Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

CA-REKTI
Dosen Pengampu : Ns. Yunita Galih, S.Kep.,M.Kep.

Kelompok 2 :
1. Agum Cahyo Martono (071201016)
2. Arintika Hesti Nur Aini (071201007)
3. Lisa Dewi Nandikasari (071201010)
4. Silvie Ayu Darmianti (071201015)
5. Rara Dwi Vega Pustoro Suwandi (071201018)
6. Arina Addiba (071201049)
7. Jamal Huda (071201004)
8. Nilam Anggi Ashari (071201017)
9. Widya (071201021)
10. Cun Fariyanti
11. Fitrin Aninda Rani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020/2021
A. KONSEP TEORI

1. Definisi
Karsinoma rekti adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan jaringan
abnormal pada daerah rectum. Jenis terbanyak adalah adenokarsinoma (65%), banyak
ditemui pada usia 40 tahun keatas dengan insidens puncaknya pada usia 60 tahun (Price
A. Sylvia, 1995).

2. Etiologi
Penyebab pasti belum diketahu namun telah dikenali beberapa faktor predisposisi yang
penting yang berhubungan dengan carsinoma recti.
1.      Diet
Makanan yang banyak mengandung serat misalnya sayur-sayuran akan menyebabkan
waktu transitbolus di intestin akan berkurang, sehingga kontak zat yang potensial
karsinogen pada mukosa lebih singkat. Selain itu makan makanan yang berlemak dan
protein hewani yang tinggi dapat memicu terjadinya Ca. Rekti
2.      Kelainan di colon
a. Adenoma di kolon, t.u bentuk villi dapat mengalami degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma
b. Familial poliposis merupakan kondisi premaligna dimana + 7 % polipasis akan
mengalami degenerasi maligna
c. Kolitis ulserativa, mempunyai resiko besar yang terjadi Ca. Rekti
3.      Herediter
Hasil penelitian menunjukkan anak – anak yang berasal dai ortu yang menderita
Ca.kolateral mempunyai frekuensi 3,5 x lebih besar daripada anak yang mempunyai
ortu yang sehat

3. Pathway
Kebiasaan Makan
Kolitis
Ulceratif (TInggi Karbohidrat
&
Polimerase Karsinogen
Membuat DNA baru Polip
Faktor Genetik
Colon
Kerusakan DNA

Penggabungan DNA
asing dan DNA induk

Sintesis RNA baru


Mitosis dipercepat

Transportasi Kanker

Pertumbuhan sel liar


ganas
Kurang
Gangguan
Pengetahuan
Citra
Tubuh Ca Recti
Ansietas
Hemoroid
Perubahan Kebiasaan
Defikasi :
Perdarahan Per Komstipasi, Diare
Nyeri Anus
Nyeri Kronis
Anoreksia :
PK : Perdarahan
Ketidakseimbangan Nutrisi
PK : Anemi
dari kebutuhan tubuh, mual

Resiko Infeksi

4. MANIFESTASI KLINIS
1.      Perdarahan sejak peranal
BAB berdarah segar
2.      BAB berdarah lendir
karena darah yang dikeluarkan oleh kanker tesebut telah bercampur dengan tinja
3.      Obstruksi saluran pencernaan
         Perut kembung makin lama makin tegang
         Tidak dapat BAB dan tidak ada flatus
         Ukuran feses kecil seperti feses kambing
         Tenesmus rasa tidak puas setelah BAB
4.      Lain-lain
 Anoreksia
 BA turun
 Nyeri perut ditempat kanker
 BAB tidak teratur
 rasa tidak puas setelah BAB dan rasa yeri pada saat BABTenesmus
 
5. KLASIFIKASI
Dikenal pada klasifikasi menurut
a. Stadium 1
Tumor hanya terbatas di calon dan belum menembus dinding kolon dan belum
metastasis
b. Stadium 2
Tumor telah mengadakan penetrasi dinding kolon tapi belum ada metastasis
c. Stadium 3
Tumor telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening regional
d. Stadium 4
Tumor telah mengadakan metastasis ke organ lain ; hati

