6TA13930
6TA13930
KONSEP
Gambar 6.1.1
Konsep Skematik Tata Ruang Luar
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 2 April 2016
131
132
Gambar 6.2.1.1
Konsep
Konsep Skematik Tata Ruang Dalam Massaa sa 1
Mas
Sumber:
Sumb
mber
er:: Hasill analisis penulis tanggal 10 April 2016
6.2.
.2. Massa 2
6.2.2.
Gambar 6.2.2.1
Konsep Skematik Tata Ruang Dalam Massa 2
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 10 April 2016
133
6.2.3. Massa 3
Gambar
G
Ga mbar 66.2.3.1
.2.3.1
Konsep Skematik
Skematiik Tata Ruang
Ruang Dalam Massa 3
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal
tan
nggal 10 Ap
April 2016
6.2.4. Rekapitulasi Besaran
Besa
aran Ruan
Ruang
ng Total
Tabel
T
Ta bel 6.2.4.1
6.
si Besaran
Rekapitulasi aran Ruang Total
Besa
Massa 1 340,8 sqm Pendopo 238 sqm
Massa 2
M 1531,2
1531 2 sqm Greeting
G ti 30 sqm
Massa 3 1610 sqm Security 8 sqm
Underground Site Area 1042 sqm Total 4800 sqm
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 10 April 2016 (sesuai dengan standar di
tabel 2.4.6.1) dengan jumlah penduduk Kecamatan Gamping 69.998)
134
Gambar 6.3.1
Konsep Skematik Tampilan Bangunan
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 22 Juli 2016
135
Gambar 6.4.1.1
Konsep Skematik Struktur dan Konstruksi Bangunan (Upperground)
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 12 April 2016
136
Gambar 6.4.2.1
Konsep Skematik Metode Konstruksi Top-Down
Sumber: Hasil analisis penulis, diadaptasi dari Land Transport Authority, 2016
137
Gambar 6.4.2.2
Konsep Skematik Proses Instalasi Diaphragm Wall
Sumber: Hasil analisis penulis, diadaptasi dari Land Transport Authority, 2016
138
Gambar 6.5.1.1.1
Konsep
Kons
Ko ep Skematik
nsep Ske
kema Pencahayaan
m tik Pe enc
ncah
ahay aan Alami
ayaa Alam
Al amii
Sumber:
Sumb
Su m er: Ha
Hasi
Hasil
sill analisis
anal
analis
isis
is ppenulis
enuli
lis ttanggal
angg
anggal
al 113
3 Ap
April
ril
il 20
2016
16
66.5.1.2.
.55.1.
1.22. Pencah
Pencahayaan
ahay
a aan Buat
Buatan
atan
Jenis lampu
lam
mpu yangg digunakan untuk pencahayaan buatan
pada proyek muse
museum
eum ini adal
adalah
lah lampu LED karena jenis lampu ini
lebih hemat ene
ergi dibandingkan
energi dibaandingkan dengan lampu halogen.
Kemudian enulis menerapkan
men
e erap
pkan 3 teknik pencahayaan buatan, yang
diaplikasikan khususnya
khususny
nyaa pada display area. Tujuan utama dari
pencahayaan
h bbuatan
t iinii selain
l i sebagai
b i penerang ruangan (terutama
(t t
display area berada di basement), juga untuk memberi beberapa
efek khusus pada obyek pameran. Tiga teknik pencahayaan buatan
tersebut yaitu:
139
Ga
Gambar 66.5.1.2.1
.5.1.2.1
.5
Konsep Skema mati
Skematikt k Pe
Penncahayaan Buatan
Pencahayaan
Sumber:
S
Su mber: Hasil analisis penulis tanggal
al 113
3 April 2016
Gambar 6.5.1.2.2
Perbandingan Performa Lampu Jenis LED dan Halogen
Sumber: Sylvania “Lighting for Museums and Galleries” p.24
141
Gambar 6.5.1.2.3
Rencana Jenis Lampu LED yang Akan Digunakan didalam Desain
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal 13 April 2016
142
Gambar 6.5.2.1
Konsep Skematik Jaringan Air pada Desain
Sumber:
Sumbe
Su er: Hasil analisis penulis tanggal 14 April 2016
6.5.2.1.
6.5.2.
2.11. Jaringan
Jari
ring a Air Bersih
ngan Bersi
sihh
dilihat
Jika dil
lih
ihat pada
at pad distribusi
adaa gambar 6.5.2.1, sistem distribus
si ai
air
bersih pada proyek menggunakan up feed system, dimana
na ddalam
ala
la m
sistem
sist
si em ini
stem ini pipa
ipaa distribusi
pip di langsung
langs
gsun g dari
ung dari ttangki
angk
an bawah
gkii ba
bawa
wah (ground
h (g
(gro
roun
und
d ta
tank)
ddengan
eng an pompa llangsung
ngan angs
an gsun
ungg disambungkan
disambun
ngk an dengan
gkan dengan pipa uutama
pipa tama
penyediaan
peny
nyed bersih
ersih pada bbangunan.
ediaan air ber Pemanfaatannya
angunan. P emanfa
em faat
atan
ann
nya di
digunakan
untuk lavatory, kegiatan
ke office, kafetaria, pantry, wudhu, dan
of
sprinkle. Adapun sumur resapan
resaapan air hujan juga digunakan untuk
tanaman.
menyiram tanaman
n.
