Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1. U M U M
1.1. Lingkup Paket Pekerjaan :
1.1.1. PROGRAM :
Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan
Pemiliharaan Bangunan Operasional
1.1.2. KEGIATAN:
Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan
Pemeliharaan Bangunan Operasional
1.1.3. PEKERJAAN:
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
1.1.3. Lokasi :
Pelabuhan Marapokot - Mbay – Kabupaten Nagekeo

1.1.1 Sekurang - kurangnya 1 ( satu ) rekaman / copy Surat Perjanjian Pemborongan


(Kontrak) dan gambar-gambar rencana, RKS, rencana waktu pelaksanaan
pekerjaan (Time Schedule / Curva S) dan buku catatan / laporan perkembangan
pekerjaan harian serta buku tamu selalu harus berada dalam ruang Direksi selama
Pelaksanaan pekerjaan dan selalu diisi.

1.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan Surat Perjajian


Kerja ( Kontrak ) dan seluruh lampirannya berupa gambar-gambar rencana,
gambar detail, RKS, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Risalah Aanwijzing)
dan ketentuan serta petunjuk-petunjuk Direksi, yang merupakan suatu kesatuan
yang tak terpisahkan.

1.1.3 Penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Penyedia Barang / Jasa tanpa seizin
Direksi akan dibongkar dan harus disesuaikan dengan rencana semula, sedangkan
biayanya menjadi beban Penyedia Barang / Jasa.
1.1.4 Setiap Perintah dari Direksi kepada Penyedia Barang / Jasa yang bersifat
menyimpang dari RKS ini harus disampaikan secara tertulis dan ditanda tangani
oleh yang memberi perintah.
1.1.5 Selama tidak bertentangan dengan RKS ini, yang dianggap sah dan
mengikat adalah :
1.5.1. Algemene Voorwaaden voor de uitvoering bij aanneming van openbare
werken yang disahkan dengan SK. Pemerintah Nomor 9 tanggal 18 Mei
1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
1.5.2. Peraturan Umum Pemerikasaan Bahan-bahan Bangunan pada
Penyelenggaraan Bangunan di Indonesia ( PUBB ) 1956/N. I.3.
1.5.3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961/N.I.–5.
1.5.4. Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 dan perubahannya.
1.5.5. Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia (PUIL) 1976/N.I. – 6.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 1


1.5.6. Peraturan Pembangunan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
setempat.
1.5.7. Pertunjuk / peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Direksi,
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan tersebut
diatas dan tidak menyimpang.

Pasal 2. URUTAN PEKERJAAN.


Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk Kegiatan ini harus mengikuti daftar urut ( Flow
chart ) yang diusulkan oleh Penyedia Barang / Jasa berdasarkan pertimbangan efesiensi dan
efektifitas dalam pelaksanaan dan telah disetujui bersama oleh Konsultan Pengawas, Pengelola
Teknis dan Pemimpin Kegiatan.
Secara garis besar contoh urutan pekerjaan yang dimaksud untuk 1 (satu) paket kegiatan
adalah sebagai berikut :

2.1. Pekerjaan Persiapan :


2.1.1. Membuat rencana kerja termasuk rencana waktu pengadaan bahan dan
tenaga kerja sesuai tahapan pekerjaan ( manning and meterials
schedule ).
2.1.2. Pengukuran dan pematokan sesuai dengan rencana tapak secara
keseluruhan.
2.1.3. Mempersiapkan jalan logistik ke lokasi bangunan untuk efisiensi kerja dan
menentukan tempat penumpukan material diluar gedung yang akan
dibangun ( tidak boleh dimasukkan dalam RAB ).
2.1.4. Mengadakan dan menyimpan cadangan air untuk keperluan konstruksi sub
struktur, upper struktur dan finishing seluruh komponen bangunan.

2.2. Lokasi Bangunan dan Situasi :


Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan letaknya di Kecamatan Palue
dan Kecamatan Alok.
Lahan untuk Pembangunan/Rehabilitasi/Pemeliharaan akan diserahkan
kepada Pelaksana sebagaimana adanya pada waktu rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing lapangan), untuk itu para calon Pemborong wajib
meneliti situasi terutama kondisi struktur tanah bangunan, sifat dan
luasnya pekerjaan serta hal lain yang berpengaruh terhadap harga
penawaran.

2.2.1. Kesalahan dan kurangnya ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk klaim di kemudian hari.

Pasal 3. PEKERJAAN PERSIAPAN


3.1. Kantor Kegiatan ( Direksi keet ) dan Gudang.
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Barang / Jasa diwajibkan menyediakan atau
menyewa bangunan sementara untuk Kantor Kegiatan dan Gudang, didalam halaman
Kegiatan.
Bangunan tersebut terdiri dari 2 ( dua ) bagian dengan ukuran minimum 4,00 x
6,00 m. masing-masing untuk :

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 2


- Direksi / Pengawas Lapangan & Pelaksana Penyedia Barang / Jasa
- Gudang penyimpanan bahan alat-alat.

