Anda di halaman 1dari 16

Pentingnya Pengelolaan Program

Kesehatan (Masyarakat) oleh Tenaga


Terlatih dalam Bidang Manajemen
Terapan Berbasis Epidemiologi
Drg. Catharina Yekti Praptiningsih, M.Epid
U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Indonesia

Webinar : Strategi Intervensi Program Kesehatan dengan Pendekatan Manajemen Terapan Berbasis Epidemiologi
27 Oktober 2021
Pelatihan Manajemen Terapan Berbasis Epidemiologi
(Applied Management Training Course-AMTC)
• Pelatihan ini adalah pelatihan
untuk mengembangkan
kemampuan dalam pengelolaan
dan perencanaan program yang
diadopsi dari CDC Atlanta.
• Tahun 2015 Indonesia mengirimkan
6 utusan peserta untuk mengikuti
pelatihan AMTC Asean di Vietnam
dan 2 peserta dari Indonesia dari
BBPK Ciloto.

*https://www.paei.or.id/amtc-for-indonesian/
• AMTC merupakan pelatihan yang mengadopsi
Program Pengembangan Manajemen
Berkelanjutan (Sustainable Management
Development Program - SMDP)*.
• SMDP tahun 1992-2013 dirancang untuk
meningkatkan manajemen kesehatan
masyarakat.
• Saat ini program pelatihan manajemen yang baru
yang berfokus pada pembelajaran melalui praktik
disebut IMPACT (Improving Public Health
Management for Action)-dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan pengalaman terbaik dari
model FETP dan SMDP.

*https://www.paei.or.id/amtc-for-indonesian/
Model FETP meliputi Komponen Kunci :
• 25% pelatihan di kelas
• 75% pelatihan melalui kegiatan lapangan/terapan yang
memperkuat topik yg dipelajari di kelas
• Kegiatan lapangan disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
nasional
• Pelatihan berbasis kompetensi
• Pembelajaran dengan bimbingan
• Penggunaan prinsip belajar orang dewasa

Implementasi/Ke Implementasi/Ke Lokakarya


Lokakarya/Kelas giatan Lapangan Lokakarya/Kelas giatan Lapangan Akhir/Kelas
MODEL
PELATIHAN
FETP
Kompetensi yang di harapkan di miliki oleh Peserta setelah
mengikuti Pelatihan FETP
Area Kompetensi FETP-Frontline FETP-Intermediate FETP-Advanced
Surveilans Membuat ringkasan data serta Meringkas data dan
Membuat ringkasan data serta
Kesehatan memonitor pelaporan dari system menerapkan peningkatan
mengevaluasi sistem surveilans
Masyarakat surveilans lokal sistem surveilans
• Membuat ringkasan data
Surveilans dengan • Membuat ringkasan data • Menganalisis tren & pola
menggunakan tabel, grafik, Surveilans dengan Surveilans
dan peta menggunakan tabel, grafik, • Menafsirkan data
• Menafsirkan data surveilans dan peta surveilans
untuk mengidentifikasi potensi • Menafsirkan data surveilans • Menghasilkan laporan
wabah • Menghasilkan laporan surveilans & manuskrip
• Melakukan audit kualitas data surveilans untuk untuk diseminasi eksternal
pada pihak pelapor yang didiseminasikan ke pihak • Mengembangkan &
melaporkan data surveilans eksternal menerapkan rekomendasi
• Menghasilkan laporan • Mengevaluasi efektivitas & untuk meningkatkan sistem
surveilans sederhana untuk kinerja sistem surveilans surveilans
penggunaan internal
Mengapa AMTC atau pelatihan sejenis?
• Pelatihan dengan model penerapan/implementasi
langsung, teori yang didapat di kelas, merupakan
model yang paling efektif saat ini.
• IMPACT adalah program fellowship untuk membangun
tenaga kerja profesional kesehatan masyarakat yang siap
menerjemahkan sains ke dalam tindakan.
• IMPACT memberikan pengalaman kepada pengelola
kesehatan masyarakat dalam perencanaan,
implementasi, manajemen, dan evaluasi program
kesehatan masyarakat melalui pelatihan, pengawasan,
dan pendampingan langsung.
Kompetensi Inti untuk Profesional
Kesehatan Masyarakat
• Merupakan konsensus keterampilan untuk praktik
kesehatan masyarakat.
• Mencerminkan keterampilan dasar yang diinginkan bagi
para profesional yang terlibat dalam praktik, pendidikan,
dan penelitian kesehatan masyarakat.
• Untuk lebih memahami dan memenuhi kebutuhan
pengembangan tenaga kerja, meningkatkan kinerja, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat yang dilayani
• Digunakan dalam menilai pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan,
mengembangkan rencana pelatihan dan pengembangan
tenaga kerja, menyusun deskripsi pekerjaan, dan
melakukan evaluasi kinerja
*http://www.phf.org/resourcestools/Documents/Core_Competencies_for_Public_Health_Professionals_2014June.pdf
Penyusun Kompetensi Inti Profesional Kesehatan Masyarakat
• Centers for Disease Control and Prevention • Health Resources and Services Administration

• American Public Health Association • Association of State and Territorial Health Officials
• National Association of County and City Health Officials
• Association of Accredited Public Health Programs
• Community-Campus Partnerships for Health
• Association of Public Health Laboratories
• National Association of Local Boards of Health
• American Association of Colleges of Nursing • National Environmental Health Association
• American College of Preventive Medicine • National Library of Medicine

• Association for Prevention Teaching and Research • National Network of Public Health Institutes
• National Public Health Leadership Development Network
• Association of Schools and Programs of Public Health
• Quad Council of Public Health Nursing Organizations
• Association of University Programs in Health
• Society for Public Health Education
Administration
Area Kompetensi Profesional Kesehatan
Masyarakat:
1. Keterampilan Analitis/Penilaian
2. Pengembangan Kebijakan/Keterampilan Perencanaan
Program
3. Kemampuan berkomunikasi
4. Keterampilan Kompetensi Budaya
5. Keterampilan Praktek dalam Dimensi Komunitas
6. Keterampilan Ilmu Kesehatan Masyarakat
7. Keterampilan Perencanaan dan Manajemen Keuangan
8. Keterampilan Kepemimpinan dan Berpikir Sistem
Profesional Kesehatan Masyarakat Dibagi
dalam Tiga Tingkatan Kompetensi
Tingkat 1 – Front Line Staf, profesional kesehatan masyarakat
yang melaksanakan tugas sehari-hari organisasi kesehatan
masyarakat dan tidak dalam posisi manajemen.
Tingkat 2 – Program Management, profesional kesehatan
masyarakat dalam manajemen program atau peran
pengawasan.
Tingkat 3 – Senior Management, profesional kesehatan
masyarakat di tingkat manajemen senior dan pemimpin
organisasi kesehatan masyarakat.
Kompetensi Inti Berdasarkan Area
Kompetensi dan Tingkatannya
Area Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3
Kompetensi
Keterampilan Memilih data yang valid Menganalisis validitas dan Mengevaluasi validitas dan reliabilitas
Analitis/Penilaian dan dapat diandalkan reliabilitas data dari data
Menggunakan data Menafsirkan kuantitatif dan Mengintegrasikan temuan dari data
kuantitatif dan kualitatif kualitatif data kuantitatif dan kualitatif ke dalam
rencana dan operasionalnya (misalnya,
rencana strategis, rencana peningkatan
kualitas, pengembangan profesional)
Berkontribusi pada Menilai status kesehatan Menentukan status kesehatan
penilaian status masyarakat dan faktor yang masyarakat dan faktor yang
kesehatan masyarakat mempengaruhi kesehatan di mempengaruhi kesehatan di
dan faktor-faktor yang masyarakat masyarakat
mempengaruhi
kesehatan di masyarakat
Tantangan Tenaga Kerja Kesehatan Dalam Darurat
Kesehatan Masyarakat Global
• Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan dalam
rutinitas yang ada dan praktik sehari-hari petugas kesehatan
secara global.
• Menunjukkan ketidaksiapan sistem pemberian layanan
kesehatan di seluruh dunia.
• Tantangan tenaga kerja dan pendanaan yang ada, bersama
dengan stres dan kelelahan karena pandemi yang
berkepanjangan.
• Efek negatif jangka panjang pada praktik kesehatan
masyarakat dan harus diatasi untuk memastikan kelanjutan
pelayanan kesehatan masyarakat, serta kesiapan untuk
kedaruratan kesehatan masyarakat ke depan.
Pentingnya Peningkatan Kapasitas Manajer
Kesehatan Masyarakat
• Tanpa manajer yang terampil untuk mengkoordinasikan upaya kesehatan
masyarakat - mulai dari pencegahan hingga respon wabah - kita semua
lebih rentan terhadap ancaman kesehatan masyarakat yang muncul.
• Manajer yang efektif tahu bagaimana menerjemahkan penelitian, teori,
dan inovasi ilmiah ke dalam tindakan kesehatan masyarakat yang sukses.
• Manajer kesehatan masyarakat perlu dilatih untuk bekerja secara ilmiah
untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program
kesehatan masyarakat, serta untuk mempersiapkan dan menanggapi
wabah.
• Efisiensi pelayanan kesehatan masyarakat bergantung pada infrastruktur
terlatih, profesional yang cakap terlibat dalam merancang dan
melaksanakan program kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan masyarakat.
Global Health Security Agenda (GHSA) telah menantang negara-negara
untuk mempercepat kemajuan menuju dunia yang aman dan terlindungi dari
ancaman penyakit menular. Untuk mencapai hal ini, negara-negara bekerja
keras untuk membangun kapasitas di bidang-bidang utama, termasuk
mengembangkan kapasitas tenaga kesehatan. Pelatihan bidang
manajemen menjawab tantangan ini secara langsung melalui model
pembelajarannya.
Dengan tenaga kerja manajemen kesehatan masyarakat yang kuat, akan
lebih siap untuk mencapai tujuan GHSA:
• Mencegah dan mengurangi kemungkinan wabah – alami, tidak disengaja,
atau disengaja;
• Deteksi ancaman lebih awal untuk menyelamatkan nyawa;
• Tanggapi dengan cepat dan efektif menggunakan koordinasi dan
komunikasi multi-sektoral internasional.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai