com/2012/02/asuhan-keperawatan-pada-
osteoblastoma.html
Osteoblastoma adalah suatu lesi jinak tulang yang merupakan tumor osteoblastik agresif, yang
berarti bahwa hasil dalam deposisi tulang baru. Lesi tumor ini semakin bertambah besar
ukurannya dan ditandai oleh tidak adanya pembentukan tulang reaktif perifocal. Tumor ini
terjadi sekitar 1% dari semua tumor tulang primer dan sekitar 5% dari gejala tumor tulang jinak.
Pria lebih sering terkena dan usia rata-rata pada diagnosis adalah 17 tahun. Lokasi yang paling
umum adalah kolom tulang belakang, diikuti oleh tulang panjang, dan kemudian tulang-tulang
tangan.
Osteoblastoma adalah tumor jinak tulang dengan prevalensi yang sangat langka, prosentasenya h
anya 1 persen dari seluruh tumor tulang primer. Tidak
seperti kebanyakan tumor tulang primer yang terjadi pada ekstremitas, osteoblastoma terjadi
paling sering pada tulangbelakang bawah atau tulang panjang ekstremitas bawah. Tunor
ini juga bisa terjadi di salah
satu tulang lengan tangan. Sebagianbesar osteoblastoma tidak agresif, tapi bisa menghasilkan gej
ala nyeri. Salah
satu bentuk tumor ini dianggap agresif karena sangat mungkin kambuh setelah operasi
pengangkatan tidak lengkap. Tidak ada yang menemukan
bahwa osteoblastoma berubah menjadi kondisi ganas dan tidak bermetastasis (menyebar) ke
bagian lain dari tubuh.
Etiologi
Penyebab pasti osteoblastoma tidak diketahui. Tumor ini biasanya terjadi pada dekade kedua
kehidupan, tetapi rentang pada pasien dengan usia sekitar 5 tahun sampai 45 tahun. Prevalensi
osteoblastoma lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dengan rasio 3:1.
Osteoblastoma ini menyerang vertebra dan tulang panjang. Tumor ini lebih besar daripada
osteoid osteoma dan terletak pada tulang berongga. Tumor ini berwarna kemerahan, dan
tampaknya granular sehingga dapat diangkat sebagai diagnosis.
Ada beberapa faktor yang berhubungan dan memungkinkan menjadi faktor penyebab terjadinya
keganasan tulang yang meliputi:
1. Genetik
Beberapa kelainan genetik dikaitkan dengan terjadinya keganasan tulang misalnya gen RB-1 dan
p53 berperan dalam terjadinya soft tissue sarkoma (STS)
2. Radiasi
3. Bahan kimita seperti dioxsin dan phenoxyherbiside diduga dapat menimbulkan sarkoma
tetapi belum dapat dibuktikan.
4. Trauma
5. Limfedema kronis
6. Infeksi
· Manifestasi Klinis
a. Nyeri, biasanya meningkat beratnya dengan seiring bertambahnya waktu
b. Pembengkakan
a. Nyeri scoliosis
b. Otot kejang
c. Keterbatasan rentang gerak
Gejala osteoblastoma mungkin mirip kondisi medis lainnya. Selalu berkonsultasi dengan dokter
untuk diagnosis.
· Pemeriksaan diagnostik
a. Rontgen dada
e. Biopsi tumor
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan dengan tumor ganas.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada osteoblastoma adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang
terjadi diisi dengan tulang dari tempat lain.
1. Operasi
Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat tumor. Ini dapat dilakukan
dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi local sampai amputasi disartikulasi). Sasaran utama
dapat dilakukan dengan eksisi luas dengan teknik grafting restorative.
Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang berupaya
mempertahankan ekstremitas yang sakit.
2) Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar dari kapsulnya. Teknik
ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low grade malignancy.
3) Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar
tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi luas
dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi atau
radioterapi pada pra/pasca operasi.
4) Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan
pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini
biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi di atasnya.
Bone Graft
Bone graft atau cangkokan tulang adalah tulang yang dicangkokkan dari satu bagian kerangka
lain untuk membantu penyembuhan, memperkuat atau memperbaiki fungsi tulang. Bahan yang
digunakan dalam cangkok tulang dapat berasal dari tubuh pasien, dari donor atau dari buatan
manusia. Dalam banyak kasus, bone graft digunakan untuk mengisi ruang kosong yang mungkin
telah dibuat dalam atau antara tulang tulang belakang oleh penyakit, cedera, cacat atau selama
prosedur bedah seperti fusi tulang belakang.
Cangkokan tulang yang ditransplantasikan langsung dari satu bagian kerangka tulang individu
itu sendiri disebut cangkokan tulang autogenous atau tulang autografts. Dalam kebanyakan
kasus, cangkokan tulang ini lebih banyak digunakan. Graft tulang diambil dari tulang pinggul,
tulang rusuk atau kaki. Tulang autograft adalah salah satu yang paling aman untuk digunakan
karena resiko rendah penyakit transmisi. Ini juga menawarkan kesempatan yang lebih baik
penerimaan dan efektivitas dalam transplantasi situs, karena mengandung sel-sel dan protein dari
tubuh pasien itu sendiri.
Cangkokan tulang yang berasal dari donor disebut tulang allograft. Tulang allograft biasanya
diambil dari cadaver. Jenis tulang allograft digunakan untuk operasi tulang belakang. Tulang
dibersihkan dan didesinfeksi untuk mengurangi kemungkinan transmisi penyakit dari donor.
Tidak seperti tulang autograft, tulang allograft tidak selalu memiliki sifat kekuatan yang sama
atau sel-sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang baru.
3. Tindakan keperawatan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan
secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
c. Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi,
program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.(Smeltzer. 2001)
· Komplikasi
a. Penyakit jantung
b. Batu ginjal
· Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri bd ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau
degenerasi.
2. Hambatan mobilitas fisik bd penurunan rentang gerak, kelemahan otot, nyeri pada gerakan
akibat ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau
degenerasi.