Selain itu Penyedia Barang / Jasa diwajibkan untuk membuat WC darurat yang cukup memenuhi syarat
kesehatan, dilengkapi dengan fasilitas air bersih untuk bilas guna kebutuhan personalia yang bekerja di
Kegiatan.

3.1.1. Konstruksi
a) Lantai perkerasan tanah dan diurug pasir
b) Rangka dinding dari belahan bambu dan atap dibuat dari seng BJLS
0.20 dengan rangka atap dari kayu kelas II.
c) Pemasangan rangka dengan mempergunakan paku.
d) Ruangan kerja dilengkapi dengan jendela panil tripleks / nako yang
bisa dibuka untuk penerangan sedangkan untuk pintu ruang kerja
dari panel tripleks dan dilengkapi kunci tanam.
3.1.2. Biaya pembuatan dan masa penggunaannya :
Biaya pembuatan Direksi keet dan WC darurat ini ditanggung oleh
Penyedia Barang / Jasa dan termasuk dalam harga borongan.
Segera setelah Kegiatan selesai, bangunan darurat tersebut harus
segera dibongkar dan dikeluarkan dari halaman Kegiatan.
3.1.3. Perlengkapan ruang Direksi / Pengawas :
Penyedia Barang / Jasa harus melengkapi ruang Direksi dengan
peralatan sebagai berikut :
- Meja tulis biasa 2 ( dua ) buah.
- Kursi biasa 4 ( empat ) buah
- Panil display 1 ( satu ) buah
- White board sedang 1 ( satu ) buah
Dan peralatan pelengkap lainnya.
3.2. Papan Nama Kegiatan :
Sebelum pematokan bangunan dilaksanakan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk melapor
kepada Direksi tentang Rencana jadwal pematokan dan memasang papan nama Kegiatan
berukuran 2.40 x 1.20 m
Contoh Papan Nama Kegiatan :
240 cm

KEGIATAN : PEKERJAAN

: SUMBER DANA :

HRG. BORONGAN :
WKT. PLKS. :

PENYEDIA BARANG / JASA : PT/CV/Fa. ………. 120 cm

PERENCANA : PT/CV/Fa. ……….

PENGAW AS : PT/CV/Fa. ……….

KEGIATAN INI DILAKSANAKAN DENGAN DANA


YANG DIHIMPUN DARI PAJAK
YANG SAUDARA BAYAR

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 3


Pasal 4. PEKERJAAN TANAH DAN BOUWPLANK / PROFIL

Yang dimaksud dalam RKS ini adalah pekerjaan tanah untuk :

- Galian tanah pondasi jalur


- Timbunan dan pemadatan tanah yang diisyaratkan
- Galian tanah untuk saluran
4.1. Tapak bangunan :
Tapak Bangunan adalah luas perletakan bangunan / pekerjaan yang akan
dibangun.
4.2. Papan acuan bangunan ( profil ) :
Semua ukuran batas jenis pekerjaan akan ditentukan pada papan acuan
bangunan (bowplank/profil) yang dibuat dari kayu papan/ usuk klas II, ukuran 2,5
x 20 cm dan 5 x 7 cm.
4.3. Setelah pekerjaan pasangan profil selesai dipasang, pemborong wajib meminta
persetujuan dari Direksi / Pengawas untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya.
4.4. Penggalian, Timbunan dan Pemadatan tanah :
4.4.1. Pemeriksaan tiap galian tanah pondasi dilaksanakan terhadap betulnya
penempatan, kedalaman, lebar dan kondisi dasar galian.

4.4.2. Mengurug / menimbun tanah pada bagian yang akan dijadikan


landasan konstruksi dan lantai bangunan dengan ketebalan > 20 cm,
harus dilakukan secara berlapis, tebal maksimum setiap lapisan < =
10 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat mekanis/stamper.

Pasal 5. URUGAN PASIR DAN PEKERJAAN PONDASI


5.1. Alas pondasi ( aanstamping ) :
Sebelum alas pondasi dipasang, diberi pasir urug bersih setebal 10 cm dan
dipadatkan dengan air. Alas pondasi dari batu kali / karang tanpa adukan
( aanstamping ) tebal 20 cm, lebar sesuai dengan ketentuan dalam gambar
detail pondasi, disiar pasir dan disiram air.

