Anda di halaman 1dari 17

Sarah Mersil, drg., Sp.

PM

Juni 2020
Fungsi :
▪ Mengembalikan cairan ekstraseluler dan protein ke
sirkulasi vena
▪ Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
▪ Mengangkut lemak yang sudah diemulsi dari usus ke
sirkulasi darah
▪ Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme tersebut dari
tempat masuknya ke dalam jaringan dan ke bagian tubuh
lainnya
▪ Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi.
▪ Cairan limfe : cairan jaringan dari daerah sekitar
akan mengalir/ drains ke pembuluh limfe
▪ Cairan limfe mengalir ke
kelenjar limfe melalui
Pembuluh Aferen lalu
mengalir keluar kelenjar
melalui Pembuluh Eferen
menuju ke batang
pembuluh limfe
(lymphatic trunk) lalu ke
Vena Subclavia.
▪ Cairan tersebut terus
berputar dari darah ke
cairan jaringan kembali
ke darah.
▪ Berbentuk kacang , kecil, lonjong, ±<1cm
▪ Berkelompok di sepanjang pembuluh limfe
▪ Posisinya dapat superficial dengan pembuluh darah
kecil atau posisi lebih dalam pada jaringan dengan
pembuluh darah besar.
▪ Guna : menyaring produk beracun dari cairan limfe
untuk mencegah produk beracun tersebut masuk ke
dalam sistem darah.
▪ Kelenjar limfe dijumpai di tempat-tempat
terbentuknya limfosit.
Kelompok kelenjar limfe utama
▪ Terdapat di leher, axial, thorax, abdomen, lipatan
paha.

Pada individu sehat


▪ Kelenjar limfe biasanya kecil, lembut, mudah
bergerak di sekitar jaringan, permukaan licin dan
tidak nyeri tekan.
▪ Biasanya kelenjar limfe tidak dapat terlihat atau
dipalpasi saat pemeriksaan
Kel. Limfe Kepala dan Leher Superfisial Kel. Limfe Kepala dan Leher Dalam
Kelenjar Limfe Occipital Kelenjar Limfe Parotid Dalam
Kelenajr Limfe Mastoid (posterior auricular) Kelenjar Limfe Retropharyngeal
Kelenjar Limfe Preauricular Kelenjar Limfe Jugulodigastric (Tonsilar)
Kelenjar Limfe Parotid Kelenjar Limfe Supraklavikular
Kelenjar Limfe Submental Kelenjar Limfe Jugulo-omohyoid
Kelenjar Limfe Submandibula Kelenjar Limfe deep servikal
Kelenjar Limfe Superfisial servikal
Kelenjar Limfe Fasial
▪ Cairan limfe dari jaringan superfisial
kepala dan leher umumnya akan
mengalir (drainase) pertama kali ke
kelenjar – kelenjar limfe superfisial,
lalu ke kelenjar limfe servikal dalam
(deep).
▪ Berikut area kepala dan leher
beserta kelenjar limfe tempat
drainasenya.
Area Kel. Limfe yang dialiri (drainase)
Kepala, regio posterior Occipital
Kepala, regio parietal Mastoid (posterior auricular)
Kepala, regio temporal Superficial parotid (preauricular)
Telinga, tengah
Parotid
Regio depan sisi lateral
Telinga, eksternal Superfisial servikal di atas dari otot
Di atas sudut mandibula sternomastoid
Regio depan sisi tengah
Pipi
Bibir atas
Submandibula
Bibir bawah, sisi lateral
Lidah, 2/3 anterior
Dasar mulut
Gingiva rahang bawah
Bibir bawah
Submental
Ujung lidah
Gigi rahang atas
Gingiva rahang atas
Deep servikal
Lidah 1/3 posterior
Ventral lidah
Palatum durum
Palatum mole Retrofaringeal dan deep servikal
Tonsil Jugulodigastrik
▪ yaitu kumpulan jaringan limfatik
yang mengelilingi faring superior.
▪ Tonsil yang terletak di rongga mulut
dan faring merupakan bagian dari
sistem limfatik.
▪ Jaringan limfatik ini merespons
patogen yang dapat tertelan atau
terhirup.
▪ Tonsil membentuk cincin :

1. Tonsil faringel
2. Tonsil palatina
3. Tonsil lingual
4. Tonsil tubal
▪ Yaitu bila terdapat proses penyakit aktif (seperti kanker atau infeksi) di regional
tertentu, kelenjar limfe di regional tersebut merespons, hasilnya berupa
pembesaran kelenjar limfe sehingga terjadi perubahan konsistensi jaringan
limfoid
▪ Limfadenopati disebabkan oleh peningkatan ukuran masing-masing limfosit
individu dan jumlah sel keseluruhan dalam jaringan limfoid.
▪ Dengan semakin banyak limfosit dalam kelenjar limfe tersebut, maka jaringan
limfoid lebih mampu melawan proses penyakit.
▪ Kelenjar yang membengkak biasanya ditemui di dekat daerah infeksi, tumor atau
inflamasi.
▪ Adanya limfadenopati, maka nodus kelenjar
mudah teraba selama pemeriksaan ekstraoral
(ukuran dapat menjadi 1-4.5cm)
▪ Perubahan dalam konsistensi dari padat
menjadi sekeras tulang dapat terjadi.
▪ Limfadenopati juga dapat terjadi pada
jaringan tonsil intraoral, menyebabkan
pembesaran jaringan yang dapat dilihat pada
pemeriksaan intraoral.
▪ Limfadenitis adalah peradangan kelenjar kelenjar limfe karena respon terhadap
bakteri, virus atau jamur.
▪ Limfadenitis dapat disertai dengan munculnya garis-garis merah dan gejala
sistemik seperti demam, kedinginan, dan malaise.

Pemeriksaan pada kelenjar limfonodi tercatat sebagai berikut


▪ Kel. limfe submandibula; Kanan/kiri : teraba (+/-), lunak/kenyal/keras, nyeri tekan
(+/-)
▪ Kel. limfe submental : teraba (+/-), lunak/kenyal/keras, nyeri tekan (+/-)
▪ Kel. limfe kelenjar servikal; Kanan/kiri : teraba (+/-), lunak/kenyal/keras, nyeri
tekan (+/-)
Karakteristik nodus kelenjar limfe yang dapat teraba :
▪ Infeksi akut : nodus membesar, lembut, sakit, dapat digerakkan, onsetnya cepat
▪ Infeksi kronis : nodus membesar, padat, sedikit kenyal, dapat digerakkan
▪ Kanker bermetastasis : keras seperi batu, terfiksasi/melekat pada jaringan di
bawahnya, multipel
1. Apakah fungsi sistem limfatik ?
2. Apakah yang dimaksud cairan limfe ?
3. Bagaimana keadaan kelenjar limfe pada individu sehat ?
4. Apakah perbedaan pembuluh Aferen dan pembuluh Eferen ?
5. Sebutkan kelenjar limfe superfisial kepala dan leher !
6. Sebutkan kelenjar limfe dalam kepala dan leher !
7. Sebutkan area drainase dari kelenjar limfe submandibular, submental dan deep
servikal !
8. Sebutkan jaringan limfatik yang membentuk Cincin Tonsil Waldeyer !
9. Apakah yang dimaksud dengan Limfadenopasti dan Limfadenitis ?
10. Bagaimana karakteristik nodus kelenjar limfe pada kondisi infeksi akut, kronis dan
kanker ?
1. Margaret J. Fehrenbach, Rdh, Ms; Tracy Popowics, Phd. Illustrated
Dental Embryology, Histology, And Anatomy 4th Ed, Elsevier., 2016
2. Crispian Scully. Oral and Maxillofacial Medicine. The Basis of
Diagnosis and Treatment 2nd Ed, Elsevier., 2009
3. Birnbaum, W., Dunne, S.M. Oral Diagnosis The Clinician
Guide, SunnyMede Trust, Wales. , 2010

Anda mungkin juga menyukai