Anda di halaman 1dari 3

“Tulisan Terkait Model Pemencaran”

BIOGEOGRAFI
Disusun Oleh:
Elsa Evangelica (061117023)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo

1. Pemencaran Tumbuhan
Pemencaran merupakan suatu strategi mempertahankan keberadaan makhluk hidup
baik tumbuhan maupun binatang melalui upaya perluasan daerah sebaran. Dalam
tingkat individu dari kelompok spesies yang sama, pemencaran dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan mendapatkan ruang.
 Pemencaran binatang dilakukan dengan pergerakan.
 Pemencaran tumbuhan sarananya berupa buah, biji, rimpang dan sebagainya,
biasa disebut dengan propagula/migrula.

Secara umum pemencaran tumbuhan dikelompokan dalam 6 kelompk utama:


a. Makanik (Autochory) => terpencar secara mekanik (tipe buah kampsul yang
merekah misal Impatiens, Bombax, Cleome, Hevea dan Hura).
b. Angin (Anemochory) => dibedakan berdasarkan bentuk dan ukuran biiji/buah
(debu/dust, pelayang/floaters, pengombak/undulators, pelayang sejati/true
gliders, akrobatik/tumblers, helicopter, autogyros dan rolling autogyros.
c. Air (Hydrochory) => buah/biji mengapung (kulit keras, licin/kedap air dan
bersalut jaringan gabus yg tebal, lembaga ).
d. Air laut (Thalasochory) => masuk kelompok hydrochory memiliki propagula
(biuah/biji) mengapung tahan kadar garam tinggi (tumbuhan pantai dan
mangrove).
e. Binatang (Zoochory) => endo dan ekto /epi: endozoochory, propadula masuk
ke dalam saluran pencernaan, ecto/epizoochory, progaula menempel dibagian
luar tubuh pemencar.
f. Manusia (Antrophochory) => sengaja dan tidak sengaja, merupakan agen
paling efektif dan efisien baik jarak maupun waktu.
Pemencaran biji:
a. Penghindaran persaingan => Simpatrik dengan agen pemencar yang sama,
sehingga terjadi persaingan dalam memperoleh agen
b. Pemuasan nafsu pemencar => musim berbuah harus sama agar persebaran
mengelompok (jenis primer)
c. Waktu pematangan optimal => waktu pematangan buah sesuai iklim

Dipterocarpaceae:
a. Jarak terjauh pemencaran biji/buah setelah ditiup angin kencang=> 25 - 40 m
b. Di Lempake bekas ladang dekat hutan setelah 35 th hanya 1 jenis Hopea
rudiformis (Riswan & Kuswata, 1988)
c. Di Kepong setelah 23 tahun berjarak 180 m jenis Dipterocarpaceae sangat
sedikit dan kecil-kecil.
d. anggota Dipterocarpaceae tidak dipencarkan oleh angin meskipun buahnya
bersayap.

Kolonisasi
Kolonisasi terjadi setelah sebuah propagula mencapai suatu tempat yang cocok dan
melanjutkan kehidupan beregnerasi membentuk kelompok populasi. Banyak faktor
yang mempengaruhi proses kolonisasi, secara umum dibedakan faktor biotik dan
abiotik. Pemencaran yang tidak permanen atau bersifat sementara dikenal sebagai
migrasi (musiman), ini banyak terjadi pada kelompok burung.
Migrasi (musiman) -> terkait ketersediaan pakan, menghindari perubahan lingkungan
(musim dingin).
Irrupsi (irruptions) -> peledakan populasi yang dilanjutkan dengan perpindahan secara
bergelombang pada tingkat geografis cukup jauh. Misal perpindahan populasi
belalang, kupu-kupu.
Ruaya (migrasi reproduksi) -> perindahan sementara untuk bereproduksi (ikan
salmon, sidat dan kepiting).

Invasi (Invasions)
Invasi merupakan bagian dari proses persebaran biota memasuki suatu habitat dan
menguasai hingga mengubah/merusak tatanan komunitas ekosistem yang ada. Suatu
spesies yang bersifat invasif disebut invader (spesies invasif). Spesies invasive bisa
asli setempat atau pendatang.

Anda mungkin juga menyukai