5.2. Urugan pasir dibawah lantai :


Di bawah seluruh lantai bangunan diurug pasir bersih, disiram air sampai penuh
dan dipadatkan ( ditimbris ) tebal minimum urugan pasir = 20 cm.
5.3. Pondasi jalur :
5.3.1. Pondasi tembok dibuat dari pasangan batu karang/batu kali dengan
adukan 1 pc : 5 psr.

Pasal 6. PEKERJAAN BETON

6.1. Pekerjaan beton terbagi atas bagian pekerjaan beton bertulang yang berfungsi
sebagai struktur konstruksi dan bagian pekerjaan beton tanpa tulangan atau sekedar
diberi tulangan susut, yang hanya sebagai pelindung dan pengatur struktur kolom-
kolom konstruksi, sesuai dengan gambar-gambar rencana dan detailnya.
6.2. Mutu bahan yang dipakai :
Semen : Untuk mendapatkan mutu beton yang homogen maka
portland semen (semen) yang dipergunakan harus dari satu

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 4


jenis merk yang telah disetujui oleh Direksi. Perubahan merk
semen, harus diusulkan oleh Direksi.
Pasir : Berbutir kasar dan keras, ukuran Ø 1 - 4 mm, toleransi
kandungan organis < = 5 % (kadar lumpur maksimum 5 %)
Kerikil : Digunakan kerikil pecah dengan ukuran Ø 2-3 cm. Kerikil
harus padat dan keras, toleransi kandungan kadar lumpur <
= 1 %.
Besi : Mutu baja tulangan U 24.
Besi beton yang dipakai harus bersih dan tidak berkarat.
Kawat : Pengikat tulangan beton dipakai kawat pengikat beton
(beton binddraad ).
Air : Air untuk mencampurkan beton harus bersih dan bebas
mineral / netral.
Perancah : Perancah – perancah, bekisting, cetakan-cetakan maupun
stut werk dapat digunakan : beton, baja, pipa, pasangan
bataco / batu bata, kayu, papan, bambu maupun triplek /
multiplek yang telah disetujui direksi / pengawas lapangan
6.3. Standar pengerjaan dan mutu beton :
Standar pengerjaan beton yang harus diikuti adalah : Peraturan Beton Indonesia (
PBI ) tahun 1971 beserta semua tambahan dan perubahannya. Mutu beton struktur
yang digunakan pada pekerjaan ini adalah beton K-225 dan mutu baja tulangan
adalah U – 24. Sedangkan untuk sloof praktis, kolom praktis, balok latei dan ring
balk praktis (bagian-bagian yang tidak secara langsung memikul beban)
menggunakan beton K 125 dan baja U – 24.
6.4. Komposisi campuran dan dimensi beton :
Beton untuk pondasi floot plat, sloof struktur, kolom utama struktur, balok struktur,
plat lantai, dan ring balk struktur dibuat dengan campuran 1 pc : 1 ½ psr : 2 ½ krl.
Beton untuk sloof praktis dibuat dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl dan untuk
cor Beton Rabat Lantai dibuat dengan campuran 1 pc : 3 psr : 5 krl Atau sesuai
komposisi campuran dalam Job mix desig
Ukuran dimensi tersebut diatas, harus mengikuti gambar detail beton dan petunjuk
Konsultan Pengawas.
6.5. Pengujian kekentalan adukan beton :
6.5.1. Pengujian slump :
Pengujian kekentalan adukan beton, dengan kerucut abrams harus
dilakukan sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
6.5.2. Pengujian Mix design :
a. Pemborong harus membuat atau mengusulkan Mix Design dan
membuktikannya dengan hasil test pada laboratorium yang
disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
b. Apabila hasil kuat tekan benda - benda uji tidak memberikan
angka kekuatan yang ditentukan, maka berlaku seperti yang
ditetapkan dalam PBI 1971, yaitu menghitung kembali komposisi
campuran antara semen, pasir, kerikil dan air dengan biaya
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.
6.6. Cetakan dan perancah :

6.6.1. Semua bekisting atau cetakan pembentuk beton harus direncanakan dan
dilaksanakan sebaik mungkin dan harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas sebelum melakukan pengecoran.

6.6.2. Semua bagian dari pada bekisting, stut werk, penyangga-penyangga lain
atau cetakan pembetuk beton harus benar-benar kuat dan kokoh, serta
harus dilengkapi dengan ikatan-ikatan silang dan penguat

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 5


lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perubahan bentuk
sewaktu dilakukannya pekerjaan pengecoran, pemadatan dan
penggetaran beton.

6.6.3. Bekisting yang dibuat dari kayu atau triplek / multiplek harus benar-
benar dibuat sebaik mungkin , yaitu cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran sewaktu pengecoran.

