Anda di halaman 1dari 4

Nama = Taufik Dzaki Amin

Npm = 201810515096
Matkul = Teknik Penulisan Ilmiah
Semester = 6
Kelas = B

1. “Conger dkk. (2002) melihat bahwa faktor ekonomi berkaitan dengan fungsi keluarga dalam
pemeliharaan atas anakanak. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kesulitan ekonomi berdampak
negatif terhadap perkembangan kognitif, behavioral, emosional, dan perkembangan fisik
anak dan remaja dalam keluarga yang mengalaminya.”
“Ikatan dan perasaan dekat antara anggota gereja, dalam komunitas Kristiani, akan
memberikan rasa aman bagi individu, disamping manfaat secara psikologis yang lain seperti
dukungan keuangan, bantuan terhadap urusan sehari-hari dan saling memberikan nasehat
dan saran (Kaldor dalam Argyle, 2001).”
“Kesejahteraan psikologis sendiri merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan
kesehatan psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis positif yang
dikemukakan oleh para ahli psikologi (Ryff, 1989)”
“Ryff (1989) menformulasikan enam aspek kesejahteraan psikologis yang mewakili kriteria
fungsi psikologis positif tersebut, yaitu: penerimaan diri, hubungan yang positif dengan
orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pengembangan pribadi.”
“Kesulitan ekonomi merupakan konstrak yang menggambarkan kenyataan yang tidak
mengenakkan karena diciptakan oleh kondisi yang sulit untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan layanan yang penting bagi keluarga, keharusan untuk memotong
pengeluaran dalam belanja sehari-hari karena sumber yang terbatas, dan kesulitan untuk
membayar tagihantagihan setiap bulan karena pendapatan yang tidak dapat memenuhinya
(Conger dkk., 2002).”
“Kepuasan kerja banyak didefinisikan sebagai perasaan dan perilaku individu berkenaan
dengan pekerjaannya. Semua aspek dari pekerjaan yang baik maupun buruk, positif maupun
negatif akan berperan menciptakan perasaan kepuasan ini (Riggio, 1990).”
“Ada dua pendekatan pokok dalam mengukur kepuasan kerja yaitu pendekatan global dan
pendekatan segi. Pendekatan segi banyak digunakan dalam meninjau masalah kepuasan
kerja Smith dkk. (Argyle, 2001).”
“Agama merupakan suatu sistem credo (tata keyakinan) atas adanya kemutlakan di luar
manusia dan suatu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggap mutlak,
serta sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia, dan hubungan manusia dengan alam, sesuai dan sejalan dengan tatanan agama
(Nuqul, 2002).”
“Kesejahteraan psikologis diukur dalam 5 aspek dari 6 aspek yang dikemukakan oleh Ryff
(1989), yaitu: penerimaan diri, hubungan yang positif dengan orang lain, kemandirian,
penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup.”
“Religiusitas diukur berdasarkan skala yang didasarkan dari aspek-aspek religiusitas yang
dikemukakan oleh Glock dan Stark (Subandi, 1988).”

2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, Karena subjek
penelitian yang berjumlah 53 orang terdiri dari 40 pria dan 13 wanita, semua berstatus telah
menikah, dan merupakan karyawan di lingkungan Universitas Gadjah Mada dan Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berusia antara 25 sampai 59 tahun (rerata=39,3 tahun).
Subjek bekerja sebagai karyawan non akademik yaitu yang bekerja di bagian pelayanan
(perpustakaan, parkir, bagian rumah tangga dan petugas keamanan), serta bagian
ketatausahaan, baik yang berstatus pegawai negeri maupun pegawai honorer (swasta).
3. Teknik Sampling jenuh atau total sampling adalah sampel yang mewakili jumlah populasi,
dikarenakan peneliti mengambil sample sebuah karyawan di lingkungan Universitas Gadjah
Mada dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang populasinya kecil atau kurang
dari 100.

3. Menggunakan rumus tabel proposi, dikarenakan jumlah populasi yang kecil.

4.
Blue print
Skala religiusitas
NO AITEM
ASPEK INDIKATOR PERNYATAAN/AITEM
FAVORABLE UNFAVORABLE

Saya meyakini perintah tuhan 3


Keyakinan terhadap perintah tuhan
Saya tidak meyakini perintah
11
tuhan
Keyakinan Keagamaan
saya yakin akan agama yang saya
4
anut
Keyakinan terhadap kebenaran agama
saya tidak yakin dengan agama
10
saya

saya beribadah tepat waktu 5


Praktek Keagamaan Beribadah
saya beribadah tidak tepat waktu 7

saya menolong sesama 6


Menolong sesama
saya enggan menolong sesama 9
Pengalaman keagamaan
saya ramah pada sesama 8
Bersikap ramah
saya tidak ramah pada sesama 2

Skala religiusitas disusun berdasarkan konsep religiusitas terdiri dari 11 aitem, dengan empat
pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), Sangat Sesuai
(SS).

