A. Spesifikasi Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Halaman 1 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 2 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
B. Spesifikasi Teknis
1. Pekerjaan Persiapan
1.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan
1.1.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi (Tenaga Kerja, Peralatan Dan
Material),
1.1.2 Pembersihan Dan Perapian Lapangan (Awal dan Akhir Proyek),
1.1.3 Papan Nama Proyek,
1.1.4 Pengukuran Dan Pemasangan Bouwplank Kontruksi Sederhana,
1.1.5 Kantor Lapangan, Bedeng Buruh, Bengkel Kerja & Gudang
Material/Bahan,
1.1.6 Instalasi Air Kerja dan Penerangan/Listrik,
1.1.7 Adminstrasi dan Dokumentasi Proyek
1.1.8 RK3K dan
1.1.9 Prasasti Dari Batu Granit Uk. 40x60 cm.
Halaman 3 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 4 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
1.3.8 RK3K
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu
sebuah perusahaan harus berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman
dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan
melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
Dalam paket pekerjaan ini, perusahaan wajib menyediakan APD,
obat-obatan untuk para pekerja dan perusahaan wajib
mensosialisasikan tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Pekerjaan Tanah
2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir,
gambut, tanah keras, tanah liat dan lain sebegainya, yaitu :
2.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan pondasi,
Halaman 5 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 6 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
3. Pekerjaan Pondasi
3.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
3.1.1 Pondasi pasangan batu kali/batu belah,
Halaman 7 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 8 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu
panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan
Direksi terlebih dahulu.
Jika Kontraktor Pelaksana tidak berhasil memperoleh diameter
besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan
catatan harus ada persetujuan Direksi
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang
diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.
4.2.6 Cetakan dan bekisting
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan bekisting harus
bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk,
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03.
4.2.7 Mutu beton
Mutu beton yang digunakan adalah berdasarkan pada dokumen
perencanaan/dokumen BOQ, dimana untuk struktur utama
menggunakan beton K-225, struktur pembantu/pendukung beton
K-125 dan lantai kerja/rabat beton menggunakan beton K-100.
Halaman 9 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 10 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 11 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
6. Pekerjaan Plesteran
6.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan finishing
beton bertulang.
Halaman 12 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 13 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 14 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
8.2.5 Tarikan jendela dan hak angin setara kwalitas setara SNI produksi
dalam negeri.
Halaman 15 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 16 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 17 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
10.3 Penyimpanan
Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan
dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap
(ruangan yang tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang
terbuka/tidak tertutup, maka konsekwensinya adalah atap tersebut akan
menjadi flat-flat/water stain (cacat air).
10.4 Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku, rivet dan kotoran
lain harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung dan
pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan kerusakan
pada lapisan atap dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga
dibiarkan tinggal dan tetap berhubungan dengan atap pada keadaan
lembab.
Korosi tidak hanya akan menimbulkan noda-noda buruk tetapi juga akan
melemahkan daya tahan atap karena daya pelindung normalnya rusak.
Halaman 18 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 19 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan
cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian
cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar
dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.
Halaman 20 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 21 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 22 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 23 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
13.3 Penggunaan
13.3.1 Kabel NYM dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan
didalam dinding.
13.3.2 Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan.
13.3.3 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunkan kawat telanjang (BCC = Bare
Copper Conductore)
Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2.
Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis
minimum berdiameter 1 1/2 “ diujung pipa tersebut
diberi/dipasang copper road sepanjang 0,5 m. Elektroda
pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m
atau sampai menyentuh permukaan air tanah.
Nilai tahanaqn grounding sistem untuk panel-panel adalah
maksimal 2 ohm, doukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari
berturut-turut.
Halaman 24 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 25 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
14.2.11 Bak kontrol dari pasangan bata diplester dengan tutup dari plat
beton cetak.
Halaman 26 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 27 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
14.7 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,
pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan seksama, meng-
gunakan cara atau metoda yang disetujui sampai semua benda-benda
asing disingkirkan.
14.8 Pengujian
14.8.1 Sistem air bersih
Halaman 28 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 29 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Halaman 30 dari 31
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (RKS)
Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian RKS ini, yang ternyata
pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana atas perintah tertulis
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran
Kontraktor Pelaksana. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan Kontraktor
Pelaksana sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.
Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
Halaman 31 dari 31