6.6.4. Untuk menghindari melekatnya beton terhadap bekisting, maka


sebaiknya pada permukaan bekisting dilapisi minyak atau plastik yan
disetujui oleh Direksi / Pengawas lapangan.

6.6.5. Beton deking ( spacer ) minimal harus mempunyai mutu yang sama
dengan mutu beton yang digunakan. Tebal deking disesuikan dengan
kebutuhan dan harus memenuhi ketentuan dalam PBI 1971.
Campuran dan ukuran menyenggah besi beton (dekking ) dengan
campuran 1 pc : 3 psr ukuran 50 x 50 x 25 mm.

6.7. Lantai Kerja :

6.7.1. Lantai kerja dibuat dari beton tumbuk dengan komposisi campuran 1
pc : 3 psr : 5 krl.
6.7.2. Permukaan lantai kerja harus bersih dan tidak tergenang air.
6.8. Dimensi / Ukuran :
6.8.1. Dalam pelaksanaannya seluruh ukuran konstruksi beton, baik
pembesian maupun penampangnya harus sesuai dengan gambar
rencana. Penyedia Barang / Jasa harus membuat daftar tulangan yang
akan diper-gunakan untuk setiap bagian pekerjaan konstruksi beton
bertulang dalam Kegiatan ini.
Dimana dimensi tulangan yang digunakan disesuaikan dengan gambar
rencana.
6.8.2. Daftar Pembesian tersebut harus sesuai dengan jumlah dan ukuran
besi tulangan beton yang didatangkan ke lokasi Kegiatan.
6.9. Pelaksanaan Pengecoran :
6.9.1. Pengecoran beton hanya boleh dilaksanakan apabila telah ada
pemerikasaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /
Pengawas.
Dimana dalam jangka waktu ± 48 jam sebelum dilaksanakan
pengecoran Penyedia Barang / Jasa harus membuat permohonan
tertulis kepada direksi / pengawas lapangan.
6.9.2. Peralatan pengecoran seperti beton molen, mesin penggetar (vibrator)
dan alat bantu lainnya harus sudah disiapkan sebelumnya. Demikan pula
dengan bahan materialnya yang meliputi semen, pasir, kerikil, air dan
bahan lainnya harus sudah disiapkan. Demikian juga harus disiapkan
penutup dari terpal untuk menutup bagian yang di cor apabila
terjadi hujan.
6.9.3 Untuk campuran beton yang diaduk di lapangan semua campuran /
adukan beton harus sudah dicor ditempatnya paling lambat 30 menit
setelah adukan selesai.
6.9.4 Adukan beton tidak boleh dituangkan jatuh bebas dari ketinggian lebih
dari 2 meter, akan tetapi harus dalam posisi tertentu yang dibutuhkan
dalam pekerjaannya.
6.9.5 Beton harus dipadatkan dengan mesin pemadat (vibrator) yang
dijalankan oleh pekerja yang terlatih dan berpengalaman untuk
menghindari kerusakan ikatan pembesian.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 6


6.9.6 Beton, bekisting atau penulangan yang tidak boleh diganggu dengan
cara apapun, kurang lebih selama 48 jam setelah pengecoran dilakukan,
tanpa seizin Direksi / Pengawas lapangan.
6.9.7 Catatan lengkap yang terperinci mengenai hari, tanggal, jam dan
keadaan maupun kejadian dari pada pengecoran setiap bagian
pekerjaan harus dilaporkan kepada Direksi / Pengawas paling lambat 1 (
satu ) hari setelah pengecoran.
6.9.8 Apabila pada saat Pengecoran menggunakan Aditive karena sesuatu
hal teknis, maka hal itu perlu dikoordinasikan dengan Direksi /
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
6.9.9 Apabila karena alasan tertentu pengecoran dihentikan, misalnya pada
pengecoran bidang plat lantai yang luas, maka tata cara dimana
pengecoran tersebut harus diberhentikan, hal ini harus mendapat
petunjuk dan seizin Direksi / Pengawas lapangan. Begitu pula saat
menyambung kembali bagian pengecoran yang terputus. Dan sebaiknya
kejadian ini sebisa mungkin dihindari.
6.9.10 Permukaan beton yang masih basah harus benar-benar dijaga dan
dilindungi dari air hujan atau hal lainnya yang dapat menyebabkan
terbukanya permukaan yang lunak tersebut sampai permukaan tersebut
menjadi keras. Dan setelah pengecoran selesai dilaksanakan maka
diadakan penyempurnaan kembali, misalnya terjadi rongga- rongga
dan sebagainya.
6.9.11 Segala kesalahan yang terjadi pada saat pengecoran maupun setelah
pengecoran selesai, yang diakibatkan Penyedia Barang / Jasa adalah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.