5. 1. Validasi Prediktif
Validitas Prediktif merupakan kesesuaian antara ramalan mengenai perilaku seseorang
terhadap perilaku yang nyata. Diharapkan suatu tes mempunyai nilai prediktif yang tinggi
maksudnya bahwa apa yang diprerkirakan oleh tes mengenai perilaku seseorang dapat
terbukti dilakukan oleh orang tersebut.

2. Validasi Konstruk
Terdapat beberapa sifat yang tidak langsung terlihat perwujudannya dalam kelakuan
manusia, misalnya seperti kepribadian seseorang. Kepribadian ini terdiri dari beberapa
komponen dengan melalui tes kepribadian ini kita ingin mengetahui aspek manakah yang
sebenarnya diukur.

3. Validasi Isi
Validitas Isi merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan pengalaman, kemampuan
dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang tes. Apabila kita uji bahan yang ada
diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki validitas isi. Misalnya seperti menguji
kemampuan mengenai bahasa Inggris, maka yang harus dites adalah vocabulary, reading,
structure, grammar, writing, listening, bahkan perlu dilakukan tes pronouncation dan
conversation

4. Validasi Eksternal
Pada saat penelitian sosial cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh peneliti untuk
mengukur gejala sosial, alat pengukur tersebut sudah memiliki validitas. Validitas eksternal
merupakan jenis validitas yang dihasilkan melalui cara mengorelasikan alat pengukur baru
dengan tolak ukur eksternal yang berupa alat ukur yang valid.

Misalnya seperti ketika mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka
kelahiran/ harapan hidup dengan angka kematian bayi, Namun jika ke2 angka tersebut
berkorelasi secara signifikan maka ke 2 jenis pengukuran tersebut sudah memiliki validitas
eksternal.

5. Validasi Budaya
Validitas budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara suku bangsanya
yang sangat bervariasi. Selain daripada itu penelitian dilakukan sekaligus di berbagai negara
dengan alat ukur yang sama juga akan menghadapi masalah validitas budaya. Alat pengukur
yang valid ketika melakukan penelitian di suatu negara, tidak menentukan akan valid jika
digunakan di negara-negara lain yang memiliki budaya yang jelas berbeda.

6. Validitasi Rupa
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur dalam mengukur apa yang akan
diukur, Tetapi hanya menunjukkan dari segi rupa suatu alat ukur tampaknya mengukur apa
yang akan diukur. Validitas rupa ini sangat penting dalam segi pengukur dari kemampuan
individu, Misalnya seperti dalam pengukuran kecerdasan, bakat atau kemampuan serta
keterampilan.

6. 1.Reliabilitas Stabilitas.
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau setiap
unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan
indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan
mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas
setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau hampir sama.
2.Reliabilitas Terwakili
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian indikator
sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
3.Reliabilitas Seimbang (equivqlence reliability)
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda
pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih
indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional, peralatan pengumpulan data, dan /
atau pengamat-pengamat.

7. Proses try out dilakukan pada tahap menyusun instrumen penelitian agar instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data sudah teruji validitas dan reliabilitasnya.
8. Analisis Regresi metode yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tergantung. Dikarenakan peneliti menggunakan variabel bebas dan variabel
tergantung untuk diteliti pengaruhnya.
9. 1. Tulis Hasil secara sistematis, logis dan tanpa interpretasi
Bab hasil berisi mengenai data yang ditemukan dari metode yang telah dirancang.
Interpretasi data atau hasil penelitian baru akan ditulis pada Bab Pembahasan.
2. Hindari data yang tidak relevan
Data yang tidak relevan dengan tujuan atau hipotesis sebaiknya tidak usah disajikan. Data
yang terstruktur, saling terkait dan mendukung hipotesis atau tujuan sangat membantu
pembaca untuk memahami tulisan yang dibuat.
3. Sajikan data dalam bentuk gambar atau tabel yang mudah dimengerti
Hasil memuat data (temuan penelitian) yang disajikan dalam bentuktabel dan gambar.
Berikan uraian terkait pesan pokok data yang diperoleh, hubungan antar variabel atau
trendyang diperlihatkan, tanpa mengulangi (pada teks) angka-angka atau data yang disajikan
dalam tabel dan gambar. Cukup tunjukkan pada pembaca dimana (pada tabel dan gambar
berapa) data tersebut disajikan.
10. -Isi dalam kesimpulan harus berupa analisis dari kajian pustaka dan juga interpretasi dari
tema yang telah diangkat. Bisa berupa implikasi dan bisa juga berupa inferensi.
-Isi dalam kesimpulan sebaiknya mengandung saran yang ditujukan untuk pembaca.
-Kesimpulan makalah sebaiknya dibuat dengan menjelaskan secara singkat isi dari karya
ilmiah yang telah dijelaskan pada sebelumnya.
-Dalam membuat kesimpulan karya tulis ilmiah, hindari menyimpulkan materi yang tidak di
ulas dalam pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai