Anda di halaman 1dari 28

EKSPLORASI BEN-

TUK, KOMPOSISI
MASSA, dan SIRKU-
LASI

MK. ASAS & METODE PENDEKATAN PERANCANGAN 2

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, FT – UNIVERSITAS UDAYANA


BENTUK MASSA

1. GEOMETRIC MASSING (bentuk dasar tiga dimensi,


kubus, piramida, bola)
2. NATURAL MASSING (replikasi benda-benda alam)
3. ABSTRACTED MASSING (abstraksi bentuk-bentuk alami)
4. NON OBJECTED MASSING (komposisi ekstrem, tidak
terkait preseden apapun)
KOMPOSISI MASSA

COM-PO-SI-TION
KOMPOSISI ADALAH PENGORGANISASIAN DASAR BENTUK
ARTISTIK, MENYATUKAN KESATUAN DAN KEUTUHAN KARYA,
MENGKOORDINASIKAN BAGIAN SATU DENGAN LAIN

“ARCHITECTURE STARTS WHEN YOU


CAREFULLY PUT TWO BRICKS TOGETHER,
THERE IT BEGINS”
LUDWIG MIES VAN DER ROHE
KOMPOSISI MASSA
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Bend & Wave)
Bend: menekuk berada di antara gaya tarik dari
tegangan dan gaya tekan. Sisi yang terkena gaya
akan menerima tegangan, sisi berlawanan akan
menerima kompresi. Lengkungan akan menun-
jukkan sifat kaku dari massa.

Modifikasi lain dari Bend adalah adalah meng-


hasilkan wave/ gelombang. Lengkungan dan
gelombang mempertahankan bentuk linear yang
dimiliki bentuk asalnya
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Loop & Knot)
Loop: Komposisi loop dicapai dengan
menekuk bentuk linear hingga menjadi garis
tertutup. Massa dengan komposisi lingkaran
tidak harus berbentuk bundar sempurna se-
lama dapat mempertahankan karakter mel-
ingkarnya.

Knot: Simpul pada pertemuan kedua sisi ter-


letak di titik tengah sementara ujung lainnya
tetap terbuka, kekuatan simpul adalah ke-
mampuannya untuk dicabangkan
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Coil)
Coil: Lilitan yang memiliki karakter melingkar
namun bergerak secara 3 dimensi. Berbeda
dengan lingkaran yang memiiki karakter sirku-
lasi tertutup, Lilitan memiliki karakter sirkulasi
terbuka berulang sehingga memiliki siklus
serta memiliki titik awal dan akhir.
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Distort)
Distort: mendistorsi berarti menyeret satu sisi
atau bagian volume, titik, garis, maupun
bidang, keluar dari formasinya. Distorsi terjadi
karena gaya geser, kombinasi dari tegangan
dan kompresi yang bekerja pada gaya yang
berlawanan. Distorsi tidak menghilangkan
bagian massa tetapi memindahkannya.
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Twist)
Twist: memuntir adalah putaran pada satu
sisi volume yang disebabkan oleh gaya torsi.
Komposisi memuntir berguna untuk meng-
hasilkan formasi atau sirkulasi yang berbeda
pada satu sisi volume dan tetap memperta-
hankan volume di sisi lainnya. Puntiran
penuh akan menghasilkan ujung yang sama
di kedua sisinya. Secara visual akan
menampilkan kesan dan bentuk bangunan
yang dinamis.
KOMPOSISI MASSA
Formal Transformation (Fold)
Accordion dan Star
Bentuk accordion terbentuk dari li-
patan garis-garis sejajar pada
bidang, komposisi ini menghasilkan
segmen-segmen paralel. Sementara
komposisi horizontal akan meng-
hasilkan ruang yang luas melalui
bentuk yang berulang.

Star: Lipatan bintang merupakan


bentuk lipatan yang berorientasi ke
arah titik pusat, lipatan bintanhg
menhasilkan segmen independen
pada sebuah volume tanpa memu-
tus keterhubungannya.
KOMPOSISI MASSA
Modification (Attachment)
Fraction dan Integral
Pelekatan fraction adalah massa yang satu
sisinya melekat pada massa lain dengan
atau tanpa penyangga. Massa yang
dilekatkan menjadi elemen inferior diband-
ingkan dengan struktur utamanya. Porsinya
hanya sebagian kecil dari komposisi.

Pelekatan integral: massa yang dilekatkan


menjadi struktur yang dominan. Massa yang
dilekatkan masih bergantung pada massa
utamanya dan dianggap addisi/tambahan
KOMPOSISI MASSA
Modification (Repetition)
Equal dan Accented
Equal: repetisi setara menghasilkan copy an
yang serupa sehingga menghasilkan elemen
dan ritme yang statis dan konstan, pengu-
langan dilakukan pada object mass tiga di-
mensi dengan penambahan selama proses
pengulangan.

Accented: repetisi berkasen adalam penem-


patan bentuk massa yang berbeda di antara
repetisi setara yang bertujuan untuk mem-
berikan aksen kejutan dan menjadikan pusat
perhatian/ point of interest.
KOMPOSISI MASSA
Modification (Repetition)
Equal dan Accented
Equal: repetisi setara menghasilkan copy an
yang serupa sehingga menghasilkan elemen
dan ritme yang statis dan konstan, pengu-
langan dilakukan pada object mass tiga di-
mensi dengan penambahan selama proses
pengulangan.

Accented: repetisi berkasen adalam penem-


patan bentuk massa yang berbeda di antara
repetisi setara yang bertujuan untuk mem-
berikan aksen kejutan dan menjadikan pusat
perhatian/ point of interest.
KOMPOSISI MASSA
Multiple Mass Formation
Fractured dan Shifted
Fractured: broken or cracked but not com-
pletely broken. Memecah segmen massa
kemudian dilepaskan dari massa utamanya
selanjutnya diberikan celah sempit diantara
kedua massa yanhg menjadi elemen aksen
pembentuk komposisi

Shifted: change from one state, position, etc.


Menggeser sebagian dari massa tanpa
harus melepaskannya dari massa utama.
Pergeseran tersebut memberikan kesan
simpangan pada orientasi dan memberikan
titik tangkap
KOMPOSISI MASSA
Multiple Mass Formation
Split
Split: to tear or to make something tear
along a straight line
Membelah dan menciptakan percabangan
dari sebuah massa. Pembelahan ini di-
lakukan untuk menunjukkan bahwa ada
subsistem dalam sebuah sistem massa.
Membagi elemen massa tanpa harus
melepas dan sepenuhnya memisahkannya.
KOMPOSISI MASSA
SIRKULASI Sirkulasi

Lokus

Tapak

Radi al

Si rkular

Li near

Grid

Bangunan

Horiz ontal

Verti kal

Tangga

El ev ator/L ift

Es calator

C ivi tas

Manus ia

Barang

Kendaraan
SIRKULASI
Sirkulasi dalam Tapak
Konsep sirkulasi dalam tapak membuat skenario perg-
erakan yang dilakukan oleh civitas dari awal memasuki
pintu gerbang masuk (utama/samping), kemudian
menuju bangunan utama, hingga keluar dari tapak.
Pengolahan sirkulasi dalam tapak bergantung pada
tipologi bangunan dan fungsinyayang semuanya diatur
dalam hirarki tertentu.
Setelah didapatkan zoning, pengolahan sirkulasi di-
lakukan dengan merancang akses penghubung den-
gan memperhatikan beberapa petimbangan yakni jenis
sirkulasi dan kontur lahan.
Bentuk dari sirkulasi dalam tapak dapat berupa perk-
erasan aspal, paving blok, grass blok, pedestrian, dll
SIRKULASI
Sirkulasi dalam Bangunan
Pergerakan sirkulasi dalam bangunan dilakukan untuk kebutuhan
kegiatan manusia. Penentuan sirkulasi dalam bangunan tergantung
hirarki hubungan ruang dan bangunan. Ruang-ruang yang bersifat
publik akan ditempatkan pada akses langsung dengan kegiatan luar,
sehingga akan dirancang akses sirkulasi yang lebih lebar. Sementara
itu akses sirkulasi akan dirancang lebih sempit pada ruang-ruang pri-
vat.
Sebagai contoh rumah sakit dengan kompleksitas persyaratan ruang
dan kegiatan memerlukan pembatasan sirkulasi, sehingga akses
pasien, pelayanan medis, pengunjung, dan servis memiliki akses
yang berbeda.
Arah, dimensi, dan bentuk sirkulasi tergantung pada topik dan tema
perancangan yang telah ditentukan oleh arsitek sejak awal proses.
Topik dan tema merupakan jiwa dari perancangan.
SIRKULASI
Sirkulasi Barang
Pada fungsi-fungsi tertentu, sirkulasi di dalam tapak justru didom-
inasi oleh pergerakan benda dan barang, misalnya perencanaan
dan perancangan bangunan pabrik, pelabuhan kontainer, barang
tambang seperti batu bara dan kayu glondong, maupun pergu-
dangan‘ Pengangkutan benda-benda tersebut membutuhkan
kendaraan angkut yang spesifik. Perlu dipertimbangkan jenis dan
dimensi sarana angkutan barang tersebut, karena sirkulasi utama
pada fungsi tersebut adalah sirkulasi barang.

Pada bangunan umum seperti kantor sewa, hotel, dan rumah


sakit, sirkulasi barang sebaiknya mempunyai lajur tersendiri agar
kesan yang ditimbulkan tidak merusak pandangan dari pengun-
jung lainnya.
SIRKULASI
Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi dirancang untuk masing-masing jenis kendaraan pen-
gunjung dan barang mempunyaijalur kendaraan serta daerah
parkir tersendiri. Untuk itu, dalam perancangan sirkulasi
kendaraan, perlu disesuaikan dengan standar dan dimensi
kendaraan, jalan, dan parkir dengan fungsi tipologi bangunannya.

Jenis kendaraan yang dipakaioleh pelaku bermacam-macam,


misalnya mobil sedan, minibus, pick-up, mobil boks, truk, bus
besar, sepeda motor, dan sepeda kayuh. Masing-masing
kendaraan mempunyai standar dimensi maupun pergerakan
(manuver) berbeda. Untuk itu, lebar jalan dan tempat parkir pun
mempunyai standar pergerakan yang berbeda.

Untuk tapak berkontur dengan kemiringan cukup terjal, jalan un-


tuk kendaraan yang ideal maksimum 12 derajat, sehingga mem-
butuhkan rentang jalan cukup panjang agar dapat dilalui dengan
nyaman.
SIRKULASI
Sirkulasi Radial
Radial: having a pattern lines, that go out from central point to-
wards the edge of a circle

Bentuk sirkulasi radial mengacu pada komposisi bentuk massa


majemuk yang relatif terhadap pusat yang sama tetapi meng-
hadap ke arah yang berbeda. Masing-masing massa berdiri se-
cara individual.

Komposisi radial efektif ketika massa memiliki fungsi, operasi,


kepemilikan yang berbeda tetapi masih memiliki kebutuhan yang
mempertahankan kesatuan dan keutuhan proporsinya.
SIRKULASI
Sirkulasi Sirkular
Circular: moving around in a circle

Sirkulasi sirkular memiliki ciri menciptakan pusat dan memisahkan


sekitarnya dengan massa utama. Namun massa sirkular memben-
tuk lingkaran yang mengelilingi pusat, semakin dekat suatu ruang
ke dalam pusatnya maka semakin tinggi hirarkinya. Sebagai kon-
sekuensi dari pola sirkular, ruang yang dihasilkan akan linear mel-
ingkar sesuai dengan bentuk massanya, baik didala, bangunan
maupun di luar bangunan.