6.10. Perawatan Beton :

Setelah beton dicor maka Penyedia Barang / Jasa diharuskan untuk melaksanakan
tugas perawatan ( curing ) selama proses pengerasan beton yaitu dengan cara
menyiram beton yang telah kering setiap satu jam atau dengan persetujuan Direksi
/ Pengawas lapangan.
6.11. Pembongkaran cetakan dan perancah :

6.11.1. Pembongkaran harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /


Pengawas lapangan.
6.11.2. Pembongkaran perancah, stut werk dan bekisting dilakukan setelah
kekuatan beton mencapai 80 % dari kekuatan yang direncanakan.
6.11.3. Untuk bekisting plat lantai / balok urutan pembongkaran bekisting
dilakukan sebagai berikut :
- Bekisting sisi balok
- Perancah dan bekisting bawah balok
- Perancah dan bekisting plat lantai

Pasal 7. PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN


7.1. Batu untuk pasangan tembok :
Dalam pelaksanaan pasangan tembok tidak diperbolehkan menggunakan lebih
dari satu jenis batu untuk satu bidang tembok.
Untuk seluruh pasangan tembok dipakai batu batuan bermutu baik dan berukuran
sama.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 7


Jenis batu yang dipakai adalah batu bata merah.
Ketebalan setiap jenis batu buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan tembok
Kegiatan ini disesuaikan dengan pasaran setempat.
7.2. Pasir :

Pasir untuk adukan pasangan tembok dan plesteran adalah jenis pasir kali yang
bersih dan keras, ukuran 1 – 4 mm
7.3. Adukan ( spesi ) dan tebal plesteran :

Komposisi adukan ( spesi ) yang dipakai untuk setiap bagian plesteran tembok
harus sama dengan ukuran yang dipakai untuk memasang bagian pekerjaan
tembok.

Jenis adukan ( spesi ) untuk pekerjaan tembok adalah :

7.3.1. Pasangan dan plesteran kedap air (trasram) 1 pc : 3 psr.


7.3.2. Pasangan dan plesteran tembok biasa (bukan trasram) 1 pc : 5 psr
7.3.3. Plesteran beton dan seluruh bagian luar pondasi mulai dari – 0.10 m di
bawah muka tanah bangunan dan yang muncul di atas permukaan
tanah, harus diplester dengan campuran 1 pc : 3 psr.
7.3.4. Seluruh pasangan tembok bukan trasraam dan yang tidak dilapisi
ubin harus diplester dua bidang permukaan.
7.3.5. Tebal plesteran tembok maksimum = 15 mm
7.4. Seluruh dinding tembok mulai dari permukaan beton sloof sampai ± 20 cm
diatas muka lantai menggunakan adukan trasram ( 1 pc : 3 psr ).

7.5. Tebal pasangan tembok:


Pada umumnya seluruh pasangan ½ batu, tebal tembok sesudah diplester
disesuaikan dengan ketebalan batu yang ada dipasaran setempat.

7.6. Perawatan dan penghalusan tembok :


7.6.1. Dinding tembok yang telah terpasang, setiap har harus disiram air selama
atap bangunan belum selesai dipasang, kecuali bila hari hujan.

7.6.2. Setelah dinding tembok mengering diplester selanjutnya diaci dengan


campuran semen dan kapur dengan perbandingan 1 pc : 3 kpr.

7.6.3. Sebelum di cat, dinding tembok yang dilapisi plesteran dan telah diaci
harus diplamir sampai rata dan diamplas.
Plamir tembok dapar dibuat dari campuran semen putih dan lem
weber dengan perbandingan 1 : 5 kg semen putih.

Pasal 8. PEKERJAAN KAYU DAN KACA.

8.1. Bahan dan ukuran :

8.1.1. Kayu :

a) Semua kusen ukuran 5/11 cm, rangka daun pintu dan daun
pintu/jendela panil dibuat dari kayu Kelas II (Meranti) bermutu
baik, tua, kering, tidak pecah-pecah, dan bebas cacat mata.
b) Semua kuda-kuda menggunakan bahan terbuat dari kayu kelas
II (Meranti) ukuran 6/12, Gording, dan plafond dari kayu kelas II
ukuran 5/10 yang telah kering serta tidak retak-retak dan telah
disetujui oleh Direksi / Pengawas.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 8


c) Papan list plank dari papan klas II (Meranti) ukuran 2.5/23 cm
yang telah kering, diserut ukuran sesuai rencana gambar detail
serta tidak retak / pecah-pecah.
d) Ukuran-ukuran penampang kayu yang dinyatakan dalam gambar-
gambar rencana / detail adalah ukuran jadi, oleh karena itu
apabila Penyedia Barang / Jasa hendak mengerjakan sendiri
pekerjaan kayu untuk Kegiatan ini, maka harus dipesan bahan kayu
( yang belum diserut ) dengan ukuran penampang yang lebih
besar daripada ukuran yang dinyatakan dalam gambar rencana /
detail pekerjaan kayu.