6. KOMPLIKASI
Karsinoma kolon dapat bermetastase dengan jalan
1. Langsung perkontinuitatum dinding usus dan organ disekitarnya
2. Hematogen
3. Linefogen
Metastasis sering terjadi ke kelenjar getah bening dan organ lain, misal ke hati, paru dan
otak
Komplikasi lainnya ;
1.     Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus pertial/lengkap
2.     Pertumbuhan dan ulserasi dapat menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemoragi
3.     Perforasi dapat terjadi yang menyebabkan pembentukan abses
4.     Peritonitis /sepsis yang dapat menimbulkan syock
7. PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
a. Untuk kanker rectum atas dilakukan rekto sigmoidektoid dan dibuat
anastromosis decending kolakteral
b. Untuk kanker rectum bawah dilakukan protakolektum dan dibuat anastomosis
kolocinal
2. Radiasi
Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan
radiasi dengan dosis adekuat
3. Kemoterapi
Kemoterapi yang biasa diberikan ialah 5 florourasil (5FU)

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoskopi
• Untuk mengetahui adanya tumor/kanker di kolon/rectum
• Untuk menentukan sumber pendapatan
• Untuk mengetahui letak obstruksi
2. Radiologi
•         Foto dada : Untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker paru
Untuk persiapan pembedahan
•          Foto colon (Banum enema)
•          Dapat terlihat suatu filling deffect pada suatu tempat/suatu striktura
•          Dapat menentukan lokasi tempat kelainan
3. USG
•          Untuk mengetahui apakah ada metastasis kanker ke kelenjar getah bening di
abdomen dan hati
•          Gambaran metastasis kanker dihati akan tampak massa multi nodular dengan
gema berdensitas tinggi homogen
4. Endosonggrafi
Pada karsinoma akan tampak massa yang hypoechoic tidak teratur mengenai lapisan
dinding kolon
5. Histopatologi
Gambaran histopatologi pada karsinoma recti C adenokarsinoma dan perlu
ditentukan differensiasi sel
6. Laboratorium
•          Hb : menurun pada perdarahan
•          Tumor marker (LEA) > 5 mg/ml
•          Pemeriksaan tinja secara bakteriologis ; terdapat sigela dan amoeba

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. RKD
• Riwayat diet yang hanya serat, protein hewani dan lemak
• Riwayat menderita kelainan pada colon kolitis ulseratif (polip kolon)
b. RKS
• Klien mengeluh BAB berdarah dan berlendir
• Klien mengeluh tidak BAB tidak ada flahis
• Klien mengeluh perutnya terasa sakit (nyeri)
• Klien mengeluh mual, muntah
• Klien mengeluh tidak puas setelah BAB
• Klien mengeluh BAB kecil
• Klien mengeluh berat badannya turun
c. RKK
• Riwayat keluarga dengan Ca. colon/recti
3. Pemeriksaan Fisik
• Sirkulasi
Takikardi (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan nyeri),
kemerahan, ekimosis, hipotesis
• Respirasi
Sarak nafas, batuk, ronchi, expansi paru yang terbatas
• GIT
Anoreksia, mual, muntah, penurunan bising usus, kembung, nyeri abdomen, perut
tegang, nyeri tekan pada kuaran kiri bawah
• Eliminasi
BAB berlendir dan berdarah, BAB tidak ada flatur tidak ada, BAB kecil seperti
feses kambing, rasa tidak puas setelah BAB, perubahan pola
BAB/konstiasi/hemoroid, perdarahan peranal, BAB ; oliguria
• Aktifitas/istirahat
Kelemahan, keleahan, insomnia, gelisah dan ansietas

2. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Anemia
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorpsi nutrient
d. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi akibat tumor
e. Kurang pengetahuan mengenai penyakit dan prosedur pembedahan, berhubungan
dengan kurang paparan informasi
2. Post-operasi
a. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
c. Risiko infeksi.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan (kolostomi) dan adanya
stoma
3. Perencanaan Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut Setelah diberikan asuhan Pain management
berhubungan keperawatan selama…..x 24 1. Lakukan pengkajian yang
dengan agen jam diharapkan nyeri komprehensif terhadap nyeri,
cedera berkurang atau terkontrol, meliputi lokasi, karasteristik,
biologis dengan kriteria hasil: onset/durasi, frekuensi,
NOC kualitas, intensitas nyeri, serta
Pain level : faktor-faktor yang dapat
a. Klien tidak melaporkan memicu nyeri.
adanya nyeri 2. Observasi tanda-tanda non
b. Klien tidak menunjukkan verbal atau isyarat dari
ekspresi wajah terhadap ketidaknyamanan.
nyeri 3. Gunakan strategi komunikasi
c. TD, Nadi dan RR dalam terapeutik dalam mengkaji
batas normal pengalaman nyeri dan
menyampaikan penerimaan
Pain Control terhadap respon klien terhadap
a. Klien melaporkan nyeri nyeri.
terkontrol 4. Kaji tanda-tanda vital klien
b. Klien dapat mengontrol 5. Kontrol faktor lingkungan
nyerinya dengan yang dapat menyebabkan
menggunakan teknik ketidaknyamanan, seperti
manajemen nyeri non suhu ruangan, pencahayaan,
farmakologis kebisingan.
6. Ajarkan prinsip-prinsip
4. manajemen nyeri non
farmakologi, (mis: teknik
terapi musik, distraksi, guided
imagery, masase dll).
7. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik sesuai indikasi.

