cat IGUNAKAN
AT YANG DI
" PADA ANESTESIA
OBAT-OBAT PREMEDIKASI
ry
p sl
d
P
1.
—_—
jen
yan premedikasi
Menimbulkan rasa nyaman bagi pasien
Mencegah mual-muntah selama periode perioperatif
Tuj
aT YP
2. Obat sedatif
Mencegah bradikardi
uP wn
43
INTENSIF
2. Skopolamin
7 Cs a
44 Prox
sehingga, keasaman lambune t:
. ng bisa dikurangi. Mengurangi
tonus otot polos Sehingga Motilitas usus menurun =
Efek terhadap kelenjar kerin at .
aayebdsban katte Kelenjar keringat, _sehingga
meny' ulit kering dan badan terasa panas akibat
ethala : .
Cara pemberian dan dosis ng melalui proses evaporasi.
1, Intramuskular, dosis 0,01 mg/kg BB, diberikan 30-45
menit sebelum induksi.
2. _ Intravena, dengan dosis 0,
sebelum induksi.
Kontra indikasi
45
Tio
Porta Gide Agung Senapati * IMade Gede Widnyana [I
EI
NSIF
ae
. 2 on
Derivat dalah prometazin. Obat ini pada sa
hes a6 ihi in. a
“eebss antihistamn
sgunakan ©
a anal garaf pusit
jovaskular
perivat benzodiazepin
Penggunaan klinis
: lah:
naan lainnya, ada Tome:
a kejang pada kasus-kasus epilepsi, tetanus dan
Derivat butirofenon
48
Berkhasiat sebagai sedatif atau trankuilizer. Disamping
itu mempunyai kasiat Khusus sebagai anti muntah yang
bekerja pada pusat muntah di “chemoreceptor trigger zone”.
Efek samping yang tidak dikehendaki adalah timbulnya
rangsangan ekstrapiramidal sehingga menimbulkan gerakan
Pu
3. Anti hipertensj
4. Anti muntah
5. Suplemen anestesia.
Kemasan
Dalam bentuk ampul 2 ml dan 10 ml, mengandung 2,5 mg/
ml. Tidak berwarna dan bisa dicampur dengan obat lain.
Derivat barbiturat
49
oes NTENSIF
TTT tum anes test DAN TERAPH INTENSE
———— TT o'r
Pentothal
50
08.
pul
gfek farmakologi ennaey sistem saraf pusat
a
api INTENSIE
Efek farmakologis
rhadap metabolisme
laju metabolisme sel sehingga konsumen 7
ai dengan dalamnya anestesia.
Efek farmakologis te
Menurunkan
Farmakokinetik
Pada pemberian intravena, sepera didistribusikan ke
ro
1.
2
3.
4. Tidak mempunyai khasiat a
5
6.
7
Tiokorda Gde
Agung Senapathi « | Made Gede Widnyana [es
» Maka akan
i ; nalgeti
Tidak menimbulkan relaksasi ne
Indikasi pemakaian
Induksi anestesia
wr Ye pPrpr
ee
Efck samping
Indikasi kontra
Insufisiensi adrenokortikal
Status asmatikus
Porphyria
AMS wNe
Ketamin hidroklorida
Sifat fisik
ty
22 arg Sra» ate ete Wena TES
Efek farmakologi terhadap susunan Saraf pusat
Mempunyai ef i
punyat efek analgesia Sangat kuat, akan tetapi efek
Penggunaan klinik
1, Untuk induksi,
Diberikan intravena dalam bentuk larutan 1% oe
dosis lazim 1-2/kg pelan-pelan. Pada seksio sesari® -
dikurangi, yaitu 0,5-1,0 mg/kg. Pada anak-anak balits, “
56 ed
aintr
2. Untuk pemeliharaan,
na intravena intermiten atau tetes kontinyu.
Efek samping
nN
57
TIGIT twu ANeSTES! DAN TERAPI INTENSIF
SO
Propofol ,
Merupakan derivat fenol dengan nama kimia di-isoprog
Dexmedetomidine
APi bivie
wrest muy ANESTES! DAN TERAP!!
a _———
ee
jdine j
itu, dexmedetom! .
berperan terhadap cedera otak tingkat seluler, terutama pada
perdarahan subaraknoid.
