Anda di halaman 1dari 4

Nama : Qonita Nafilah Febi (20-078)

Chintya Monica Amelinda (20-087)


Kelas : Periodonsia 2C

1. Penilaian Rasa Nyeri


Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu.
Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual, dan kemungkinan nyeri dalam
intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (Potter dan
Perry, 2006). Beberapa metode pengukuran nyeri atau alat ukur intensitas nyeri yang
umumnya digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri, yaitu Visual Analogue Scale (VAS),
Verbal Rating Scale (VRS), dan Numerical Rating Scale (NRS) (Maulida, 2013).

A. Visual Analog Scale (VAS)


Skala ini menggunakan garis vertical atau horizontal dengan panjang garis yang sudah
ditentukan seperti 10 cm (4 inci). Kemudian pasien diinstruksikan untuk
mendeskripsikan rasa nyerinya dengan menunjuk garis tersebut. Penilaian dimulai
dari “tanpa rasa nyeri”. Garis yang telah ditunjuk tersebut dihitung dengan
menggunakan penggaris dan dapat dicatat penilaian rasa nyerinya (Hockenberry et al,
2017)

B. Numeric Rating Scale (NRS)


Numeric rating scale merupakan penilaian intensitas rasa nyeri dengan menggunakan
garis lurus. Garis lurus tersebut dibagi mulai dari angka 0-10 dengan angka 0
diidentifikasi sebagai “tidak ada rasa nyeri” dan angka 10 diidentifikasi sebagai “nyeri
parah”. Bagian tengah dari garis terkadang diidentifikasi sebagai “nyeri sedang”.
Jones et al (2007) mengidentifikasikan intensitas rasa nyeri sebagai berikut:
 0 = tidak ada rasa nyeri,
 1–3 = nyeri ringan,
 4–6 = nyeri sedang,
 7–10 = nyeri parah.
Penilaian ini dilakukan dengan pasien memilih angka yang sesuai dengan yang
dirasakan. Kemudian dari angka tersebut dapat diidentifikasikan sesuai dengan
intensitas nyeri seperti pada gambar di atas (Breivik et al, 2008).

C. Faces Rating Scale

A B C D E F

Skala ini menggunakan enam raut wajah yang dapat membantu pasien untuk
mengekpresikan perasaaannya. Wajah A merupakan wajah senang karena tidak adanya rasa
nyeri. Wajah B merupakan wajah dengan hanya sedikit rasa nyeri. Wajah C merupakan
wajah dengan rasa sakit sedikit lebih nyeri. Wajah D merupakan wajah dengan rasa nyeri.
Wajah E merupakan wajah adanya rasa lebih nyeri. Wajah F merupakan wajah rasa nyeri
yang parah hingga seperti ingin menangis. Wong dan Baker (1987) mendeskripsikan persepsi
wajah dengan menggunakan skala yaitu skor 0 (wajah A), skor 2 (wajah B), skor 4 (wajah C),
skor 6 (wajah D), skor 8 (wajah E) dan skor 10 (wajah D). Kemudian pasien diinstruksikan
untuk memilih satu dari enam gambar wajah tersebut untuk mendeskripsikan perasaannya
kemudian catat skor yang mewakili wajah tersebut (Hockenberry et al, 2017).
Gundavda et al (2012) mendeskripsikan raut wajah sebagai berikut:
 Wajah A diidentifikasikan sebagai raut wajah tersenyum tanpa ada rasa sakit
 Wajah B diidentifikasikan sebagai raut wajah serius dan datar
 Wajah C diidentifikasikan sebagai raut wajah dengan alis berkerut, bibir mengerucut,
dan menahan nafas
 Wajah D diidentifikasikan sebagai raut wajah dengan hidung berkerut, bibir berkerut
hingga bibir atas terangkat, dengan nafas cepat
 Wajah E diidentifikasikan sebagai raut wajah dengan berkedip lambat dengan mulut
terbuka
 Wajah F diidentifikasikan sebagai raut wajah dengan menutup mata atau menangis atau
mengerang kesakitan.

D. Verbal Rating Scale (VRS)


VRS terdiri dari daftar kata sifat, digunakan untuk menunjukkan peningkatan intensitas
nyeri. Kata-kata paling umum yang digunakan adalah tidak ada rasa sakit (no pain), nyeri
ringan (mild pain), nyeri sedang (moderate pain), dan nyeri berat (severe pain), nyeri berat
yang intens (very severe pain), dan nyeri tak terhankan / menyiksa (worst possible pain)
(Portenoy & Canner, 1996).

Di RSGM UNEJ menggunakan penilaian rasa nyeri kombinasi yaitu berdasarkan


Numeric Rating Scale dan Faces Rating Scale.

2. Apa jenis bahan desensitisasi dengan etsa bonding dan penyinaran?


Jenis bahan desensitisasi dengan etsa bonding dan penyinaran yaitu bahan adhesive.

Sumber:
- Breivik, H., Borchgrevink, P.C., Allen, S.M., Rosseland, L.A., Romundstad, L.,
Hals, E.K.B., Kvarstein, G., Stubhaug, A. 2008. Assessment of pain. British
Journal of Anaesthesia. 101 (1):17-24.
- Gundavda, M., & Bhandarwar, A. 2012. Comparative study of laparoscopic
versus open appendicectomy. Indian journal of medical sciences. 66 (5-6):99-115
- Hockenberry, M.J., Wilson, D. 2017. Wong’s Nursing Care of Infants and
Children. Canada: Elsevier
- Jones, K. R., Vojir, C. P., Hutt, E., & Fink, R. 2007. Determining mild, moderate,
and severe pain equivalency across pain-intensity tools in nursing home residents.
Journal of rehabilitation research and development. 44 (2):305-314
- Maulida, T.N. 2013. Kesesuaian Nilai Skala Nyeri antara Numeric Rating Scale
dan Verbal Rating Scale pada Pasien SOL (Space Occupying Lesion) di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung. Skripsi. Jatinangor: Universitas Padjajaran.
- Portenoy R.K. & Kanner RM. 1996. Eds. Pain Management: Theory and
Practice : 8-10
- Potter A. Patricia, Perry G. Anne. (2006). Fundamental of Nursing : Concepts,
Process, and Practice. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai