Spesifikasi Teknis 2023
Spesifikasi Teknis 2023
Pasal 1. U M U M
1.1. Lingkup Paket Pekerjaan :
1.1.1. PROGRAM :
Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan
Pemiliharaan Bangunan Operasional
1.1.2. KEGIATAN:
Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan
Pemeliharaan Bangunan Operasional
1.1.3. PEKERJAAN:
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
1.1.3. Lokasi :
Pelabuhan Marapokot - Mbay – Kabupaten Nagekeo
1.1.3 Penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Penyedia Barang / Jasa tanpa seizin
Direksi akan dibongkar dan harus disesuaikan dengan rencana semula, sedangkan
biayanya menjadi beban Penyedia Barang / Jasa.
1.1.4 Setiap Perintah dari Direksi kepada Penyedia Barang / Jasa yang bersifat
menyimpang dari RKS ini harus disampaikan secara tertulis dan ditanda tangani
oleh yang memberi perintah.
1.1.5 Selama tidak bertentangan dengan RKS ini, yang dianggap sah dan
mengikat adalah :
1.5.1. Algemene Voorwaaden voor de uitvoering bij aanneming van openbare
werken yang disahkan dengan SK. Pemerintah Nomor 9 tanggal 18 Mei
1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
1.5.2. Peraturan Umum Pemerikasaan Bahan-bahan Bangunan pada
Penyelenggaraan Bangunan di Indonesia ( PUBB ) 1956/N. I.3.
1.5.3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961/N.I.–5.
1.5.4. Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 dan perubahannya.
1.5.5. Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia (PUIL) 1976/N.I. – 6.
2.2.1. Kesalahan dan kurangnya ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk klaim di kemudian hari.
Selain itu Penyedia Barang / Jasa diwajibkan untuk membuat WC darurat yang cukup memenuhi syarat
kesehatan, dilengkapi dengan fasilitas air bersih untuk bilas guna kebutuhan personalia yang bekerja di
Kegiatan.
3.1.1. Konstruksi
a) Lantai perkerasan tanah dan diurug pasir
b) Rangka dinding dari belahan bambu dan atap dibuat dari seng BJLS
0.20 dengan rangka atap dari kayu kelas II.
c) Pemasangan rangka dengan mempergunakan paku.
d) Ruangan kerja dilengkapi dengan jendela panil tripleks / nako yang
bisa dibuka untuk penerangan sedangkan untuk pintu ruang kerja
dari panel tripleks dan dilengkapi kunci tanam.
3.1.2. Biaya pembuatan dan masa penggunaannya :
Biaya pembuatan Direksi keet dan WC darurat ini ditanggung oleh
Penyedia Barang / Jasa dan termasuk dalam harga borongan.
Segera setelah Kegiatan selesai, bangunan darurat tersebut harus
segera dibongkar dan dikeluarkan dari halaman Kegiatan.
3.1.3. Perlengkapan ruang Direksi / Pengawas :
Penyedia Barang / Jasa harus melengkapi ruang Direksi dengan
peralatan sebagai berikut :
- Meja tulis biasa 2 ( dua ) buah.
- Kursi biasa 4 ( empat ) buah
- Panil display 1 ( satu ) buah
- White board sedang 1 ( satu ) buah
Dan peralatan pelengkap lainnya.
3.2. Papan Nama Kegiatan :
Sebelum pematokan bangunan dilaksanakan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk melapor
kepada Direksi tentang Rencana jadwal pematokan dan memasang papan nama Kegiatan
berukuran 2.40 x 1.20 m
Contoh Papan Nama Kegiatan :
240 cm
KEGIATAN : PEKERJAAN
: SUMBER DANA :
HRG. BORONGAN :
WKT. PLKS. :
6.1. Pekerjaan beton terbagi atas bagian pekerjaan beton bertulang yang berfungsi
sebagai struktur konstruksi dan bagian pekerjaan beton tanpa tulangan atau sekedar
diberi tulangan susut, yang hanya sebagai pelindung dan pengatur struktur kolom-
kolom konstruksi, sesuai dengan gambar-gambar rencana dan detailnya.
6.2. Mutu bahan yang dipakai :
Semen : Untuk mendapatkan mutu beton yang homogen maka
portland semen (semen) yang dipergunakan harus dari satu
6.6.1. Semua bekisting atau cetakan pembentuk beton harus direncanakan dan
dilaksanakan sebaik mungkin dan harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas sebelum melakukan pengecoran.
6.6.2. Semua bagian dari pada bekisting, stut werk, penyangga-penyangga lain
atau cetakan pembetuk beton harus benar-benar kuat dan kokoh, serta
harus dilengkapi dengan ikatan-ikatan silang dan penguat
6.6.3. Bekisting yang dibuat dari kayu atau triplek / multiplek harus benar-
benar dibuat sebaik mungkin , yaitu cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran sewaktu pengecoran.
6.6.5. Beton deking ( spacer ) minimal harus mempunyai mutu yang sama
dengan mutu beton yang digunakan. Tebal deking disesuikan dengan
kebutuhan dan harus memenuhi ketentuan dalam PBI 1971.
Campuran dan ukuran menyenggah besi beton (dekking ) dengan
campuran 1 pc : 3 psr ukuran 50 x 50 x 25 mm.
6.7.1. Lantai kerja dibuat dari beton tumbuk dengan komposisi campuran 1
pc : 3 psr : 5 krl.
6.7.2. Permukaan lantai kerja harus bersih dan tidak tergenang air.
6.8. Dimensi / Ukuran :
6.8.1. Dalam pelaksanaannya seluruh ukuran konstruksi beton, baik
pembesian maupun penampangnya harus sesuai dengan gambar
rencana. Penyedia Barang / Jasa harus membuat daftar tulangan yang
akan diper-gunakan untuk setiap bagian pekerjaan konstruksi beton
bertulang dalam Kegiatan ini.
Dimana dimensi tulangan yang digunakan disesuaikan dengan gambar
rencana.
6.8.2. Daftar Pembesian tersebut harus sesuai dengan jumlah dan ukuran
besi tulangan beton yang didatangkan ke lokasi Kegiatan.
6.9. Pelaksanaan Pengecoran :
6.9.1. Pengecoran beton hanya boleh dilaksanakan apabila telah ada
pemerikasaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /
Pengawas.
Dimana dalam jangka waktu ± 48 jam sebelum dilaksanakan
pengecoran Penyedia Barang / Jasa harus membuat permohonan
tertulis kepada direksi / pengawas lapangan.
6.9.2. Peralatan pengecoran seperti beton molen, mesin penggetar (vibrator)
dan alat bantu lainnya harus sudah disiapkan sebelumnya. Demikan pula
dengan bahan materialnya yang meliputi semen, pasir, kerikil, air dan
bahan lainnya harus sudah disiapkan. Demikian juga harus disiapkan
penutup dari terpal untuk menutup bagian yang di cor apabila
terjadi hujan.
6.9.3 Untuk campuran beton yang diaduk di lapangan semua campuran /
adukan beton harus sudah dicor ditempatnya paling lambat 30 menit
setelah adukan selesai.
6.9.4 Adukan beton tidak boleh dituangkan jatuh bebas dari ketinggian lebih
dari 2 meter, akan tetapi harus dalam posisi tertentu yang dibutuhkan
dalam pekerjaannya.
6.9.5 Beton harus dipadatkan dengan mesin pemadat (vibrator) yang
dijalankan oleh pekerja yang terlatih dan berpengalaman untuk
menghindari kerusakan ikatan pembesian.
Setelah beton dicor maka Penyedia Barang / Jasa diharuskan untuk melaksanakan
tugas perawatan ( curing ) selama proses pengerasan beton yaitu dengan cara
menyiram beton yang telah kering setiap satu jam atau dengan persetujuan Direksi
/ Pengawas lapangan.
6.11. Pembongkaran cetakan dan perancah :
Pasir untuk adukan pasangan tembok dan plesteran adalah jenis pasir kali yang
bersih dan keras, ukuran 1 – 4 mm
7.3. Adukan ( spesi ) dan tebal plesteran :
Komposisi adukan ( spesi ) yang dipakai untuk setiap bagian plesteran tembok
harus sama dengan ukuran yang dipakai untuk memasang bagian pekerjaan
tembok.
7.6.3. Sebelum di cat, dinding tembok yang dilapisi plesteran dan telah diaci
harus diplamir sampai rata dan diamplas.
Plamir tembok dapar dibuat dari campuran semen putih dan lem
weber dengan perbandingan 1 : 5 kg semen putih.
8.1.1. Kayu :
a) Semua kusen ukuran 5/11 cm, rangka daun pintu dan daun
pintu/jendela panil dibuat dari kayu Kelas II (Meranti) bermutu
baik, tua, kering, tidak pecah-pecah, dan bebas cacat mata.
b) Semua kuda-kuda menggunakan bahan terbuat dari kayu kelas
II (Meranti) ukuran 6/12, Gording, dan plafond dari kayu kelas II
ukuran 5/10 yang telah kering serta tidak retak-retak dan telah
disetujui oleh Direksi / Pengawas.
8.1.2. Jenis, ukuran dan ketebalan kaca yang dipakai sesuai dengan notasi
yang tercantum dalam gambar detail kusen dan jendela.
8.2.9. Untuk semua pasangan kaca jendela dipakai kaca reben 70 % tebal 5
mm atau sesuai gambar rencana detail.
Cara Pelaksanaannya :
10.1.2. Ukuran balok induk 5/10 cm, balok anak 5/7 cm jarak maksimum
antara sumbu rangka balok anak : 80 cm x 60 cm sesuai gambar
rencana dan detail.
Bidang permukaan yang akan dipasang langit-langit / plafond harus
diserut rata dan dipasang menurut gambar rencana detail plafond.
10.2. Bahan penutup langit-langit / plafond :
10.2.1. Penutup plafond dari tripleks tebal 4 mm atau sesuai gambar
rencana.
10.2.2. Jenis tripleks yang akan dipakai harus sesuai dengan contoh yang
telah disetujui oleh Direksi.
13.3. Daun pintu panel papan teak oil / politur 3 x sampai mengkilap.
13.4. Warna cat menurut rencana akan ditentukan kemudian (pada waktu pelaksanaan).
13.5. Setiap usulan perubahan merk cat dengan merk lain yang belum diketahui
mutunya hanya dapat dilakukan bila ada persetujuan tertulis dari pihak Direksi
bersama Konsultan Perencana.
14.3.1. Aliran listrik yang akan masuk ke gedung tersebut akan diatur dan
dikontrol melalui sekering kast panel, jumlah group sesuai gambar.
14.3.2. Semua hantaran yang melalui tembok dan kolom harus ditarik dalam
cable duct / pipa saluran PVC dan dipasang terbenam dalam pasangan
tembok sehingga tidak ada bagian dari jaringan yang tampak dari luar.
14.3.3. Pemasanagan pipa saluran kabel diusahakan agar tidak melalui kolom
beton bertulang, dan yang melalui tembok sudah harus terpasang
sebelum tembok diplester.
14.3.4. Penempatan titik lampu, switch, stop kontak, sekring (fuse box) dan
meteran sesuai dengan gambar detail.
Sakelar ( switch ) dan stop kontak ( outlet ) dipakai jenis inbow warna
putih ex broco atau yang setaraf, untuk tegangan di atas 220 volt dan
jenis lampu TL/LHE adalah PHILIPS.
14.3.5 Pemasangan instalasi harus memenuhi persyaratan untuk tegangan
220 votl, yaitu antara lain harus memakai 3 kabel ( 1 kabel untuk
grounding ).
14.3.6 Kabel jaringan instalasi dipakai jenis NYA dan NYM ukuran 0 3 x 2,5
mm sesuai dengan gambar rencana instalasi listrik yang telah disahkan
oleh PLN.
14.3.7 Kabel 0 1,5 mm, hanya dipakai untuk sambungan dari shakelar
kelampu penerangan ruangan.
14.3.8 Kotak sekring (panel box) dipakai merk SIEMENS atau yang setaraf.