2. PK: Anemia Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tanda dan gejala


keperawatan selama…x 24 anemia yang terjadi.
jam, perawat dapat 2. Pantau tanda-tanda vital klien.
meminimalkan komplikasi 3. Anjurkan klien
anemia yang terjadi, dengan mengkonsumsi makanan yang
kriteria hasil: mengandung banyak zat besi
NOC : dan vit B12.
Vital signs 4. Minimalkan prosedur yang
a. Tekanan darah dalam bisa menyebabkan
batas normal (110/70- perdarahan.
130/90 mmHg) atau 5. Pantau nilai PT dan PTT
terkontrol. 6. Pantau hasil lab Hb dan HCT
b. Nadi dalam batas normal
(60-100x/mnt) Blood Products Administration:
c. RR dalam batas normal Kolaborasi pemberian tranfusi
(16-20 x/mnt) darah sesuai indikasi.
d. Suhu tubuh dalam batas Rasional:transfusi darah
normal (36-37,5°C) diperlukan jika kondisi
anemia klien buruk untuk
Tissue perfusion : menambah jumlah darah
Peripheral dalam tubuh.
a. CRT < 2 detik
b. Akral hangat
c. Klien tidak pucat
d. Konjungtiva berwarna
merah muda.

Blood Loss Severity


a. Hb klien dalam batas
normal (12-16 g/dL).
b. HCT dalam batas normal
(45-55%)
c. Mukosa bibir lembab.
d. Klien tidak mengalami
lemas dan lesu.
3. Ketidakseimb Setelah diberikan asuhan Nutrition Therapy:
angan nutrisi keperawatan … x 24 jam 1. Kaji status nutrisi klien
kurang dari diharpkan pemenuhan 2. Monitor masukan makanan
kebutuhan nutrisi adekuat, dengan atau cairan dan hitung
tubuh kriteria hasil: kebutuhan kalori harian.
berhubungan NOC 3. Tentukan jenis makanan yang
dengan Nutrition Status cocok dengan tetap
ketidakmamp a. Masukan nutrisi adekuat mempertimbangkan aspek
uan b. Masukan makanan dalam agama dan budaya klien..
mengabsorpsi batas normal 4. Anjurkan untuk menggunakan
nutrient c. Berat badan meningkat suplemen nutrisi sesuai
atau tetap indikasi.
5. Jaga kebersihan mulut,
Nausea and vomiting ajarkan oral higiene pada
severity klien/keluarga.
a. Klien mengatakan tidak 6. Kolaborasi dengan ahli gizi
ada mual untuk menentukan jumlah
b. Klien mengatakan tidak kalori dan jenis nutrisi yang
muntah dibutuhkan untuk memenuhi
c. Tidak ada peningkatan kebutuhan nutrisi.
sekresi saliva
Weight management:
Appetite (nafsu makan) 1. Timbang berat badan klien
a. Keinginan klien untuk secara teratur.
makan meningkat 2. Diskusikan dengan keluarga
b. Intake makanan adekuat klien hal-hal yang
(porsi makan yang menyebabkan penurunan berat
disediakan habis) badan.
3. Pantau konsumsi kalori
harian.
4. Pantau hasil laboratorium,
seperti kadar serum albumin,
dan elektrolit.
5. Tentukan makanan kesukaan,
rasa, dan temperatur
makanan..
6. Anjurkan penggunaan
suplemen penambah nafsu
makan.
.
Nausea management:
1. Dorong klien untuk
mempelajari strategi untuk
memanajemen mual
2. Kaji frekuensi mual, durasi,
tingkat keparahan, factor
frekuensi, presipitasi yang
menyebabkan mual.
3. Kaji riwayat diet meliputi
makanan yang tidak disukai,
disukai, dan budaya makan.
4. Kontrol lingkungan sekitar
yang menyebabkan mual.
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi mual (relaksasi,
guide imagery, distraksi).
6. Dukung istirahat dan tidur
yang adekuat untuk
meringankan nausea.
7. Ajarkan untuk melakukan oral
hygine untuk mendukung
kenyaman dan mengurangi
rasa mual.
8. Anjurkan untuk makan sedikit
demi sedikit.
9. Pantau masukan nutrisi sesuai
kebutuhan kalori.