Terhadap respirasi ;
Dexmedetomidine tidak menekan fungsi pernapasan,
Terhadap kardiovaskular
Dexmedetomidine membangkitkan respons tekanan darah
yang bifasik, yaitu fase hipertensi yang singkat dan dan diikut
dengan fase hipotensi, Dua fase ini terjadi karena mediasi oleh
dua subtipe a2-AR yang berbeda, yaitu a-2B AR bertanggung
a untuk fase hipertensi awal, sedangkan hipotensi dimediasi
on ‘eA Pada pasien yang lebih muda dengan tingkat
$a! yang tinggi, bradikardia dan sinus arrest dapat terjadi dan
ar igun: 5 as
premedikasi, terutama pa Sunakan sebagai adjuvant untuk
da pasien
rasi d : . yang rentan terhadap str
See wale eee Karena memiliki_ sifat sedattl.
ans . Sestk, simpatolitik, dan hemodinamik yang stabil,
Dexmedetomidine mengurangi k
onsumsi oksi :
lainnya;
__
cae Mu ANESTES! DAN fers ~~e —_ 9 ob Napathi
emberian kontiny¥ 0.2m BK a Bis diperlukan alveoli ke kapiler paru sesuai g
dengan rikan titrasi dengan rentang dosis 0.2-1mcg/kg/jam, as. Konsentrasi minimal
frayer ° ** fisik masing-masin
dapat di -s dalam kurang dari 5 menit, sementara efe}, - alam alveoli aksi gas atau
'B
Onset dapat dicapai da ktu 15 menit di da eoli_ yang Mampu meni ita obat anestesia
; wa . ; . m
puncak tercapal dalam kurun ada pasien dipakai sebagai satu Ikan efek analgesia
nestesia intravena
rdasar
beberapa obat een [Pro — tas bx] 2 vacam. ‘one obat anestesia umum inhalasi ada
Dosis induksi (me/ke) = = = Ss yang berupa cairan yang a eneea umum inhalasi
— Teg/mnt) | 200-300 100-200 | 10-100 | 0,25-10 | 0207! | halogen hidrokarbon
(halot guap misalnya derivat
Dosis kontinyu (mce/Fé, _ - s90 02819 | 02 = ; _ an, trikhloroetilin, khloroform)
dan
Dosis sedasi(mnce/ke/mnt) | 30-60 | 25-7 : 20,77 | derivat eter (dietileter,
metoksifluran, enfluran, isofluran). Yani
Durasi kerja (menit) 5-10 3-8 3-8 == {| - | kedua adalah obat anestesia umum
inhalasi yang berupa sas
mrotein binding (%) 83 97 a2 an misalnya N,O Metoksifluran tidak digunakan lagi,
karena efek
fe ae 7 1 : > , sampingnya sangat toksik terhadap ginjal.
AP db ? ? ? |
ait tte co? L L ? ? ? | Halotan (F3C-CHBrCl)
Cerebral blood flow 4 L 4 ? Halotan disintesis pertama kali oleh CW Suckling di
cMRO2 4 v + ? + | laboratorium “Imperial Chemical Industries” Manchester pada
Tekanan intrakranial v V + ? tahun 1951, Digunakan pertama kali oleh M. Johnstone
di klinik
Efek antikonvulsan Ya eo ? Ye > | Manchester, selanjutnya diikuti oleh Bryce-Smith
dan O’ Brien di
Efek anxiolisis Tidak Tidak Tidak Ye ‘a Oxford.
Analgesia Tidak Tidak Ya Tidak Tee |
Delirium saat mulaisadar | — Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Sifat fisik dan kim iawi
Nausea/vomiting ? L ? ? > | Halotan atau disebut dengan nama kimia 2,bromo-2-
khloro-
Supresi adrenocortical Tidak Tidak Tidak Ya Tidak 1.1.1.trifluoroetan, mempunyai
berat molekul: 197, berat jenis 1.18
Nyeri saat injeksi Tidak Ya Tidak Tidak me (pada suhu 25 derajat celsius) dan titik
didih 50 derajat celsius
ini maaan propofol; KET ketamin: MID: midazolam: DEX: dexmedetomidine dan mempunyai
MAC 0,87%. ‘na, berbau harum ti dak
Oxygen metabolic rate; 2: belum jelas; Idosis dalam meg/ke/2=™ Merup akan cairan
tidak berwarna,
O j : . i
bat anestesi umum inhalasi terhadap sinar matahari.
h» ee 63
P°ORTIII ium anestest DAN TERAPI INTENSIF
Terhadap ginjal
cas
irks aoa 9
wand
jekskres"
ngsi ginja
akumulas!-
Terhadap hati
Pada konsentrasi 1,5 vol%, akan menurunkan aliran darah
——
[TC ILMu ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
Penggunaan klinik
Dosis.
1. Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara
inspirasi adalah 2,0 - 3,0% bersama-sama dengan N,O.
Indikasi kontra
Penggunaan halotan tidak dianjurkan pada pasien:
2. Operasi kraniotomi.
OC
Keuntungan dan Kelemahan
Isofluran
Merupakan merupakan halogenasi eter, dikemas dalam
bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak mengandung
zat pengawet dan relatif tidak larut dalam darah tapi cukup iritatif
terhadap jalan nafas sehingga pada saat induksi inhalasi sering,
menimbulkan batuk dan spasme jalan nafas. Proses induksinya
dan pemulihannya relatif cepat dibandingkan dengan obat-obat
anestesia inhalasi yang ada pada saat ini tapi masih lebih lambat
dibandingkan dengan Sevofluran.
«tom kardiovaskular .
Terhadap sistem ya pada otot jantung dan pembuluh dara},
th ri dibanding den ;
lebih sl dan denyut nadi relatif stabil selama anestesja.
cam demikian merupakan obat pilihan untuk anestesia pasien
Terhadap ginjal
Terhadap hati
Biotransformasi
metabolitnya san
gat rend - wh . ;
Bangguan fungsi ginjal. ah tidak cukup untuk menimbulkan
—— ——_=*4 Ge Agung Se
Napathi | Made Gede Widnyana as
penggunaan Klinik
Sama seperti halotan
dan
terutama sebagai kompo enfluran,
isoflu :
nen hipnotik ran digunakan
dalam pemeliharaan
fos: Tingan. U: :
jgofluran menjadi uap, dipertukan ale - Kmengubahcairan
Khusus isofluran. Penguap (“vaporizer”)
Dosis
i)
Indikasi kontra
Tidak ada kontra indikasi yang unik. Hati-hati pada
hipovolemik berat
itasi SSP. .
2. Ct adalah: batas keamanan sempit (mudah
—— @
roan LMU anesTes! DAN —
én
n
hingga baik ; semua oba
sehinggs cepat dari se t-obat aNestes,
; ling .
mulihannya P4 ini. Dapat dirusak oleh ka
inhalasi yang @ a pada saat ini. Dap PUT sods
Tan,
tatig
Efeknya terhada
ibandinol Pp tonus . :
dibandingkan dengan isofluran otot rangka lebih lemah
Terhadap ginjal
Pada dosi :
ginjal dan lj Sas efek sevofluran terhadap aliran darah
isofluran. Bel “glomerulus lebih ringan dibandingk**
. um diketahy; :
filtrasi glomerulus dnp pasti efeknya terhadap |21?
Uk i urin. .
7n
;
Terhadap hatt |
Tidak toksik dan tidak menj
piotransformasi
Hampir seluruhnya dik
Han eluarkan i
ekspirasi, hanya sebagian kecil 2-3% dineubolnme ane tie >
am .
Penggunaan klinik
Dosis
a or m1
TUTE tum avesTEs! DAN TERAP! INTENSE
Desfluran
Efek farmakologi
Biotransformasi
Hampir seluruhnya dikeluarkan untuk melalui udare
ekspirasi, hanya <0,1% di metabolisme dalam tubuh.
Penggunaan Klinik
Dosis
yané
—~
Pe
jndikasi Kontra
Hati-hati pada pasien yang sensitif terhadap “drug induced
hy perthermia”, hipovolemik berat dan hipertensi intrakranial.
73
T ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
Efek samping
Walaupun N,O dikatakan sebagai obat anestetik non toksik
dan mempunyal Pengaruh yang sangat minimal pada sistem
organ seperti tersebut di atas, kadang-kadang terjadi juga efek
camping seperti berikut:
j. N,O akan meningkatkan efek depresi nafas dari obat
tiopenton terutama setelah diberikan premedikasi narkotik.