Konsep sirkulasi sirkular digunakan pada bangunan yang sifatnya


konsentrik dan memusat, serta memiliki sumbu aksis yang sangat
kuat mengacu pada dimensi horizontal.
SIRKULASI
Sirkulasi Linear
Linear: going from one thing to another in a single series of stage

Konsep sirkulasi linear menempatkan massa dalam jajaran,


barisan yang memberikan imaji menerus mengikuti suatu garis
imajiner.

Konsep sirkulasi linear kerapkali digunakan pada tapak berkontur


dengan mengikuti garis kontur tapak. Sirkulasi linear memiliki satu
titik di awal dan satu titik di akhir. Sehingga menghasilkan arah
yang jelas dan mudah ditangkap. Oleh karena itu ketika membuat
komposisi dan sirkulasi linear ujung garis otomatis menjadi pun-
caknya
SIRKULASI
Sirkulasi Grid
Grid: a pattern of straight lines usually crossing each other to form
squares.

Pola sirkulasi grid dibentuk dengan mengintegrasikan garis hori-


zontal dan vertikal ke dalam sistem koordinat. Hal ini menciptakan
sistem dan arah yang berulang sehingga menyebabkan sistem
grid tidak memiliki hirarki.

Ada dau cara untuk meletakkan massa pada grid (1) dengan
menekankan garisnya dan menyisakan ruang kosong diantara
garis, (2) dengan menghubungkan titik-titik dlaam koordinat

Yang diperlukan dalam penataan pola grid adalah konsistensi jarak


baik pada sumbu vertikal maupun sumbu horizontal agar sistem
koordinat tidak kehilangan kejelasan kualitas komprehensifnya.
SIRKULASI
Sirkulasi Horizontal
Di dalam bangunan berlantai satu maupun banyak, sirku-
lasi horizontal ini berbentuk selasar atau koridor. Lebar
sempitnya selasar ditentukan oleh jenis fungsi dan
kegiatan yang disyaratkan oleh tipologi bangunannya.
Begitu pula panjang pendeknya serta lurus lengkungnya
selasar atau koridor.
Perlu juga dipertimbangkan bahwa selain pemakai ban-
gunan adalah orang yang normal, ada juga penggunanya
adalah para penyandang cacat. Oleh karena itu, perlu
disediakan fasilitas ramp pengganti tangga untuk perbe-
daan lantai.
Sebagai contoh, pabrik yang melibatkan para penyan-
dang cacat perlu dibuat produk-produk yang spesifik, mu-
lai dari lay out mesin-mesin untuk memproses produk,
lebar sirkulasi dengan mempertimbangkan lebar kursi
roda, hingga pemakaian ban berjalan/conveyor yang di-
pakai untuk sirkulasi mendatar.
SIRKULASI
Sirkulasi Vertikal • Tangga. Tangga merupakan sarana sirkulasi untuk naik-turun dari
lantai ke lantai. Ada beberapa ienis tangga, yaitu tangga biasa,
tangga kebakaran yang letaknya terlindung dalam core.
• Escalator. Escalator merupakan sarana sirkulasi Yang digerakkan
dengan mesin. Jenisnya antara lain tangga berjalan yang digunakan
untuk naik-turun membawa orang dan barang. Pada bangunan ter-
tentu, ada escalator y ang menghubungkan lantai dasar dengan lan-
tai 1, 2, 3 untuk mendapatkan suasana yang spesifik.
• Elevator (lift), Lift merupakan sarana sirkulasi tertutup di dalam core
atau transparan berbentuk gondola yang menempel di kulit bangu-
nan. Lift digunakan untuk membawa orang naik dan turun dengan
kapasitas dan kecepatan tertentu. Pada gedung tertentu, lift dibagi
dalam pelayanan untuk tingkat tertentu sehingga mempercepat pen-
capaian ke lantai yang dituju, misalnya grup A untuk lantai dasar
hingga lantai 10, gruP B untuk lantai dasar ke lantai 10 hingga lantai
20, dan grup C untuk lantai dasar ke lantai 20 hingga lantai 30.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai