A. Hasil Penelitian
Pada bab ini, peneliti mencoba menganalisis representasi budaya jawa
yang terdapat pada video klip Tersimpan Di Hati berdasarkan visual dan
audio yang dilakukan para pemeran video klip ini. Peneliti akan meneliti
tanda-tanda dalam video klip yang dibagi menjadi beberapa kategori yang
diklasifikasikan menurut pembagian unsur-unsur budaya.
Dalam menganalisis data visual, penelitian ini akan menggunakan teori
Charles S. Peirce berangkat dari tiga elemen utama yang disebut Peirce teori
segitiga makna (Triangle Meaning), yaitu tanda (sign), objek (object), dan
interpretan (Interpretant).
Hubungan tanda, objek, dan interpretan (Triangle of Meaning)
Sign
Interpretant Object
(Sumber: Kriyantono, 2006: 266, Bagan Teori Charles S. Peirce)
Hasil penelitian di dapat dari mengambil beberapa adegan yang ada
dalam video klip Tersimpan Di Hati yang merepresentasikan budaya jawa
dari segi unsur-unsur budaya, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem
kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem mata pencarian manusia, sistem
religi, dan kesenian. Dari 7 unsur budaya tersebut, hanya 4 unsur yang
terdapat dalam video klip ini yaitu, bahasa, sistem teknologi, sistem mata
pencarian, dan kesenian.
1. Bahasa
Bahasa yaitu mencakup bahasa lisan dan tulisan yang memiliki
fungsi sebagai cara berinteraksi, dan merupakan salah satu tanda adanya
budaya suatu peradaban. Dalam video klip ini terdapat unsur bahasa yang
45
46
merepresentasikan budaya jawa yaitu bahasa jawa sebagai lirik dalam lagu
ini, yakni sebagai berikut:
Gambar 5.1 Bahasa Jawa
Durasi 02:26 – 02:39
Lirik lagu:
“Setunggal ewu bintang ing langit ongkoso (seribu bintang di langit
angkasa)
Aku lan kowe ing manunggaling (aku dan dirimu dalam kesatuan)
Ngudi laku utama kanthi sentosa ing budi (menghayati perilaku
mulia dengan budi pekerti luhur)
Ojo mabuk dunyo, uripmu rekoso” (Jangan mabuk dunia, hidupmu
akan sengsara)
Lirik lagu:
Aku lan kowe ing manunggaling (aku dan dirimu dalam kesatuan)
Ojo mabuk dunyo, uripmu rekoso (Jangan mabuk dunia, hidupmu
akan sengsara)
Aku lan kowe ing manunggaling (aku dan dirimu dalam kesatuan)
Sumber: tayangan video klip Tersimpan di Hati
47
Tabel 5.1
Representasi Unsur Bahasa
Gambar 5.1 dan gambar 5.2 menggambarkan bahwa video klip ini
merepresentasikan budaya jawa dari segi bahasa. Terlihat pada gambar 5.1
yang berdurasikan 13 detik ini, Sara Fajira menyanyikan lagu dengan cara
rap menggunakan bahasa jawa. Selain visual Sara Fajira, terselip juga
visual seorang violin yang sedang memainkan biola serta seorang pemusik
yang sedang memainkan gamelan sunda. Pada gambar ini, teknik
48
94
Baksin Askurifai, Videografi Operasi Kamera dan Teknik Pengambilan Gambar,
(Bandung: Widya Padjajaran, 2009), 85
95
Bintang Pagi, “Sekilas Tentang Foto Udara dan Aerial Sinematografi”, dalam
http://bintangpagi.com/sekilas-tentang-foto-udara-dan-aerial-sinematografi/, (diakses 10 Agustus
2019).
49
2. Sistem Teknologi
Sistem teknologi yaitu mencakup alat-alat produksi, senjata, wadah,
makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat tinggal atau rumah
serta alat transportasi. Dalam video klip ini terdapat unsur budaya
peralatan teknologi manusia, yaitu:
Gambar 5.3 Sistem Teknologi
Durasi ke 03:08
Tabel 5.2
Representasi Unsur Sistem Teknologi
Tanda Gambar 5.3: Terlihat dua orang sedang mendayung perahu
ditengah-tengah sebuah kolam.
Gambar 5.4: Tampak tiga buah speedboat berada di
tengah-tengah perairan biru yang luas
Objek Perahu
Interpretan Masyarakat jawa menggunakan perahu dan speedboat
sebagai alat transportasi mereka di perairan.
50
4. Kesenian
Kesenian mencakup berbagai bentuk seni, seperti seni musik, seni
tari, seni lukis, sastra, arsitektural, dan lain-lain. Setiap karya kreatif
manusia yang mengandung seni merupakan unsur budaya. Kesenian jawa
yang terdapat dalam video klip ini adalah:
a. Wayang
Wayang adalah suatu jenis pertunjukkan teater yang khas di
Indonesia, terdapat pada berbagai suku bangsa (Jawa, Bali, Sasak,
Sunda, Banjar), dan mempunyai sejumlah varian bentuk ungkapan,
namun kesemuanya ditandai oleh kesamaan ciri teknis, yaitu tokoh-
tokoh cerita dibuat dalam bentuk peraga, berupa boneka pipih atau tiga
dimensi, dan peraga-peraga itu dimainkan oleh seorang dalang. Di
samping itu terdapat varian yang peraganya adalah manusia
(pemeran/penari), dan disebut wayang wong (Jawa dan Bali), atau
wayang wwang (Jawa Kuno).96
Dalam video klip Tersimpan di Hati ini, terdapat visual yang
merepresentasikan kesenian jawa yaitu pertunjukkan wayang orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 5.6 Kesenian Wayang
Durasi 01:24
96
Mukhlis Paeni, loc. cit., hal 49.
53
Tabel 5.4
Representasi Unsur Kesenian Wayang
Tanda Gambar 5.6: Tampak dua orang wayang yang
membelakangi kamera sedang memainkan wayang orang
Gambar 5.7: Seorang wayang yang sedang menggerakkan
tangannya di depan seorang wayang
Gambar 5.8: Dua orang wayang yang sedang memegang
tangan dilihat oleh seorang wayang dari jarak yang
54
97
Negeri Indonesia, “Sinden Seni Menyanyi Tradisional Dari Jawa”, dalam
http://www.negerikuindonesia.com/2015/07/sinden-seni-menyanyi-tradisional-dari.html, (diakses
14 Juli 2019).
56
98
Hamid Bahari, loc. cit., hal. 47.
58
Tabel 5.6
Representasi Unsur Kesenian Alat Musik Gamelan
Tanda Gambar 5. 13: Tiga orang pemain gamelan sedang
memainkan alat musik gambang dan bonang
Gambar 5.14: Tampak sepasang tangan sedang memukul
alat musik gambang
Gambar 5.15: Seorang pemain gamelan sedang memukul
alat musik bonang
Gambar 5.16: Seorang pemain gamelan sedang memukul
gambang, disampingnya terdapat sebuah alat musik
kendang, sambil duduk di atas karang di pantai
Gambar 5.17: Seorang pemain gamelan sedang memukul
kendang
Gambar 5.18: Enam orang pemain gamelan sedang
memainkan alat musik gamelan yang mereka pegang
masing-masing, dan seorang pria ditengah-tengah pemusik
sedang melantunkan tembang.
Objek Gamelan
Interpretan Eka Gustiwana menampilkan gamelan sebagai musik
pendukung dalam video klipnya.
60
Tabel 5.7
Representasi Unsur Kesenian Alat Musik Drumblek
Tanda Gambar 5.19: Sebuah drum yang dipukul oleh pemain
drumblek
Gambar 5.20: Lima orang pemusik sedang memainkan alat
musik drumblek
62
99
Budaya Jawa, “Kesenian Drumblek, Seni Asli Salatiga”, dalam
https://budayajawa.id/kesenian-drumblek-seni-asli-salatiga/, (diakses 14 Juli 2019).
