Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel

sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang

(dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual

(persetubuhan) antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual

akan menghasilkan pembuahan.

Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang berada dalam

masa subur. Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang

sudah matang dan siap untuk dibuahi.

Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma

saat melakukan persetubuhan. Dari berjuta-juta sel sperma tersebut, hanya satu

yang akan berhasil membenamkan diri dalam dinding sel telur yang sudah

masak, dan menyatukan dua inti sel.

B. Tujuan

Makalah ini membahas tentang proses kehamilan pada ibu hamil.

Selain itu makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas perkuliahan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam

indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma

masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan

badan.

Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya.

Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar.

Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun

dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan

membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih

bibit yang terbaik. Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah

dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke

dalam rahim.

Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah

dibuahi akan masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan

kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur

yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai.

Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan

membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung

dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus

ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.

2
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung

telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah

syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera

setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh darah, otot,

dll sudah mulai terbentuk.

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel

sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama

40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia

kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi

(tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.

Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio

dan setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi

atas fase di uterus dan fase di ovarium.

1. Fase pada uterus

Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:

1. Fase Proliferasi

2. Fase Sekresi

3. Fase Menstruasi

2. Fase pada ovarium

Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan selain satu sama

lain, juga berhubungan dengan fase pada uterus, yaitu:

1. Fase Follikularis

2. Fase Ovulasi

3
3. Fase Luteal

Seorang anak perempuan, mempunyai ovum dan selubungnya yang

disebut folikel primordial. Folikel ini yang akan memberikan makanan pada ovum

dan membuat ovum tetap dalam keadaan primordial. Setelah masa pubertas, bila

FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) dari kelenjar

hipofise anterior disekresi dalam jumlah besar, maka seluruh ovarium dan folikel

akan mulai bertumbuh.

Perkembangan selanjutnya dari folikel primordial ini akan membentuk

suatu folikel primer. Diperkirakan pada seorang wanita dewasa terdapat kira-kira

100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua

folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi Folikel De Graaf.

Perkembangannya ini mulai pada saat jumlah FSH yang meningkat

sehingga merangsang terbentuknya suatu folikel De Graaf. Proses ini dikenal

dengan fase Follikularis. Folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium

dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula

dalam tingkat –tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu

lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf yang matang terisi dengan

likour folikuli, mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi.

Fase follikularis ini berlanjut dengan fase proliferasi pada endometrium.

Dimana dinding endometrium yang meluruh pada saat fase menstruasi akan

kembali terbentuk. Proses yang terjadi pada fase ini adalah sel-sel epitel dari dasar

kelenjar pada lapisan basalis akan berproliferasi banyak sekali dan dengan cepat

bermigrasi ke permukaan superficial mukosa untuk menutupi permukaan yang

4
terbuka. Hal ini terjadi karena stimulasi dari hormon estrogen yang dihasilkan

oleh sel theca pada folikel de Graaf.

Selanjutnya pada fase ovulasi, dimana pada wanita yang mempunyai siklus

seksual normal 28 hari, terjadi 14 hari sesudah terjadinya menstruasi.

Fase ovulasi awalnya terjadi karena hormon LH meningkat, disebabkan

karena hormon FSH yang yang telah menurun setelah menstimulasi folikel primer

menjadi folikel de Graaf. LH kemudian menggantikan fungsi FSH. Produksi LH

yang semakin banyak akan membuat folikel menjadi pecah dan ovum, yang

ditutupi oleh lapisan sel granulanya, akan keluar dari folikel.

Ovum yang terlepas tadi akan diterima oleh sebuah mikrofilamen yang

berasal dari sel fimbrial tuba fallopi. Ovum kemudian akan disalurkan oleh

kontraksi dari otot ritmik tuba fallopi ke dalam lumennya. Ovum yang dari tuba

fallopi akan masuk ke dalam ovarium untuk mengalami pematangan. Setelah

matang, akan disalurkan ke uterus melalui tuba fallopi. Dalam perjalannya ovum

dapat saja bertemu dengan sperma dan mengalami fertilisasi.

Fertilisasi terjadi pada saat materi genetic dari sperma bergabung dengan

materi genetic ovum untuk membentuk telur yang matang, atau zigot, yang akan

menjadi sel pertama dari individu baru yang akan lahir nanti. Sebelum fertilisasi

oosit yang disalurkan dari ovarium ke uterus, jika tidak menemui sperma dalam

waktu paling lama 24 jam, maka oosit akan meluruh di endometrium.

Folikel yang pecah tadi nantinya akan membentuk suatu badan yaitu

korpus rubrum. Perkembangan dari korpus rubrum ini akan membentuk corpus

5
luteum jika terjadi fertilisasi pada endometrium dan akan membentuk korpus

albikans jika tidak terjadi pembuahan pada oosit.

Proses terbentuknya corpus luteum disebut dengan fase luteal. Korpus

luteum ini akan memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam

pemberian makanan pada endometrium sehingga ketebalannya dapat terjaga.

Proses ini dikenal dengan fase sekresi dari endometrium. Jadi jika yang terjadi

sebaliknya yaitu terbentuk korpus albikans, maka hormon progesterone tidak akan

terbentuk dan dinding endometrium tidak akan terjaga lagi ketebalannya. Hal ini

menyebabkan dinding endometrium pada dua lapisan luarnya akan meluruh dan

terjadilah fase menstruasi.

Umumnya embrio hasil implantasi ini mengambil makanannya dari sel-

sel pada dinding endometriumnya. Akan tetapi, setelah bulan kedua kehamilan,

terbentuklah plasenta yang menyediakan nutrien dan oksigen bagi embrio dan

sebagai saluran keluar hasil metabolisme dari embrio. Selain itu, plasenta juga

berfungsi dalam mensekresi HCG (Human Corionic Gonadotropin) yang

digunakan untuk mempertahankan corpus luteum sehingga progesteron dan

estrogen tetap terproduksi. Juga untuk merangsang sel intertisiel laydig yang ada

dalam alat kelamin jantan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan

sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung

selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi

terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari

tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua

minggu setelahnya.

Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya

embrio dan setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio

terbagi atas fase di uterus dan fase di ovarium.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, hendaknya akan dapat menambah

wawasan pembaca tentang proses kehamilan yang terjadi pada manusia

7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Latar belakang ......................................................................................1

B. Tujuan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................2

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 7

A. Kesimpulan ..........................................................................................7

B. Saran .....................................................................................................7

REFERENSI

8ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Alah SWT, Dialah yang telah

memberikan rahmat bagi kita semua dan alam semesta ini. Selanjutnya, shalawat

dan salam kami doakan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, yang

telah membawa kita semua ke jalan yang benar. Kami bersyukur kepada Allah,

karena limpahan rahmatNya kami telah dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam

penyelesaian makalah ini, kami mencoba menyusunnya dengan referensi dari

berbagai sumber, dan pihak-pihak yang membimbing yang dapat mendukung

materi makalah ini, dengan harapan makalah in memberi manfaat kepada penulis

dan bagi orang-orang yang membutuhkannya. Semoga makalah ini menambah

ilmu teman-teman sekalian. Amin……..

Akhir kata, penulis menerima dengan kerendahan hati apabila ada kritikan

dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun, karena hal tersebut

berguna bagi kami dalam proses penyempurnaan makalah ini. Dan penulis

ucapkan terima kasih. Wassalam.

Pariaman, Oktober 2011

Penulis

9i

Anda mungkin juga menyukai