2. Kehilangan pendengaran pasca anestesia, hal ini disebabkan
oleh adanya perbedaan solubilitas antara N,O dan O,
sehingga terjadi perubahan tekanan pada rongga telinga
tengah.
Penggunaan Klinik
Dalam praktik anestesia, N,O digunakan sebagai obat dasar
OBAT-OBAT ANALGETIK
i pakan
strategi penanganan yang paling ideal saat ini.
3 Derivat sintetik
Propionanilides: metadon
Tramadol
oan S
1.
Reseptor Mu.
Reseptor Kappa
Reseptor Sigma.
Reseptor Delta.
ky
Golongan narkot y dan morfin. Sedangkan fentani]
. + dalah: petidin . .
eae lain lebih sering digunakan sebagai suplemen
anestesia.
Efek terhadap susunan saraf pusat
dan orang, tua. Efek ini akan Jebih kuat pada keadaan umum
pasien yang, buruk sehingga perlu pertimbangan seksama dalam
penggunaannya. Namun demikian efek ini dapat dipulihkan
—_—
~ Morfin mempunyaikekua
eas ose tan
gengan petidin, ini berarti b ah aba ibandingkan
Suplemen anes
Analgetik pada ti
Suplemen sedasi dan
ve
Ez "UTNE ILMU ANESTES! DAN TERAPI INTENSIF
Kontra indikasi
Pupil miosis
NASP LEYS
80 ————
Tiokorda Gée Agung Senapathi + | Made Gede Widnyana Ee
Kemasan
1. Petidin dalam bentuk ami
pul 2 ml ya d
inl tidak berwama, yang mengandung 50mg/
wa
—_--- —— 81
Ti
[TET wu asst oa TERAPINTENS Porta de Aoung Senapat «| Made Gede Widnyana
r ok terhadap Kardiovaskular
Analgetik penghambat Cc
da sistem kardi
naar
analgetik yang menghambat COX secara tidak selektif (mengenaj
adalah:
1,
¢ Sulfonanilida: Nimesulida
Golongan lain
(oksikam): — piroksikam,
By
em | ———__
ee 83
SUNT ILMU ANESTES! DAN TERAPI INTENSIF
a ee
Bais
2.
3.
5.
6.
AA
NTENSIF
V ANESTESI DAN TERAP| INIT —
jasi jkolinesterase.
atau tetanik
Non Depolarisasi.
e Derivat benzyl-isoquinolone: atrakurium,
cisatrakurium
he
Tj
wep wn
1, Cegukan
2. Dinding perut kaku
3. Ada tahanan pada inflasi paru.
_————————
87
Tjokorda Gde Agung Senapathi + | Made Gede Wi
ove Ey
7 NTENSIF *
PERSE "Lu ANESTES!OAN TERAPY NTENSF prakurium besilat
A ts
Pankuronium bromida Merupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi yang relatif
Merupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi_ yang ru yang mempunyai struktur
benzilisoquinolin yang berasal
populer digunakan dalam praktek anestesia di Indonesia. Obat sari tanaman Leont ce
Leontopeltalum. Obat ini dikemas dalam
ini termasuk steroid sintetis yang dikemas dalam bentuk ampul pentuk ampul berisi
2.5 ml atau 5 ml, yang mengandung 10 mg/
yang berisi 2 ml, mengandung 2 mg/ml, tidak berwarna dan larut inl. Sebaiknya
disimpan dalam suasana dingin dan terhindar dari
88
ter
diberikan. Besar dosis dan lama kerja dapat dilihat pada tabel
diatas. Berbeda dengan pankuronium, atrakurium mengalami
=
12k
jum a os :
d VekorOlpahan pada struktur Kimis untuk menghilangkan
ok yong vrgikan tanpa mempengaTut potensi obat.
Farmakologi
Vekuronium di metabolis
obat.