6.5.2.2. Jaringan Air
Air Kotor
Kotor
Jika dilihat pada
ada gambar 6.5.2.2, sistem jaringan kotoran
pad
pada lavatory basement menggunakan sewage ejector pump.
Sistem ini untuk memompa kotoran ke atas dari bak penampungan
sementara menuju septitank.
143
6.5.3. Penghawaan
Konsep penghawaan pada proyek ini terbagi menjadi 2 yaitu
ppenghawaan
g p g
alami dan penghawaan g
buatan. Penghawaan g
alami sangat
optimal diterapkan ddii area upperground
d se
sekaligus mengambil udara bersih
dari pepohon
onan yang berada di kawasan Taman
pepohonan Tama
mann Wisata Alam Gunung
Gamp
pin
ing ini. Sedangkan
Gamping Sedangk
kan pada area underground me
menggunakan sistem
pe
pen
nghawaan bbuatan
penghawaan uata
uatann yaitu
u AC spl
p it duck
split duc
uckk sy
syst
stem
em.. Sistem inii ddapat
system. apat membagi
dan me
eny
n alurka
kann udara ding
menyalurkan gin ke beberapa tit
dingin itik
ik. Kele
titik. ebihan sist
Kelebihan stem
e ini juga
sistem
tida
ak menimbukan
tidak mennimbuk
me ukan
an suara yang berisik dan
n ti
tidak me
meru
usa
sak
k estetika
merusak ka ruang
karena
ka
kare tidak
dak ada indoor unit. Sehingga hal ini sangat
rena tid san
nga berpengaruh
gat be
berp
rpen
enga
garuh po
positif
pada
pa ddisplay
isplay area di museum. Penjelasan skematiknyaa dapat
at ddilihat
i at pada
ilih
il paada
gambar
gam
mbar dibawah ini.
Gambar
G ambar 66.5.3.1
.5.3.1
Konsep Skematik
Skema atik Penghawaan pada Desain
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal
tan
nggal 14 Ap
April 2016
6.5.4. Pemadam Kebaka
ara
r n
Kebakaran
Macam-macam alat ppemadam
em
madam kebakaran yang akan digunakan
pada proyek ini antara lain:
a. Obscuration smoke detector. Alat ini merupakan pengindera asap yang
peka terhadap pengurangan cahaya. Pengindera ini memiliki
komponen: sumber cahaya infra merah yang di pantulkan melalui lensa
144
pada saat panas atau asap pada ruang yang dilindungi mencapai suhu
tertentu atau jumlah tertentu, panas/asap tersebut akan dideteksi oleh
detektor yyang
g terpasang
p g ppada sistem sprinkler
p ini. Selanjutnya
j y detector
ini akan menga
gakt
ktif
ifkan katup curah
mengaktifkan h ((deluge
deluge value). Air yang mengalir
de
ke sistem
m sprinkler selanjutnya akan menga
akt
k ifkan pompa kebakaran
mengaktifkan
n alarm bel yangg sekalig
dan gus berfungsi memberi
sekaligus ri peringatan kepada
s be
sebelu
lum terpancarnya
petugas sebelum terp
rpan
anca
carn
nya air
air ddari
arii kepala
ar keepa
p la sprinkler
sprinkl
kler
e yang pecah.
at ini dil
Alat ilet
etak
akkkan di underground
diletakkan undergground area dan
da dipa
pasang den
dipasang nga
g n jarak 4
dengan
mete
meter.
r
meter.
Gambar
Gamb
Gambar sskematiknya
kematiknya dapat dilihat pada gambar dib
ke dibawah
baw
a ah
h iini
ni
Gambar 66.5.4.1
.5.4.1
.5
Ko
Konsep Skematik Pemadam
Peemadamm Kebakaran pada
da Desain
Des
esai
ain
n
Sumber: Hasil analisis penulis tanggal
tan
nggal 14 Ap
April 2016
146
Daftar Pustaka
Allan,, Douglas
g A. (1995).
( ) “Site Museum in Scotland”,, dalam Museum,, Volume 8,,
Nomor 2., 1955. UN
UNES
ESCO-Paris. p. 107.
UNESCO-Paris. 107
7.
Antoniades, Anthon
ny C. 1990. Poetics of Architecture:
Anthony e: Theory of Design. New
York: Va
Van Nostrand Rei
ein
nhold.
