JOB SHEET II
RESUSITASI JANTUNG PARU
1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori Pertolongan Pertama
terhadap korban tersedak dan Resusitasi Jantung Paru
1.2 Tujuan Khusus
1. Memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang dihadapi,
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat serta menilai bahaya-
bahaya lain yang dapat terjadi terhadap penderita, penolong maupun
orang-orang di sekitar.
2. Mampu melakukan pertolongan pertama terhadap korban tersedak
3. Mampu melakukan Resusitasi Jantung Paru
2. Teori
2.1 Pengertian RJP (Resusitasi Jantung dan Paru-paru)
Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan
pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab
tertentu. Resusitasi jantung paru (RJP) ini bertujuan untuk membuka
kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup total. Pertolongan
seperti ini sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan
jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan
sebagainya. Kematian biologis dimana kerusakan otak tak dapat diperbaiki
lagi, dapat terjadi dalam 4 menit setelah kematian klinis. Oleh Karena itu,
berhasil atau tidaknya tindakan RJP tergantung cepatnya dilakukan
tindakan dan tepatnya teknik yang dilakukan.
Teknik melakukan RJP menurut AHA (2015) sebagai berikut :
1. Penolong diminta untuk memulai kompresi dada sebelum
memberikan napas buatan (C-A-B, bukan A-B-C) agar dapat
mengurangi penundaan kompresi pertama. Satu penolong harus
Gambar 2. RJP
Jika penderita henti nafas, tetapi nadi masih terdeteksi,
maka penolong memberikan bantuan nafas saja. Kandungan
oksigen di udara bebas kurang lebih 21%. Proses bernafas
manusia hanya memanfaatkan sekitar 5% saja, yang berarti
udara yang kita keluarkan masih mengandung sebanyak kira-
kira 16% oksigen. Udara ini dapat diberikan kepada penderita
yang mengalami henti nafas sampai ada sumber oksigen yang
lebih tinggi kandungannya. Ada beberapa teknik yang
digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan adalah:
a. Menggunakan mulut penolong
3. Percobaan
3.1 Peralatan
Alat-alat yang digunakan antara lain :
a. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stopwatch
b. Senter kecil
c. Stetoskop
d. Tensimeter atau stigmomanometer
e. Termometer badan
f. Sarung tangan latex
g. Es batu
h. Alat tulis untuk mencatat
3.2 Study case 1
Pada hari kamis, 27 September 2018 terjadi kecelakaan yang
menimpa seorang mahasiswa wanita bernama Daniar berumur 24
tahun yang mengalami benturan pada dahi yang membuat sedikit
pembengkakan dan perubahan warna ungu kehitaman pada dahi
A :
Awas S :
Suara
v
N :
Nyeri
T : Tidak respon
v
Nafas penderita : ada tidak
C. PEMERIKSAAN FISIK
Setelah melakukan penilaian dini, maka dilakukan
pemeriksaan fisik yang berurutan meliputi seluruh tubuh
penderita mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pemeriksan
ini melibatkan panca indera meliputi penglihatan (inspeksi),
perabaan (palpasi), dan pendengaran (auskultasi). Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik maka dapat diketahui P – L – N – B
yaitu perubahan bentuk, luka terbuka, nyeri tekan, dan bengkak.
Namun pada kasus ini penderita hanya mengalami sedikit
pembengkakakan pada dahi penderita yang dikarenakan
tersandung tali sepatsunya sendiri dan dahi penderita terbentur
lantai juga sedikit keunguan. Untuk pemeriksaan vital pada kasus
ini yaitu pada denyut nadi setelah penderita mulai sadar yaitu 60x
per menit, frekuensi pernafasan yaitu 18x per menit, tekanan darah
normal sistole 80mmHg dengan diastole 80mmHg, suhu tubuh
penderita 350 C dan pada kasus ini kulit penderita pucat karena
telah mengalami tidak bisa bernafas.
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaa seluruh anggota
badan penderita yang dilakukan berurutan mulai dari ujung rambut
s/d ujung kaki. Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan
pengelihattan (inspeksi), perabaan (palpasi) dan pendengaran
(aukultasi). Pada penderita traumaharus dicari :
1. Perubahan bentuk (P)
2. Luka terbuka (L)
3. Nyeri tekan (N)
4. Bengkak (B)
C.1. Kepala
v v
P L N B
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Mulut
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Mata
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.2. Leher
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.3. Dada
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.4. Perut
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.5. Punggung
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.6. Panggul
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.7. Extremitas atas dan bawah
Tangan
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Kaki
v
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.8. PENGUKURAN TANDA VITAL
Pemeriksaan ini dilakukan setelah penderita mulai sadar
setelah dilakukan RJP 2 siklus.
