Anda di halaman 1dari 15

I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran ….

2239

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ABAD KE-21 DALAM


PEMBELAJARAN KIMIA

I Wayan Redhana*
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
E-mail: redhana.undiksha@gmail.com

ABSTRAK

Di abad ke-21 ini, dunia mengalami perubahan yang sangat cepat. Perubahan ini
menyangkut di segala lini kehidupan, yaitu bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi,
informasi, dan lain-lain. Perubahan ini perlu diantisipasi dengan menguasai keterampilan abad
ke-21. Keterampilan abad ke-21 ini meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas
dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi. Pengembangan keterampilan abad ke-21 ini dapat
dilakukan pada semua disiplin. Kimia sebagai salah satu disiplin IPA sangat tepat untuk
mengembangkan keterampilan abad ke -21. Pengembangan keterampilan abad ke-21 ini harus
dilakukan dengan sengaja oleh pendidik kimia agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 dalam
pembelajaran kimia, pendidik dapat memilih model-model pembelajaran dengan pendekatan
saintifik, seperti model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis masalah, model
pembelajaran berbasis projek, atau model pembelajaran berbasis desain. Penerapan model-
model pembelajaran ini harus dilakukan secara optimal sesuai dengan hakikat dari pendekatan
saintifik agar dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21 pada siswa. Selain itu,
penerapan blended learning dan penilaian terhadap keterampilan abad ke-21 juga penting
dilakukan.

Kata-kata kunci: keterampilan abad ke-21, berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi

ABSTRACT

In this 21st century, the world is undergoing rapid changes. This change concerns all
aspects of life, namely the fields of economics, transportation, technology, communication,
information, and others. This change needs to be anticipated by mastering the 21st century
skills. The 21st century skills include critical thinking and problem solving, creativity and
innovation, communication, and collaboration. The development of the 21st century skills can be
carried out in all disciplines. Chemistry as one of the science disciplines is very appropriate to
develop the 21st century skills. The development of the 21st century skills must be done
intentionally by chemistry teachers in order to achieve the learning objectives effectively and
efficiently. To develop the 21st century skills in chemistry learning, the teachers can choose
learning models with scientific approaches, such as discovery learning model, problem-based
learning model, project-based learning model, or design-based learning. The application of the
learning model must be carried out optimally in accordance with the nature of the scientific
st
approach so that students can develop the 21 century skills. In addition, the apllication of
st
blended learning and an assessment of the 21 century skills is also important.
st
Keywords: the 21 century skills, critical thinking, creativity, collaboration, communication

PENDAHULUAN diprediksi dalam segala aspek kehidupan


Abad ke-21 disebut sebagai abad meliputi bidang ekonomi, transportasi,
pengetahuan, abad ekonomi berbasis teknologi, komunikasi, informasi, dan lain-
pengetahuan, abad teknologi informasi, lain. Perubahan yang berlangsung sangat
globalisasi, revolusi industri 4.0, dan cepat ini dapat memberikan peluang jika
sebagainya. Pada abad ini, terjadi dapat dimanfaatkan dengan baik, tetapi
perubahan yang sangat cepat dan sulit juga dapat menjadi bencana jika tidak
2240 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
diantisipasi secara sistematis, terstruktur, kolaborasi, dan komunikasi), seseorang
dan terukur. Salah satu contoh dari juga harus menguasai literasi teknologi,
perubahan yang sangat cepat ini adalah informasi dan komunikasi. Literasi ini
dalam bidang teknologi informasi, sangat penting bagi seseorang dalam
khususnya media sosial. Belakangan media memilih, mengritisi, mengevaluasi
sosial ini telah dimanfaatkan oleh orang- mensintesis, dan menggunakan informasi.
orang yang tidak bertanggung jawab untuk Di abad ini banyak sekali informasi yang
menyebarkan ujaran kebencian dan berita beredar, dan bahkan tidak sedikit informasi
bohong (hoax). Berpikir kritis adalah salah tersebut merupakan informasi bohong. Jika
satu upaya untuk menangkal informasi kita tidak memiliki literasi informasi yang
bohong yang tersebar di media sosial. baik, maka kita akan “termakan” oleh isu-
Di pihak lain, suatu produk unggul isu yang menyesatkan yang dapat
tidak dapat dihasilkan oleh satu orang, membahayakan diri kita. Di lain pihak,
melainkan dihasilkan melalui kolaborasi berkaitan dengan literasi teknologi,
banyak pihak. Seseorang tidak mungkin seseorang harus mampu menggunakan
menghasilkan suatu produk unggul karena teknologi untuk berkomunikasi di era digital
seseorang tidak mungkin ahli dalam segala sekarang.
bidang. Oleh karena itu, kolaborasi dari Semua keterampilan yang
beberapa orang atau unit kerja sangat diperlukan oleh seseorang agar berhasil
penting. menghadapi tantangan, kehidupan yang
Keterampilan lain yang juga tidak semakin kompleks dan penuh dengan
kalah pentingnya adalah keterampilan ketidakpastian, serta agar berhasil dalam
berkomunikasi. Seseorang yang memiliki hidup dan karir di dunia kerja merupakan
keterampilan berkomunikasi dengan baik keterampilan abad ke-21. Seseorang tidak
adalah seseorang yang mampu memiliki keterampilan ini sejak lahir,
menyampaikan ide-idenya kepada orang melainkan keterampilan ini diperoleh dari
lain (Lunenburg, 2010). Dalam proses latihan, belajar, atau pengalaman.
keterampilan lunak (soft skills), Penyiapan sumber daya manusia
keterampilan berkomunikasi ini menempati yang menguasai keterampilan abad ke-21
urutan pertama dari seluruh soft skills yang akan efektif jika ditempuh melalui jalur
ada (Patacsil dan Tablatin, 2017). pendidikan. Perubahan kurikulum telah
Sementara itu, Robles (2012) menyatakan dilakukan oleh pemerintah. Pada jenjang
bahwa integritas dan komunikasi adalah sekolah menengah ke bawah telah
dua soft skills yang paling utama diperlukan diterapkan Kurikulum 2013 dengan
oleh pekerja agar berhasil dalam pekerjaan. berbagai perbaikannya. Kurikulum 2013
Selain keempat keterampilan sesungguhnya telah mengakomodasi
penting di atas yang harus dikuasai pada keterampilan abad ke-21, baik dilihat dari
abad ke-21 (berpikir kritis dan pemecahan standar isi, standar proses, maupun
masalah, kreativitas dan inovasi, standar penilaian. Pada standar proses,
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2241
misalnya, pendidik diharuskan menerapkan merumuskan definisi keterampilan abad ke-
pembelajaran dengan pendekatan saintifik. 21. Dari seluruh definisi yang dirumuskan
Masalahnya, kebanyakan pembelajaran oleh beberapa organisasi, semuanya
yang dilaksanakan adalah pembelajaran memiliki esensi yang hampir sama.
yang masih berpusat pada pendidik National Education Association
(teacher-centered). Akibatnya, peserta didik (n.d.) telah mengidentifikasi keterampilan
tidak dapat menguasai keterampilan abad abad ke-21 sebagai keterampilan “The
ke-21 secara optimal. Oleh karena itu, 4Cs.” “The 4Cs” meliputi berpikir kritis,
reformasi pembelajaran yang menggeser kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
dari pembelajaran yang berpusat pada Keterampilan berpikir kritis merupakan
pendidik ke pembelajaran yang berpusat keterampilan untuk melakukan berbagai
pada peserta didik merupakan jawaban dari analisis, penilaian, evaluasi, rekonstruksi,
upaya untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang mengarah
abad ke-21 pada peserta didik. pada tindakan yang rasional dan logis
Kimia mempelajari tentang (King, et al., 2010). Kegiatan berpikir
komposisi, struktur, sifat, perubahan, dan mengenai subjek, isi, dan masalah
energi yang menyertainya. Dalam kimia dilakukan melalui aktivitas analisis,
dipelajari tentang fenomena alam. penilaian, dan rekonstruksi (Papp, et al.,
Berdasarkan fenomena-fenomena alam ini, 2014). Kreativitas merupakan keterampilan
disusun konsep-konsep, teori-teori, dan untuk menemukan hal baru yang belum
hukum-hukum. Konsep-konsep, teori-teori, ada sebelumnya, bersifat orisinil,
dan hukum-hukum ini kemudian dapat mengembangkan berbagai solusi baru
digunakan kembali untuk menjelaskan untuk setiap masalah, dan melibatkan
berbagai fenomena yang terjadi di alam. kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
Dalam menjelaskan fenomena alam ini, yang baru, bervariasi, dan unik (Leen, et
kimia mengaitkan tiga level, yaitu al., 2014). Keterampilan berkomunikasi
makroskopik, mikroskopik, dan simbolik merupakan keterampilan untuk
(Gabel, 1998). Dengan karakteristik kimia mengungkapkan pemikiran, gagasan,
seperti diuraikan di atas, mata pelajaran pengetahuan, ataupun informasi baru, baik
kimia sangat baik sebagai alat untuk secara tertulis maupun lisan. Keterampilan
mengembangkan keterampilan abad ke-21. kolaborasi merupakan keterampilan bekerja
bersama secara efektif dan menunjukkan
KETERAMPILAN ABAD KE-21 rasa hormat kepada anggota tim yang
Keterampilan abad ke-21 beragam, melatih kelancaran dan kemauan
merupakan keterampilan penting yang dalam membuat keputusan yang diperlukan
harus dikuasai oleh setiap orang agar untuk mencapai tujuan bersama
berhasil dalam menghadapi tantangan, (Greenstein, 2012).
permasalahan, kehidupan, dan karir di Sementara itu, Assessment and
st
abad ke-21. Beberapa organisasi telah Teaching of 21 Century Skills
2242 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
mengorganisasikan keterampilan, meliputi kewarganegaraan, hidup dan karir,
pengetahuan, sikap, nilai, dan etik abad ke- tanggung jawab personal dan sosial, serta
21 ke dalam empat kategori (Saavedra dan kompetensi dan kesadaran budaya.
Opfer, 2012). Pertama, cara berpikir (ways Keterampilan abad ke-21 yang
of thinking) meliputi kreativitas dan inovasi, sangat diperlukan oleh lulusan untuk
berpikir kritis, pemecahan masalah, berprestasi dan berkompetisi di abad ke-21
pembuatan keputusan, dan belajar tentang telah diidentifikasi oleh The Partnership for
belajar (metakognisi). Kedua, cara bekerja 21st Century Skills (2008). Keterampilan ini
(ways of working) meliputi keterampilan dapat meningkatkan kemampuan daya jual
berkomunikasi, berkolaborasi, dan kerja (marketability), kemampuan bekerja
tim. Ketiga, alat-alat untuk bekerja (tools of (employability), dan kesiapan menjadi
working) meliputi pengetahuan umum dan warga negara (readiness for citizenship)
literasi teknologi komunikasi dan informasi. yang baik.
Keempat, hidup di dunia (living in the world)

Gambar 1. Hasil belajar peserta didik abad ke-21 dan sistem pendukung

KERANGKA BELAJAR ABAD KE-21 MATA PELAJARAN UTAMA DAN TEMA


st
The Partnership for 21 Century ABAD KE-21
Learning (2015) telah mengembangkan visi Penguasaan mata pelajaran utama
belajar yang dikenal dengan nama The dan tema abad ke-21 sangat penting bagi
st
Framework for 21 Century Learning. semua peserta didik di abad ke-21. Mata
Kerangka ini menjelaskan keterampilan, pelajaran utama ini meliputi (1) bahasa
pengetahuan, dan keahlian yang harus Inggris, (2) seni, (3) matematika, (4)
dikuasai oleh peserta didik agar berhasil ekonomi, (5) sains, (6) geografi, (7) sejarah,
dalam kerja dan kehidupan. Kerangka ini (8) kewarganegaraan, dan (9)
meliputi mata pelajaran utama dan tema pemerintahan. Peserta didik tidak hanya
abad ke-21, hasil belajar peserta didik abad menguasai mata pelajaran utama, tetapi
ke-21, dan sistem pendukung (Gambar 1). juga harus memahami konten akademik
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2243
pada level yang lebih tinggi dengan kesehatan dasar, dan menggunakan
mencapai tema interdisipliner abad ke-21. informasi dan layanan tersebut untuk
Tema-tema interdisipliner tersebut meningkatkan kesehatan diri dan
dijelaskan sebagai berikut. lingkungan, (2) memahami langkah-langkah
pencegahan fisik dan mental secara
Kesadaran global
preventif, termasuk diet yang tepat, nutrisi,
Kesadaran global meliputi (1)
olahraga, menghindari risiko, dan
menggunakan keterampilan abad ke-21
mengurangi stres, (3) menggunakan
untuk memahami dan mencapai isu-isu
informasi yang tersedia untuk membuat
global, (2) belajar dan bekerja secara
keputusan yang berhubungan dengan
kolaboratif dengan individu yang berbeda
kesehatan yang tepat, (4) menetapkan dan
budaya, agama, dan gaya hidup dengan
memantau tujuan kesehatan pribadi dan
semangat saling menghargai dan membuka
keluarga, dan (5) memahami masalah-
dialog secara pribadi, konteks kerja, dan
masalah kesehatan dan keselamatan publik
komunitas, (3) memahami bangsa dan
nasional dan internasional.
budaya lain, melibatkan penggunaan
bahasa non-Inggris, finansial, ekonomi, Literasi lingkungan
literasi bisnis, dan enterprener, (4) Literasi lingkungan meliputi (1)
mengetahui bagaimana membuat pilihan menunjukkan pengetahuan dan
ekonomi personal yang sesuai, (5) pemahaman tentang lingkungan dan
memahami peranan ekonomi dalam kondisi yang memengaruhinya, (2)
masyarakat, dan (6) menggunakan menunjukkan pengetahuan dan
keterampilan enterprener untuk pemahaman tentang dampak masyarakat
meningkatkan produktivitas dan pilihan terhadap alam, (3) menyelidiki dan
karir. menganalisis masalah-masalah lingkungan,
dan membuat simpulan yang akurat
Literasi sipil
tentang solusi yang efektif, dan (4)
Literasi sipil meliputi (1)
mengambil tindakan individu dan kolektif
berpartisipasi secara efektif dalam
untuk mengatasi tantangan lingkungan.
kehidupan sipil untuk mengetahui
bagaimana proses pemerintahan, (2)
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ABAD
melaksanakan hak dan kewajiban
KE-21
kewarganegaraan di tingkat lokal, nasional,
dan internasional, dan (3) memahami Keterampilan belajar dan inovasi
implikasi lokal dan global dari keputusan Keterampilan belajar dan inovasi
sipil. berfokus pada berpikir kritis, kreativitas,
Literasi kesehatan komunikasi, dan kolaborasi. Keterampilan
Literasi kesehatan meliputi (1) ini merupakan keterampilan penting yang
mendapatkan, menafsirkan, dan harus dikuasai oleh peserta didik pada
memahami informasi dan layanan abad ini dan di masa datang.
2244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
Kreativitas dan inovasi dan mengevaluasi pandangan alternatif, (3)
Berpikir kreatif meliputi (1) mensintesis dan membuat hubungan
menggunakan sejumlah teknik penciptaan antara informasi dan argumen, (4)
ide yang luas, (2) menghasilkan ide-ide menginterpretasi informasi dan menarik
baru, dan (3) mengelaborasi, menganalisis, simpulan yang didasarkan atas analisis
dan mengevaluasi ide-ide sendiri untuk terbaik, dan (5) melakukan refleksi secara
memperbaiki dan memaksimalkan usaha- kritis pada proses dan pengalaman belajar.
usaha kreatif. Memecahkan masalah meliputi (1)
Bekerja kreatif dengan orang lain memecahkan jenis-jenis masalah yang
meliputi (1) mengembangkan, tidak umum, dan (2) mengidentifikasi dan
mengimplementasikan, dan mengajukan pertanyaan yang
mengomunikasikan ide-ide baru kepada menglarifikasi sejumlah pandangan dan
orang lain secara efektif, (2) berpikir menghasilkan solusi yang lebih baik.
terbuka dan responsif terhadap perspektif
Komunikasi dan kolaborasi
baru dan berbeda; menggabungkan
Berkomunikasi secara efektif
masukan-masukan dan balikan-balikan ke
meliputi (1) mengartikulasikan pikiran dan
dalam pekerjaan, (3) menghasilkan
ide-ide secara efektif dengan menggunakan
orijinalitas dan kebaruan dalam pekerjaan
keterampilan komunikasi oral, tertulis, dan
dan memahami batas-batas untuk
nonverbal dalam sejumlah bentuk dan
mengadopsi ide-ide baru, dan (4)
konteks, (2) mendengarkan secara efektif
memandang kegagalan sebagai
untuk memahami makna, (3) menggunakan
kesempatan untuk belajar.
komunikasi untuk sejumlah tujuan, (4)
Implementasi inovasi meliputi
menggunakan beragam media dan
melaksanakan ide-ide kreatif untuk
teknologi, dan menilai dampaknya, dan (5)
membuat sumbangan yang berguna dan
berkomunikasi secara efektif dalam
nyata di tempat inovasi tersebut diterapkan.
lingkungan yang berbeda.
