Anda di halaman 1dari 3

Anemia Fanconi: Gambaran Klinis

Tinjauan Wita Aulia1


Pustaka 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lampung, Indonesia

ABSTRAK

Anemia Fanconi adalah kelainan autosom resesif dapat disebabkan karena kelainan
bawaan atau faktor genetik, yang nantinya cenderung mengarah keganasan. Gen yang
bermutasi pada penyakit ini di kenal sebagai FANC (Fanconi Anemia Complementation).
Gambaran klinis muncul secara progresif akibat kegagalan sumsum tulang,
mengakibatkan kelainan fisik yang paling sering berupa perawakan pendek,
hiperpigmentasi kulit, abnormal pada kepala seperti mikrosefali ataupun hidrosefali.
Temuan yang lain sangat mendasari ialah kelainan hematologi dimana jumlah eritrosit
mengalami penurunan.
Kata Kunci : anemia fanconi, gambaran klinis, genetik

ABSTRACT

Fanconi anemia is an autosomal recessive disorder caused by congenital abnormalities or


genetic factors, which later tend to lead to malignancy. The mutated gene in this disease
is known as FANC (Fanconi Anemia Complementation). Clinical features appear
progressively due to bone marrow failure, resulting in physical abnormalities that are most
often in the form of short stature, skin hyperpigmentation, abnormal in the head such as
microcephaly or hydrocephaly. Another very underlying finding is a hematological disorder
in which the number of erythrocytes decreases.

Keywords: clinical features, fanconi anemia, genetic

1. PENDAHULUAN peningkatan resiko kanker dan


Anemia Fanconi (FA) pertama kali perubahan fenotip lainnya.[1,2] Penelitian
dijelaskan oleh Dokter Anak yaitu Guido tentang frekuensi Anemia Fanconi di
Fanconi di negara Swiss pada tahun dunia sangat langka. Pada penelitian
1927, dokter tersebut menemukan 3 tahun 2000 tingkat kejadian Anemia
bersaudara yang memiliki kombinasi Fanconi adalah 1 banding 350.000
spesifik dari kegagalan sumsum tulang kelahiran, paling banyak terdapat di
progresif, kelainan fisik, perawakan daerah Afrika Selatan. Penelitian baru-
pendek, dan mengalami hipogonadisme baru ini telah menunjukkan rata-rata
serta hiperpigmentasi kulit.[1] Anemia frekuensi 1:181 orang dengan Anemia
Fanconi adalah kelainan autosom resesif Fanconi berada di Amerika Serikat.
yang disebabkan karena kelainan Estimasi pada tahun 2010 adalah 550
bawaan atau faktor genetik yang hingga 975 individu akan menderita
nantinya akan cenderung mengarah Anemia Fanconi dan hal tersebut terbukti
keganasan dimana tipe keganasan yang dimana 31 anak per tahun dilahirkan
sering muncul adalah acute myeloid dengan Anemia Fanconi di Amerika
leukemia. Anemia Fanconi Serikat.[3] Indonesia belum pernah
diklasifikasikan ke dalam ketidakstabilan tercatat melakukan penelitian tentang
kromosom Ataxia telangiectasia, Bloom Anemia Fanconi ini karena pada negara
syndrome dan Warner syndrome. ini belum ada kasus yang cukup untuk
Sindrom ketidakstabilan kromosom membuktikan pasien benar-benar
merupakan kelompok gangguan karena terkena penyakit anemia tersebut.
kecacatan dalam perbaikan DNA, Gambaran klinis pada Anemia Fanconi
sangat bervariasi, beberapa pasien

