Tgas PDGK 4406 Pembelajaran Matematika Kelompok 3 PDF Free
Tgas PDGK 4406 Pembelajaran Matematika Kelompok 3 PDF Free
Tgas PDGK 4406 Pembelajaran Matematika Kelompok 3 PDF Free
BILANGAN BULAT
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah
DISUSUN OLEH :
1. JUANG WIJAYA 826113585
2. ABDUL ZAKARIA.S 837261259
BILANGAN BULAT
Modui ini akan dibahas kajian materi tentang bilangan bulat di Sekolah Dasar (SD)
mulai dari bagai mana menanamkan adanya bilangan bulat, pengertian bilangan bulat, oprasi
bilangan bulat, sifat-sifat bilangan bulat untuk oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan,
strategi penyampaian materi kepada siswa dengan menggunakan media dan pendekatan yang
sesuai, ragam permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas, serta tambahan materi matematika (sebagai pengayaan) yang sangat berguna bagi anda
untuk memperluas dan memperkuat bekal pengetahuan matematika yang anda miliki.
Dalam modul 3 ini akan dibahas tentang bilangan bulat yang uraian materinya dimulai
dengan membahas atau menjelaskan bagaimana menyampaikan pengertian dan adanya
bilangan bulat ( perluasan bilangan bulat) dengan pendekatan atau cara yang tepat,
penggunaan alat peraga (balok garis bilangan dan manik-manik) untuk menjelaskan proses
menentukan hasil oprasi bilangan bulat secara kongkrit, serta dilanjutkan dengan membahas
oprasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan ( dalam rangka
menyampaikan konsepsecara semi abstrak). Kemudian membahas tentang sifat-sifat oprasi
hitungannya dan ragam penjelasannya, serta beberapa materi tambahan yang bersifat
matematis sebagai pengayaan.
Kegiatan Belajar 1
Untuk diketahui bahwa, dalam masa priode masyarakat yang bercocok tanam adalah
petani, secara tidak langsung mereka telah menggunakan bilangan asli untuk menghitung
(menjumlahkan, mengurangkan, atau melakukan perkalian) terhadap hasil panen yang mereka
dapatkan. Selanjutnya akan kita kaji proses pembentukan bilangan bulat dengan memperluas
himpunan bilangan asli. Pada himpunan bilangan asli, kita dapat melakukan proses
perhitungan yang menghasilkan bilangan asli pula, misal 2+5 = 7. Kita ketahui bahwa 2 dan 5
merupakan bilangan asli, sedangkan hasil penjumlahan tersebut yaitu 7 juga merupakan
anggota dari himpunan bilangan asli. Berarti dari setiap bilangan asli a dan b slalu ada
bilangan asli c untuk melengkapi kalimat a + b = …. Sehingga menjadi a + b = c
Jadi dengan adanya himpunan bilangan bulat maka bentuk perlengkapan dari kalimat-
kalimat 6 +… = 4 ; 5 + … = 2 ; 7 + … = 5 ; dan 9 + … = 4 dapat ditentukan dengan cara
atau langkah-langkah sebagai berikut : bentuk 6 + …= 4 dapat di tulis sebagai 4 – 6 = … dan
untuk mendapatkan hasil ini dapat kita lihat dengan peragaan berikut
6
4
I I I I I I I I I I I I I
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Keterangan :
- Mula-mula dari skala 0 kita melangkah maju sebanyak empat langkah sampai berhenti di
sekala 4. Untuk menentukan bilangan positif 4.
- Kemudian dari sekala 4 tersebut kita mundur 6 langkah sampai berhenti di -2 dengan ujung
panah tetap mengarah kebilangan positif (mengapa?).
- Jadi bilangan -2 inilah yang merupakan bentuk pelengkap dari kalimat 6 + … = 4, yaitu 6 + (-
2)=4
Atau 4 -6 = -2.
Selanjutnya dengan cara yang sama, kita dapat menentukan bentuk pelengkap dari kalimat-kalaimat
5 + … = 2 ; 7 + … = 5 ; dan 9 + … = 4, yaitu -3, -2, dan -5.
Jadi dalam kehidupan sehari-hari, tentunya anda pernah mendengar pernyataan-pernyataan
berikut :
1. Hutang 50 rupiah
2. Enam derajat di bawah nol
3. 150 meter di bawah permukaan laut
4. Mengalami kerugian sebesar Rp 1. 500,00
5. Turun harga sebesar Rp 125,00
Dan pernyataan-pernyataan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari bilangan bulat negative dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu dijelaskan
bahwa keberadaan bilangan negatif memang perlu, misalkan untuk mengetahui kedalaman laut,
pengukur suhu (temperatur) yang negative setelah diukur dengan thermometer, dan lain sebagainya
yang ada kaitannya dengan bilangan bulat
Untuk mengenalkan konsep oprasi hitung pada sistim bilangan pada sisitem bilangan
bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1. Tahap pengenalan konsep secara kongkret
2. Tahap pengenalan konsep secara semi kongkret atau semi abstrak
3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Pada oprasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat sifat-sifat penting yang perlu anda
ketahui adalah :
a. Sifat retutup
b. Sifat pertukaran (komunikatif)
c. Sifat pengelompokan
d. Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan)
e. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)
Untuk sifat pengurangan ini, anda diminta untuk mengkajinyan sendiri dengan cara
seperti membahas oprasi hitung pada penjumlahannya.