Berpikir kritis dan pemecahan masalah Berkolaborasi dengan orang lain
Bernalar secara efektif meliputi meliputi (1) mampu bekerja secara efektif
menggunakan sejumlah penalaran (induktif dan menghargai anggota tim yang berbeda,
dan deduktif) sesuai dengan situasi. (2) menunjukkan fleksibilitas dan keinginan
Menggunakan berpikir sistem untuk menjadi orang yang berguna dalam
meliputi menganalisis interaksi antarbagian melakukan kompromi untuk mencapai
dalam sistem kompleks untuk tujuan umum, dan (3) memikul tanggung
menghasilkan produk. jawab dalam pekerjaan kolaboratif dan
Membuat pertimbangan dan menghargai kontribusi dari setiap anggota
keputusan meliputi (1) menganalisis dan tim.
mengevaluasi bukti, argumen, klaim, dan
keyakinan secara efektif, (2) menganalisis
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2245
Keterampilan informasi, media, dan Literasi teknologi, informasi, dan
teknologi komunikasi (ICT)
Orang-orang yang hidup di era Menerapkan teknologi secara
teknologi dan media ditandai oleh efektif meliputi (1) menggunakan teknologi
karakteristrik mengakses sejumlah sebagai alat untuk menyelidiki,
informasi yang tersedia melimpah, mampu mengorganisasikan, mengevaluasi, dan
berubah cepat sesuai dengan mengomunikasikan ide, (2) menggunakan
perkembangan informasi, teknologi, dan teknologi digital, alat-alat komunikasi, dan
media, dan memiliki kemampuan jaringan sosial yang sesuai untuk
berkolaborasi. mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi
Literasi informasi
agar berfungsi dengan baik, dan (3)
Mengakses dan menilai informasi
memahami isu-isu etik/legal yang berkaitan
meliputi (1) mengakses informasi secara
dengan teknologi informasi.
efisien dan efektif, dan (2) mengevaluasi
informasi secara kritis. Keterampilan hidup dan karir
Menggunakan dan mengelola
Fleksibilitas dan kemampuan
informasi meliputi (1) menggunakan
beradaptasi
informasi secara akurat dan kreatif untuk
Beradaptasi terhadap perubahan
sejumlah isu atau masalah, (2) mengelola
meliputi (1) beradaptasi terhadap sejumlah
aliran informasi dari sejumlah sumber, dan
peran, tanggung jawab pekerjaan, dan
(3) memahami isu-isu etik/legal dalam
konteks, dan (2) bekerja secara efektif
mengakses dan menggunakan informasi.
dalam iklim yang tidak tentu.
Literasi media Memiliki fleksibilitas meliputi (1)
Menganalisis media meliputi (1) menghargai pujian dan kritik, dan (2)
memahami pentingnya dan tujuan pesan memahami, menegosiasikan, dan
media dikonstruksi, (2) memeriksa menyeimbangkan pandangan dan
interpretasi pesan yang berbeda, keyakinan yang berbeda untuk mencapai
keterlibatan nilai, dan pengaruh media solusi yang dapat digunakan.
terhadap keyakinan dan prilaku seseorang,
Inisiatif dan pengarahan diri
dan (3) memahami isu-isu etik/legal dalam
Mengelola tujuan dan waktu
mengakses dan menggunakan media.
meliputi (1) mencapai tujuan-tujuan dengan
Menciptakan produk media meliputi
kriteria keberhasilan yang tampak dan tidak
(1) memahami dan menggunakan alat-alat
tampak, (2) menyeimbangkan tujuan jangka
pembuatan media yang sesuai, dan (2)
pendek dan jangka panjang, dan (3)
memahami dan menggunakan ekspresi dan
menggunakan waktu dan mengelola beban
interpretasi yang paling sesuai dengan
kerja secara efisien.
lingkungan yang berbeda dan multikultur.
Bekerja secara independen meliputi
memonitoring, mendefinisikan,
2246 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
memprioritaskan, dan melengkapi tugas- kemampuan (1) bekerja secara positif dan
tugas tanpa kesalahan langsung. etik, (2) mengelola waktu dan projek secara
Menjadi pebelajar mandiri meliputi efektif, (3) melakukan pekerjaan multitugas,
(1) menguasai keterampilan dan kurikulum (4) berpartisipasi secara aktif dan tepat
untuk menggali dan mengembangkan pada waktunya, (5) memperkenalkan diri
belajar mandiri dan kesempatan untuk secara profesional dan dengan etika yang
memperoleh keahlian, (2) menunjukkan sesuai, (6) berkolaborasi secara efektif
inisiatif untuk menguasai level keterampilan dalam tim, (7) menghargai perbedaan yang
lanjut, (3) menunjukkan komitmen belajar terjadi dalam tim, dan (8) bertanggung
sebagai proses sepanjang hayat, dan (4) jawab atas hasil yang dibuat.
melakukan refleksi secara kritis pada
Kepemimpinan dan tanggung jawab
pengalaman masa lalu agar dapat
Membimbing dan mengarahkan
mencapai kemajuan di masa depan.
orang lain meliputi (1) menggunakan
Keterampilan sosial dan lintas budaya keterampilan pemecahan masalah dan
Berinteraksi secara efektif dengan keterampilan interpersonal untuk
orang lain meliputi (1) mengetahui kapan memengaruhi dan membimbing orang lain
mendengarkan dan kapan berbicara, dan untuk mencapai tujuan, (2) memanfaatkan
(2) melakukan sesuatu secara profesional. kekuatan orang lain untuk mencapai tujuan,
Bekerja secara efektif dengan (3) menginspirasi orang lain untuk
anggota tim yang berbeda meliputi (1) mencapai sesuatu yang terbaik melalui
menghargai perbedaan budaya dan bekerja contoh dan tidak mementingkan diri, dan
secara efektif dengan orang-orang dari latar (4) menunjukkan integritas dan prilaku etik
belakang sosial dan budaya yang berbeda, dalam menggunakan pengaruh dan
(2) merespon nilai dan ide-ide yang kekuatan.
berbeda dengan pikiran terbuka, dan (3) Bertanggung jawab kepada orang
memahami perbedaan sosial dan budaya lain dengan cara melakukan tindakan yang
untuk menciptakan ide-ide baru dan bertanggung jawab dalam lingkungan
meningkatkan inovasi dan kualitas kerja. masyarakat yang lebih luas.

Produktivitas dan akuntabilitas


MODEL PEMBELAJARAN ABAD KE-21
Mengelola projek meliputi (1)
Model pembelajaran abad ke-21
mengatur dan mencapai tujuan, bahkan
sesungguhnya bukan sesuatu yang baru.
ketika menghadapi kendala dan tekanan,
Model-model pembelajaran yang berpusat
dan (2) memprioritaskan, merencanakan,
pada peserta didik merupakan model
dan mengelola pekerjaan untuk mencapai
pembelajaran abad ke-21. Dalam
hasil yang diharapkan.
Kurikulum 2013, pembelajaran yang wajib
Memproduksi hasil menunjukkan
diterapkan adalah pembelajaran dengan
atribut tambahan untuk menghasilkan
pendekatan saintifik. Pada pembelajaran
produk kualitas tinggi yang melibatkan
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2247
ini, peserta didik dikondisikan dalam Model pembelajaran berbasis projek
suasana pembelajaran yang dapat Model pembelajaran berbasis
mengembangkan keterampilan berpikir projek merupakan model pembelajaran
kritis dan pemecahan masalah, kreativitas yang mengacu pada filosofi
dan inovasi, kolaborasi, dan komunikasi. konstruktivisme. Melalui projek yang
Keempat keterampilan ini adalah dikerjakan oleh peserta didik, secara tidak
merupakan keterampilan abad ke-21. langsung aktivitas peserta didik meningkat
Selain keempat keterampilan tersebut, karena mereka bebas mengaplikasikan
siswa juga perlu menguasai pengetahuan pengetahuan dan keterampilan yang
konten dan sikap ilmiah, memiliki literasi mereka miliki. Model pembelajaran
informasi, literasi media, dan literasi berbasis projek ini lebih terfokus pada
teknologi informasi dan komunikasi. Aspek konsep-konsep yang melibatkan peserta
lain yang juga dapat dikembangkan melalui didik dalam kegiatan pemecahan masalah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan memberi peluang kepada peserta didik
adalah kemampuan beradaptasi dengan bekerja secara otonom (Liu dan Hsiao,
berbagai perubahan, inisiatif dan 2002; Doppelt, 2005).
pengarahan diri, keterampilan sosial dan Langkah-langkah model
lintas budaya, produktivitas dan pembelajaran berbasis projek meliputi (1)
akuntabilitas, serta kepemimpinan dan mengajukan pertanyaan mendasar, (2)
tanggung jawab. Semua hasil belajar abad mendesain perencanaan projek, (3)
ke-21 ini akan dapat dikembangkan selama menyusun jadwal, (4) memonitoring peserta
pembelajaran hanya jika pendidik didik dan kemajuan projek, (5) menguji
melaksanakan pembelajaran dengan hasil, dan (6) mengevaluasi pengalaman
pendekatan saintifik dengan tepat dan (Liu dan Hsiao, 2002).
benar. Berikut ini diuraikan beberapa model
Model pembelajaran berbasis masalah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Model pembelajaran berbasis
yang mampu mengembangkan
masalah merupakan model kurikulum yang
keterampilan abad ke-21.
menggunakan masalah. Beberapa hal yang
Model pembelajaran penemuan
berkaitan dengan masalah adalah (1)
Model pembelajaran penemuan
berhubungan dengan dunia nyata, (2)
merupakan model pembelajaran dengan
bersifat kompleks dan ill-structured, (3)
pendekatan saintifik. Tahapan dalam
bersifat open-ended, (4) memacu kerja tim,
pembelajaran penemuan adalah (1)
dan (5) mengembangkan pengalaman
stimulasi, (2) pernyataan masalah, (3)
sebelumnya.
pengumpulan data, (4) pengolahan data,
Ada lima tahapan utama dalam
(5) verifikasi, dan (5) generalisasi
model pembelajaran berbasis masalah.
(Ramdhani et al., 2017).
Kelima tahapan tersebut adalah (1)
orientasi peserta didik pada masalah, (2)
2248 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
mengorganisasikan peserta didik untuk model pembelajaran dengan pendekatan
belajar, (3) membimbing penyelidikan saintifik.
individu maupun kelompok, (4) Pada RPP, pendidik memang telah
mengembangkan, menyajikan, dan mencantumkan model pembelajaran
memamerkan hasil karya (artefak), dan (5) dengan pendekatan saintifik, namun dalam
menganalisis dan mengevaluasi proses implementasinya pendidik mengajar tidak
pemecahan masalah (Arend, 2004). sesuai dengan RPP yang dibuat. Pendidik
masih lebih sering mendominasi
Model pembelajaran berbasis desain
pembelajaran.
Dalam model pembelajaran
Kalaupun pendidik menglaim
berbasis desain, peserta didik disuruh
bahwa mereka sudah
merancang atau menciptakan suatu artefak
mengimplementasikan model pembelajaran
yang mengharapkan peserta didik
dengan pendekatan saintifik, namun
menerapkan pengetahuan dan prinsip-
kenyataannya model pembelajaran yang
prinsip yang dipelajari (Darling-Hammond,
diterapkan masih belum memenuhi prinsip-
2008). Model pembelajaran berbasis desain
prinsip dari pendekatan saintifik. Beberapa
