Tgas PDGK 4406 Pembelajaran Matematika Kelompok 3 PDF Free

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Modul 3

BILANGAN BULAT
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah

Pelajaran Matematika SD (PDGK 4406)


SI PGSD Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH :
1. JUANG WIJAYA 826113585
2. ABDUL ZAKARIA.S 837261259

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
SAMARINDA
TAHUN 2020
BAB III

BILANGAN BULAT

Modui ini akan dibahas kajian materi tentang bilangan bulat di Sekolah Dasar (SD)
mulai dari bagai mana menanamkan adanya bilangan bulat, pengertian bilangan bulat, oprasi
bilangan bulat, sifat-sifat bilangan bulat untuk oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan,
strategi penyampaian materi kepada siswa dengan menggunakan media dan pendekatan yang
sesuai, ragam permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas, serta tambahan materi matematika (sebagai pengayaan) yang sangat berguna bagi anda
untuk memperluas dan memperkuat bekal pengetahuan matematika yang anda miliki.

Dalam modul 3 ini akan dibahas tentang bilangan bulat yang uraian materinya dimulai
dengan membahas atau menjelaskan bagaimana menyampaikan pengertian dan adanya
bilangan bulat ( perluasan bilangan bulat) dengan pendekatan atau cara yang tepat,
penggunaan alat peraga (balok garis bilangan dan manik-manik) untuk menjelaskan proses
menentukan hasil oprasi bilangan bulat secara kongkrit, serta dilanjutkan dengan membahas
oprasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan ( dalam rangka
menyampaikan konsepsecara semi abstrak). Kemudian membahas tentang sifat-sifat oprasi
hitungannya dan ragam penjelasannya, serta beberapa materi tambahan yang bersifat
matematis sebagai pengayaan.

Setelah mempelajari modul 3 ini diharapkan anda akan mampu :


1. Menjelaskan cara menanamkan pengertian bilangan bulat secara tepat
2. Memilih suatu media atau alat peraga yang sesuai dengan tahap pengenalan konsep.
3. Menggunakan media atau peraga yang tepat untuk menyampaikan konsep-konsep
hitung pada pembelajaran bilangan bulat
4. Melakukan abstraksi terhadap konsep-konsep bilangan bulat
5. Menentukan sifat-sifat dasar oprasi bilangan bulat.
6. Melakukan prodes pembelajaran bilangan bulat, sesuai tahapan perkembangan mental
berfikir anak dengan strategi yang tepat.
7. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam pembelajaran
bilangan bulat.
8. Menjelaskan pengertian persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah.
9. Menggunakan media yang tepat untuk menyelesaikan sistim persamaan dan
pertidaksamaan dalam satu peubah.
10. Menyelesaikan system persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah yang
merupakan himpunan bilangan bulat

Kegiatan Belajar 1

Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD Serta Ragam


Permasalahannya

Untuk diketahui bahwa, dalam masa priode masyarakat yang bercocok tanam adalah
petani, secara tidak langsung mereka telah menggunakan bilangan asli untuk menghitung
(menjumlahkan, mengurangkan, atau melakukan perkalian) terhadap hasil panen yang mereka
dapatkan. Selanjutnya akan kita kaji proses pembentukan bilangan bulat dengan memperluas
himpunan bilangan asli. Pada himpunan bilangan asli, kita dapat melakukan proses
perhitungan yang menghasilkan bilangan asli pula, misal 2+5 = 7. Kita ketahui bahwa 2 dan 5
merupakan bilangan asli, sedangkan hasil penjumlahan tersebut yaitu 7 juga merupakan
anggota dari himpunan bilangan asli. Berarti dari setiap bilangan asli a dan b slalu ada
bilangan asli c untuk melengkapi kalimat a + b = …. Sehingga menjadi a + b = c
Jadi dengan adanya himpunan bilangan bulat maka bentuk perlengkapan dari kalimat-
kalimat 6 +… = 4 ; 5 + … = 2 ; 7 + … = 5 ; dan 9 + … = 4 dapat ditentukan dengan cara
atau langkah-langkah sebagai berikut : bentuk 6 + …= 4 dapat di tulis sebagai 4 – 6 = … dan
untuk mendapatkan hasil ini dapat kita lihat dengan peragaan berikut
6
4
I I I I I I I I I I I I I

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Keterangan :
- Mula-mula dari skala 0 kita melangkah maju sebanyak empat langkah sampai berhenti di
sekala 4. Untuk menentukan bilangan positif 4.
- Kemudian dari sekala 4 tersebut kita mundur 6 langkah sampai berhenti di -2 dengan ujung
panah tetap mengarah kebilangan positif (mengapa?).
- Jadi bilangan -2 inilah yang merupakan bentuk pelengkap dari kalimat 6 + … = 4, yaitu 6 + (-
2)=4
Atau 4 -6 = -2.
Selanjutnya dengan cara yang sama, kita dapat menentukan bentuk pelengkap dari kalimat-kalaimat
5 + … = 2 ; 7 + … = 5 ; dan 9 + … = 4, yaitu -3, -2, dan -5.
Jadi dalam kehidupan sehari-hari, tentunya anda pernah mendengar pernyataan-pernyataan
berikut :
1. Hutang 50 rupiah
2. Enam derajat di bawah nol
3. 150 meter di bawah permukaan laut
4. Mengalami kerugian sebesar Rp 1. 500,00
5. Turun harga sebesar Rp 125,00
Dan pernyataan-pernyataan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari bilangan bulat negative dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu dijelaskan
bahwa keberadaan bilangan negatif memang perlu, misalkan untuk mengetahui kedalaman laut,
pengukur suhu (temperatur) yang negative setelah diukur dengan thermometer, dan lain sebagainya
yang ada kaitannya dengan bilangan bulat

A. Oprasi Hitung Pada Bilangan Bulat (Penjumlahan dan Pengurangan)

Untuk mengenalkan konsep oprasi hitung pada sistim bilangan pada sisitem bilangan
bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1. Tahap pengenalan konsep secara kongkret
2. Tahap pengenalan konsep secara semi kongkret atau semi abstrak
3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak.

B. Sifat-Sifat Oprasi Hitung Penjumlahan Pada Bilangan Bulat.

Pada oprasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat sifat-sifat penting yang perlu anda
ketahui adalah :
a. Sifat retutup
b. Sifat pertukaran (komunikatif)
c. Sifat pengelompokan
d. Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan)
e. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)

C. Sifat-Sifat Oprasi Hitung Pengurangan pada bilangan Bulat

Untuk sifat pengurangan ini, anda diminta untuk mengkajinyan sendiri dengan cara
seperti membahas oprasi hitung pada penjumlahannya.

D. Tahap Pengenalan Konsep secara Abstrak

Penggunaan alat peraga atau[un garis bilangan untuk melakukan hutung bilangan bulat
mempunyai keterbatasan, karna tidak dengan menjangkau bilangan-bilangan yang
cukup besar. Dengan demikian kita harus dapat menyampaikannya dengan
menggunakan alat bantu yang didahului oleh proses abstraksi. Setelah melalui proses
abstraksi diharapkan pada saat kita mengenalkan konsep oprasi hitungan secara
abstrak tidak terlalu mengalami kendala,

E. Ragam Permasalahan Dalam Pembelajaran Bilangan Bulat di SD

1. Penngunaan garis bilangan yang pada prinsipnya tidak konsisten


2. Masih banyak guru yang salah menafsirkan bentu a + (-b) sebagai a-b atau bentuk
a- (-b) sebagai bentuk a + b
3. Masih banyak para guru dan siswayang tidak dapat membedakan tanda – atau +
sebagai oprasi hitung dengan tanda – atau + sebagai jenis suatu bilangan
4. Kurang tempatnya memberikan memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagai mana melakukan oprasi hitung pada
bilangan bulat secara kongkrit maupun secara abstrak (tampa menngunakan alat
bantu).
Kegiatan Belajar 2

Perkalian Dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistim Persamaan


Linier

Seperti halnya pada waktu membahas operasi penjumlahan dan pengurangan, maka
untuk mengenalkan konsep oprasi hitung perkalian dan pembagian pada sistem hitung
bilangan bulat juga dilakukan melalui tiga tahap tahapan yang sama pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan yaitu :
- Tahapan pengenalan konsep secara kongkret
- Tahapan pengenalan konsep semi kongkret dan semi abstrak
- Tahapan pengenalan konsep secara abstrak

A. Oprasi Hitung Perkalian Pada Bilagan Bulat Dalam Tahap Pengenalan Konsep
Secara Konkrit.

Selanjutnya, dengan menggukan pengertian perkalian dan sifat-sifat bilangan cacah akan
kita bahas mengenai perkalian pada sistim bilangan bulat dengan cakupan:
1. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
2. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
3. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
4. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negative

B. Sifat-Sifat Perkalian Pada Bilangan Bulat

Untuk mengetahui sifat-sifat yang ada pada perkalian bilangan bulat, perhatikan tabel
perkalian dibawah ini

X -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-5 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25
-4 20 16 12 8 4 0 -4 -8 -12 -16 -20
-3 15 12 9 6 3 0 -3 -6 -9 -12 -15
-2 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10
-1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
2 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
3 -15 -12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12 15
4 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 20
5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

Dari tabel perkalian ini, cobalah kita periksa. Jika anda telah melakukan pengkajian,
tentunya anda sepkat bahwa :
1. Perkalina di atas merupakan bilangan bulat, berarti oprasi bilangan bulat berlaku
sifat ketertutupan.
2. Semua bilangan bulat dikalikan dengan 0 hasilnya sama dengan 0.
3. Semua bilangan bulat jika dikalikan dengan bilangan 1, hasilya akan tetap yaitu
bilangna bulat itu sendiri.
4. Bilangan-bilangan yang terletak di bawah diagonal utama sama dengan bilangan-
bilangan yang terletak di atas diagonal utama.
5. Memberi petunjuk kepada kita bahwa pada operasi perkalian bilangan bulat
berlaku sifat asosiatif, dan secara sistimatis dinyatakan bahwa “jika a, b, dan c
sebarang bilangan bulat maka berlaku (a x b) x c = a x (b x c).
6. Dalam operasi perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributive perkalian, baik
terhadap penjumlahan maupun terhadap pengurangan, dan secra matematis.

Dari uraian di atas, secara umum dapatlah dikatakan bahwa operasi perkalian dalam
himpunana bilangan bulat memenuhi sifat :
a. Tertutup
b. Komunikatif (pertukaran)
c. Asosiatif (pengelompokan)
d. Memiliki unsur identitas perkalian
e. Distributive perkalian terhadap penjumlahan dan distributive perkalian proses
perhitungan menjadi lebih mudah dikerjakan.

C. Operasi Pembagian Pada Bilangan Bulat

Oprasi pembagian pada dasarnya sama dengan mencari faktor (bilanga) yang belum
diketahui. Karena bentuk pembagian dapat dipandang sebagai bentuk oprasi perkalian dengan
salah satu faktornya belum diketahui.
Seperti halnya pada oprasi hitung penjumlahan, pengurangan dan perkalian, maka pada
oprasi hitung pembagian pada bilangan bulat pada tahap “pengenalan konsep secara konkret”
juga dapat didekati dengan menngunakan alat peraga balok garis bilangan.

D. Persamaan dan Pertidaksamaan Dengan Satu Perubah

Persamaan dan pertidaksamaan dengan satu perubah yang perlu diperhatikan adalah
kalimatnya yaitu :
1. Kalimat terbuka, peryataan, perubah, dan kostanta
Yaitu apabila dalam satu kalimat terbuka tanda perubahnya kita ganti sehingga
menjadi kalimat yang benar, maka pennganti itu dinamakan penyelesaian (jawab)
2. Persamaan linier dengan satu perubah
Yaitu menentukan pengganti dari peubahnya sehingga persamaan (kalimat terbuka)
tersebut menjadi kalimat yang benar, atau dapat juga dikatakan bah wa penyelesaian
satu persamaan adalah proses untuk mendapatkan himpunan penyelesaiannya
3. Pertidak samaan linier dengan satu perubah
Yaitu himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan ini dapat kita peroleh dengan
mengganti perubah x berturut-turut dengan anggota himpunan C (cara substansi)

Anda mungkin juga menyukai