Anda di halaman 1dari 16

Aspek Spiritualitas

dalam Kesehatan &


Aspek Seksualitas
dalam Pandangan
Kesehatan
Kelompok 1
DOSEN : Ns. Windy Freska, S. Kep., M. Kep.

ANGGOTA
1. Salsabila rahmadani 2011312004
2. Nurul Sakinah 2011311024
3. Fikratul Afdila 2011311009
4. Refni oktaviani 2011313013
5. Irma bonyfa rahma 2011313019
6. Delfi Suryani 2011312070
Aspek Spiritualitas dalam
Kesehatan
DEFINISI SPIRITUALITAS
Spiritual adalah suatu usaha dalam mencari arti kehidupan, tujuan dan panduan
dalam menjalani kehidupan bahkan pada orang-orang yang tidak memercayai adanya
Tuhan. (Ellison, 2002). Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan
sang pencipta (Achir Yani, 2000).

Tanda seseorang tengah memperdalam spiritualitas


• Memperdalam hubungan dengan orang lain
• Mencari kebahagian di luar harta atau materi lainnya
• Ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik
• Berada dalam proses pencarian makna dan tujuan hidup
Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

Pengalaman hidup sebelumnya


Pertimbangan Tahap perkembangan
01 Anak-anak yang memiliki agama berbeda 04 Pengalaman hidup baik yang positif
maupun pengalaman negatif dapat
mempunyai persepsi tentang Tuhan dan mempengaruhi spiritualitas seseorang
bentuk sembahyang dan berbeda menurut
usia, seks, agama, dan kepribadian anak. Krisis dan perubahan
Keluarga Apabila klien dihadapkan pada kematian,
02 keluarga merupakan lingkungan terdekat 05 maka keyakinan spiritual dan keinginan
dan pengalaman pertama anak dalam untuk sembahyang/berdoa lebih tinggi
mempersepsikan kehidupan di dunia dibandingkan pada pasien yang
berpenyakit tidak terminal.
Latar Belakang Etnik dan budaya
Terpisah dari ikatan spiritual
03 Pada umumnya seseorang akan mengikuti 06 Terpisahnya seseorang dari
tradisi agama dan spiritual keluarga. ikatan spiritual berisiko terjadinya
perubahan fungsi spiritualnya.
Karakteristik Spiritualitas
01 Holism
Holism, posisi mengamati seluruh bidang sebagai suatu system yang kurang
berhubungan dengan rukun daripada hubungan yang mengasingkan bagian-
01bagian, menggabungkan pikiran dan tubuh dan menegaskan semangat

02 Kebutuhan Spiritual
Kebutuhan spiritual yang berasal melalui pengalaman afektif dari semangat,
02harapan, cinta, dan pengalaman positif yang menjalani sebagai katalis dari
maksud dan sintesis

Pencarian Spiritual
03
03Hidup dapat digambarkan sebagai suatu pencarian spiritual, tidak hanya
untuk menjawab pertanyaan filosofi kehidupan, tetapi untuk mencari level
tertinggi dari kesadaran atau kesadaran paling dalam dari kehidupan spiritual.

Kesehatan Spiritual
04 Suatu kondisi yang ditandai oleh sebuah penguatan hidup, kedamaian,
keselarasan, dan perasaan saling berhubungan dengan Tuhan, dirinya,
komunitas, dan lingkungan yang pemeliharaan dan keseluruhan ternama
(Greer dan Moberg, 1998).
Aspek
Menurut schreurs Spiritualitas
(2002) spiritualitas terdiri dari 3
aspek yaitu :
EKSISTENSIAL KOGNITIF RELASIONAL

Dimana seseorang belajar Saat seseorang mencoba Tahap kesatuan dimana


untuk mematikan bagian untuk menjadi lebih seseorang merasa
dari dirinya yang bersifat reseptifterhadap realitas bersatudengan Tuhan.
egosentrik dan defensive. transenden. Hal ini biasanya Pada aspek ini
Aktivitas yang dilakukan dengan cara seseorang membangun,
dilakukanseseorang menelaahliteratur atau mempertahankan,
pada aspek ini dicirikan melakukan refleksi atas danmemeperdalam
oleh proses pencarian jati suatu bacaan spiritual hubungan personalnya
diri ( true self  ). tertentu dengan Tuhan.
• Layanan bimbingan spiritual bagi pasien semakin diakui memiliki peran dan
manfaat yang efektif bagi penyembuhan Bahkan di tangan para perawat
rumah sakit yang profesional, perawatan spiritual, khususnya bimbingan
Peran
spiritual memberikan kontribusi bagi proses penyembuhan pasien mencapai Perawat
20-25 % (Purwanto, 2007). Dari s komunikasi yang dibangun oleh para
perawat rumah sakit yang profesional para pasien bisa memulihkan kondisi dalam
psikologisnya). Pemenuhan
• Pendekatan terapi keagamaan khususnya pemenuhan kebutuhan spiritual Kebutuhan
dalam bidang kedokteran bukan untuk tujuan mengubah keyakinan pasien
terhadap agamanya melainkan untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam Spiritualitas
menghadapi penderitaan penyakit atau gangguan pada kesehatannya. Ini
menunjukkan bahwa keyakinan spiritual atau beragama sangat berhubungan
dengan bidang klinik atau "Religions commitment is assosited with clinical
henefit", (Larson, 1987 eit Hawari, 1997).

• Mengkaji terlebih dahulu mengenai kebutuhan spiritual pasien. Misalnya


mengetahui masalah-masalah atau kendala pasien dalam melaksanakan
ibadah kemudian berusaha membantu mencari solusi atas masalah-masalah
atau kendala yang dihadapi pasien.
• Perawat dapat memberikan pilihan pada pasien dalam melakukan Peran
peribadatan untuk memberikan kemudirian pada pasien dalam mengambil
keputusan. Misalnya dengan menawarkan bantuan atau pasien ingin
Perawat
melakukan peribadatan secara personal (memberikan privasi untuk berdoa). dalam
Selanjutnya perawat memfasilitasi pasien untuk melakukan pilihannya.
Pemenuhan
• Pada pasien dalam keadaan terminal, perawat memfasilitasi untuk
memenuhi kebutuhan spiritual pasien misalnya dengan menanyakan siapa-
Kebutuhan
siapa saja yang ingin didatangkan untuk bertemu dengan klien dan Spiritualitas
didiskusikan dengan keluarganya (teman teman dekat atau anggota keluarga
lain).

• Bantuan memenuhi kebutuhan spiritual misalnya dengan menanyakan


kepada klien tentang harapan-harapan hidupnya dan rencana-rencana klien
selanjutnya menjelang kematian. Menanyakan kepada klien untuk
mendatangkan pemuka agama dalam hal untuk memenuhi kebutuhan
spiritual.
Aspek Seksualitas dalam
Pandangan Kesehatan
Dimensi Seksualitas
Dimensi Dimensi Dimensi
Dimensi
Sosiokultural Psikologis Biologis
Agama dan Etik

Seksualitas Orang tua sering Hormon mempengaruhi


Seksualitas juga
dipengaruhi oleh mengajarkan tentang individu kembali saat
berkaitan dengan
norma dan peraturan seksualitas melalui pubertas, dimana anak
standar pelaksanaan
kultural yang komunikasi yang halus perempuan mengalami
agama dan etik. Ide
menentukan apakah dan nonverbal. Orangtua menstruasi dan
tentang pelaksanaan
perilaku yang diterima memperlakukan anak laki- perkembangan
seksual etik dan emosi
di dalam kultur. laki dan perempuan karakteristik seks
yang berhubungan
Keragaman kultural secara berbeda sekunder, dan anak laki-
dengan seksualitas
secam global berdasarkan gender. laki mengalami
membentuk dasar untuk Name Here
menciptakan pembentukan
pembuatan keputusan
variabilitas yang sangat Programmer spermatozoa (sperma)
seksual.
luas dalam norma yang relatif konstan dan
You can simply perkembangan
seksual dan impress your
menghadapi spectrum karakteristik seks
audience and add a sekunder.
tentang keyakinan dan unique zing.
nilai yang luas.
Tahap Perkembangan Seksualitas
• Anak usia 1-5 th menguatkan rasa • Adanya pertumbuhan tanda-tanda • Seksualitas beralih pada
identitas gender dan mulai kelamin sekunder. penekanan pada prokreasi
membedakan perilaku sesuai • Perubahan emosi selama menjadi
gender yang didefinisikan secara pubertas dan masa remaja sangat • penekanan pada
sosial. dramatis. pertemanan, kedekatan
• Mulai menirukan tindakan orangtua • Informasi yang akurat tentang fisik, komunikasi,
yang berjenis kelamin sama. perubahan tubuh, hubungan dan • Intim, dan hubungan fisik
• Eksplorasi tubuh terus berlanjut aktivitas seksual, PMS dan mencari kesenangan.
dalam kelompok usia ini. kehamilan.

