Anda di halaman 1dari 8

KASUS-KASUS PADA DIABETES MELLITUS

Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Farmakoterapi Terapan

Disusun Oleh:

1. Dimas Setyadi Putra 202110471011010


2. Faranita Churul Aini 202110471011011
3. Elvira Dimi Cesariyanti 202110471011012

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KASUS 2 DM TIPE II
PROBLEM ANALISIS MONITO
OBAT DOSIS RUTE
MEDIK RING
Keseimbangan Infus PZ 20 tpm IV Tatalaksana pada saat pasien Kadar
Cairan Tubuh MRS adalah diberikan terapi Elektrolit
cairan untuk mengembalikan
cairan tubuh. Selain itu pasien
juga mengalami ulkus
diabetikum sehingga cairan
tubuh perlu untuk diterapi.

Antibiotik Cefotaxime IV Pasien masuk rumah sakit


profilaksis sehingga perlu diberikan
profilaksis untuk mencegah
terjadinya infeksi nosokomial
Analgesik Santagesik IV Pasien mengalami neuropati Skala nyeri
manifestasi berupa nyeri
sehingga perlu diberikan
analgesik moderate.
Gastropatik Lansoprazole IV Pasien mengalami manifestasi
gastropatik ditandai dengan data
klinik mual, muntah, dan
kembung. Diberikan golongan
PPI

Diabetes Metformin 500mg PO Pasien mengalami diabetes  GDP


Mellitus mellitus tipe 2 maka perlu  GDA
diberikan OAD untuk
menurunkan glukosa darah.
Metformin diberikan untuk
menurunkan produksi glukosa
hepatik
Glimepirid 1mg PO Pasien mengalami diabetes  GDP
mellitus tipe 2 maka perlu  GDA
diberikan OAD untuk
menurunkan glukosa darah
Diberikan glimepirid untuk
menurunkan glukosa darah
dengan merangsang pelepasan
insulin dari pankreas
Antiemetik Proneuron PO Pasien mengalami mual muntah
(Promethazine akibat manifestasi dari
) gastropati maka perlu diberikan
antiemetik yaitu promethazine

Neuropatik Pregabalin PO Pasien mengalami nyeri akibat Skala nyeri


manifestasi dari neuropati maka
perlu diberikan analgesik.
Pregabalin adalah obat untuk
mengatasi nyeri saraf (nyeri
neuropati) akibat diabetes
(neuropati diabetik). Selain itu
juga pasien mengalami stroke
sehingga diperlukan pregabalin
untuk mengatasi gangguan
syaraf.
Neuropatik Meloxicam PO Pemberian analgesik dibutuhkan Skala nyeri
kombinasi untuk mengatasi
skala nyeri pasien sedang –
berat. Meloxicam merupakan
NSAID yang dapat digunakan
sebagai analgesik skala nyeri
sedang.

PLAN :
1. Pasien mengeluh perut sangat kembung namun pada profil pengobatan tidak terdapat
antiflatulent untuk mengeluarkan kelebihan gas pada lambung.
2. Pasien disarankan untuk diet rendah gula untuk mengontrol gula dalam darah, dan
menyiapkan permen untuk mengatasi adanya hipoglikemia
KASUS 1 DIABETES MELITUS (ULKUS)
PROBLEM ANALISIS MONITO
OBAT DOSIS RUTE
MEDIK RING
Keseimbangan IVFD NS INFUS PZ = IV Tatalaksana pada saat pasien
Cairan Tubuh 500cc/ 3jam MRS adalah diberikan terapi
INFUS
cairan untuk mengembalikan
ASERING INFUS RL =
cairan tubuh. Selain itu pasien
1000cc/ jam
INFUS PZ juga mengalami ulkus
diabetikum sehingga cairan
INFUS RL tubuh perlu untuk diterapi.

Gangren, CEFTRIAXO 1g IV Pasien didiagnosis oleh dokter  TD


penggunaan NE bahwa pasien menderita ulkus  RR
antibiotik diabeticum lalu hendak
 Nadi
dilakukan amputasi pada jari
kaki sebelah kiri. Sehingga perlu  Leukosit
digunakan antibiotic profilaksis
pre operasi yaitu Ceftriaxone
CLINDAMYC 300 mg PO Pasien akan diamputasi pada
IN tanggal 8 sehingga diberikan
antibiotik clindamycin untuk
meningkatkan efektivitas dan
menghindari resistensi sesuai
dengan guideline pemberian
antibiotic untuk kasus ulkus
diabetikum.
METRONIDA IV Dikarenakan pada pasien
ZOLE mengalami luka terbuka
sehingga diberikan
metronidazole dikarenakan
sensitive dan efektif untuk
bakteri anaerob dan membantu
perawatan luka.
Gangrene serta SANTAGESI 1g IV Pada saat MRS pasien telah Skala nyeri
nyeri pada K mengalami ulkus diabetikum.
kaki sebelah Parameter yang diukur yaitu
kiri pasien skala nyeri pada gangren. Skala
nyeri pasien adalah 5 yaitu
termasuk sedang. Perlu
diberikan Santagesik yang
berisikan Metamizole yang
merupakan obat anti nyeri untuk
tingkat nyeri skala sedang
hingga berat.
Diabetes ACTRAPID 8 UI SC Pasien mengalami komplikasi  GDA
Melitus DM sehingga diberikan  GDP
antidiabetic short acting untuk
 GD2PP
mengontrol gula darah.
Diberikan insulin rapid acting  HBA1C
diharapkan dapat menurunkan
serta membantu menormalkan
gula darah pasien secara cepat
dikarenakan insulin tersebut
kerja cepat sehingga dapat
menyetabilkan kondisi gula
darah pasien dengan onset yang
sangat cepat maka dari itu
diberikan 3 kali sehari setelah
makan serta dapat membantu
pasien dalam membantu
recovery luka pasien apabila
gula darah pasien terkontrol.

PLAN :
1. Pasien disarankan untuk diet rendah gula untuk mengontrol gula dalam darah, dan
menyiapkan permen untuk mengatasi adanya hipoglikemia
2. Pasien diberikan edukasi terkait penggunaan dan penyimpanan insulin pen 
3. Melakukan pemeriksaan tambahan terkait data lab HbA1c pasien

Anda mungkin juga menyukai