8.1.2. Jenis, ukuran dan ketebalan kaca yang dipakai sesuai dengan notasi
yang tercantum dalam gambar detail kusen dan jendela.

8.2. Cara pelaksanaan dan pemasangan.

8.2.1. Dalam pelaksanaan semua ukuran dibuat menurut ukuran-ukuran


yang tercantum dalam gambar detail pintu dan jendela.
8.2.2. Kusen pintu / jendela harus diberi pasak dan lubang sedemikian rupa
sehingga kokoh dan kaku.
8.2.3. Semua permukaan kusen yang menempel pada dinding tembok /
pasangan harus diberi alur spesi.
8.2.4. Semua bidang kayu yang menempel pada kolom atau pasangan
tembok harus dimenie 2 kali jalan dengan meni kayu.
8.2.5. Hubungan antara tiang kosen dengan lantai memakai neut beton
setinggi ubin plint dengan dook dari besi beton Ø10 mm.
8.2.6. Kusen harus diberi anker dari besi berdiameter 10 mm, dipasang pada
setiap jarak 80 cm pada bagian kosen yang menempel pada kolom
atau pasangan tembok. Ujung angker memakai kait 5 cm.
8.2.7. Apabila kusen dan rangka pintu / jendela dibuat diluar lokasi Kegiatan
maka sebelumnya harus dilaporkan kepada Pengawas pekerjaan dan
harus didatangkan dalam keadaan utuh serta belum dimenie / dicat
guna diadakan pemerikasaan oleh Pengawas / Direksi.
8.2.8. Seluruh pemasangan daun pintu, harus berjarak sama dari muka lantai
± 3 mm, dan mudah dibuka/ditutup.

8.2.9. Untuk semua pasangan kaca jendela dipakai kaca reben 70 % tebal 5
mm atau sesuai gambar rencana detail.

8.2.10. List-list kayu penahan kaca dipasang dengan paku list.


Pemasangan kaca pada rangka kayu harus menggunakan dempul
kayu, agar kacanya tidak bergetar dan tidak pecah perbedaan angka
muainya.
8.2.11. Semua pekerjaan kayu dan finishingnya harus betul-betul siku dan
datar pada permukaan yang kelihatan atau yang akan dicat.
8.2.12. List plank dibuat sesuai ukuran yang terdapat dalam gambar rencana
dan harus betul-betul lurus dan tidak lentur.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 9


Pasal 9. KONSTRUKSI RANGKA DAN PENUTUP ATAP.
9.1. Bahan dan ukuran :
9.1.1. Konstruksi rangka atap dari kayu kelas II (Meranti) dengan ukuran
6/12 sedangkan Gording menggunakan ukuran 5/10 seperti tercantum
dalam gambar-gambar rencana dan detail.

9.1.2. Penutup atap terdiri dari :

Seng Spandek 0,30 mm Bubungan atap Seng Plat BJLA. 0.30


dikerjakan sesuai dengan gambar dan rencana atau petunjuk
Direksi serta berdasarkan .

Cara Pelaksanaannya :

i. Dalam pelaksanaan seluruh ukuran dibuat mengikuti rencana


dan gambar detail

ii. Pemasangan atap seng dan bubungannya memakai paku seng,


dengan ukuran antara sambungan harus sesuai dengan
spesifikasi pabrik atau Petunjuk Direksi / Pengawas.

Pasal 10. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT / PLAFOND.


Langit-langit / plafond dipasang pada seluruh bagian atap yang dinyatakan dalam rencana
detail plafond.
10.1. Rangka penggantung langit-langit :

10.1.1. Dibuat dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas.

10.1.2. Ukuran balok induk 5/10 cm, balok anak 5/7 cm jarak maksimum
antara sumbu rangka balok anak : 80 cm x 60 cm sesuai gambar
rencana dan detail.
Bidang permukaan yang akan dipasang langit-langit / plafond harus
diserut rata dan dipasang menurut gambar rencana detail plafond.
10.2. Bahan penutup langit-langit / plafond :
10.2.1. Penutup plafond dari tripleks tebal 4 mm atau sesuai gambar
rencana.

10.2.2. Jenis tripleks yang akan dipakai harus sesuai dengan contoh yang
telah disetujui oleh Direksi.

10.2.3. Pola pemasangan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk


Direksi / Konsultan Pengawas.
10.3. List antara tembok dengan plafond :
Setiap pertemuan antara plafond dengan tembok, antara plafond dengan list
plafond ditutup list plafond Profil dari kayu profil kls II ukuran 5 cm x 5 cm .