Bayi Toddler Sekolah Remaja Dewasa Lansia


• Bayi dilahirkan dengan • Bagi anak usia 6-10 th, edukasi • Telah mencapai maturasi tetapi terus
kapasitas untuk kesenangan dan penekanan tentang mengeksplorasi untuk
dan respons seksual. seksualitas datang dari orang tua • kematangan emosional dalam
• Genetalia bayi sensitif dan gurunya. hubuDewasa
terhadap sentuhan sejak lahir. • Anak mulai punya keinginan dan • Mengembangkan hubungan yang intim
• Respons orangtua : kebutuhan privasi • Pada Akhir dewasa individu
membentuk arah dari • Anak juga harus diberi penjelasan menyesuaikan dengan perubahan
perkembangan seksual, potensial terjadi penganiayaan • sosial yang terjadi.
edukasi dan kenyamanan seksual.
Komponen Seksualitas Manusia
Seks = alat kelamin = jenis kelamin = laki-laki,
01 perempuan, interseks.

Orientasi seksual = rasa ketertarikan secara emosi


02 dan seksual pada orang lain berdasarkan jenis
kelamin tertentu.

Perilaku seksual (erotisisme, kenikmatan, kemesraan) =


03 tindakan yang dilakukan dalam rangka memenuhi
dorongan seksual untuk mendapatkan kepuasan
seksual.

04 Reproduksi = menghasilkan kembali keturunan.

Identitas seksual = sebagai siapa/apa seseorang tampil


05 dalam masyarakat, mengacu pada orientasi seksual.
Penyimpangan Seksual dan Bentuk-Bentuknya
Perzinaan
Perzinaan ini dilakukan untuk
memperoleh tambahan kepuasan seks Pelacuran
yang tidak terpenuhi dan bila dilakukan
akan menimbulkan kecemasan, rasa Penyediaan pelayanan hubungan seks
bersalah yang terus membayangi dengan imbalan uang atau hadiah-
sehingga timbul kesengsaraan dan hadiah, disebut sebagai hubungan seks
penderitaan batin bagi si pelakunya diluar perkawinan karena terjadi
karena telah melanggar norma agama A B hubungan seks antara orang yang tidak
terikat oleh cinta perkawinan.
dan norma social di masyarakat.

Pemerkosaan Berbagai IMS(Infeksi Menular Seksual) :


Dalam bahasa inggris perbuatan C D 1. Klamidia
tersebut dinamakan rape yang berasal 2. Sifilis
dari bahasa latin rapere, yakni 3. Gonore
“mengambil sesuatu dengan 4. Kutil Kelamin
kekerasan”. Seorang suami yang 5. Herpes Simplex
memaksa istrinya untuk bersetubuh 6. Hepatitis B
dengannya, tidak dapat dikenakan 7. HIV/AIDS
pidana “perkosaan” karena
persetubuhan itu terjadi dalam
perkawinan.
KESEHATAN SEKSUAL
Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somatik,
emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang Karakteristik
positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta
(WHO, 1975).
Kesehatan
Seksual
Karakteristik Kesehatan Seksual

• Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan,


emosional dan cinta
• Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan
mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual
• Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya
• Menghargai sistem yang berlaku
• Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain

SIKAP TERHADAP KESEHATAN SEKSUAL

• Sejalan dengan perkembangan & pertumbuhan seseorang menjadi tua.


• Dipengaruhi oleh perubahan dari masyarakat, umpan balik dari orang lain &
keterlibatan kelompok keagamaan & komunitas
Thank you

Anda mungkin juga menyukai