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 122


sering datang dengan keluhan yang mengalami beberapa jenis kelainan
paling ringan seperti tubuh menjadi hematologis. Gejala muncul secara
pendek tidak sesuai dengan usia progresif, sehingga mendeteksinya
sekarang, strabismus, dankelainan sering salah karena dikaitkan dengan
warna kulit. Gejala yang berat biasanya suatu keganasan seperti gejala acute
sudah mengarah keganasan.[3,4] Pasien myeloid leukemia (AML). Saat lahir,
Anemia Fanconi memiliki usia harapan pemeriksaan hematologi darah lengkap
hidup yang lebih rendah dari manusia biasanya normal, dimana terjadi
pada umumnya, usia rata-rata kematian makrositosis atau anemia megaloblastik,
pada pasien tersebut yaitu usia 30 didefinisikan sebagai sel darah merah
tahun.[4] besar yang tidak biasanya merupakan
kelainan pertama yang terdeteksi, sering
2. PEMBAHASAN dalam dekade pertama kehidupan (usia
Anemia adalah suatu keadaan ± 7 tahun). Dalam kurun waktu 10 tahun
tubuh dengan jumlah eritrosit atau jumlah ke depan, lebih dari 50% pasien dengan
hemoglobin dalam sel darah merah atau kelainan hematologi akan mengalami
eritrosit lebih rendah dari jumlah normal pansitopenia, yang dapat didefinisikan
sehingga tidak dapat memenuhi sebagai kelainan pada dua atau lebih
fungsinya untuk menyediakan suplai garis keturunan sel darah. [4,5]
oksigen bagi seluruh tubuh. Salah satu
jenis anemia dalah Anemia Fanconi.[3,4] 3. KESIMPULAN
Anemia Fanconi merupakan Anemia Fanconi sangat jarang
penyakit genetik gangguan autosom ditemukan di Indonesia dikarenakan
resesif yang ditandai dengan gangguan pasien yang ditemukan sangat sedikit
malformasi, gangguan hematologi, dan atau sama sekali belum adanya kasus
kecenderungan mengalami keganasan. yang tercatat. Anemia Fanconi adalah
Gen yang bermutasi pada penyakit ini penyakit yang belum diketahui dengan
disebut sebagai FANC (Fanconi Anemia pasti penyebabnya akan tetapi dari
Complementation) … yang termasuk berbagai sumber hal ini dikarenakan
dalam gen ini adalah FANCA, FANCB, kegagalan sumsum tulang akibat
FANCC, FANCD1 (BRCA2), FANCD2, gangguan autosom yang resesif. Selain
FANCE, FANCF, FANCG, FANCI, melihat dari hasil gambaran klinis, dapat
FANCJ (BRIP1), FANCL, FANCM dipertimbangan untuk melakukan
(PALB2). Mutasi gen FANCA adalah pemeriksaan penunjang yang memadai
yang paling sering bermutasi sekitar 60- sehingga diagnosis penyakit ini dapat
65% pada pasien, FANCA juga telah ditegakkan.
dianggap sebagai gen yang dapat
berubah-ubah.[4] 4. SARAN
Penyebab pada penyakit ini masih Mengingat bahwa gambaran klinis
idiopatik tapi erat kaitannya dengan pada penyakit ini hanya dilakukan
kegagalan sumsum tulang memproduksi melalui tinjauan pustaka, maka
sel darah yang tidak adekuat. Anemia sebaiknya perlu dilakukan kembali
Fanconi memiliki gambaran klinis yaitu penelitian lebih lanjut dengan
pada pemeriksaan fisik berupa abnormal menggunakan penelitian analitik (cross
pada ibu jari dan beberapa pasien sectional, case control, studi kohort).
ditemukan tidak memiliki jari, perawakan
pendek, hiperpigmentasi kulit, DAFTAR PUSTAKA
abnormalitas bentuk kepala (mikrosefali, 1. Ahammad, F. Fanconi Anemia. Case
hidrosefali), wajah yang abnormal Report. Khulna Medical Collage &
(berbentuk segitiga), pada tulang Hospital. 2017.
belakang ditemukan spina bifida dan 2. Duszczak, A. Fanconi Anemia: Main
skoliosis, … pada mata ditemukan Oral Manifestations. Articel Review.
strabismus, katarak dan ptosis. Kelainan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
ginjal dan jantung juga ditemukan pada Federal Do Paraná. 2014.
penyakit ini. Kelainan hematologis 3. Tamary, H. The Molecular Biology of
adalah gejala paling serius pada Anemia Fanconi Anemia. Articel Review.
Fanconi. Pada usia 40 tahun, 98% Sadar Faculty of Medicine Tel Aviv
pasien dengan Anemia Fanconi akan University Israel. 2014.

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 123


4. Hays, L. Fanconi Anemia: Guidelines
for Diagnosis and Management.
Editor. Dave Frohmayer. Edisi 4. City
of Eugene: Willamette street. 2014.
5. Latour, R. Allogeneic Hematopoietic
Stem Cell Transplantatiion in Fanconi
Anemia: the EBMT Experience.
2013;122 (26): 4279-4286.

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 124

Anda mungkin juga menyukai