Pada sistem kardiovaskular, vekuronium tidak memberikan
dampak langsung. Namun dapat terjadi potensiasi terhadap
kondisi bradikardi yang disebabkan oleh opiat pada beberap@
pasien, Pada kondisi gagal hati tidak menyebabkan durasi kerj2
dari vekuronium memanjang, kecuali dosis yang diberikan lebih
besar dari 0,15mg/kg. Usia tidak mempengaruhi kebutuhan
dosis inisial vekuronium, meskipun kebutuhan dosis rumatan
menurun pada usia neonatus dan infan. Jenis kelamin wanita
lebih sensitif sckitar 30% pada vekuronium dibandingkan dengan
pria. nel tesebut dibuktikan dengan derajat blokade yang lebih
nee disebebko oe lebih panjang pada wanita. Hal
nya perbedaan anatomi-fisiologi y4"&
nr a
_—
Pxorda Gde
AGUNG Senapath «| Mage Gede Wieryana
; dengan jeni
perkaitan i Jenis kelamin :
an masa otot, ikatan dengan sce, kadar |
! , VO
1 yemak tubuh
‘ume distribusi serta
. . dilihat pada t
2. Untuk pemeliharan telaksasi otot, diberiken bel bot
intravena intermiten atau bisa juga dengan mode kontinyu,
Besar dosis dan waktu kerja dapat dilihat pada tabel diatas
Rokuronium
Farmakologi
Rokuronium memiliki cara kerja yang mirip dengan obat
pelumpuh otot non-depolarisasi lainnya, yaitu bekerja di lokasi
nikotinik neuromuskular-junction dengan bekerja pada sinaps.
Sinaps adalah area khusus di mana ujung saraf prejungsional
berinteraksi dengan bagian postjunctional. Kedua situs pre dan
postjunctional ini memiliki konsentrasi asetilkolin (ach) dan
nikotinat asetilkolin (nAchR) yang lebih tinggi. Biasany™ ri a
impuls listrik mencapai terminal saraf prejunctions mash
kalsium menyebabkan pelepasin —— Solin yang, terletak
berinteraksi di reseptor nikotinik asett 8 sbahan
S_membran postjunctio’s trium dan kalium.
Permeabilitas listrik mem yan penurunan potensial
Pergerakan ion yang cept garah
pai ambang
rokuromum
92 ==
i.
“ arna putih, | i
mengandung 100 atau 200mg setiap botol, Scbetum ding a can
akan,
Farmakovlogt
“un mariana capa 2 menit setelah pemberian intravena
= angsung, selama 3-5 menit, selanjutnya tonus otot akan
berangeur-angsur pulih seperti semula, Sebagai obat pelumpuh
otot depolarisasi, akan menimbulkan fasikulasi pada otot rangka.
fasikulast akan bertambah hebat pada pasien atletis dengan otot
rangka yang, mengalami hipertropi. Fasikulasi ini menimbulkan
pergeseran ion-ion dalam plasma, kalium akan keluar dari
dalam sel otot, sehingga kadar kalium dalam plasma meningkat.
Peningkatan ion kalium ini akan bertambah hebat apabila pasien
menderita luka bakar, gagal ginjal atau keadaan asidosis. Hal ini
akan menyebabkan gangguan jrama jantung, sampai bisa terjadi
fibrilasi ventrikel. Disamping, itu, fasikulasi akan menimbulkan
rasa nyeri pada otot rangka seluruh tubuh, Fasikulasi akan
meningkatkan tekanan intra abdomen yang pada gilirannya
akan meningkatkan tekanan intragaster, dengan risiko tered
Tegurgitasi isi lambung yang akan mengancam een ia n
terutama pada pasien yang tidak dipuasakan prabedah. Se ne
pada pamees - asikulasi ini adalah dengan
33
WOOL UATE Terie be tee
a,
Efek samping.
_—
ni yas populer digunakan adalah neostigmin metilsulfat atau
prostigmin.
Kemasan _.
Prostigmin yang, digunakan dalam anestesia, dikemas dalam
ampul berisi 0,5 mg/ml tidak berwarna dan larut dalam air.
Sugammadex
Saat buku ini ditulis, suggamadex telah tersedia di Indonesa
Mekanisme kerja
§ san
dengan relaksan otot aminost rat Pada Perbandingan 1:1
7 eroid ‘
. ancuronium). Tekanan intermolek pr o"4™>vecuronium>
termodinamika (hidrogen) dan (van der Waals), i
mbuat
sugammadex-rocuroniu
sugammadex-rocuronium, hanya satu kompleks
8 terlepas,
am konsentrasi plasma
Distribusi
a~
[PTT _Iumu ANESTES! pa TERAPUINTENS
Indikasi a
rn x ie pasien yang menggunakan pelumpuh otot jenis
minosteroidal ;
2 Penggunaan sugammadex dapat langsung digunakan untuk
, mereversal obat pelumpuh otot yang masih bekerja dalam
durasi kerja nya, sehingga penggunaan pelumpuh otot pada
prosedur yang singkat menjadi lebih aman.