Penggunaan alat peraga atau[un garis bilangan untuk melakukan hutung bilangan bulat
mempunyai keterbatasan, karna tidak dengan menjangkau bilangan-bilangan yang
cukup besar. Dengan demikian kita harus dapat menyampaikannya dengan
menggunakan alat bantu yang didahului oleh proses abstraksi. Setelah melalui proses
abstraksi diharapkan pada saat kita mengenalkan konsep oprasi hitungan secara
abstrak tidak terlalu mengalami kendala,
Seperti halnya pada waktu membahas operasi penjumlahan dan pengurangan, maka
untuk mengenalkan konsep oprasi hitung perkalian dan pembagian pada sistem hitung
bilangan bulat juga dilakukan melalui tiga tahap tahapan yang sama pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan yaitu :
- Tahapan pengenalan konsep secara kongkret
- Tahapan pengenalan konsep semi kongkret dan semi abstrak
- Tahapan pengenalan konsep secara abstrak
A. Oprasi Hitung Perkalian Pada Bilagan Bulat Dalam Tahap Pengenalan Konsep
Secara Konkrit.
Selanjutnya, dengan menggukan pengertian perkalian dan sifat-sifat bilangan cacah akan
kita bahas mengenai perkalian pada sistim bilangan bulat dengan cakupan:
1. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
2. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
3. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
4. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negative
Untuk mengetahui sifat-sifat yang ada pada perkalian bilangan bulat, perhatikan tabel
perkalian dibawah ini
X -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-5 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25
-4 20 16 12 8 4 0 -4 -8 -12 -16 -20
-3 15 12 9 6 3 0 -3 -6 -9 -12 -15
-2 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10
-1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
2 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
3 -15 -12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12 15
4 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 20
5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25
Dari tabel perkalian ini, cobalah kita periksa. Jika anda telah melakukan pengkajian,
tentunya anda sepkat bahwa :
1. Perkalina di atas merupakan bilangan bulat, berarti oprasi bilangan bulat berlaku
sifat ketertutupan.
2. Semua bilangan bulat dikalikan dengan 0 hasilnya sama dengan 0.
3. Semua bilangan bulat jika dikalikan dengan bilangan 1, hasilya akan tetap yaitu
bilangna bulat itu sendiri.
4. Bilangan-bilangan yang terletak di bawah diagonal utama sama dengan bilangan-
bilangan yang terletak di atas diagonal utama.
5. Memberi petunjuk kepada kita bahwa pada operasi perkalian bilangan bulat
berlaku sifat asosiatif, dan secara sistimatis dinyatakan bahwa “jika a, b, dan c
sebarang bilangan bulat maka berlaku (a x b) x c = a x (b x c).
6. Dalam operasi perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributive perkalian, baik
terhadap penjumlahan maupun terhadap pengurangan, dan secra matematis.
Dari uraian di atas, secara umum dapatlah dikatakan bahwa operasi perkalian dalam
himpunana bilangan bulat memenuhi sifat :
a. Tertutup
b. Komunikatif (pertukaran)
c. Asosiatif (pengelompokan)
d. Memiliki unsur identitas perkalian
e. Distributive perkalian terhadap penjumlahan dan distributive perkalian proses
perhitungan menjadi lebih mudah dikerjakan.
Oprasi pembagian pada dasarnya sama dengan mencari faktor (bilanga) yang belum
diketahui. Karena bentuk pembagian dapat dipandang sebagai bentuk oprasi perkalian dengan
salah satu faktornya belum diketahui.
Seperti halnya pada oprasi hitung penjumlahan, pengurangan dan perkalian, maka pada
oprasi hitung pembagian pada bilangan bulat pada tahap “pengenalan konsep secara konkret”
juga dapat didekati dengan menngunakan alat peraga balok garis bilangan.
Persamaan dan pertidaksamaan dengan satu perubah yang perlu diperhatikan adalah
kalimatnya yaitu :
1. Kalimat terbuka, peryataan, perubah, dan kostanta
Yaitu apabila dalam satu kalimat terbuka tanda perubahnya kita ganti sehingga
menjadi kalimat yang benar, maka pennganti itu dinamakan penyelesaian (jawab)
2. Persamaan linier dengan satu perubah
Yaitu menentukan pengganti dari peubahnya sehingga persamaan (kalimat terbuka)
tersebut menjadi kalimat yang benar, atau dapat juga dikatakan bah wa penyelesaian
satu persamaan adalah proses untuk mendapatkan himpunan penyelesaiannya
3. Pertidak samaan linier dengan satu perubah
Yaitu himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan ini dapat kita peroleh dengan
mengganti perubah x berturut-turut dengan anggota himpunan C (cara substansi)