4. Konstipasi Setelah diberikan askep Bowel Management


berhubungan selama …. X 24 jam 1. Catat waktu terakhir pasien
dengan diharapkan eliminasi fekal BAB, konsistensi, warna,
obstruksi klien normal, dengan jumlah
akibat tumor kriteria hasil : 2. Ajarkan pasien untuk
NOC mengonsumsi makanan yang
Bowel elimination: mengandung serat seperi
a. Frekuensi BAB kembali pepaya
sesuai kebiasaan pasien 3. Kolaborasi pemberian obat
b. Feses klien lembek dan suposituria sesuai indikasi
berbentuk 4. Anjurkan pasien untuk tidak
c. Tidak ada kesulitan menahan-nahan keinginan
defekasi untuk BAB
d. Tidak ada darah dalam 5. Anjurkan pasien untuk
feses meningkatkan hidrasi,
e. Tidak ada nyeri saat terutama air hangat
BAB merangsang proses defekasi.
6. Anjurkan klien untuk tidak
mengejan
5. Kurang Setelah diberikan asuhan Teaching: Disease Proses
pengetahuan keperawatan selama …x 24 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
mengenai jam diharapkan terjadi dan keluarga yang
penyakit dan peningkatan pengetahuan berhubungan dengan
prosedur klien dan keluarga, dengan perkembangan penyakit.
pembedahan, kriteria hasil: 2. Jelaskan patofisiologi
berhubungan NOC perjalanan penyakit,
dengan Knowledge: Disease Process penyebab, komplikasi
kurang Klien dan keluarga penyakit, usaha-usaha yang
paparan memahami tentang proses dapat dilakukan untuk
informasi penyakit, penyebab penyakit, mencegah komplikasi
komplikasi penyakit dan penyakit dan kondisi penyakit
usaha-usaha yang dapat klien saat ini.
dilakukan untuk mencegah 3. Diskusikan terapi pengobatan
komplikasi penyakit yang perlu dilakukan klien
4. Informasikan pasien tentang
Knowledge: Diet efek samping pengobatan dan
Klien dan keluarga upaya yang dilakukan dalam
memahami tentang diet pada mengurangi/meminimalisir
penyakit kanker, meliputi efek samping dari pengobatan
makanan yang dianjurkan tersebut.
dan dihindari, dan makanan
pemicu kanker Teaching: Procedure
Knowledge: Treatment 1. Jelaskan tentang prosedur
Procedure pembedahan yang akan
Klien dan keluarga dijalani klien, meliputi
memahami tentang prosedur prosedur, tujuan, lama
pembedahan, tujuan, lama tindakan, komplikasi)..
tindakan, dan efek tindakan 2. Berikan kesempatan bagi
klien/keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
kurang dimengerti.
.
Teaching: Prescribed diet
1. Kaji tingkat pengetahuan klien
mengenai diet saat ini
2. Jelaskan tujuan diet, meliputi
makanan yang dianjurkan dan
dihindari, serta makanan
pemicu kanker.
3. Berikan contoh-contoh menu
makanan harian yang bisa
diaplikasikan oleh klien dan
keluarga.
4. Bantu klien untuk
menyesuaikan makanan
pilihan dengan diet yang
dianjurkan
5. Libatkan keluarga dalam
pemberian informasi.
6. Risiko infeksi. Setelah dilakukan asuhan Infection control
keperawatan selama .....x 24 1. Bersihkan lingkungan setelah
jam diharapkan tidak terjadi digunakan oleh klien.
infeksi, dengan kriteria hasil 2. Jaga agar barier kulit yang
NOC terbuka tidak terpapar
Infection Severity lingkungan dengan cara
a. Tidak ada kemerahan menutup dengan kasa streril.
b. Tidak terjadi hipertermia 3. Batasi jumlah pengunjung.
c. Tidak ada pembengkakan 4. Ajarkan klien dan keluarga
d. Tidak ada drainase tekhnik mencuci tangan yang
purulen -WBC dalam benar.
batas normal) 5. Gunakan sabun anti mikrobial
untuk mencuci tangan.
Risk Control 6. Cuci tangan sebelum dan
a. Klien mampu sesudah melakukan tindakan
menyebutkan factor- keperawatan..
faktor resiko penyebab 7. Terapkan Universal
infeksi precaution.
b. Klien mampu memonitor 8. Pertahankan lingkungan
lingkungan penyebab aseptik selama perawatan.
c. Klien mampu memonitor 9. Anjurkan klien untuk
tingkah laku penyebab memenuhan asupan nutrisi
infeksi -Tidak terjadi dan cairan adekuat.
paparan saat tindakan 10. Ajarkan klien dan
keperawatan keluarga untuk menghindari
infeksi.
11. Ajarkan pada klien dan
keluarga tanda-tanda infeksi.
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik bila perlu.