3. Pada penggunaan rokuronium dosis tings} untuk mencapai
onset pada RSI, jika diperlukan ar
4, Pada pasien yang memiliki kontraindikasi pada
antikolinesterase
5. Pada kondisi “Can not intubate, can not ventilate” yang
memerlukan pelumpuh otot golongan aminosteroidal
karena indikasi tertentu
Kontra indikasi
sugammadex adalah
Hipersensitivitas terhadap
kontraindikasi mutlak untuk diberikan obat ini.
4m
ofek reversal YANE segera, dapat digtrat
Jebih besa, yaitu lomg/kg IV,
Obat tersedia dalam ke i
Masan soa «
dalam bentuk Kemasan vial 200mg Onn injeksi intraven;
yidak boleh disimpan di tempat y ) atau 500mg (5
mi) 8 mi) d
ang dingin seperti culkas, "
a Saja,
Efeknya reversibel
Mudah disucihamakan.
ana r eno
_
[RUIN IL ANESTES! DAN TERAPI INTENSIF
4.
__
memperpanjang waktu
_— 107
[SSSI me ANESTES! DP
A nimbulkan vasodilatasi. De
: sching§4 me gan
respirasi + nag
] akan merangsang pusat nafas, sehingga
obat ini juga mempunyai efek anti histamin ringan pada saluran
nafas.
lisah, mual,
1.
—— Pew e@
Derivat Amide: }j dokain oro ‘Made Gede wy;
. 0) ain
e Prokain: potensj
11 dan dura :
St 60 - 90 menit
e Klorprokain: :
: > potens' .
Potensi dan durasi se dang. dan durasi 30 - 60 menit
_ durasi 120 - i
e Prilokain : Potensi 2 dan durasi 120 ton nt
~ 240 menit
e _ Lidokain:: Potensj ;
1.
we i -
2. Hipobarik, diguna
° Ropivakain -0.2-1%
kan untuk analges
ruh dari konsen
ia regional intravena.
trasi isobarik.
tuk blok
ee
_—— 18
QUT au vesresoanremamarense
Prokain _
Dibuat pertama kali oleh Einhorn pada 1905 Nama lain
Nama kimia
Para aminobenzoic acid aster dari diethylamino.
Spesifikasinya
Penggunaan klinik
Lidokain
spesifikasi
Penggunaan klinik.
* Untuk infiltrasi lokal diberikan larutan 0,5%.
Prilokain
104 Py 105
r
setasi . . .
ee iritasi. lokal pada tempat suntikan lebih kecil
daya penetrasinya lebih baik, mulai kerjanya lebih Jama dan lama
Penggunaan klinik
¢ Untuk Infiltrasi lokal digunakan larutan 0.5%
Bupivakain
Disintesis pada 1957 eleh Ekstam dkk pada tahun 1957 dan
digunakan pertama kali di Klinik oleh Telivuo pada tahun 1963.
Spesifikasi
Ikatan dengan HCI mudah larut dalam air. Sangat stabil dan
dapat di autoklaf berulang. Potensinya 3 - 4 kali dari lidokain
dan lama kerjanya 2 - 5 kali lidokain. Sifat hambatan sensorisnya
lebih dominan dibandingkan dengan hambatan motorisnya.
Jumlah obat yang terikat pada saraf lebih banyak dibandingkan
dengan yang bebas dalam tubuh. Dikeluarkan dari dalam tubuh
Tj
penggunaan Klinik
Untuk Infiltrasi lokal di
Blok saraf kecil digunakan larutan 0,25%
. Blok saraf yang lebih besar digunakan larut: Y
« Blok epidural digunakan larutan 0,5% - 075% ms
Ropivakain
Spesifikasi
‘ intravena
apabila diberikan secara infus (IV)
bolisme terutam
erhadap susunan
la kardiotoksik
(10 mg/menit
NSIF
PUTED IT wu anesTes! DAN TERAP! INTE
Toy mu aNesTEs! OAV
en QR mee
vopivakain dibandingkan dengan bupivakain.
Penggunaan klinik
Levobupivakain
Levobupivakain adalah obat anestesi lokal dengan
enansiomer tunggal yang terdiri dari S enantiomer bupivakain.
