741 H 3 T 1593052203
741 H 3 T 1593052203
Kimia
Alat
Bahan
1. Larutan KSCN 1M
2. Larutan FeCl3 1M
3. Kristal NaHPO4 1M
4. Aquades
Dasar Teori :
Suatu sistem dikatakan setimbang ketika sebuah reaksi berlangsung secara terus menerus
dalam arah yang berlawanan dengan laju yang sama atau dengan kata lain tidak terjadi
perubahan dalam sistem yang setimbang. Sehingga, apabila pada suatu sistem kesetimbangan
diberi aksi (pengaruh) dari luar, maka sistem kesetimbangan tersebut akan mengalami
pergeseran dan membentuk sebuah kesetimbangan yang baru, karena salah satu indikator
kesetimbangan kimia adalah tidak terjadinya perubahan konsentrasi pada reaktan maupun
produk.
Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier berhasil menjelaskan pengaruh faktor luar
terhadap kesetimbangan, yang kemudian dikenal dengan azas Le Chatelier atau hukum aksi
reaksi. Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :
“ Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka sistem itu akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.”
1. Perubahan Konsentrasi
2. Perubahan Tekanan
3. Perubahan Volume
4. Perubahan Suhu
Apabila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan akan bergeser
dari arah zat yang konsentrasinya ditambah. Contoh : N2(g) + 3NH2(g) 2NH3(g), bila
konsentrasi dari N atau H ditambah, maka kesetimbangan bergeser menuju produk (NH3).
Apabila tekanan diperbesar, maka volume akan mengecil, sehingga kesetimbangan akan
bergeser ke jumlah mol yang kecil. Contoh : N2(g) + 3NH2(g) 2NH3(g), bila tekanan
diperbesar, amak akan bergeser ke kanan (gas amoniak).
Apabila volume diperbesar, maka tekanan akan mengecil, sehingga kesetimbangan akan
bergeser ke jumlah mol yang besar. Contoh : N2(g) + 3NH2(g) 2NH3(g), bila volume
diperbesar, maka kesetimbangan kimia akan bergeser ke kiri (menuju N2 dan NH2, karena
jumlah mol lebih besar).
Apabila suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm (reaksi yang
menyerap panas). Contoh : N2(g) + 3NH2(g) 2NH3(g) H = +100 kkal, bila suhu dinaikkan,
maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri menuju zat pereaksi.
Langkah Kerja :
3. Larutan FeCl3 + KSCN+ 1 tetes FeCl3 Merah pekat, tapi lebih pekat larutan
pada tabung reaksi 2
4. Larutan FeCl3 + KSCN + kristal NaHPO4 Putih keabu-abuan
Pembahasan :
Persamaan reaksi yang terjadi antara FeCl3 dan KSCN adalah sebagai berikut:
Meskipun reaksi tersebut telah ditambahkan dengan air, tapi hal tersebut tak
mempengaruhi kesetimbangan. Karena, penambahan atau pengurangan komponen yang
berupa cairan tidak mengubah konsentrasi, karena jarak antar partikel dalam cairan adalah
tetap.
Setelah itu, larutan tersebut dibagi ke dalam 5 tabung reaksi dengan volume yang sama
besar. Pada tabung reaksi pertama, tidak ditambahkan larutan apapun, karena reaksi tersebut
nantinya akan dijadikan sebagai pembanding dengan reaksi-reaksi lainnya.
Pada tabung kedua, larutannya berubah menjadi merah pekat. Ini disebabkan oleh ion
KSCN yang bertambah. Karena konsentrasi ion KSCN bertambah, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah kanan.
Pada tabung ketiga, larutannya berubah warna menjadi merah pekat pula. Namun, dalam
percobaan, merah yang dihasilkan ketika ditambahkan larutan FeCl3+, warnanya tidak sepekat
warna merah ketika ditambahkan KSCN. Hal tersebut dikarenakan, pada awal percobaan,
volume KSCN lebih banyak daripada volume FeCl3+, yaitu masing masing 20 tetes dan 2
tetes.
Pada tabung keempat, ditambahkan NaHPO4.12H2O, sehingga mengurangi konsentrasi
pereaksi dan kesetimbangan menjadi bergeser ke kiri. Jadi, warna larutan menjadi lebih
pudar. Begitu pula halnya dengan larutan ketika ditambahkan aquades (H2O). Larutan
menjadi lebih pudar.
Kemudian, menjawab pertanyaan yang telah diajukan, yaitu pengaruh konsentrasi pereaksi
terhadap sistem dalam kesetimbangan apabila ditambahkan FeCl3, KSCN, dan
NaHPO4.12H2O.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Apabila ditambah FeCl3, maka Reaksi sistem
mengurangi komponen Fe3+ sehingga pereaksi berkurang dan hasil reaksi bertambah. Hal ini
berarti terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah kanan, sehingga warna larutan semakin
pekat.
Kesimpulan :
1. Jika konsentrasi diperbesar maka reaksi sistem akan mengurangi komponen tersebut.
2. Bila ke dalam suatu sistem kesetimbangan, konsentrasi salah satu komponennya
ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah
satu komponen dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan
itu.
3. Jika volume diperbesar maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan
cara menambah jumlah molekul.
4. Bila voume sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi yang besar.
Lampiran :
Laporan Praktikum Kimia
Pengaruh Perubahan Konsentrasi dan
Volume terhadap
Kesetimbangan Kimia
Kelas : XI MIPA 6
SMA Negeri 10 Samarinda