63
100
Baksin Askurifai, loc. cit.,hal. 85
64
101
Budaya Jawa, “Musik Patrol, Musik Tradisional Asal Jawa Timur”, dalam
https://budayajawa.id/musik-patrol-musik-tradisional-asal-jawa-timur/, (diakses 15 Juli 2019).
65
Tabel 5.9
Representasi Unsur Kesenian Alat Musik Gejog Lesung
Tanda Terlihat sebuah lesung yang sedang dipukul oleh beberapa
petani menggunakan alu
Objek Lesung yang sedang dipukul
Interpretan Pemanfaataan lesung yang tak hanya sebagai alat
penumbuk padi, namun juga sebagai kesenian musik dari
jawa.
gambaran yang jelas tentang objek yang diambil, yaitu fokus pada
lesung.
B. Pembahasan
Video klip berjudul Tersimpan Di Hati yang dirilis pada tanggal 1 Juni
2018 adalah sebuah video klip musik yang berdurasikan 4 menit 6 detik,
karya Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Prince Husein dan Sara Fajira.
Video klip ini menampilkan wajah baru dari musik tradisional di Indonesia,
khususnya kesenian musik yang berasal dari tanah Jawa.
Setelah dilakukan penyajian data dan pengolahan data pada bab
sebelumnya, maka data tersebut dapat dianalisis secara ilmiah berdasarkan
teori dan konsep yang digunakan pada penelitian ini. Pada bagian ini, peneliti
akan menjelaskan pembahasan yang didasari dari hasil penelitian mengenai
representasi makna budaya jawa terkait tanda, objek, dan interpretan dalam
video klip Tersimpan di Hati.
Dalam semiotika Charles Sanders Peirce terdapat tiga elemen utama
yang disebut Peirce sebagai teori segitiga makna atau Triangle Meaning,
yaitu tanda (sign), acuan tanda (objek) dan penggunaan tanda (interpretan).
Tanda diartikan sebagai sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap
oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Dalam video klip
Tersimpan di Hati tanda-tanda yang ditampilkan yang berkaitan dengan
budaya Jawa yakni visual para musisi lokal dan lirik dalam video klip
Tersimpan di Hati yang mewakili budaya Jawa. Hal tersebut dapat dilihat dari
ditampilkannya berbagai kesenian, alam, serta penggunaan bahasa jawa
sebagai lirik lagunya.
Dari hasil analisis diatas, para musisi lokal dalam video klip Tersimpan
di Hati merupakan bagian dari masyarakat Jawa karena para musisi tersebut
menggunakan alat musik Jawa serta berbahasa Jawa dalam liriknya. Dapat
dikatakan bahwa video klip ini mencerminkan kebudayaan Jawa yang kental
akan bahasa dan keseniannya. Sejalan dengan konsep representasi yang
67
102
Suwardi Endraswara, loc. cit.
69
103
Mukhlis Paeni, Sejarah Kebudayaan Indonesia Sistem Teknologi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2009), hal. 39.
71
4. Kesenian
Dalam video klip Tersimpan di Hati, seringkali ditampilkan berbagai
jenis kesenian yang ada dalam budaya jawa. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat jawa mengenal dan melestarikan kesenian mereka. Berikut ini
merupakan penjelasan mengenai unsur kesenian jawa:
a. Wayang orang
Visual wayang orang dalam video klip ini terdapat pada gambar
5.7 hingga 5.10. Wayang orang ini adalah versi wayang yang
dimainkan oleh orang dengan memakai kostum yang mirip dengan
wayang versi boneka. Terlihat pada video klip ini, para pemain wayang
orang memakai pakaian yang sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai
pada wayang kulit. Muka mereka pun dibuat mirip dengan wayang kulit
yaitu dihias mukanya dengan gambar atau lukisan. Pertunjukkan
wayang orang dalam video klip ini sebenarnya ada dalam satu cerita,
namun Eka Gustiwana membagi-bagi videonya menjadi sepenggal-
sepenggal yang disebar disepanjang video.