Dibandingkan dengan racemic bupivakain, levobupivakain
memiliki efek toksisitas SSP dan kardiovaskular yang minimal,
memungkinkan dosis yang lebih besar diberikan. Profil klinis dan
potensi levobupivakain sangat mirip dengan bupivakain, dengan
durasi blok yang sedikit lebih lama. levobupivakain dianggap
sangat berguna ketika dosis besar diperlukan, seperti untuk blok
pleksus yang dilakukan tanpa panduan ultrasonografi.
dike dengan levobupivakain, levobupivakain
“i mm engan kejadian vasodilatasi yang lebih sedikit dan
emiliki durasi aksi yang lebih la > Lina -kira 13
persen lebih poten ma. Levobupivakain kira-kira ?
casei po (berdasarkan molaritas) daripada bupivakain
mik dan memiliki wakty onse . a
Reaksi ob t blok motor yang lebih lama
1 obat yang merugika : . “LE
n jarang terjadi ketika diberikan
dengan benar, ii
gan benar. Namun jika muncul, sebagian besar berhubunga"
109
(NNTP IMU ANESTES! DAN TERAPI INTENSF
NESTES! DAN TE!
* — Adrenalin/epinefrin
e Efedrin
¢ Norepinefrin
e Dobutamin
¢ Dopamin
premedikasi.
Adrenalin/epinefrin
Adrenalin atau biasa lebih dikenal dengan epinefrin adalah
4190 ——_—_—________
— a —“ 8 MMHG)
I ae ea Er
penggunaan Klinis ya
Norepinefrin
; ingkatkan
aliran darah ke otot rangka,
mengurangi aliran st
i kemih dan
Pencernaan, dan menghambat berkemihnya kandung
Motilitas gastrointestinal.
jmulasi
. dengan menstim®
Norepinefrin beker)a secara langsuns on Be Hal tersebut
“Tr: n a
reseptor al dan juga sedikit men'P ada aterial dan ve"
ee
[TURE (LMU ANESTES! DAN TERAPIINTENSIF
Penggunaan Klinis
Norepinefrin tersedia dalam satu ma
berupa cairan jernih dalam kemasan am
kandungan Img/ml. Norepinefrin biasa
kontinyu dikarenakan waktu paruh n
Dosis yang biasa diberikan adalah 2
Secara titrasi sesuai hemodinamik.
Efedrine
: akibat dari
post sinaps Pperifer, at
——___
-—_
a ener
—
ususnya pada kejadian hipotensi paska spinal. Hal lain yang
kh untungkan dari efek efedrin adalah tidak menurunkan
me ie darah uterus sehingga sangat tepat digunakan pada
ae obstetri. Selain itu, efedrin juga disebutkan memiliki efek
tetiemetik, terutama yang terkait kondisi hipotensi akibat spinal
Penggunaan klinis
Dopamin
” Dopamin adalah sebuah agonis non-selektit ae aes
Pengoy linis 5s at
113
Se
PE aa
Dobutamin
44A ——_—___ _ Oo ft o e
ay
Tiokorda Gde A
Penggunaan Klinis
Referensi
1. Grigg, EB, Martin LD, Ross FJ, Roesler A, Rampersad SE, et al.
Assessing, the Impact of the Anesthesia Medication Template
on Medication Errors During Anesthesia: A Prospective
Study, Anesthesia & Analgesia. 2017;124(5):1617-1625 -
2. Sheen MJ, Chang FL, Ho ST. Anesthetic premedication:
New horizons of an old practice. Acta Anaesthesiologica
Taiwanica. 2014;52(3):134-142. . A
3. Motayagheni N, Phan 5, Eshraghi C, Nozari sy nal
Review of Anesthetic Effects on Renal ae :
Organ Protection. Am J Nephrol 2017;46: a gesthesia?
4. Egan TD. Are opioids indispensable for gen
BJA. 2019;122(6):E127-E135. aan Evidence-B3sd
>. Boysen PG 2nd, Pappas Me Manage Perioperative
Opioid-Free Anesthetic Tectn a J, 2018;18(2} 121-125
and Periprocedural Pain. Ochsner J. harmacological and
6. Becker DE. Emergency drug kits: P
471-179.
-2014;61(4):17
technical considerations. Anesth Prog F, Hashemian
ee