Denyut nadi : 60 kali/menit
Frekuensi nafas : 18 kali/menit
Suhu badan : 350C
Tekanan darah
Sistolik : 80 mmHg
Diastolik : 80 mmHg
Cara mengukur tekanan darah:
1. Kencangkan klep pada transmiter
2. Lilitkan manset sampai menutupi Lilitkan manset
sampai menutupi setengah lengan atas 2,5 cm di atas
siku. Bagian balon diletakan di atas arteri brakialis
(nadi di atas siku sebelah dalam). Pasang sedemikian
rupa sehingga dapat memasukkan 1 jari di bagian
punggung lengan atas.
3. Pompa dengan cepat dan pada saat yang bersamaan
rabalah nadi radialis, sampai tidak teraba, tambahkan
30mmHg.
4. Letakkan stetoskop di atas arteri brakialis.
5. Kurangi tekanan manset dengan kecepatan sekitar
2mmHg/detik
6. Saat mendengar suara denyutan pertama kali, baca
angkanya (nilai Sistolik).
6. K = Kejadian
Pertanyaan ini dapat membantu menentukan apakah suatu
kasus yang kita hadapi murni trauma atau medis atau
gabungan dari keduanya
Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan
seperti ini hingga terjadi memar ? apakah ada rasa
sakit di anggota tubuh yang lain dan bagaimana
rasanya?
Jawab : saat sedang berjalan sambil memakan pentol saya
tidak sengaja menginjak tali sepatu saya sendiri
sehingga saya terjatuh dan tersedak pentol pada
A = Awas N = Nyeri
v
B = Suara T = Tidak respon
Alasan :
Karena tidak terdapat respon (nadi dan nafas tidak ada)
B.3 Memeriksa peredaran darah (Circulation) , pernafasan
(Breathing), jalan nafas ( Airway ) , CBA
CIRCULATION
Sirkulasi yaitu dengan mengecek nadi carotis, dan setelah
mengecek nadi ternyata didapati nadi tidak ada. Selanjutnya
melakukan RJP karena tidak ada respon, nafas, yang pertama
dilakukan adalah memposisikan korban pada posisi telentang, dan
membuka pakaian disekitar dada korban, menentukan titik pijatan,
dan RJP dilakukan sebanyak 30 : 2 x 5 yaitu dalam satu siklus
terdapat 150 kali pijatan dan jantung dan 10 kali bantuan nafas.
Dan RJP dilakukan sebanyak 2 siklus (karena nadi ada setelah
dilakukan 2 kali siklus).
BREATHING
Setelah melakukan RJP, nadi korban sudah berdenyut tetapi
belum ada nafas. Langkah selanjutnya adalah memberikan nafas
buatan selama 10-12 kali permenit. Sambil memeriksa nadi karotis
P L N B
Gambaran Umum :.tidak terjadi masalah pada kepala (aman)
Hidung dan Telinga
P L N B
Gambaran Umum :tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman)
Mulut
P L N B
Gambaran Umum :. tidak terjadi msalah pada mulut (aman)
Mata
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman)
C.2 LEHER
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi masalah pada leher
C.3 DADA
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman)
C.4 PERUT
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman).
C.5 PUNGGUNG
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi masalah pada punggung (aman)
C.6 PANGGUL
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada panggul (aman)
C.7 EXREMITAS ATAS DAN BAWAH
Tangan
P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada kaki (aman)
C. 8 PENGUKURAN TANDA VITAL
Denyut nadi :52 kali/menit
Frekuensi nafas : 17 kali/menit
Suhu badan : 36 0C
Tekanan Darah
Sistolik : 160 mmHg
Diastolik : 60.mmHg
D. RIWAYAT PENDERITA
Selain penilaian seperti yang disebutkan di atas, tetap harus
dilakukan wawancara terhadap penderita jika memungkinkan. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu
kejadian, mekanisme kejadian, atau perjalanan suatu penyakit.
Wawancara ini dapat dilakukan dengan penderita, keluarga atau
saksi mata. Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam wawancara
adalah:
1. Keluhan utama (gejala dan tanda) : Tersedak (muka kebiruan0
tidak sadarkan diri
2. Obat-obatan yang diminum : -
3. Makanan/minuman terakhir : Batagor
4. Penyakit yang diderita : -
5. Alergi yang dialami : -
6. Kejadian : tersedak batagor ketika praktikum mengelas, yang
menyebabkan kecelakaan (terkena luka bakar pada tangan)
E. EVALUASI ULANG KONDISI KORBAN
4. Daftar pustaka
http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-choking/basics/art-20056637,
diakses pada tanggal 12 September 2016
Singapore Civil Defence. 2012. Emergency Handbook. Singapore :
Singapore Civil Defence Force.
WHO. 2013. Hospital Care for Children Second Edition. Switzerland :
Maternal, New born, Child and Adolescent Health (MCA)