
S : TT 1. Tn Amin (5Th) dengan Dx medis asma, keadaan compos mentis, klien
2
B : Telah mendapat terapi O2 nasal kanul 4 lpm, dan sudah mendapat nebulizer
pulmicort
2
Katim : Terapi cairan untuk pagi ini diganti dengan D5, sudah
saya konsultasikan dengan DPJP
PP 1 : Baiklah
PP 1 : Pasien kedua
PP 1 : Pasien ketiga
R : monitor TTV, ganti cairan infus NS, pasien rencana KRS hari ini, nanti
konfirmasikanke DPJP. Apakah ada yang ditanyakan ?
Semua : tidak ada
Karu : Terimakasih, jika sudah tidak ada yang ingin ditanyakan, mari kita
langsung saja ke pasien
2
Karu : Iya bu, nanti tunggu visite dokter lagi ya bu, untuk
memeriksakan kondisi anak ibu kembali.
Karu : Ada yang di tanyakan lagi buk ? Keluarga Pasien : Sudah tidak ada
buk.
Karu : Baiklah operan dinas malam ke dinas pagi sudah selesai. Dinas
malam, jika mau pulang dipersilahkan dan selamat beristirahat.
Dan untuk yang dinas pagi semogadiberi kelancaran. Sebelum
diakhiri marilah kita tutup operan hari ini dengan doa menurut
2