Reinhold.
Balai KSDA
KS
SDA Yogyakarta.
Yogyaaka
kart
rta.
a. 2010.
0. R enca
encana
na K
Rencana erja
erja T
Kerja ahun
ahu 2010-2014
Tahun 14. Yogyakarta:
2010-2014.
Departemen
Departem Kehutanan
emen Kehutanan Direktorat Jenderal
eh Jend al Perlindungan
deral n ungan Hutan
Perliind H tan dan
Hu
Ko
ons
nser
erva
vasi Alam
Konservasi mB alai Konservasi Sumber Da
Balai Daya
y Ala
lam
m Yo
Alam Yogyakarta
ta.
Yogyakarta.
Balaii KSDA
KSDA Yogyakarta.
Yoggyakarta. 2010. Rencana Strategis Tahun 22010-2014.
0 0-20
01 14.. Yogyakarta:
2014 Y gyak
Yo akarta:
Departemen
De
D rtemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan
part Perlind
dun n Hutan
u gan Hu ddan
an
Konservasi
Ko Yogyakarta.
onservasi Alam Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yo
ogy
g ak
akaartaa.
Bupati
Bu p ti Sleman.
Bupa Sleman. 2014. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 2 Tahun
Tahun 22014
ahun 014
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Slem
Sleman
man 9 Tahun
Tahun
un
2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Da
Daerah Tahun
aerah Tah
hun
n
2011-2015. Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2014,, No. 11,, Ser
Seri
ri
E. Sekretaris Daerah
Daer
Daerah Kabupaten
ah K Sleman.
abupaten Slema
ab man Sleman.
n. Slema
leman.
n
Burden, Ernest. 2003. Illustrated
d Dictionary
Dict
Di c iona ry of Architectural Preservation. Un
nary United
Unit
ited
ed
States: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Chabbra,
Ch
Chab
abbr
b a,
a BB.. Ch 1956.
Ch.. 19
1956 “Site
56. “Si
Site Museum
te Museum of India”,, ddalam
alam
al Museum,
am Mu
Muse
seum Volume
um,, Vo lume 9,
Volu 9, Nomor
Nom
No mor
1., 1956.
56. p. 42-49.
1956
19 42-
2-49
49.
Chiara,
Ch
hia
iara Joseph
r , Jo
Jose
seph Dee and
ph D and John Callender.
Cal
alle 1980.
l nder. 1980 Time-Saver
80. Time-Sav er SStandards
aver tand
tandar ds ffor
ards Building
or Building
Types (second ed.). Singapore:
Singap McGraw-Hill.
pore: McG
cGraw-Hill.
Clark, Roger H and Michael Pau
Pause. Precedents
use. 2005. P recedents in Architecture (third ed).
Sons.
Canada: John Wiley & Son
ns. Inc
Coleman, Laurence Vail. 1950. Muse
Museum
eum Buildings. Washington, D.C. The
Museums.
American Association of Muse
seuums.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Ayo Kita Mengenal Museum.
Jakarta: Direktorat Museum.
Galus, Ben Senang. 2015. Hermeneutika Filsafat Jawa dan Kosmologi Jawa.
Yogyakarta: Beta
147
Daftar Referensi
p pp g
http://bappeda.slemankab.go.id/
http://bksdadiy.dephut.go.id
id//
http://bksdadiy.dephut.go.id/
http://www.archdaily
ly.com/
http://www.archdaily.com/
http://www.g
gsa
sapubs.org/
http://www.gsapubs.org/
http://www
ww.hadleypar
a k.
k.co
co.u
. k/
http://www.hadleypark.co.uk/
http://www.indianholiday.co.uk/
http:/
//www.indi
dianholi
lida
day.co.uk/
k
ht
ttp
tp://www
w.l
.lak
aked
edistrictw
twal
alkks.com/
http://www.lakedistrictwalks.com/
http://www.pinterest.com/
http:/
//w
/www
ww.p
. inteere
rest.com/
http://www.slemankab.go.id/
http
p:///w
/www
w .sle
lemankab.go.id/
http://www.worldheritagesite.org/sites/carthage.html
ht
ttp
tp:/
://www
w.worldheritagesite.org/sites/carthage.html
150
Lampiiran
Lampiran
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
/$03,5$1.( '$5,
9LHZIURP(QWUDQFH
9LHZIUR
*°+QYZKXOUX
/$03,5$1.( '$5,
6XQVHW9LHZIURP7KH$PSKLWKHDWUH
WUH 9LHZIURP7KH5RRIWRS
9LHZIURP
P 7KH5RRIWRS
8QGHUJURXQG6LWH9LHZ
*°/TZKXOUX
/$03,5$1.( '$5,
/REE\9LHZ 'LVSOD\$UHD9LHZ
'LVSOD\$U
$UHD9LHZ
$U