PPT Kelenjar Limfe Kepala Dan Leher
PPT Kelenjar Limfe Kepala Dan Leher
PM
Juni 2020
Fungsi :
▪ Mengembalikan cairan ekstraseluler dan protein ke
sirkulasi vena
▪ Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
▪ Mengangkut lemak yang sudah diemulsi dari usus ke
sirkulasi darah
▪ Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme tersebut dari
tempat masuknya ke dalam jaringan dan ke bagian tubuh
lainnya
▪ Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi.
▪ Cairan limfe : cairan jaringan dari daerah sekitar
akan mengalir/ drains ke pembuluh limfe
▪ Cairan limfe mengalir ke
kelenjar limfe melalui
Pembuluh Aferen lalu
mengalir keluar kelenjar
melalui Pembuluh Eferen
menuju ke batang
pembuluh limfe
(lymphatic trunk) lalu ke
Vena Subclavia.
▪ Cairan tersebut terus
berputar dari darah ke
cairan jaringan kembali
ke darah.
▪ Berbentuk kacang , kecil, lonjong, ±<1cm
▪ Berkelompok di sepanjang pembuluh limfe
▪ Posisinya dapat superficial dengan pembuluh darah
kecil atau posisi lebih dalam pada jaringan dengan
pembuluh darah besar.
▪ Guna : menyaring produk beracun dari cairan limfe
untuk mencegah produk beracun tersebut masuk ke
dalam sistem darah.
▪ Kelenjar limfe dijumpai di tempat-tempat
terbentuknya limfosit.
Kelompok kelenjar limfe utama
▪ Terdapat di leher, axial, thorax, abdomen, lipatan
paha.
1. Tonsil faringel
2. Tonsil palatina
3. Tonsil lingual
4. Tonsil tubal
▪ Yaitu bila terdapat proses penyakit aktif (seperti kanker atau infeksi) di regional
tertentu, kelenjar limfe di regional tersebut merespons, hasilnya berupa
pembesaran kelenjar limfe sehingga terjadi perubahan konsistensi jaringan
limfoid
▪ Limfadenopati disebabkan oleh peningkatan ukuran masing-masing limfosit
individu dan jumlah sel keseluruhan dalam jaringan limfoid.
▪ Dengan semakin banyak limfosit dalam kelenjar limfe tersebut, maka jaringan
limfoid lebih mampu melawan proses penyakit.
▪ Kelenjar yang membengkak biasanya ditemui di dekat daerah infeksi, tumor atau
inflamasi.
▪ Adanya limfadenopati, maka nodus kelenjar
mudah teraba selama pemeriksaan ekstraoral
(ukuran dapat menjadi 1-4.5cm)
▪ Perubahan dalam konsistensi dari padat
menjadi sekeras tulang dapat terjadi.
▪ Limfadenopati juga dapat terjadi pada
jaringan tonsil intraoral, menyebabkan
pembesaran jaringan yang dapat dilihat pada
pemeriksaan intraoral.
▪ Limfadenitis adalah peradangan kelenjar kelenjar limfe karena respon terhadap
bakteri, virus atau jamur.
▪ Limfadenitis dapat disertai dengan munculnya garis-garis merah dan gejala
sistemik seperti demam, kedinginan, dan malaise.