Pasal 11. ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI.


11.1. Bahan :
11.1.1. Engsel merk Nikki ukuran “ 5” warna metal atau yang setara untuk
menggantung daun-daun pintu.
11.1.2. Engsel merk Nikki untuk daun jendela dan dilengkapi pula dengan
kait angin serta grendel tanam.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 10


11.1.3. Kunci 2 ( dua ) kali putar berkualitas baik merk INOVA untuk pintu-
pintu ruangan.
11.1.4. Grendel tanam (Espagnolet) untuk pintu 2 ( dua ) daun.
11.1.5. Grendel ver ( knip loncat ) untuk daun jendela.
11.1.6. Alat-alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas pekerjaan.

11.2. Cara pelaksanaan :


11.2.1. Tiap daun pintu digantung pada 3 ( tiga ) buah engsel.
11.2.2. Pintu sekat antara ruangan yang akan di jadikan aula dibuat dari
pintu lipat besi plat eiser 1,8 mm.
11.2.3. Pada setiap daun pintu tunggal dan salah satu dari setiap pintu
ganda diberi kunci tanam merk INOVA yang dipasang pada
ketinggian 0,90 m ( 90 cm ) dari muka lantai.
11.2.4. Setiap alat-alat penggantung dan pengunci yang telah dipasang
harus dapat berfungsi dengan baik.
11.2.5. Bila ada yang macet atau rusak, harus segera diperbaiki / diganti
sebelum penyerahan untuk kedua kalinya
11.2.6. Setiap anak kunci dan duplikatnya harus diberi nomor yang sesuai
dengan nomor pintu yang dimaksud.
Untuk memudahkan pemakaian anak kunci yang sesuai dengan kunci
yang dimaksud, maka harus dilampirkan rekaman gambar denah
bangunan yang telah diberi tanda menurut nomor masing-masing
anak kunci.
11.2.6. Pada saat penyerahan pertama pekerjaan, setiap anak kunci berikut
2 ( dua ) buah duplikatnya harus diserahkan kepada Kegiatan.

Pasal 12. PEKERJAAN KONSTRUKSI LANTAI


Konstruksi di bawah lantai bangunan / di atas pasir urug memakai konstruksi beton rabat
dengan campuran 1 pc : 3 psr : 5 krl. Setelah itu dipasang keramik putih polos ukuran
ukuran 30 cm X 30 cm.

Pasal 13. PEKERJAAN CAT


13.1. Seluruh permukaan dinding tembok yang tidak dilapisi ubin, dan plafond tripleks di
cat 3 kali dengan cat jenis / kwalitet 1 (satu) jenis MATEX.
13.2. Seluruh bagian pekerjaan kayu yang tampak dari luar dimenie, dempul, plamir
serta dicat sampai rata dengan cat kayu merk EMCO.

13.3. Daun pintu panel papan teak oil / politur 3 x sampai mengkilap.

13.4. Warna cat menurut rencana akan ditentukan kemudian (pada waktu pelaksanaan).

13.5. Setiap usulan perubahan merk cat dengan merk lain yang belum diketahui
mutunya hanya dapat dilakukan bila ada persetujuan tertulis dari pihak Direksi
bersama Konsultan Perencana.

Pasal 14. INSTALASI LISTRIK.


14.1. Batasan Tugas / Kewajiban :

14.1.1. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk dalam pekerjaan yang


diborongkan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan dan
pemasangan seluruh jaringan instalasi listrik untuk keperluan

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 11


penerangan, sesuai dengan gambar detail rencana kelistrikan yang
dibuat oleh perencana, termasuk sistem pegaman, armateur, outlet,
switch ( schakelar ).
14.1.2. Semua bahan yang dipergunakan, cara pemasangan dan pemeliharaan
teknisnya sesuai ketentuan dalam peraturan umum instalasi listrik
(PUIL) 1977 sebagaimana telah ditambah dan dikurangi dengan
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PLN setempat.
14.1.3. Biaya pemasukan aliran ( daya ) dari PLN, sudah termasuk dalam
tugas dan kewajiban Penyedia Barang / Jasa.