sering ditemukan dalam domain teknologi,
permasalahan penerapan model
seni, teknik, arsitektur, dan sains, yaitu
pembelajaran yang belum memenuhi
peserta didik diminta menghasilkan ide-ide,
prinsip-prinsip pendekatan saintifik adalah
membuat prototype, dan menguji hasil
sebagai berikut.
kreasinya.
Pada penerapan model
Hasil penelitian menunjukkan
pembelajaran penemuan, misalnya,
bahwa peserta didik yang berpartisipasi
pendidik menstimulasi peserta didik dengan
dalam model pembelajaran berbasis desain
masalah yang kurang menantang sehingga
mempunyai pemahaman sistemik yang
masalah ini kurang mendorong peserta
lebih baik tentang bagian-bagian dan fungsi
didik mengembangkan keterampilan
sistem daripada peserta didik yang diajar
berpikir kritis dan kreatif. Pada saat
secara konvensional (Hmelo et al., 2000).
pengajuan pertanyaan, peserta didik tidak
mengajukan pertanyaan investigatif,
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN DI
melainkan pertanyaan umum yang kurang
INDONESIA
membimbing mereka melakukan
Walaupun pemerintah telah
penyelidikan pada tahap pengumpulan
mewajibkan para pendidik menerapkan
data. Kondisi ini kurang memberikan
model-model pembelajaran dengan
kesempatan kepada peserta didik untuk
pendekatan saintifik melalui implementasi
berlatih mengembangkan keterampilan
Kurikulum 2013, kenyataannya masih
berpikir kritis dan kreatif. Pada saat
banyak permasalahan yang ditemui di
pengumpulan data, peserta didik memang
lapangan. Berikut ini diuraikan beberapa
bekerja secara berkelompok, namun tidak
permasalahan terkait dengan implementasi
semua anggota kelompok bekerja optimal.
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2249
Hanya beberapa orang peserta didik dalam dilakukan secara sengaja dengan membuat
kelompok yang aktif berpikir dan bekerja, rancangan yang tepat sasaran. Kita
sementara peserta didik lain lebih banyak mengetahui bahwa keterampilan abad ke-
menunggu dan mempercayakan hasil- 21 ini bukan keterampilan yang dibawa
hasilnya kepada temannya. Hal yang sama sejak lahir, melainkan keterampilan ini
juga terjadi pada saat peserta didik diperoleh dari pengalaman. Oleh karena itu,
melakukan analisis data atau tugas pendidik adalah mengondisikan
mengasosiasi, melakukan verifikasi, dan pembelajaran sedemikian rupa agar semua
membuat generalisasi. Dalam diskusi, tidak aspek dari keterampilan abad ke-21
semua peserta didik terlibat dalam tersebut dapat dilatihkan.
kolaborasi dan komunikasi yang baik. Berikut ini diuraikan upaya-upaya
Komunikasi hanya didominasi oleh peserta yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk
didik yang pintar. Hal ini tidak terlepas dari mengembangkan keterampilan abad ke-21
peranan pendidik dalam mengelola dalam pembelajaran.
pembelajaran. Semestinya, pendidik Buatlah masalah terbuka (open-
mengondisikan pembelajaran sedemikian ended) dan kurang terstruktur (ill-
rupa sehingga peserta didik dapat bekerja structured) untuk memulai pembelajaran.
sama dalam tim secara efektif dan juga Masalah open-ended adalah masalah yang
berkomunikasi dengan baik. Hal ini mengharapkan jawaban tidak tunggal,
mengakibatkan proses penemuan melainkan beberapa alternatif jawaban
(konstruksi pengetahuan) tidak dapat sangat mungkin. Sementara itu, masalah ill-
berlangsung secara optimal. Ini berarti juga structured adalah masalah yang strukturnya
bahwa keterampilan abad ke-21 tidak dapat tidak lengkap. Artinya, tidak semua
dikembangkan secara optimal. Mungkin informasi tersedia dalam masalah. Masalah
ada beberapa peserta didik yang dapat open-ended dan ill-structured ini melatih
menguasai keterampilan abad ke-21, itupun peserta didik mengembangkan
jumlahnya sangat terbatas. keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Tugaskan peserta didik
UPAYA-UPAYA UNTUK memecahkan masalah secara kolaboratif.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN Pemecahan masalah secara kolaboratif
ABAD KE-21 DALAM PEMBELAJARAN mendorong peserta didik mengembangkan
KIMIA keterampilan bekerja sama dalam tim.
Pengembangan keterampilan abad Bimbinglah peserta didik
ke-21 dalam semua pembelajaran, menghasilkan pertanyaan investigatif dan
termasuk pembelajaran kimia, wajib membuat rumusan hipotesis (jika
dilakukan oleh semua pendidik. diperlukan). Pertanyaan investigatif ini akan
Pengembangan keterampilan ini tidak bisa melatih peserta didik mengembangkan
dilakukan tanpa adanya upaya yang keterampilan berpikir kiritis dan kreatif.
terencana dan sistematis, melainkan harus Tugaskan peserta didik