Infection protection
1. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit,
WBC
3. Berikan perawatan kulit.
4. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas dan drainase
5. Inspeksi kondisi luka

Wound care
1. Monitor karakteristik luka,
meliputi warna, ukuran, bau
dan pengeluaran pada luka
2. Bersihkan luka dengan normal
salin
3. Lakukan pembalutan pada
luka sesuai dengan kondisi
luka
4. Pertahankan teknik steril
dalam perawatan luka pasien
7. Gangguan Setelah diberikan asuhan Body Image Enhancement:
citra tubuh keperawatan selama …x 24 1. Kaji penilaian dasar klien
berhubungan jam diharapkan gangguan tentang citra tubuhnya
dengan citra tubuh klien dapat 2. Identifikasi efek perubahan
pembedahan teratasi dengan kriteria hasil: bentuk tubuh pasien terhadap
(kolostomi) NOC budaya, agama, perilaku
dan adanya Adaptation to physical seksual, dll
stoma disability: 3. Diskusikan tentang perubahan
a. Klien mampu yang dapat terjadi pada klien
mengungkapkan akibat dari proses penyakitnya
kemampuan untuk intervensi/konseling lebih
mengatasi keterbatasan lanjut
b. Klien mampu beradaptasi 4. Perhatikan frekuensi pasien
dengan keterbatasan dalam mengkritik dirinya
fungsi dan struktur 5. Diskusikan tentang bagaimana
tubuhnya (Klien orang terdekat dapat
menerapkan strategi menerima keterbatasnnya
untuk mengurangi 6. Berikan bantuan positif bila
keterbatasan diperlukan

8 Ansietas Setelah diberikan asuhan NIC


berhubungan keperawatan .. x24 jam Anxiety Reduction
dengan krisis diharapakan klien ansietas 1. Jelaskan semua prosedur
situasional dapat teratasi tujuan dan termasuk perasaan yang
criteria hasil mungkin dialami
NOC 2. Berikan objek yang dapat
Anxiety Control memberikan rasa nyaman
1. Tidur nyenyak 3. Berbicara dengan pelan dan
2. Tidak ada manifestasi tenang
perilaku 4. Membina hubungan saling
3. Mencari informasi untuk percaya
mengurangi cemas 5. Dengarkan penuh perhatian
4. Menggunakan teknik 6. Ciptakan suasana saling
relaksasi untuk percaya
mengurangi cemas 7. Dorong klien dan
5. Berinteraksi sosial keluargamengungkapkan
perasaannya
8. Berikan aktivitas mengurangi
ketegangan
9. Anjurkan menggunakan
teknik relaksasi
10. Berikan lingkungan yang
tenang
11. Batasi pengunjung
DAFTAR PUSTAKA
Basavanthappa, B.T. 2003. Medical Surgical Nursing. New Delhi : Jaypee. 111-134.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.Vol. 2. Jakarta:EGC
Dochtermen, J. et al. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC). Fourth Edition.
USA:Mosby Elsevier.
Doenges at al. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3. Jakarta: EGC.
Herdman, T.H. 2012. Nanda International : Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2012-2014.Jakarta:EGC.
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, Jld.II, Jakarta: BP FKUI.
Sudjatmiko. 2012. Kolon-Rektum dan Anus. Laboratorium Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
University IOWA. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fourth Edition. Mosby
Elsevier.
Price & Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 4.
Jakarta:EGC.
Samsuhidajat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku

Anda mungkin juga menyukai