Diketahui bahwa pertunjukkan wayang orang dalam video klip ini
dibawakan oleh Sanggar Wayang Orang Sriwedari yang berasal dari
Solo, Jawa Tengah. Ditampilkannya pertunjukkan wayang orang dalam
video klipnya sebagai bentuk representasi dari budaya jawa berupa
wayang orang dan sebagai bentuk apresiasi pekerja seni serta
menunjukkan bahwa masyarakat jawa masih melestarikan kesenian
wayang orang dari zaman ke zaman.
Gambar diatas dianalisis menggunakan Teori Semiotika Charles
S. Peirce maka didapatkan makna tanda budaya jawa dalam video klip
Tersimpan di Hati, yakni pertunjukkan wayang orang yang merupakan
bentuk nyata dari wayang kulit sebagai kesenian khas dari jawa.
b. Sinden
Selain seni pertunjukkan, masyarakat jawa juga memiliki seni
menyanyi dengan musikalitas yang tinggi. Hal ini dilihat dari
ditampilkannya sinden dalam video klip ini. Sinden merupakan sebutan
72
104
Negeri Indonesia, op.cit.
73
hingga tiga jenis alat musik. Sedangkan pada Gambar 5.18 durasi
01:58, permainan gamelan ditampilkan dalam formasi lengkap beserta
dengan sindennya.
Gamelan yang merupakan seperangkat alat musik berupa
kendang, bonang, gong, dan lain-lain ini tampil di beberapa tempat
seperti di pekarangan rumah, di tepi pantai dan di dalam ruangan. Hal
ini menandakan bahwa gamelan menjadi alat musik yang paling
diminati masyarakat jawa dimanapun pertunjukannya.
Lalu ada alat musik Drumblek yang merupakan bentuk kesenian
khas Kota Salatiga seperti drumband yang menggunakan barang-barang
bekas sebagai sebagai alat musiknya. Hal ini diperlihatkan pada
Gambar 5.19 durasi 00:34, Gambar 5.20 durasi 00:40, dan Gambar
5.21 durasi 01:17. Masyarakat Indonesia mungkin belum banyak yang
mengetahui tentang kesenian ini, namun di pulau jawa khususnya kota
Salatiga kesenian ini sudah ada sejak tahun 1986. Namun musik
drumblek berkembang pesat sejak 8 tahun terakhir ini, ditandai dengan
munculnya grup-grup drumblek baru di Kota Salatiga yang meramaikan
acara-acara kota.105 Seperti drumblek pada video klip ini yang
dibawakan oleh Sanggar Drumblek Abiyoso.
Selanjutnya alat musik Patrol yang merupakan kesenian musik
tradisional dari Jawa Timur yang bebunyiannya keluar dari alat musik
kentongan. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 5.22 durasi 01:50 dan
Gambar 5.23 durasi 01:56, dimana terdapat kentongan dengan berbagai
ukuran dipukul mengikuti irama lagu. Diketahui patrol ini dibawakan
oleh Sanggar Kartika Budaya dari Jember Jawa Timur. Tak hanya
Patrol, Sanggar Kartika Budaya juga mengkolaborasikan kesenian
patrol dengan gamelan. Hal ini mengindikasikan bahwa berbagai
kesenian alat musik jawa dapat digabung menjadi suatu kesenian yang
menarik. Sama seperti drumblek, patrol juga tidak banyak diketahui
oleh masyarakat Indonesia. Namun dengan ditampilkannya patrol
105
Budaya Jawa, op., cit.
74
106
Good News From Indonesia, “Gejog Lesung Musik Klasik Alat Tani”, dalam
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/01/31/gejog-lesung-musik-klasik-alat-tani, (diakses
12 Agustus 2019).