14.2. Syarat Umum :

14.2.1. Pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalatur (Kab.


Sikka) dari PLN dan dapat menunjukan bukti referensi hasil pekerjaan
sebelumnya.
14.2.2. Walaupun pemasangan instalasi listrik diserahkan kepada sub
Penyedia Barang / Jasa, tanggung jawab tetap menjadi beban
Penyedia Barang / Jasa.
Penunjukan sub Penyedia Barang / Jasa Instalasi Listrik harus sesuai
dengan persetujuan tertulis oleh Direksi.
14.2.3. Setelah pemasangan Instalasi Listrik selesai Penyedia Barang / Jasa
harus menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan gambar instalasi listrik
yang disahkan oleh PLN dalam rangkap 3 ( tiga ) serta surat Pernyataan
dari PLN bahwa instalasi tersebut telah diuji coba dan memenuhi segala
persyaratan yang berlaku.
14.3. Syarat-syarat Teknis :

14.3.1. Aliran listrik yang akan masuk ke gedung tersebut akan diatur dan
dikontrol melalui sekering kast panel, jumlah group sesuai gambar.
14.3.2. Semua hantaran yang melalui tembok dan kolom harus ditarik dalam
cable duct / pipa saluran PVC dan dipasang terbenam dalam pasangan
tembok sehingga tidak ada bagian dari jaringan yang tampak dari luar.
14.3.3. Pemasanagan pipa saluran kabel diusahakan agar tidak melalui kolom
beton bertulang, dan yang melalui tembok sudah harus terpasang
sebelum tembok diplester.
14.3.4. Penempatan titik lampu, switch, stop kontak, sekring (fuse box) dan
meteran sesuai dengan gambar detail.
Sakelar ( switch ) dan stop kontak ( outlet ) dipakai jenis inbow warna
putih ex broco atau yang setaraf, untuk tegangan di atas 220 volt dan
jenis lampu TL/LHE adalah PHILIPS.
14.3.5 Pemasangan instalasi harus memenuhi persyaratan untuk tegangan
220 votl, yaitu antara lain harus memakai 3 kabel ( 1 kabel untuk
grounding ).
14.3.6 Kabel jaringan instalasi dipakai jenis NYA dan NYM ukuran 0 3 x 2,5
mm sesuai dengan gambar rencana instalasi listrik yang telah disahkan
oleh PLN.
14.3.7 Kabel 0 1,5 mm, hanya dipakai untuk sambungan dari shakelar
kelampu penerangan ruangan.
14.3.8 Kotak sekring (panel box) dipakai merk SIEMENS atau yang setaraf.

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 12


14.3.9 Hantaran ketanah (grounding), menggunakan kabel kabel BC 6 mm,
ditarik dalam pipa PVC Ø ½ “ dan ditanam sedalam 5,00 ke dalam tanah
yang selalu dalam keadaan basah.
Bila sampai dengan kedalaman > = 5,00 m belum mencapai permukaan
air tanah maka pada bagian ujung hantaran harus diberi arang dan
garam dapur.
Ujung kabel pentahanan (grounding) dihubungkan dengan elektroda
tanah yang dibuat dari batang tembaga Ø 1 ½ panjang 1,20 m,
digabung dengan pipa galvani Ø 1 ½”.
14.3.10. Pasangan Instalasi penangkal petir sesuai gambar rencana

Pasal 16. PEKERJAAN LAIN – LAIN


17.1. Pekerjaan ini didahului dengan pembersihan lokasi pekerjaan yang disesuaikan
dengan gambar rencana, sedangkan sisa bahan atau material dari bongkaran
tersebut diserahkan kembali ke pemilik kegiatan, hal-hal lain yang belum tertera
dalam spesifikasi ini seperti Pekerjaan Sarana Lingkungan gedung dapat dilihat
lebih jelas pada gambar kerja maupun pada saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijizing).
17.2. Sebelum Penyedia Barang / Jasa mengadakan Penyerahan Pekerjaan untuk
Pertama Kali, seluruh lokasi disekitar pekerjaan harus sudah bersih dari sisa-sisa
bahan bangunan.
17.3. Pada Masa Pemeliharaan, semua bagian pekerjaan harus disempurnakan sesuai
dengan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
17.4. Penyedia Barang / Jasa diwajibkan pula mengadakan pengurusan antara lain :
a) Pembuatan Ijin Bangunan ( IMB ) dari Pemda setempat dan diserahkan
kepada Pemimpin Kegiatan sebelum serah terima I (Petama) Pekerjaan.
b) Surat bukti Keer Listrik / Pengetesan dari PLN dan lainnya yang diperlukan.
17.5. Hal - hal lain yang belum jelas akan diuraikan lebih lanjut dalam acara penjelasan
pekerjaan ( aanwijzing ) dan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian
Pemborongan / Kontrak.

Maumere, Maret 2023


Pejabat Pembuat Komitmen Kantor
UPP Kelas III Pelabuhan Marapokot

Welhelmus Daniel Dami, SH


NIP. 19771207 199703 1 001

Spesifikasi Teknis -- Tahun Anggaran 2023 13

Anda mungkin juga menyukai