2250 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
mengumpulkan informasi dari berbagai masalah secara tertulis dan lisan. Ketika
sumber. Sumber informasi tidak hanya dari mengomunikasikan hasil pemecahan
buku atau pendidik, tetapi juga dapat masalah secara tertulis dan lisan, peserta
berasal dari jurnal penelitian, koran, siaran didik berlatih mengembangkan
radio, siaran TV, ahli, internet, dan lain-lain. keterampilan berpikir kritis, kreatif,
Kita ketahui bahwa internet merupakan kolaborasi dan komunikasi. Keterampilan
perpustakaan terbesar di dunia. Oleh berpikir kritis dan kreatif akan dilatih pada
karena itu, peserta didik dituntut mampu saat menyajikan hasil pemecahan masalah,
mengakses, menganalisis, mengevaluasi, memahami pertanyaan yang diajukan
memilih, dan menggunakan informasi dalam diskusi, dan menanggapi
tersebut untuk memecahkan masalah. pertanyaan. Ketika menanggapi pertanyaan
Peserta didik juga harus mampu juga terjadi kerja sama (keterampilan
mengevaluasi kredibilitas sumber informasi. kolaborasi) di antara peserta didik.
Kondisi ini mendorong peserta didik berlatih Dalam mengomunikasikan hasil
mengembangkan literasi informasi. Pada pemecahan masalah, tugaskan peserta
pengumpulan informasi melalui sumber didik memanfaatkan teknologi. Hal ini
internet, peserta didik secara tidak melatih peserta didik mengembangkan
langsung telah memanfaatkan teknologi. Ini literasi teknologi, informasi, dan
berarti peserta didik telah berlatih komunikasi.
mengembangkan literasi teknologi. Dalam Laksanakan pembelajaran
mengumpulkan informasi dari berbagai campuran (blended learning).
sumber, peserta didik bekerja dalam tim Pembelajaran campuran adalah
secara kolaboratif. Ketika bekerja dalam pembelajaran yang menggabungkan
tim, peserta didik perlu berbagi tugas dan pembelajaran tatap muka dan
peran sehingga informasi atau data yang pembelajaran online. Pada pembelajaran
diperoleh lengkap dan akurat. Selain itu, tatap muka dapat dipilih salah satu model
keterampilan berkomunikasi juga dilatihkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
oleh peserta didik ketika mereka berdiskusi yang sesuai. Sementara itu, pada
tentang informasi atau data yang pembelajaran online dapat digunakan
dikumpulkan. program MOODLE, Google Classroom,
Tugaskan peserta didik melakukan Edmodo, dan lain-lain. Pada pembelajaran
analisis terhadap informasi atau data yang campuran ini dimungkinkan peserta didik
telah dikumpulkan. Dalam melakukan mengembangkan keterampilan berpikir
analisis data ini, peserta didik berlatih kritis dan pemecahan masalah, kreativitas
mengembangkan keterampilan berpikir dan inovasi, kolaborasi, komunikasi, serta
kritis, kreatif, kolaborasi (kerja dalam tim), literasi teknologi, informasi, dan
dan komunikasi. komunikasi.
Tugaskan peserta didik Laksanakan penilaian keterampilan
mengomunikasikan hasil-hasil pemecahan abad ke-21, yang berupa penilaian autentik.
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2251
Semua aktivitas yang dilakukan oleh berikut. Walaupun beberapa pendidik telah
peserta didik mulai dari mengajukan membuat RPP menggunakan model
pertanyaan investigatif sampai dengan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
mengomukasikan hasil pemecahan namun dalam implementasinya pendidik
masalah harus dinilai oleh pendidik. sering menjelaskan materi pelajaran
daripada memberikan kesempatan seluas-
SIMPULAN luasnya kepada peserta didik untuk
Keterampilan abad ke-21 adalah mengonstruksi pengetahuan. Masalah lain
keterampilan penting yang harus dikuasai adalah walaupun pendidik telah
oleh semua orang dalam menghadapi menerapkan pembelajaran dengan
kehidupan di abad ke-21. Banyak pendekatan saintifik sesuai dengan RPP,
organisasi telah mendefinisikan tentang namun dalam pelaksanaan pembelajaran
keterampilan abad ke-21. Namun, semua yang dilakukan oleh pendidik belum
definisi tersebut mengandung prinsip- sepenuhnya memenuhi kaidah-kaidah
prinsip yang sama. Keterampilan abad ke- pendekatan saintifik, seperti masalah yang
21 paling tidak terdiri atas keterampilan diajukan masih lebih banyak berupa
berpikir kritis dan pemecahan masalah, masalah closed-ended dan well-structured.
kreativitas dan inovasi, kolaborasi, dan Beberapa upaya yang perlu
komunikasi. Keterampilan ini harus dikuasai dilakukan untuk mengoptimalkan
oleh peserta didik agar dapat menghadapi implementasi model pembelajaran dengan
tantangan di abad ke-21. Penguasaan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.
keterampilan ini oleh peserta didik dapat Upaya-upaya tersebut meliputi (1)
dilakukan oleh pendidik dengan melakukan menggunakan masalah open-ended dan ill-
reformasi terhadap proses pembelajaran. structured, (2) memecahkan masalah
Pembelajaran yang berpusat pada peserta secara kolaboratif, (3) membimbing peserta
didik atau pembelajaran dengan didik menghasilkan pertanyaan investigatif
pendekatan saintifik seperti yang dituntut dan membuat rumusan hipotesis (jika
dalam Kurikulum 2013 merupakan jawaban diperlukan), (4) menugaskan peserta didik
atas pertanyaan bagaimana mengumpulkan informasi dari berbagai
mengembangkan keterampilan abad ke-21 sumber, termasuk dari internet, (5)
pada peserta didik. Beberapa model melakukan analisis informasi atau data
pembelajaran dengan pendekatan saintifik secara kolaboratif, (6) mengomunikasikan
adalah model pembelajaran penemuan, hasil pemecahan masalah secara tertulis
model pembelajaran berbasis projek, model dan lisan dengan memanfaatkan teknologi,
pembelajaran berbasis masalah, dan model dan (7) melaksanakan blended learning,
pembelajaran berbasis desain. Namun dan (8) melakukan penilaian keterampilan
kenyataannya, penerapan model abad ke-21.
pembelajaran ini belum dilakukan secara
optimal. Ini terlihat dari permasalahan
2252 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2019, halaman 2239 – 2253
DAFTAR PUSTAKA National Education Association. (n.d.).
st
th Preparing 21 Century Students for
Arend, R.I., 2004, Learning to Teach. 5
a Global Society: An Educator’s
Edition. Boston: McGraw Hill.
Guide to the “Four Cs.” Diakses 17
Oktober 2018 dari
Darling-Hammond, L., 2008, Introduction:
http://www.nea.org/assets/docs/A-
Teaching and Learning for
Guide-to-Four-Cs.pdf.
Understanding. San Francisco, CA:
Jossey-Bass.
Papp, KK., Huang, G.C., Clabo, L.L.M.,
Delva, D., Fischer, M., Konopasek,
Doppelt, Y., 2005, Assessment of Project-
I., Schwartzsein, R.M., dan Gusic,
Based Learning in a Mechatronics
M., 2014, Milestones of Critical
Context, International Journal of
Thinking: A Developmental Model
Technology Education, Vol 16, No
for Medicine and Nursing.
2, Hal 7-24. Academic Medicine, Vol 89, No 5,
Hal 715-720.
Gabel, D., 1998, The Complexity of
Chemistry and Implications for
Patacsil, F.F. dan Tablatin, C.L.S., 2017,
Teaching, In Fraser, B.J. dan.
Exploring the Importance of Soft
Tobin K. G., International
and Hard Skills as Perceived by IT
Handbook of Science Education
Internship Students and Industry: A
Dordrecht, The Netherlands:
Gap Analysis. JOTSE: Journal of
Kluwer Academic Publishers, Hal
Technology and Science Education
233-248.
Vol 7, No 3, Hal 347-368.
st
Greenstein, L., 2012, Assessing 21
Ramdhani, M.R., Usodo, B., dan Subanti,
Century Skills: A Guide to
S., 2017, Discovery Learning with
Evaluating Mastery and Authentic
Scientific Approach on Geometry.
Learning. California: Corwin.
Journal of Physics: Conference
Series, 895. doi :10.1088/1742-
Hmelo, C.E., Holton, D.L., dan Kolodner, 6596/895/1/012033.
J.L., 2000, Designing to Learn
about Complex Systems. Journal of
Robles, M.M., 2012, Executive Perceptions
Learning Sciences, Vol 9, No 3, Hal
of the Top 10 Soft Skills Needed in
47-298.
Today’s Workplace. Business
Communication Quarterly, Vol 75,
King, F.J., Goodson, L., M.S., dan Rohani, No 4, Hal 453–465.
F., 2010, Higher Order Thinking
Skills. Assessment dan Evaluation
Saavedra, A. dan Opfer, V., 2012, Teaching
Educational Service Program. st
and Learning 21 Century Skills:
Lessons from the Learning
Leen, C.C., Hong, K.F.F.H., dan Ying, T.W., Sciences. A Global Cities
2014, Creative and Critical Thinking Education Network Report. New
in Singapore Schools. Singapore: York, Asia Society.
Nanyang Technological University.
The Partnership for 21st Century Learning,
Liu dan Hsiao, 2002, Middle School 2015, P21 Framework Definitions.
Students as Multimedia Designers: Diakses 3 November 2015 dari
A Project-based Learning http://www.p21.org/storage/docume
Approach. Journal of Interactive nts/docs/P21_Framework_
Learning Research, Vol 13, No 4, Definitions_New_Logo_2015.
Hal 311–37.
st
The Partnership for 21 Century Skills,
Lunenburg, F.C., 2010, Communication: st
2008, 21 Century Skills, Education
The Process, Barriers, and dan Competitiveness: A Resource
Improving Effectiveness. Schooling, and Policy Guide. Diakses 1
Vol 1, No 10, Hal 1-11. Desember 2015 dari
http://www.p21.org/storage/docume
I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran …. 2253
nts/21st_century_skills_education_ and_competitiveness_guide.pdf.

Anda mungkin juga menyukai